Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.

4
Senin, 16 Oktober 2023
Oleh : Adisucipto, S.Pd

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam Sehat dan Bahagia
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan

Pada Modul terakhir di Modul 1 yaitu Modul 1.4 ini saya ingin berbagi pengalaman dengan
menceritakan kembali kegiatan saya pada modul 1.4 tentang budaya positif.

Jadi, kali ini saya akan menulis refleksi saya mengenai kegiatan-kegiatan pelatihan yang
sudah kami lalui, khususnya pada modul 1.4 tentang Budaya Positif. Dalam menulis jurnal
refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (1. Fact; 2. Feeling; 3. Findings;
dan 4. Future), yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan
menjadi 4P (1. Peristiwa; 2. Perasaan; 3. Pembelajaran; dan 4. Penerapan).

Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki
Hadjar Dewantara, modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak, dan modul 1.3
Visi Guru Penggerak. Setelah itu, saya beserta CGP Angkatan 9 mulai mempelajari
modul 1.4 tentang Budaya Positif, secara daring menggunakan LMS Pendidikan Guru
Penggerak, kegiatan ini menggunakan alur yang disebut dengan alur MERDEKA yaitu:
1. Mulai dari diri
Saya mulai mempelajari modul 1.4. dengan membuka tautan mulai dari diri. Di sini
saya mendapat tugas untuk menjawab empat pertanyaan, yakni 1) pentingnya
menciptakan suasana positif di lingkungan; 2) bagaimana saya menciptakan suasana
positif di lingkungan saya; 3) hubungan antara menciptakan suasana positif dengan
proses pembelajaran yang berpihak kepada murid; 4) penerapan disiplin saat ini di
sekolah saya, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang masih
perlu diperbaiki dan dikembangkan. Selain empat pertanyaan itu, saya juga menjawab
pertanyaan yang isinya tentang refleksi diri, harapan untuk diri sendiri, harapan
kepada siswa, dan ekspektasi.
2. Eksplorasi konsep
Di bagian eksplorasi konsep, saya belajar enam materi esensial di modul 1.4.
Budaya Positif. Enam materi itu adalah:
a. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal;;
Menerapkan sebuah disiplin merupakan sebuah tanggung jawab dalam proses
mendidik murid di sekolah. Penerapannya tentu harus berkolaborasi dengan
seluruh pihak: menanamkan keteladanan dan kesadaran bahwa disiplin melatih
kita untuk bertanggung jawab dan menghargai suatu hal salah satunya waktu.
b. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
Bahwa sebagai guru kita harus bisa menempatkan diri dan waktu yang tepat dalam
menerapkan motivasi termasuk didalamnya penghargaan dan hukuman. Motivasi
instrinsik adalah focus utama yang harus dibangun karena sifatnya lestari.
c. Keyakinan Kelas
Keyakinan kelas, merupakan sebuah gagasan yang diyakini oleh kelas dengan
penuh kepercayaan yang berasal dari hati dan sukarela atau senang hati
melaksanakan keyakinan yang dibuat.
d. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
Kebutuhan dasar manusia ada lima, kesenangan, penguasaan, kasih sayang dan
diterima, kebebasan, dan bertahan hidup. Tolok ukur bahagia seseorang ketika
kelima kebutuhan dasarnya telah terpenuhi dengan baik.
e. Restitusi - Lima Posisi Kontrol;;
Posisi kontrol guru, ada lima posisi dalam kontrol budaya positif yaitu posisi
penguhukum, pembuat merasa bersalah, teman, pemantau, manajer. Dari kelima
posisi kontrol guru posisi manajer adalah paling ideal, karena ketika guru sudah di
posisi ini, ia sudah bisa menempatkan diri sebagai teman dan pemantau untuk
mewujudkan identitas yang berhasil.
f. Restitusi - Segitiga Restitusi;;
Segitiga restitusi merupakan tahapan penyelesaian konflik atau masalah dalam
penerapan budaya positif. Langkahnya: menstabilkan identitas (stabilize identity),
validasi Tindakan yang salah (validation of unbehaviour), dan menanyakan
keyakinan (seek the belief).
3. Ruang kolaborasi
Ruang kolaborasi dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah diskusi dengan
anggota kelompok, dan yang kedua adalah bagian presentasi hasil diskusi kelompok.
Semua itu dilakukan melalui GMeet yang dipandu oleh fasilitator yaitu bapak
Muhammad Irwansyah, M. Pd
4. Demonstrasi kontektual
Di bagian Demontrasi kontekstual ini, saya mendapatkan tugas membuat dua
skenario penerapan segitiga restitusi. Setelah scenario dibuat, saya membuat video
penerapan segitiga restitusi bersama siswa.
5. Elaborasi pemahaman
Di bagian ini, saya ditugaskan untuk memberikan pertanyaan yang dapat menguatkan
pemahaman saya tentang isi modul 1.4. Budaya Positif.Pertanyaan yang akan
menguatkan pemahaman saya akan materi konsep di modul 1.4 kemudian akan di
diskusikan bersama dengan instruktur.
6. Koneksi antar materi
Bagian ini adalah pengaitan antar materi yang sudah saya pelajari mulai dari modul
1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4. Tugas di bagian ini adalah menjelaskan pemahaman saya
tentang konsep-konsep inti yang telah saya pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif,
teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan
dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Saya juga diminta untuk
menjelaskan hal yang menarik dan di luar dugaan saya. Saya juga membuat
rancangan aksi nyata sebagai persiapan pelaksanaan aksi nyata modul 1.4. Tugas
koneksi antar materi Modul 1.4 Budaya Positif, dalam hal ini saya kirim langsung
melalui video online yang sudah di upload di LMS.
7. Aksi nyata
Aksi nyata berisi pemahaman saya tentang modul 1.4. yang diterapkan secara nyata.
Di aksi nyata ini saya akan melaksanakan kegiatan pembuatan keyakinan kelas dan
penerapan budaya positif lainnya yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sesi
berbagi dengan rekan guru dan TU.

Selama saya mempelajari Modul 1.4. Budaya Positif, Perasaaan yang bercampur aduk.
Hal paling menarik dalam pelaksanaan budaya positif sebelum mempelajari modul ini
adalah meyakini bahwa penghargaan (reward) adalah salah satu hal yang dapat memicu
motivasi. Tapi ternyata penghargaan sama nilainya dengan hukuman.
Ketika memberikan penghargaan kita seolah-olah telah menghukum orang tersebut.
Dikatakan demikian karena dengan pemberian penghargaan kita sebenarnya tengah
memotong dan menjegal kreativitas seseorang sehingga secara tidak langsung tengah
membelajarkan sifat kebergantungan pada "hadiah".

Oleh karena itu, saya akan selalu berusaha memberikan pelayanan pendidikan dengan
keteladanan dan dorongan positif pada murid yang dapat menggugah motivasi intrinsik
murid tersebut. Semangat karena di modul 1.4 ini saya bisa mempelajari materi tentang
budaya positif yang memberikan pencerahan saya tentang penerapan budaya positif di
sekolah. Saya bisa lebih paham tentang nilai-nilai kebajikan, posisi kontrol guru, teori
motivasi, keyakinan kelas, segitiga restitusi, dan lain-lain. Saya bangga karena saya
memiliki kesempatan untuk mempelajari materi yang sangat luar biasa dan sangat
bermanfaat ini. Saya senang karena bisa berkolaborasi dengan teman CGP lain untuk
membuat presentasi tentang analisis kasus berdasarkan konsep budaya positif.

Saya akan terus belajar dan memberikan keteladanan dalam proses menumbuhkan
budaya positif di lingkungan sekolah. Terus menanamkan pemahaman pribadi bahwa
budaya positif akan hadir ketika pikiran kita sudah positif.
Perhatikan perkataan dari Presiden David O.Mackay bahwa:
“Jika kita menabur pikiran maka kita akan menuai tindakan.
Jika kita menabur tindakan maka kita akan menuai kebiasaan.
Jika kita menabur kebiasaan maka kita akan menuai karakter.
Jika kita menabur karakter maka kita akan menuai dan menciptakan takdir kita.”

Betapa besarnya kekuatan dari sebuah pikiran. Maka berangkat dari sebuah teori,
mudah-mudahan saya pribadi bisa bersama-sama dengan seluruh unsur sekolah
mewujudkan karakter-karakter positif di lingkungan sekolah yang bisa membudaya.
Di Modul 1.4. saya mendapatkan materi tentang konsep-konsep budaya positif, yakni:
1) Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
2) Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
3) Keyakinan Kelas
4) Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
5) Lima Posisi Kontrol
6) Segitiga Restitusi

Saya juga bisa membuat contoh penerapan segitiga restitusi bersama siswa yang bisa
digunakan untuk contoh bagi guru lain yang belum mengetahui tentang segitiga restitusi
untuk membangun budaya positif di sekolah.

Setelah mempelajari modul 1.4 tentang budaya positif, saya akan terus melakukan
perbaikan diri dan memberikan keteladanan pada murid-murid agar budaya positif bisa
tercapai dan terus dilaksanakan secara kontinu dalam proses pembelajaran di sekolah.
Melakukan terus pendekatan dari hati ke hati dengan murid-murid saya, berusaha
menyelami dunia mereka agar lebih memahami kebutuhan yang diperlukan mereka
dalam mencapai merdeka belajar sehingga tujuan akhir agar mereka bisa memaknai
proses pendidikan ini dengan menyenangkan dan menyadari betapa pentingnya
pendidikan untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka kelak, dengan demikian akan
terwujud murid dengan profil pelajar Pancasila.

Demikian Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 1.4 dari saya.

Terima Kasih
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai