Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 1.4

CGP Angkatan 8 : Abdul Aziz Arrasyid


Dari SMP Negeri 7 Tasikmalaya
Dibimbing Dengan Fasilitator Ibu Dewi Puspa Sari
Dan Pengajar Praktik Ibu Dedeh Rahwati

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kali ini saya akan menuliskan Jurnal Refleksi Dwimingguan tentang Budaya Positif Pada
Modul 1.4
1. Facts (Peristiwa)
Pada pembelajaran modul 1.4 (budaya positif) sama dengan modul-modul sebelumnya
yaitu dengan alur MERDEKA yang dimulai dari mulai dari diri. Mulai dari alur pertama
alur mulai dari diri menjawab beberapa pertanyaan di LMS. Pada alur kedua yaitu
eksplorasi konsep yang kurang lebih waktu penyelesaiannya tiga hari. Berbeda dengan
tiga modul sebelumnya pada modul budaya positif ini materinya sangat banyak dan
terdapat istilah-istilah serta perubahan paradigma baru yang saya dapatkan. Jujur dalam
memahami modul budaya positif ini harus dengan berpikir dan menganalisa secara
mendalam selain banyak istilah baru tapi calon guru penggerak juga diminta untuk
mengisi diskusi mandiri, menganalisa kasus, dan merespon jawaban dari calon guru
penggerak lainnya.

Alur ketiga yaitu ruang kolaborasi dalam ruang kolaborasi ini dalam satu kelas dibagi
menjadi tiga kelompok yang masing-masing anggota kelompoknya empat orang. Ruang
kolaborasi pada pertemuan pertama dilakukan dengan diskusi untuk mengalisa empat
kasus berbeda untuk menentukan posisi kontrol guru dan penerapan pemecahan masalah
melalui proses segitiga restitusi. Selanjutnya ruang kolaborasi kedua dilaksanakan
dengan presentasi dari masing-masing kelompok.

Alur yang keempat yaitu demonstrasi kontekstual pada alur ini calon guru penggerak
diminta untuk membuat ilustrasi atau skenario kasus dari murid yang melakukan
kesalahan dn solusi permasalahan menggunakan segitiga restitusi. Alur yang kelima yaitu
elaborasi pemahaman dimulai dengan menuliskan beberapa pertanyaan yang nantinya
akan didiskusikan bersama instruktur guru penggerak. Selanjutnya ruang kolaborasi
pemahaman diisi oleh instruktur untuk memberikan materi dan penguatan mengenai
budaya materi. Alur yang keenam adalah koneksi antar materi yaitu mengaitkan antara
materi pada setiap modul 1, mulai dari modul 1.1 sampai dengan modul terakhir 1.4 serta
menuliskan rancangan aksi nyata untuk modul 1.4 budaya positif. Tahap akhir yang
merupakan alur ketujuh yaitu melakukan aksi nyata budaya positif.
2. Feelings ( Perasaan )
Bagi saya mengikuti pendidikan guru penggerak ini sangat beruntung dan bersyukur
karena ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan. Namun selain merasa senang dengan ilmu
yang baru dan sangat bermanfaat, terkadang saya juga sedikit merasa berat dengan tugas-
tugas yang ada di LMS guru penggerak karena fokusnya yang terbagi antara tugas guru
penggerak dan tugas-tugas lain yang diamanahkan. Akan tetapi saya berusaha untuk
tetap berkomitmen untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan tenggat waktu yang
telah ditentukan.

Perasaan saya saat mengikuti proses pembelajaran ini sangat senang karena dari modul
budaya positif ini banyak sekali ilmu baru yang saya dapatkan diantaranya murid
melakukan kesalahan berkaitan dengan kebutuhan dasar pada dirinya yang belum
terpenuhi, tiga motivasi yang mempengaruhi perilaku manusia, keyakinan kelas yang
menanakan nilai-nilai kebajikan universal, disiplin positif, lima posisi kontrol guru,
dihukum oleh penghargaan, dan penyelesaian masalah dengan segitiga restitusi.

Dalam mempelajari modul ini juga banyak hal-hal yang merubah paradigma saya dari
stimulus respon menuju teori kontrol. Tapi yang masih membingungkan saya adalah
dihukum oleh penghargaan, jika penghargaan bukan yang terbaik bagaimana untuk
mengapresiasi murid-murid yang telah mencapai keberhasilan. Selain itu awalnya saya
masih bingung antara tata tertib, aturan, keyakinan kelas, restitusi, dan keyakinan
sekolah. Setelah mengikuti sesi elaborasi pemahaman akhirnya saya memahami banyak
hal dalam modul 1.4 (budaya positif) ini.

3. Findings ( Pembelajaran)
Pembelajaran yang didapatkan dalam modul ini banyak sekali diantaranya

1. Perubahan paradigma dari stimulus respon menjadi teori kontrol


2. Disiplin potitif yaitu belajar kontrol diri dengan menggali potensi kita, agar tercapai
tujuan mulia, yaitu sesuatu menjadi seseorang yang kita inginkan berdasarkan nilai-
nilai yang kita hargai. Disiplin ini berkaitan dengan motivasi intrinsik yang muncul
dari dalam diri untuk meyakini nilai-nilai kebajikan universal yang di tuju, dengan
meyakini nilai-nilai ini maka kontrol diri sesorang akan semakin kuat artinya
melakukan kedisiplinan bukan karena ada atau tidaknya hukuman, untuk
mendapatkan penghargaan akan tetapi karena menghargai diri sendiri melalui
keyakinan kelas dan keyakinan sekolah yang mengarah pada nilai kebajikan
universal.
3. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia
yang ingin dicapai setiap individu. Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang
diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga
menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang
diinginkan. (Diane Gossen, 1998), dalam hal ini yang nilai kebajikan yang akan
dicapai adalah profil pelajar Pancasila.
4. Mengidentifikasi kebutuhan dasar dari murid yang tidak terpenuhi ketika murid
melakukan kesalahan.
5. Penyelesaian masalah dengan proses restitusi yaitu suatu proses proses
menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga
mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat.
6. Tiga tahap penyelesaian masalah dengan segitiga restitusi yaitu menstabilkan
identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan.
7. Keyakinan kelas sesuatu yang disepakati dan diyakini untuk mengarahkan nilai-nilai
kebajikan universal yang dituju.
8. Dihukum oleh penghargaan diantaranya penghargaan menurunkan kualitas,
penghargaan mematikan kreatifitas, dan penghargaan menurunkan motivasi
intrinsik.
9. Lima posisi kontrol guru yaitu penghukum, pembuat merasa bersalah, pemantau,
teman dan sebagai manajer.
10. Lima kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas

4. Future ( Penerapan)
Setelah pembelajaran pada modul ini perubahan yang ingin saya lakukan adalah:

1. Menerapkan disiplin positif pada ekosistem sekolah mengubah dari stimulus respon
menjadi teori kontrol
2. Mengimplementasikan proses penyelesaian masalah murid dengan segitiga restitusi
3. Menerapkan posisi kontrol guru sebagai manajer
4. Menjadi among yang senantiasa menuntun murid untuk melaksanakan penerapan
disiplin positif.

Demikian refleksi jurnal Dwi Mingguan tengtang Budaya Positif pada Modul 1.4 ini.

Salam dan Bahagia, Salam Guru Hebat, Salam Guru Penggerak

Anda mungkin juga menyukai