MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF
About me
CGP ANGKATAN 9
SMP MUHAMMADIYAH CECE
KAB. ENREKANG
PROV. SULAWESI SELATAN
NORALAM
KESIMPULAN MENGENAI
PERAN SAYA DALAM
MENCIPTAKAN BUDAYA
POSITIF DI SEKOLAH
Peran saya sebagai pemimpin
pembelajaran dan sebagai
Coaching bagi rekan sejawat
saya telah menerapkan budaya positif di sekekolah yaitu dengan
membuat keyakinan kelas bersama murid, menyelesaikan
masalah murid dengan segitiga RESTITUSI, menghentikan
pemberian hukuman kepada murid serta senantiasa berupaya
mengambil posisi maneger agar motivasi intrinsik dalam diri
murid dapat dibentuk
KETERKAITAN MATERI
Budaya Positif
Visi Guru
Budaya Positif Penggerak
Disiplin Positif
cara penerapan disiplin yang
mengajarkan anak bertanggung
jawab dan menumbuhkan kesadaran
diri berdasarkan nilai-nilai kebajikan
MANAGER
PENGHUKUM
TEMAN
PEMBUAT RASA
BERSALAH PEMANTAU
REFLEKSI PEMAHAMAN
Keyakinan Kelas
Guru bersama dengan murid
membuat keyakinan kelas untuk
menumbuhkan nilai-nilai dan
perilaku-perilaku baik pada murid.
REFLEKSI PEMAHAMAN
Segitiga Restitusi
Segitiga restitusi adalah proses menciptakan kondisi
bagi peserta didik untuk memperbaiki kesalahan
mereka, sehingga mereka bisa kembali pada
kelompok mereka, dengan karakter yang lebih
kuat (Gossen; 2004 dalam LMS Guru Penggerak
Modul 1.4 Budaya Positif. [diakses 6 oktober 2023].
REFLEKSI PEMAHAMAN
REFLEKSI
Hal menarik bagi saya adalah ketika saya mempelajari motivasi
perilaku manusia berupa PENGHARGAAN. ternyata dengan pemberian
penghargaan secara berlebihan justru kurang efektif kita terapkan
dalam pembelajaran karena murid akan lebih bergantung dan
senantiasa berpikiran apa yang akan mereka dapatkan jika ia
melakukannya sehingga jika kita berhenti memberikan penghargaan
anak tidak akan berperilaku sesuai yang kita inginkan dan justru
menimbulkan motivasi eksternal pada murid.
Perubahan apa yang terjadi pada cara berfikir
anda dalam menciptakan budaya positif di
kelas maupun sekolah anda setelah
mempelajari modul ini ?
Perubahan yang terjadi adalah saya menyadari bahwa posisi kontrol
yang saya terapkan selama ini masih keliru. dimana saya masih
sering berada pada posisi penghukum, pembuat rasa bersalah dan
sebagai teman. padahal sebagai seorang guru harus mampu
mengambil posisi sebagai MANAGER.
Pengalaman seperti apakah yang pernah anda
alami terkait penerapan konsep-konsep inti
dalam modul Budaya Positif baik dilingkungan
kelas maupun sekolah anda ?
Saya membuat keyakinan kelas dengan mengajak murid menuliskan
sendiri keyakinan kelas apa yang mereka inginkan lalu disepakati
bersama, selain itu saya juga membantu menyelesaikan masalah
siswa yang berkelahi dan terlambat datang kesekolah dengan
menerapkan Segitiga Restitusi.
Bagaimana perasaan anda ketika mengalami
hal-hal tersebut ?
Saya merasa senang dan bangga bisa menerapkan budaya
positif ini dan ingin terus belajar untuk mengembangkan
kemampuan diri dan senantiasa menerima tantangan demi
terwujudnya profil pelajar pancasila.
Dalam pengalaman penerapan konsep-kondep
tersebut, hal apa saja yang menurut anda
suda baik dan hal-hal apa pula yang masih
perlu diperbaiki ?
Hal yang suda baik adalah diterapkannya keyakinan kelas
yang dapat membuat siswa senantiasa mempertimbangkan
tindakan yang akan melanggar nilai-nilai yang telah
disepakati.
Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki adalah posisi kontrol guru
yang masih cenderung sebagai pembuat rasa bersalah,sebagai
teman bahkan terkadang sebagai penghukum sesegera mungkin
beralih ke posisi kontrol maneger.
Posisi kontrol mana yang anda lakukan
sebelum dan sesuda mempelajari modul ini ?
Bagaimana perasaan anda sekarang ? apa
perbedaannya ?
Sebelum mempelajari modul ini, posisi kontrol yang sering saya lakukan adalah
sebagai pembuat rasa bersalah dan sebagai teman. namun tidak jarang juga saya
berada pada posisi kontrol sebagai penghukum. Hal ini menyebabkan murid
terkadang menunjukkan rasa takut dan tidak nyaman di dalam pembelajaran.