Anda di halaman 1dari 22

KONEK S I A NT A R M A T E R I

MODUL 1.4

i
m Fasilitator : Suhartat
Hery Santono, S.Ko Pengajar Praktik : Jo
ko Tur yanto
CGP Angkatan 7
Peran Saya Dalam Menciptakan Budaya Positif Di Sekolah

• Sebagai seorang calon guru penggerak harus mampu menjadi


contoh bagi rekan-rekan guru
• Menjadi pendamping yang baik untuk menuntun siswa-siswi
menjadi pribadi yang baik
• Menciptakan suasana lingkungan yang nyaman untuk belajar
dengan menerapkan konsep-konsep budaya positif, teori
motivasi, berbagai macam posisi control, membuat keyakinan
kelas dan penerapan segitiga restitusi

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


DISIPLIN POSITIF

 Disiplin diri berarti dapat bertanggung jawab terhadap apa yang


dilakukan karena mendasarkan tindakan pada nilai-nilai kebajikan
universal
 Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-anak
yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku
dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki
motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


MOTIVASI PERILAKU MANUSIA

 Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman


 Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain
 Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai
diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


POSISI KONTROL SEORANG GURU

1. Penghukum
Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik
maupun verbal. Orang-orang yang menjalankan posisi
penghukum, senantiasa mengatakan bahwa sekolah
memerlukan sistem atau alat yang dapat lebih menekan
murid-murid lebih dalam lagi

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


POSISI KONTROL SEORANG GURU

2. Pembuat Merasa Bersalah


Pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih lembut.
Pembuat rasa bersalah akan menggunakan keheningan yang
membuat orang lain merasa tidak nyaman, bersalah, atau
rendah diri.

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


POSISI KONTROL SEORANG GURU

3. Teman
Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan
tetap berupaya mengontrol murid melalui persuasi. Posisi
teman pada guru bisa negatif ataupun positif. Positif di sini
berupa hubungan baik yang terjalin antara guru dan murid.
Guru di posisi teman menggunakan hubungan baik dan
humor untuk mempengaruhi seseorang.

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


POSISI KONTROL SEORANG GURU

4. Pemantau
Memantau berarti mengawasi. Pada saat mengawasi, kita
bertanggung jawab atas perilaku orang-orang yang kita
awasi. Posisi pemantau berdasarkan pada peraturan-
peraturan dan konsekuensi. Dengan menggunakan
sanksi/konsekuensi, kita dapat memisahkan hubungan
pribadi kita dengan murid, sebagai seseorang yang
menjalankan posisi pemantau

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


POSISI KONTROL SEORANG GURU

5. Manajer
posisi di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid,
mempersilakan murid mempertanggungjawabkan
perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan
solusi atas permasalahannya sendiri.
Disini penekanan bukan pada kemampuan membuat
konsekuensi, namun dapat berkolaborasi dengan murid
bagaimana memperbaiki kesalahan yang ada.

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


KEYAKINAN SEKOLAH / KELAS

 Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada peraturan, yang


lebih rinci dan konkrit.
 Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.
 Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
 Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah
diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.
 Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di
lingkungan tersebut.

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


SEGITIGA RESTITUSI

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


Keterkaitan Dengan Materi Sebelumnya

1.2 Nilai & Peran


1.1 Filosofi Guru Penggerak
KHD

Merdeka belajar
1.3 Visi Guru
1.4 Budaya
Penggerak
Positif

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


REFLEKSI

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti


yang telah Anda pelajari di modul ini. Adakah hal-hal yang
menarik untuk Anda dan di luar dugaan?

Saya sudah memahami konsep-konsep inti seperti disiplin positif,


teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi
kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan
segitiga restitusi

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


REFLEKSI

Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan?

Hal menarik yang saya dapati tentang pemberian reward / penghargaan


Ternyata dengan pemberian penghargaan secara terus menerus hanya
akan mematikan kreatifitas siswa karena berfokus pada penghargaan
itu sendiri. Selain itu, dapat merenggangkan hubungan antar teman dan
menurunkan kualitas pembelajaran.

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


REFLEKSI

Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam


menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah
mempelajari modul ini?

Bahwa selama ini saya cenderung pada posisi penghukum untuk


membuat anak disiplin dan menaati apa yang diperintahkan.
Seharusnya dapat berperan di seluruh posisi control dengan
menyesuaikan kondisi yang terjadi

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


REFLEKSI

Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait


penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di
lingkup kelas maupun sekolah Anda?

Pengalaman menerapkan segitiga restitusi pada anak yang datang


terlambat dan salah memakai seragam tanpa menghakimi anak bahwa
mereka bersalah, tetapi menemukan solusi terbaik dengan melibatkan
mereka berdasar keyakinan kelas yang sudah disepakati

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


REFLEKSI

Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?

Perasaan saya dalam penerapan segitiga restitusi tersebut terasa


nyaman dan yakin bahwa menyelesaikan masalah dengan melibatkan
anak tanpa menghukum adalah solusi terbaik

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


REFLEKSI

Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-


konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang
perlu diperbaiki?

Hal yang sudah baik adalah menerapkan segitiga restitusi yang dapat
memunculkan budaya positif siswa.
Hal yang perlu diperbaiki adalah bagaimana menerapkan posisi control
yang tepat dalam menghadapi permasalahan siswa

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


REFLEKSI

Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid,


berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering
Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah
mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan
bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?

Posisi penghukum dan ternyata kurang sesuai .


Setelah mempelajari modul, posisi yang saya gunakan adalah
semuanya menyesuaikan dengan permasalahan yang ada.

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


REFLEKSI

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan


segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda?
Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda
mempraktekkannya?

Pernah menerapakan segitiga restitusi tetapi tidak semua tahapan


dilakukan. Hanya pada tahapan validasi tindakan salah.
Saya praktekkan dengan memanggil siswa tsb ketika istirahat.

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


REFLEKSI

Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah


hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam
proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas
maupun sekolah?

Perlu sosialisasi dengan semua stake holder yang ada dan dilakukan
kolaborasi antara sekolah – orang tua – lingkungan

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan


Terima Kasih

Tergerak – Bergerak – Menggerakkan

Anda mungkin juga menyukai