Anda di halaman 1dari 39

PENGIMBASAN

PENERAPAN DISIPLIN
POSITIF DI SEKOLAH

Rizki Ayu Nafiah


SMAN 1 Gondang
CGP Angkatan 9
Kab. Tulungagung
Ket erkait an Ant ar
Mat eri

Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Modul 1.1 Filosofis Pemikiran KHD

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Modul 1.4 Budaya Posit if


Filosofis Pemikiran
KHD

Budaya Nilai dan


Posit if Peran Guru
Penggerak

Visi Guru
Penggerak
FILOSOFI
KI H A j AR
DEwANTARA
- Pendidikan bertujuan menuntun segala kodrat yang ada pada
anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya.
- Pendidikan yang berhamba (berpihak) pada anak
- Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih
kebudayaan yang hidup dalam masyarakat
kebangsaan.
NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Seorang guru harus mempunyai nilai dan peran


guru penggerak dalam dirinya, agar mampu
memaksimalkan potensi murid dan menuntun
murid dengan menerapkan pembelajaran yang
berpihak pada murid
VISI GURU
PENGGERAK
Adalah representasi/ gambaran
tentang bagaimana murid Impian di
masa depan, yakni murid yang
mempunyai karakter profil pelajar
Pancasila.
VISI GURU
PENGGERAK
Dalam mewujudkan visi tersebut,
salah satu yang dapat dilakukan
adalah dengan pendekatan Inkuiri
apresiatif dengan tahapan BAGJA.
TAHAPAN BAGJA
VISI GURU PENGGERAK

Mewujudkan peserta didik


beriman, dan bertakwa, berbudaya,
inovatif, dan kompetitif yang
berwawasan global
PRAKARSA PERUBAHAN

Pembelajaran Geografi yang


Menyenangkan dengan
Penggunaan Aplikasi Canva dan
Google St reet View
BUDAYA POSITIF

Budaya positif dilakukan dengan pembiasaan


baik sehingga siswa mampu berfikir dan
bert indak sebagai bentuk proses
kemerdekaan belajar.
REFLEKSI PERTANYAAN
PEMAHAMAN ATAS KESELURUHAN MATERI MODUL BUDAYA POSITIF

Nilai
Disipli
kebajikan Posisi Kebut uh Segitiga
n dan an
kont r
positif keyakin dasar Rest it u
ol
an kelas si
Pemahaman
mengenai modul 1.4

Disiplin positif Nilai kebajikan dan


merupakan pendekatan keyakinan kelas
yang dilakukan kepada
anak dengan tujuan Adalah nilai yang
menumbuhkan disepakati dan diyakini
kesadaran pada anak tanpa memandang latar
dengan membangkitkan belakang suku, agama,
motivasi internal pada Bahasa maupun negara
anak
Pemahaman
Posisi kontrol:
modul 1.4
Penghukum,
pemantau, teman, Kebutuhan dasar manusia
pembuat rasa
bersalah, manajer Kebutuhan Bertahan hidup,
kasih sayang dan rasa
diterima, kesenangan,
Segitiga restitusi, kebebasan,penguasaan,
menstabilkan identitas,
validasi Tindakan salah,
menanyakan keyakinan
Perubahan cara berpikir yang
terjadi di kelas maupun di
sekolah setelah mempelajari
modul budaya positif
Budaya positif di kelas maupun di
sekolah harus melibatkan siswa
dalam proses perencanaan agar
terwujud kondisi yang nyaman,
aman dan positif berdasarkan
kesepakatan kelas yang
disepakati.
Posisi kontrol saya juga mengalami
perubahan setelah mempelajari modul ini
yakni menjadi posisi kontrol MANAGER
dengan menerapkan segitiga Restitusi.
Pengalaman yang saya alami terkait
konsep dalam modul budaya positif
baik di kelas maupun di sekolah
Saya berusaha menerapkan posisi kontrol
sebagai manager di dalam kelas tetapi di luar
kelas terkadang posisi control yang saya lakukan
tergantung pelanggaran yang dibuat siswa
ataupun kasus yang terjadi. Terkadang saya
memposisikan diri sebagai pemantau terkadang
menjadi manager
PERASAAN S AYA KETIKA
MENGALAMI HAL TERSEBUT
Saya merasa menjadi pribadi yang lebih baik
lagi, lebih memahami siswa dan membangun
hubungan yang lebih baik dengan siswa. Saya
menjadi antusias untuk membagikan
pengetahuan ini kepada rekan sejawat
Saya merasa perlu melakukan sosialisasi
budaya positif yang baik di lingkungan
sekolah dengan membentuk kesepakatan
sekolah bukan peraturan sekolah
Hal yang sudah baik terkait
pengalaman dalam penerapan
konsep modul 1.4
Hal baik yang sudah ada di lingkungan kelas dan
sekolah adalah nilai nilai kebajikan dan penerapan
keyakinan kelas. Kedua hal baik ini sudah sangat
tampak menjadi hal baik di sekolah kami. Nilai
kebajikan dan keyakinan kelas sudah dibangun
bersama dengan berpihak pada murid.
Hal yang perlu diperbaiki terkait
pengalaman dalam penerapan
konsep modul 1.4
Hal yang perlu diperbaiki adalah disiplin
positif dan posisi kontrol. Disiplin positif
masih perlu keberlanjutan dalam hal
pembiasaan dan pelaksanaannya.
Posisi kontrol yang diterapkan guru- guru di sekolah
kami beragam, ada yang masih bersifat sebagai
penghukum dan pembuat merasa bersalah. Namun ada
juga yang sudah memposisikan diri sebagai manajer. masih
diperlukan langkah bersama untuk menjadikan
mayoritas guru di sekolah kami sebagai posisi kontrol
manager. Kolaborasi ini dilakukan sebagai bentuk
wujud komitmen untuk menjadi sekolah yang bebas
dari menghukum siswa.
Posisi control yang sering saya
pakai sebelum mempelajari modul
Saya sering menggunakan posisi kontrol
sebagai penghukum dan pemberi rasa
bersalah. Hal tersebut saya lakukan dengan
tujuan agar ada rasa jera kepada siswa.
POSISI YA N g SAYA PAKAI DAN
PERASAAN SAYA SETELAH
MEMPELAjARI MODUL
Saya berusaha untuk memposisikan diri sebagai
manager dan mulai menerapkan segitiga
restitusi dalam proses penanganan
permasalahan siswa. Saya merasa senang karena
dapat membersamai siswa dalam memecahkan masalah
mereka tanpa membuat siswa merasa bersalah, dan
membangitkan motivasi dalam diri siswa untuk berubah
ke arah yang positif
SEBELUM MEMPELAjARI MODUL INI,
PERNAHKAH SAYA MENERAPKAN
SEgITIgA RESTITUSI KETIKA
MENgHADAPI PERMASALAHAN MURID
SAYA? jIKA IYA, TAHAP MANA YA N g
SAYA PRAKTEKKAN DAN BAgAIMANA
SAYA MEMPRAKTEKKANNYA?
Sebelum saya mempelajari modul ini, saya
secara tidak sadar dan tidak utuh pernah
menggunakan segitiga restitusi untuk
menyelesaikan masalah pada siswa saya.
Tahapan yang pernah saya lakukan adalah
menstabilkan identitas dan validasi tindakan
yang salah. Tahapan menanyakan keyakinan
belum dilakukan, karena yang selama ini terjadi
adalah menyelesaikan permasalahan dengan cara
saya, dan bukan atas usul atau kemauan dari
siswa
HAL PENTINg LAIN YA N g PERLU
DIPELAjARI DALAM PROSES
MENCIPTAkAN bUDAYA POSITIf bAIk DI
LINgkUNgAN kELAS MAUPUN SEkOLAH
Melakukan kolaborasi dengan sesama warga
sekolah dan stakeholder terkait untuk
keberlanjutan budaya positif. Kolaborasi
dilakukan untuk mewujudkan nilai kebajikan
dan mewujudkan budaya positif di lingkungan
sekolah dan kelas.
Penyediaan sarana prasarana untuk
mewujudkan sekolah aman dan nyaman serta
mendukung pembelajaran menyenangkan yang
berpihak pada murid.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai