Dari filosofi pemikiran KHD pada modul 1.1, maka seoarang guru harus memiliki
nilai dan peran sebagaimana tercantum di atas agar bisa menuntun peserta didik
dan menggerakkan
VISI GURU PENGGERAK
Dalam menentukan atau menyusun visi, seorang guru mulai membayangkan dan
memiliki harapan kedepan seperti apa murid yang diinginkan. Visi dapat terwujud jika
Terdapat kerja sama dengan semua pihak di sekolah selain itu untuk mewujudkan
Modul 1.3 Sebuah visi perlu adanya langkah konkrit menggunkan metode Inquiry Apresiatif
Dengan tahapan BAGJ
Hal-hal yang menarik untuk saya dan di luar dugaan yaitu tentang penghargaan. Sebelum belajar modul 1.4 ini, saya
kira dengan memberikan rewards/penghargaan dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. Namun,
kenyataannya penghargaan justru sama seperti menghukum seseorang. Penghargaan berlaku untuk mendapatkan
seseorang melakukan sesuatu dalam jangka waktu pendek. Jika kita menggunakan penghargaan lagi, dan lagi, maka
orang tersebut akan bergantung pada penghargaan yang diberikan, serta kehilangan motivasi dari dalam.
Penghargaan juga dapat merusak hubungan.
2. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya
positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari modul ini saya mulai memahami bahwa apa yang selama ini saya lakukan kurang tepat. Misalnya dalam hal
Posisi Kontrol , sebelum mempelajari modul ini saya belum memahami posisi kontrol yang seharusnya di miliki oleh seoarang guru.
Saya masih berkutat pada posisi kontrol penghukum, pembuat merasa bersalah kadang mejadi teman. Saat ini saya sudah mualai
menerpakan posisi kontrol ke 4 dan ke 5 dalam’menghadapi permasalahan anak.
3. Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti
dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?
Saya merasa menjadi lebih termotivasi dan tertantang untuk selalu menerapkan budaya positif di sekolah saya dan
menularkannya ke komunitas praktisi yang ada di sekolah.
5. Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut,
hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
Setelah menerapkan konsep-konsep budaya positif dalam pembelajaran, hal yang sudah baik menurut saya adalah sudah mulai
munculnya motivasi intrinsic pada urid untuk melaksanaka budaya positif sesuai dengan nilai-nilai kebajikan yang diyakininya.
Yang perlu diperbaiki adalah bagaimana langkah guru dalam menanamkan nilai kepada murid bahwa mereka melakukan disiplin
positif untuk menghargai dirinya sendiri dan orang lain, bukan untuk menghindari hukuman atau mendaptkan penghargaan.Konten
ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif
6. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah
yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang
Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?
Sebelumnya, saya sering menganggap diri saya sebagai penegak hukum dan pengawas. Saya yakin bahwa memberikan sanksi ketika
murid melanggar peraturan adalah pendekatan terbaik untuk menangani perilaku yang tidak disiplin, dengan harapan bahwa mereka
tidak akan mengulanginya. Namun, ternyata situasinya berulang kali terjadi. Setelah mempelajari modul 1.4, mulai dari sekarang dan
ke depan, saya berencana untuk mengadopsi peran sebagai seorang manajer dalam menangani masalah murid. Saat ini, saya merasa
lebih mampu mengendalikan emosi saya dan merasa senang karena bisa membimbing siswa untuk menemukan solusi atas masalah
mereka sendiri. Perbedaan yang paling mencolok adalah dalam hal emosi guru dan tanggapan dari murid.
7.Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid
Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?
Kadang-kadang, tanpa sadar, saya telah menerapkan langkah segitiga restitusi dalam penanganan masalah murid, terutama dalam
menstabilkan identitas dan mengakui tindakan yang salah. Namun, saya menyadari bahwa saya belum menanyakan mengenai
keyakinan agar murid dapat menginternalisasi nilai-nilai kebajikan ke dalam diri mereka, sehingga diharapkan mereka tidak akan
mengulangi kesalahan tersebut di masa depan.
8. Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk
dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun ?
Elemen lain yang krusial dalam membentuk budaya positif, baik di dalam kelas maupun di seluruh lingkungan sekolah, adalah cara
membangun kolaborasi yang efektif antara murid, guru, rekan sejawat, pihak terkait, dan orang tua. Ini bertujuan untuk memastikan
bahwa budaya positif dapat terus berlangsung dan berkembang secara berkelanjutan.