Anda di halaman 1dari 25

Fasilitator: Tono Supriatna Nugraha

Pengajar Praktik: Dr. Darmawati, M.Pd

Husnul Inayah Saleh

Pendidikan Guru Penggerak


Angkatan 5
Kab. Bulukumba


Kerterkaitan dengan nilai, peran dan visi guru penggerak

Nilai Guru
Penggerak
Budaya Positif Murid
(disiplin positif, memiliki
Visi Guru nilai kebajikan,
karakter yang
Penggerak teori motivasi,
hukuman,
kuat sesuai
penghargaan profil pelajar
dan restitusi) pancasila
Peran Guru
Penggerak
Peran dalam menciptakan budaya positif di sekolah

● Membuat keyakinan kelas bersama dengan murid di kelas dan meyakininya bersama. Keyakinan kelas
yang dibentuk memuat nilai nilai kebajikan sehingga menjadi pondasi dalam berprilaku yang tertuang
dalam profil pelajar Pancasila.

● Meyakinkan murid bahwa ditangan mereka sendirilah (fungsi kontrol diri) nilai kebajikan itu tercipta
sehingga dengan adanya motivasi intrinsic tersebut membentuk sikap disiplin positif pada murid.
● Mengidentifikasi kebutuhan dasar murid sehingga guru dapat memposisikan posisi kontrol sebagai
manager. Apabila terjadi perilaku yang menyimpang, maka guru akan menggunakan posisi manager
tersebut membangun motivasi intrinsic murid dengan cara melakukan segitiga restitusi agar
menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggung jawab.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti
yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori
kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi
kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan
segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan
di luar dugaan?
Bentuk kontrol yang berasal
Disiplin positif dari dalam diri dalam menjaga
Motivasi perilaku manusia
terdiri dari Untuk menghindari
adalah bentuk nilai yang telah dipegang
ketidaknyamanan atau
teguh. kita tidak bisa
hukuman, Untuk
kontrol diri agar mengubah perilaku seseorang
mendapatkan imbalan atau
karena kebutuhan dan cara
penghargaan dari orang lain.
mencapai suatu pandang kita berbeda satu
serta Untuk menjadi orang
sama lain. cara yang bisa kita
tujuan mulia yang lakukan untuk menyamakan
yang mereka inginkan dan
menghargai diri sendiri
cara pandang dan kebutuhan
mengacu pada kita dapat memahami hal
dengan nilai-nilai yang
mereka percaya. dari
nilai kebajikan positif pada orang lain, lalu
pertanyaan diatas, saya rasa
bisa dengan memberi
belum pernah melakukan hal
atau prinsip keteladanan dan perilaku
yang bertabrakan dengan
positif kepada murid atau
seseorang. penghargaan orang lain.
orang lain
Hukuman bersifat tidak Terdiri dari :
terencana atau tiba-tiba. ● Kebutuhan bertahan
Hukuman bersifat satu arah, ● Penghukum hidup
dari pihak guru yang
memberikan, dan murid ● Pembuat rasa ● Perasaan di terima
hanya menerima suatu bersalah
hukuman tanpa melalui suatu ● Kebebasan
kesepakatan, atau ● Teman ● Kesenangan
pengarahan dari pihak guru,
baik sebelum atau
● Pemantau ● Penguasaan
sesudahnya. Hukuman yang ● Manager
diberikan bisa berupa fisik
maupun psikis, murid/anak
disakiti oleh suatu perbuatan
atau kata-kata.
Kesepakatan kelas Adalah proses dialog yang
mengenai keyakinan diajarkan oleh guru atau
orang tua agar dapat
akan nilai kebajikan
menghasilkan murid-murid
dan sikap disiplin mandiri dan bertanggung
positif. Keyakinan ini jawab. Terdiri atas 3
dilakukan atas dialog Langkah, yaitu menstabilkan
bersama dengan identitas, validasi Tindakan
yang salah dan menanyakan
seluruh anggota kelas
keyakinan.
dan hasilnya dipajang
di kelas agar menjadi
pengingat bersama
Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda
dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun
sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?
Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami
terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul
Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah
Anda?
Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-
hal tersebut?
Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan
konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah
baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi
dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi
manakah yang paling sering Anda pakai, dan
bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah
mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai,
dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa
perbedaannya?
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda
menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi
permasalahan murid Anda?
Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan
bagaimana Anda mempraktekkannya?
Adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk
dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif
baik di lingkungan kelas maupun sekolah?

Anda mungkin juga menyukai