Positif
Pemahanan dan Diseminasi
Pengertian
Disiplin sebagai bentuk kontrol diri, yaitu belajar untuk
kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan mulia
yang mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip
mulia yang dianut seseorang (Nilai Kebajikan)
Nilai Kebajikan
sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan
mulia yang ingin dicapai setiap individu. Nilai-nilai
kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi
intrinsiknya akan terbangun, sehingga menggerakkan
motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan
mulia yang diinginkan
Restitusi
Proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari
Punishment & Reward solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir
tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan
bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom
Gossen,1996).
try it!
Restitusi
Disarikan dari Buku It’s All About WE; Rethinking Discipline using
Restitution, Third Edition, Diane Gossen, 2008
Keyakinan Kelas
Nilai Kebajikan universal
nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati secara tersirat dan
tersurat, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun
agama
Motivasi Intrinsik
Nilai-nilai Kebajikan bahwa menekankan pada keyakinan seseorang
akan lebih memotivasi seseorang dari dalam. Seseorang akan lebih
tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada
hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna
Kalimat positif
Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif
Mudah diterapkan
Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di
lingkungan tersebut
Berkontribusi
Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan
keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat
5 Kebutuhan Dasar Manusia
Seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu. Semua yang kita lakukan adalah usaha terbaik kita
untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya
saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita. Ketika seorang murid
melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan,
hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Pembuat rasa
Penghukum Teman Pemantau Manager
bersalah
Tergantung Menitikberatkan pada Mengevaluasi diri
Mengulangi Rendah diri
Merasa gagal dan tidak Tidak mandiri dan tidak dampak pada diri bagaimana menjadi
kesalahan berulang
berharga bisa sendiri, mendapatkan diri yang lebih baik
kali. memutuskan hadiah atau
Perilaku menjadi mendapatkan
agresif hukuman.
Bisa jadi dalam praktik penerapan disiplin sehari-hari, kita akan kembali ke posisi Teman atau Pemantau, karena
murid yang ditangani belum siap diajak berdiskusi atau diundang melakukan restitusi. Namun perlu disadari tujuan
akhir dari 5 posisi kontrol seorang guru adalah pencapaian posisi Manajer, di mana di posisi inilah murid dapat
menjadi pribadi yang mandiri, merdeka, dan bertanggung jawab atas segala perilaku dan sikapnya, yang pada
akhirnya dapat menciptakan lingkungan yang positif, nyaman, dan aman
COBA yuuuuk!
Segitiga Restitusi
Menstabilkan Identitas
bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal
karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses karena
ketika seseorang merasa sedih dan emosional, mereka tidak bisa
mengakses bagian otak yang berfungsi untuk berpikir rasional
Menanyakan keyakinan
Ketika identitas sukses telah tercapai (langkah 1) dan tingkah
laku yang salah telah divalidasi (langkah 2), maka anak akan
siap untuk dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya,
dan berpindah menjadi orang yang dia inginkan
BUDAYA/ DISPLIN POSITIF
Thank You
For Your Attention