Anda di halaman 1dari 25

Menyebarkan Pemahaman dan

Penerapan Pengalaman

Budaya
Positif
Nursakinah Nasution
CGP Angkatan 9
SMA Negeri 1 Simpang Empat Kab. Karo
KONSEP INTI

Perubahan Paradigma Belajar Disiplin Positif

Nilai-nilai Kebajikan Kebutuhan Dasar Manusia

Motivasi Perilaku Manusia Posisi Kontrol Guru

Keyakinan Kelas Segitiga Restitusi


Pembelajaran Dengan
Paradigma Baru

Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan


pembelajaran yang dirancang berdasarkan prinsip
pembelajaran “Berdiferensiasi” sehingga para murid
belajar sesuai kebutuhannya berdasarkan tahap
perkembangan sesuai teori psikologi modern untuk
mewujudkan “Profil Pelajar Pancasila
Miskonsepsi tentang Teori Kontrol

Ilusi guru mengontrol murid

Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan

bermanfaat

Ilusi bahwa kritik dan membuat rasa bersalah mampu

menguatkan karakter

Ilusi bahwa orang dewasa berhak memaksa


Mengubah Paradigma Stimulus Respon ke
Pendekatan Teori Kontrol
DISIPLIN POSITIF

Disiplin positif merupakan


Disiplin berasal dari kata
salah satu cara penerapan
‘Disciplina” yang artinya disiplin yang bertujuan untuk
belajar. Disiplin mengacu pada menumbuhkan kesadaran
disiplin diri yang memiliki serta memberdayakan murid
tanggungjawab terhadap apa tanpa imbalan penghargaan
yang dilakukannya berdasarkan (reward), ancaman atau
nilai-nilai yang diyakini hukuman

Sebagai pendidik tujuan kita adalah menciptakan murid yang


memiliki disiplin diri sehingga mereka berperilaku mengacu
kepada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi
instrinsik dalam perubahan perilaku kearah yang lebih baik
Nilai-nilai Kebajikan

Nilai yang disepakati bersama, lepas dari suku bangsa, agama,


bahasa maupun latar belakangnya
Profil Pelajar Pancasila IBO Primary Years Program Keterampilan Hidup
(PYP) (Lifeskill)
Beriman dan Toleransi, Rasa Dapat dipercaya,
bertakwa pada hormat, integritas, lurus hati,
Tuhan YME dan mandiri, pendengar yang
Berakhlak mulia, menghargai, aktif, tidak
Berkebhinekaan antusias, empati, merendahkan
global, gotong kerjasama, orang lain, dan
royong, mandiri, percaya diri dan memberikan yang
kreatif dan bernalar komitmen terbaik dari diri
kritis
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan dasarTeori
Landasan manusia adalah
segala sesuatu yang kita lakukan untuk
mendapatkan apa yang kita inginkan.
Seluruh tindakan yang kita lakukan
memiliki tujuan tertentu, dan semua
usaha terbaik yang kita lakukan adalah
dalam rangka agar kebuthan dasar
kita terpenuhi dengan baik
5 Kebutuhan dasar
Manusia
Bertahan hidup : Makanan, pakaian, tempat tinggal, keamanan
dan kesehatan
Kasih sayang dan Rasa Diterima : dipedulikan, berbagi,
kerjasama, menjadi bagian dalam kelompok
Penguasaan : Harga diri, keinginan untuk dianggap, memimpin,
berprestasi, diakui, didengar.
Kebebasan : Mandiri, memiliki pilihan, mencoba hal baru, mampu
mengendalikan arah dirinya.
Kesenangan : Bermain, humor, antusiasme, tertawa
Motivasi Perilaku Manusia
Motivasi Instrinsik

Untuk menghinari Untuk Mendapatkan


ketidaknyamanan/ imbalan/
hukuman penghargaan dari
orang lain

Motivasi Ekstrinsik
Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai
diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
Hukuman,
Konsekuensi dan
Segitiga Restitusi

Hukuman Konsekuensi Segitiga Restitusi

Tidak terencana/ Terencana/ Proses


tiba-tiba disepakati sesuai menciptakan
murid tidak tau peraturan kondisi bagi murid
Murid tetap untuk memperbaiki
apa yang akan
kesalahan
terjadi/ tidak dibuat tidak
Proses kolaboratif
dilibatkan nyaman yang mengajarkan
bersifat 1 arah Sikap guru selalu murid unuk mencari
berupa hukuman memonitor murid solusi sendiri
fisik/ psikis
5 POSISI KONTROL
GURU

PENGHUKUM PEMBUAT RASA TEMAN


BERSALAH

PEMANTAU MANAJER
CONTOH PENERAPAN POSISI
KONTROL GURU
Kasus : Siswa tidak memakai atribut lengkap

Berapa kali Ibu


Hormat Bendera harus memberi tau
selama 1 Jam! kami, kamu selalu
saja berbuat salah

PEMBUAT RASA
PENGHUKUM BERSALAH
CONTOH PENERAPAN POSISI
KONTROL GURU
Kasus : Siswa tidak memakai atribut lengkap

Kamu sudah tau aturan


Ayo dong ikuti aturan sekolah dan
sekolah, sekali ini saja konsekuensi kan?
Sekarang beli atribut
bantu Ibu ya. baru di koperasi sekolah

TEMAN PEMANTAU
CONTOH PENERAPAN POSISI
KONTROL GURU
Kasus : Siswa tidak memakai atribut lengkap

Apa kamu tahu


kesalahan kamu?
Bagaimana kira-
kira kamu
memperbaikinya?

MANAJER
Posisi Kontrol Apakah aku?

Saya kecewa sekali


dengan kamu
Posisi Kontrol Apakah aku?

Saya kecewa sekali


dengan kamu

PEMBUAT RASA BERSALAH


Posisi Kontrol Apakah aku?

Ayo lakukanlah
demi Ibu
Posisi Kontrol Apakah aku?

Ayo lakukanlah
demi Ibu

TEMAN
Pembentukan
Keyakinan Kelas

Bersifat Abstrak
Berupa pertanyaan universal
Dibuat dalam pernyataan positif
Sedikit saja agar mudah diingat
Sesuai kondisi agar mudah diterapkan
Semua warga kelas/sekolah dilibatkan
SEGITIGA RESTITUSI

h
Suatu proses dialog yang

ala

Me
dijalankan oleh guru agar
dapat menghasilkan murid

gS

na
yang mandiri dan

an

ny
bertanggung jawab

ny

ak
ka

an
da

Ke
Tin

ya
i

kin
as
lid

an
Va

Menstabilkan identitas
Menstabilkan Identitas

"Berbuat salah itu wajar"


Berdasarkan prinsip bahwa "Tidak ada manusia yang
membuat kesalahan adalah sempurna"
bagian dari proses "Ibu juga pernah berbuat
pembelajaran salah "
Validasi Tindakan yang
Salah
"Kamu pasti punya alasan
berbuat seperti itu"
Berdasarkan prinsip bahwa Padahal kamu bisa berbuat
setiap perilaku berusaha lebih dari ini kan?
memenuhi kebutuhan tertentu "Kamu patut bangga
karena melindungi yang
kamu anggap berharga
Menstabilkan Identitas

"Apa keyakinan kelas kita?"


Berdasarkan prinsip teori "Nilai-nilai apa yang kamu
kontrol bahwa pada dasarnya langgar?"
kita termotivasi secara Instrinsik "Kamu ingin menjadi seperti
apa?"
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai