Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

BUDAYA POSITIF DI TK ISLAM TERPADU BINA INSANI


KABUPATEN KEDIRI
SURATUN, S.Pd / CGP ANGKATAN 7

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran di sekolah akan berlangsung dengan baik jika didukung penerapan


budaya positif. Dengan budaya positif, akan terwujud pembelajaran yang berpihak
kepada siswa sehingga siswa bisa belajar dengan aman, nyaman, dan senang. Untuk
membangun budaya positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman,
dan nyaman agar murid-murid mampu berpikir dengan jernih, bertindak yang baik, dan
mandiri, dan bertanggung jawab.
Pendidikan karakter adalah sistem penanaman nilai-nilai karakter atau nilai
kebaikan dalam diri seseorang untuk diterapkan dalam tindakan atau perilaku sehari-hari
melalui pembiasaan, nasehat, pengajaran dan bimbingan. Disiplin positif perlu diterapkan
ke anak didik. Seorang pendidik berupaya atau membantu memunculkan motivasi dari
dalam diri anak, agar mereka meyakini akan pentingnya disipiln positif bagi mereka
sekarang mamaupun yang akan datang. Disiplin selama ini dianggap sesuatu yang keras
terkesan guru marah-marah. Kondisi ini berdampak pada lingkungan sekolah yang tidak
nyaman. Dengan perubahan adanya pengimbasan tentang budaya positif ini akan sedikit
demi sedikit mengubah paradigma tentang displin.
Dengan adanya budaya positif dilingkungan sekolah akan terbentuk karakter-
karakter yang baik pada semua warga. Pembiasaan inilah yang dikatakan dengan budaya.
Agar tercipta karakter yang baik, maka perlu adanya penerapan budaya yang positif.

B. TUJUAN

Tujuan dari aksi nyata adalah guru memahami tentang nilai-nilai yang terdapat
pada materi budaya positif diantaranya memahami tentang keyakinan kelas dan segitiga
restitusi sehingga bisa diterapkan di sekolah untuk mendukung terwujudnya budaya
positif.
C. TOLAK UKUR

Tolok ukur keberhasilan kegiatan ini adalah:

1. Guru memahami konsep pembuatan keyakinan kelas dan penerapan segitiga restitusi.

2. Adanya poster atau dokumen keyakinan kelas yang dipajang di setiap kelas.

3. Guru mampu menerapkan segitiga restitusi saat menangani permasalahan siswa.

4, Terciptanya budaya positif dilingkungan lembaga sekolah.

D. LINIMASA TINDAKAN YANG DILAKUKAN


1. Meminta izin ke kepala sekolah untuk melakukan sosialisasi
2. Membuat perencanaan kegiatan
3. Membuat materi tentang budaya positif dalam bentuk slide Powerpoint
4. Berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan masukan mengenai materi
yang sudah dibuat dan penentuan jadwal sosialisasi.
5. Bekerja sama dengan petugas sarana prasarana untuk mempersiapkan ruang presentasi.
6. Melaksanakan presentasi/sosialisasi
7. Refleksi kegiatan
8. Mengadakan kesepakatan Kelas
9. Melaksanakan observasi terhadap siswa
10. Evaluasi dan refleksi

Diskripsi Aksi Nyata

Pengimbasan Budaya positif dilakukan pada tanggal 27 Januari 2023 di hadiri oleh
kepala sekolah dan semua warga sekoalah. Dalam kegiatan ini CGP melakukan
kolaborasi pengimbasan karena efisien waktu karena di sekolah ada 4 orang CGP. Pada
pengimbasan CGP mensosialisasikan materi tentang budaya positif berkolaborasi dengan
rekan CGP ibu Nurul Solekah, S.Pd.I. Dalam menerapkan budaya positif di sekolah harus
disertai dan didukung oleh semua warga sekolah, wali murid dan elemen-elemen yang
mendukung budaya positif. Baik cara-cara penerapannya dan siapa saja yang dapat
terlibat dalam program tersebut. Untuk itu, penerapan budaya positif perlu
disosialisasikan terlebih dahulu kepada seluruh warga sekolah, agar semua memahami
dan dapat menerapkan secara kebersamaan.
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi budaya positif meliputi Pengertian
Budaya Positif, Konsep Disiplin Positif dan Motivasi, Keyakinan Kelas, Kebutuhan
Dasar Manusia, 5 Posisi Kontrol Guru dan Penerapan Segitiga Restitusi.
Kegiatan aksi nyata sosialisasi ini dapat disimpulkan bahwa pentingnya penerapan
budaya positif di sekolah dalam mewujudkan karakter murid sesuai profil pelajar
pancasila, sebagai seorang pendidik harus mampu mengambil posisi kontrol sebagai
posisi kontrol manajer dengan menerapkan 3 tahapan segitiga restitusi dalam
menyelesaikan permasalahan murid.

Penerapan Budaya Positif melalui Keyakinan Kelas


CGP melakukan kegiatan untuk membuat keyakinan kelas bersama anak-anak dan
guru pendamping kelas. Menanamkan budaya positif di sekolah dapat dilakukan dengan
menyusun keyakinan kelas bersama murid memotivasi membangun komitmen dan terus
mengapresiasi segala bentuk perilaku baik murid. Dengan membuat keyakinan kelas
secara bersama diharapkan anak-anak mampu melaksanakan keyainan yang sudah dibuat
secara bersama untuk menjadi suatu kayakinan yang harus seantiasa dilaksanakan secara
konsisten.
Suatu keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau memotivasi
secara intrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan
keyakinannya, dari pada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan yang mengatur
mereka harus berlaku begini atau begitu yang membuat ketidaknyamanan dan
keterpaksaan.
Berikut hasil keyakinan kelas yang dibuat dan disepakati oleh murid kelompok B
TK Islam Terpadu Bina Insani Kabupaten Kediri, diantaranya:
1. Salam jika bertemu bu guru dan teman
2. Menempatkan barang milik pribadi sesuai tempatnya.
3. Menghargai guru, teman dan orang yang lebih tua.
4. Menjaga sopan santun
5. Saling bekerjasama
6. Berkata jujur

Dengan kegiatan penyusunan keyakinan kelas yang berpihak pada murid, diharapkan
dapat memberikan motivasi dari dalam diri murid untuk melakukan keyakinan kelas
secara sadar sehingga tercipta disiplin positif di sekolah.

Membuat Keyakinan Kelas Bersama di Hall

E. HASIL AKSI NYATA


Rangkaian kegiatan Aksi Nyata yang dilakukan oleh CGP menghasilkan tumbuhnya
pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan serta murid, wali murid mengenai
penerapan Budaya Positif dan mulai diterapkannya Budaya Positif di sekolah, khususnya
dalam penyusunan keyakinan kelas dan segitiga restitusi.
Penerapan Budaya Positif
(antri saat cuci tangan)

F. RENCANA PERBAIKAN UNTUK IMPLEMENTASI KEDEPAN


Setelah melaksanakan sosialisasi dan membentuk keyakinan kelas, rencana
selanjutnya adalah secara terus menerus menggerakkan warga sekolah untuk
melaksanakan pembiasaan budaya positif baik dilingkungan sekolah maupun di luar,
agaruju terwujudnya karakter yang baik.

Link Video Aksi Nyata

https://youtu.be/rHciRIVCLlg

Anda mungkin juga menyukai