Anda di halaman 1dari 41

PENGIMBASAN

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

NINING RATNINGSIH
A7.31
SDN JATINEGARA KAUM 07 PAGI
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam dan Bahagia


Untuk semua yang berada di ruangan ini
Fasilitator
Akhid Luthfian

Pengajar Praktik
Ary Sugianto
Meminta izin kepada kepala sekolah dan teman sejawat
Apakah makna "Budaya Positif?"h
Apa contoh penerapan positif yang telah kita
terapkan?h
Budaya Positif di sekolah yaitu nilai-nilai dan kebiasaan-
kebiasaan di sekolah yang berpihak pada peserta didik
agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang
kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab.
Kolaborasi

KKG Sudindikwil JT 1
Gegar Literasi Kec. Pulogadung
Gliter Jak Prov. DKI Jakarta
Perubahan Paradigma
Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Bukan Tabula Rasa
Semua anak terlahir dengan bakatnya masing-masing (unik)
Budi Pekerti
Tugas guru menuntun bakat tersebut agar anak tumbuh
dengan selamat dan bahagia
Guru ibarat petani, anak ibarat biji jagung
Kodrat alam dan kodrat zaman
Berpihak pada anak
Perubahan Paradigma
Untuk membangun budaya yang positif , sekolah perlu
menyediakan lingkungan yang positif , aman, dan nyaman
agar murid-murid mampu berpikir , bertindak, dan mencipta
dengan merdeka, mandiri dan bertanggung jawab.
Lazimnya disiplin dikaitkan dengan kontrol. Dalam hal ini
kontrol guru dalam menghadapi murid.
Perubahan Paradigma Teori Kontrol
(Ilusi Kontrol)
Berikut ini paparan Dr. William Glasser dalam Control Theory
untuk meluruskan miskonsepsi tentang kontrol.

Ilusi guru mengontrol murid.


Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah
dapat menguatkan karakter.
Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan bermanfaat
Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa
Perubahan Paradigma-Stimulus Respon Teori Kontrol
Bisakah kita mengontrol seseorang?
Apa makna ‘Disiplin’?
Kata disiplin sering dikaitkan dengan tata tertib,
teratur, dan kepatuhan pada peraturan. Kata disiplin
juga sering dihubungkan dengan hukuman, padahal
itu sungguh berbeda karena belajar dengan disiplin
tidak harus dengan memberi hukuman. Justru itu
adalah salah satu alternatif terahir dan kalau perlu
tidak digunakan sama sekali
Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa untuk
mencapai kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan
kita saat ini, dan untuk menciptakan murid yang
merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin
yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri,
yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak memiliki
motivasi internal, maka kita memerlukan pihak lain
untuk mendisiplinkan kita.
Teori Motivasi Perilaku Manusia
Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman
1 “Apa yang akan terjadi apabila saya tidak Motivasi Eksternal
melakukannya?”

Untuk mendapatkan imbalan dari orang lain/institusi


2 “Apa yang akan saya dapatkan apabila saya
melakukannya?” Motivasi Eksternal

Untuk menghargai diri sendiri, menjadi insan sesuai


Motivasi Internal
harapan kita.
3 “Saya akan menjadi orang yang seperti apa bila Tujuan Disiplin
saya melakukannya?” Positif
Keyakinan Kelas, Hukuman, dan Penghargaan
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus Keyakinan Kelas?
Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila mengendarai
kendaraan roda
Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan
dan menjaga jarak 1.5 meter?
Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat
mengikuti pelatihan?
Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan
lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian peraturan-
peraturan
Keyakinan Kelas
Keyakinan Kelas adalah nilai-nilai kebajikan atau prinsip-
prinsip universal yang disepakati bersama secara
universal, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa
maupun agama.
Menurut Gossen (1998), suatu keyakinan akan lebih
memotivasi seseorang dari dalam (Intrinsik). Seseorang
akan lebih bersemangat untuk menjalankan keyakinannya
daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan.
Pembentukan Keyakinan Kelas

Keyakinan kelas bersifat abstrak daripada peraturan, yang lebih rinci


dan konkrit
Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan yang universal.
Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif .
Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah
diingat dan dipahami
Semua warga kelas sebaiknya ikut berkontibusi dalam membuat
kegiatan kelas lewat curah pendapat.
Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.
Contoh Penerapan Keyakinan Kelas
Guru menjelaskan tentang
keyakiban kelas

Murid dibagi dalam 4 kelompok untuk merancang kesepakatan kelas


Contoh Penerapan Keyakinan Kelas

Murid Guru mereview


menempelkan hasil diskusi
hasil diskusi kelompok
kelompok
Contoh Penerapan Keyakinan Kelas
Membacakan
Keyakinan Kelas

Memilah hasil diskusi


Contoh Penerapan Keyakinan Kelas
Terimakasih kepada ibu guru yang telah
memandu kami, di dalam kelas ini untuk
membuat sebuah keyakinan kelas
Keyakinan kelas ini sangat bermanfaat
dalam meningkatkan budaya positif di
lingkungan kelas dan juga sekolah.
Kami sebagai murid, semoga dapat
melaksanakannya dengan penuh rasa
tanggung jawab
Terimakasih
Contoh Penerapan Keyakinan Kelas

Menjalankan sholat dzuhur berjamaah


Dibentuk kelompok kebersihan kelas
Bekerja kelompok
DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN
Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Penghargaan menghukum

Penghargaan mengurangi ketepatan

Penghargaan tidak efektif

Penghargaan merusak hubungan


Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Kebutuhan Dasar Manusia
Kasus
Ibu Ani, guru kelas 5 di SD Pelita Hati, sedang bingung
menghadapi ulah salah satu murid di kelasnya, Agus.
Beberapa anak telah datang dan mengeluhkan Agus yang
seringkali meminta bekal makan siang mereka dengan paksa.
Jika Anda menghadapi situasi seperti Ibu Ani, Apa yang
akan Anda lakukan?
Menurut Anda, kira-kira apa alasan Agus melakukan hal itu?
Dalam konteks penerapan disiplin positif , Ibu Ani sebaiknya mencari tahu alasan Agus
melakukan Tindakan tersebut agar mengetahui kebutuhan mana yang sedang berusaha
dipenuhi Agus.
Apabila jawaban Agus karena ia lapar dan orang tuanya tidak membawakannya bekal
makan siang. Kebutuhannya adalah bertahan hidup
Apabila jawaban Agus karena ia senang temannya jadi memperhatikan dia.
Kebutuhannya adalah cinta dan kasih sayang (kebutuhan untuk diterima)
Apabila jawaban Agus adalah dia merasa hebat karena temannya jadi takut dan
menuruti keinginannya. Kebutuhannya adalah penguasaan (pengakuan atas
kemampuan)
Apabila jawaban Agus karena dia merasa bosan dengan bekal yang dibawakan ibunya
karena selalu membawakan bekal yang sama. Kebutuhannya adalah kebebasan
(kebutuhan akan pilihan)
Apabila jawaban Agus adalah karena iseng saja dan dia menikmati ekspresi wajah
temannya yang kesal karena diambil makanannya. Kebutuhannya adalah kesenangan
5 POSISI KONTROL
Apa itu ‘Restitusi’?

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi


murid untuk memperbaiki kesalahan mereka,
sehingga mereka bisa kembali pada kelompok
mereka, dengan karakter yang lebih kuat
(Gossen; 2004)
9 Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
6. Restitusi diri adalah cara yang paling baik untuk memperbaiki diri.
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan.
8. Restitusi fokus pada solusi.
9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya.
Dokumentasi Penerapan Segitiga Restitusi

Menangani siswa bermasalah dengan menerapkan segitiga restitusi


Dokumentasi Penerapan Segitiga Restitusi

Menangani siswa bermasalah dengan menerapkan segitiga restitusi

Anda mungkin juga menyukai