Anda di halaman 1dari 19

AKSI NYATA MODUL 1.

4 BUDAYA POSITIF

MENYEBARKAN PEMAHAMAN DAN


PENGALAMAN PENERAPAN BUDAYA
POSITIF
Fadilah Rahmatun Solehah, S.E, Gr
Calon Guru Penggerak Angkatan 7
KONSEP UTAMA
MODUL BUDAYA POSITIF

Perubahan Disiplin Kebutuhan


Paradigma Positif Dasar
Belajar Manusia

Motivasi Posisi Keyakinan Segitiga


Perilaku Kontrol Kelas Restitusi
Manusia Restitusi
PEMBELAJARAN DENGAN PARADIGMA BARU

Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang


berdasarkan prinsip pembelajaran yang
terdiferensiasi sehingga settiap siswa belajar
sesuai dengan kebutuhan dari tahap
perkembangannya untuk mewujudkan PROFIL PELAJAR
PANCASILA.
DISIPLIN POSITIF
Dalam budaya kita, makna
kata "Disiplin" dimaknai
menjadi sesuatu yang
dilakukan seseorang pada
Sebagai pendidik, tujuan kita
orang lain untuk
adalah menciptakan anak-
mendapatkan kepatuhan, kita
anak yang memiliki disiplin
cenderung menghubungkan
diri sehingga mereka bisa
kata "Disiplin" dengan
berperilaku dengan mengacu
ketidaknyamanan.
pada nilai-nilai kebajikan
universal dan memiliki
motivasi instrinsik,
bukan ekstrinsik.
Bertahan Hidup
Kebutuhan Kasih Sayang dan Rasa
Diterima
Dasar Penguasaan
Manusia? Kebebasan
Kesenangan
MOTIVASI PERILAKU MANUSIA

Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu

Menghindari Mendapat Imbalan atau


Ketidaknyamanan dan Penghargaan dari Menghargai Nilai-Nilai
Hukuman Orang Lain Kebajikan Diri Sendiri
Murid melakukan disiplin Murid melakukan disiplin Murid melakukan disiplin
diri karena ia takut diri karena ia ingin diri karena sadar akan
dihukum. Ini merupakan mendapat imbalan. Ini nilai kebajikan dirinya. Ini
motivasi ekstrinsik. merupakan motivasi merupakan motivasi
ekstrinsik. instrinsik.
KONSEP DISIPLIN
IDENTITAS GAGAL
HUKUMAN PENGHARGAAN

Menyakitkan Tidak efektif


Tidak nyaman Merusak hubungan (sifat
Murid takut iri)
Memaksa Mematikan kreativitas
Murid menyembunyikan Menghukum dengan
kesalahan sistem rangking
Murid menjadi rendah Merampas hak
diri menghargai dirinya
KONSEP DISIPLIN
IDENTITAS SUKSES
KONSEKUENSI RESTITUSI

Penguatan jangka Murid bertanggung


pendek jawab untuk perilakunya
Perlu monitoring Fokus pada pemecahan
berkelanjutan masalah jangka panjang
Stimulus - Respon Murid menghormati
Murid menghormati dirinya & orang lain
peraturan Teori kontrol
Kehilan waktu untuk Murid bersemangat
merenungi kesalahan memperbaiki kesalahan
KONSEP DISIPLIN
PENDEKATAN RESTITUSI
Sebuah cara menanamkan disiplin positif pada murid

Pengertian Restitusi ciri-ciri restitusi


Restitusi adalah proses Bukan menebus kesalahan, namun
menciptakan kondisi bagi murid belajar dari kesalahan.
Memperbaiki hubungan
untuk memperbaiki kesalahan
Tawaran bukan paksaan
mereka, sehingga mereka bisa
Menuntun untuk melihat ke dalam diri
kembali pada kelompok mereka, Mencari kebutuhan dasar yang
dengan karakter yang lebih kuat. mendasari tindakan
(Gosseni: 2004) Fokus pada karakter, bukan tindakan
Menguatkan dan fokus pada solusi
PERBEDAAN
Contoh kasus : Siswa sering tidak mengerjakan PR

HUKUMAN KONSEKUENSI RESTITUSI

Guru menghukum Guru memberikan Guru menanyakan


siswa tersebut konsekuensi untuk keyakinan kelas/dirinya
mengerjakan PRnya dan membantu siswa
hormat bendera
saat istirahat atau menyelesaikan
selama 10 menit
dikerjakan sebanyak 3x masalahnya.
Guru marah dan lipat Guru terbuka dan siswa
murid menjadi takut Guru tegas dan siswa menghormati dirinya &
menghormati peraturan orang lain
5 POSISI KONTROL RESTITUSI

PEMBUAT RASA
PEMANTAU
BERSALAH

PENGHUKUM MANAJER

TEMAN
CONTOH PENERAPAN 5 POSISI KONTROL
Kasus : Siswa tidak memakai atribut lengkap saat upacara bendera

PEMBUAT RASA
PENGHUKUM TEMAN PEMANTAU MANAJER
BERSALAH

"Patuhi aturan "Berapa kali Bu "Ayolah yang "Kamu sudah "Apakah kamu
sekolah, lalu Guru harus tertib, buat Ibu melanggar, apa tahu
berdiri di depan member tahu bangga, kali ini peraturan dan kesalahanmu?
barisan!" kamu? Ibu tidak apa-apa konsekuensiny Kira-kira
kecewa sama salah" a?" bagaimana
kamu"
kamu akan
memperbaiki
kesalahan ini?"
KEYAKINAN KELAS

Mengapa keyakinan kelas, mengapa


tidak peraturan kelas saja?

Mengapa kita memiliki peraturan tentang


penggunaan helm pada saat mengendarai
kendaraan roda dua/motor?
Mengapa kita memiliki peraturan tentang
penggunaan masker dan mencuci tangan setiap
saat
KEGIATAN MEMBUAT KEYAKINAN KELAS X.D

GURU BERSAMA SISWA MEMBUAT KEYAKINAN KELAS


BAGAIMANA PEMBENTUKAN KEYAKINAN KELAS?
Lebih Berupa Dibuat
Abstrak pernyataan dalam
dari universal bentuk
Peraturan positif
Sedikit saja Sesuai dengan Semua warga
agar kondisi kelas & kelas/ sekolah
mudah sekolah agar dilibatkan
diingat mudah membuat
diterapkan
SEGITIGA RESTITUSI
MENSTABILKAN IDENTITAS
Kita semua akan melakukan hal terbaik
yang bisa kita lakukan

VALIDASI TINDAKAN YANG SALAH


Semua perilaku memiliki alasan

MENANYAKAN KEYAKINAN
Kita semua memiliki motivasi internal
SEGITIGA RESTITUSI

https://youtu.be/blbZ-ZRWpIA
SEGITIGA RESTITUSI

https://youtu.be/blbZ-ZRWpIA
TERIMA KASIH

Stephen R. Covey (Principle-Centered Leadership, 1991)


mengatakan bahwa,
“..bila kita ingin membuat kemajuan perlahan, sedikit-
sedikit, ubahlah sikap atau perilaku Anda. Namun bila
kita ingin memperbaiki cara-cara utama kita, maka kita
perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah bagaimana
Anda melihat dunia, bagaimana Anda berpikir tentang
manusia, ubahlah paradigma Anda, skema pemahaman dan
penjelasan aspek-aspek tertentu tentang realitas”.

Anda mungkin juga menyukai