4
1. pertanyaan
Kalian bisa mengurangi rasa stress dan tegang tersebut dengan menciptakan
suasana nyaman di sekitarmu, mulai mendengarkan musik, memilih spot belajar
yang asik, hingga belajar ditemani cemilan favorit. Jika rasa nyaman sudah
terbentuk, tentu kalian tidak akan stress dan tegang, bukan?
2. pertanyaan Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat
menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini?
Seorang guru perlu membekali diri dengan strategi pengelolaan kelas yang tepat
untuk menciptakan suasana belajar yang tenang, kondusif dan menyenangkan.
Selain itu, penting juga untuk membangun kedekatan dengan murid agar kelas
menjadi lebih aktif dan partisipatif.
Suasana kelas yang kondusif akan membantu siswa dan mempermudah Anda
sebagai guru untuk menangkap pelajaran dan menyampaikan materi pelajaran.
Untuk membantu Anda menciptakan suasana belajar yang kondusif, berikut tips
yang bisa diterapkan.
Cari lowongan kerja di wilayah Kalimantan Selatan? Temukan selengkapnya di
sini.
1. Menyampaikan aturan dengan tegas namun penuh empati
Saat suasana kelas sedang tidak kondusif, guru harus mampu meredam suasana
menjadi lebih tenang, namun tantangannya guru harus menghindari bentakan atau
meninggikan suara.
Guru yang mampu berkomunikasi dengan tenang dan emosi yang stabil di kelas,
akan mempengaruhi cara siswa dalam menerima pesan yang disampaikan.
Namun perlu diingat untuk tetap bersikap tegas, agar siswa mengerti batasan dan
menghormati Anda sebagai guru. Siswa cenderung memperlakukan guru
berdasarkan perlakuan guru terhadapnya.
Perlakukan mereka dengan empati, dengan begitu siswa akan bersikap serupa.
2. Bangun komunikasi yang baik dengan siswa dan orangtua
Anak cenderung akan meniru perilaku orang yang lebih tua. Ketika di sekolah,
mereka akan mengamati orang yang lebih dewasa untuk diikuti.
Supaya perilaku Anda bisa menjadi teladan yang baik bagi mereka,
bangunlah hubungan yang hangat dengan para siswa.
Buat interaksi yang positif dan menyenangkan, bukan hanya dengan siswa tetapi
juga orangtua mereka. Dalam skema pembelajaran online saat ini, kerjasama antara
guru, murid dan orang tua dalam berkomunikasi sangat mempengaruhi proses
belajar mengajar.
Misal saat kelas dimulai pukul 7 pagi, namun siswa belum bersiap di room online,
peran orangtua dibutuhkan untuk mengingatkan dan mempersiapkan anak sarapan
sebelum kelas dimulai agar energinya terpenuhi. Hal ini bisa dikomunikasikan
dengan orangtua agar mereka dapat mendukung kegiatan anaknya selama pelajaran
berlangsung.
3. Libatkan siswa dalam membuat aturan
Generasi muda saat ini sudah sangat kritis dengan hal-hal yang mereka anggap
tidak adil, termasuk tentang peraturan di kelas. Libatkan siswa dalam diskusi untuk
membahas dan menetapkan peraturan yang dibutuhkan di kelas.
Ketika anak-anak ikut dalam diskusi membuat peraturan, mereka akan merasa
terlibat dan menganggap peraturan itu harus dipatuhi karena dibuat atas
kesepakatan bersama.
Cari lowongan kerja di wilayah Kalimantan Timur? Temukan selengkapnya di
sini.
4. Amati dan pahami perilaku setiap siswa
Setiap individu memiliki sifat yang berbeda beda. Seorang guru yang ingin atau
memperbaiki perilaku siswa, harus memahami lebih dahulu apa latar belakang yang
mempengaruhi siswa berperilaku dan menunjukkan sikap demikian.
Berikan pendekatan yang sesuai dengan kondisi siswa saat ini. Misalnya, siswa
yang setiap hari terlihat tidak bersemangat mengikuti kelas, bisa Anda ajak
berbincang untuk mencari tahu akar masalahnya.
Rangkul dia menemukan solusi dan menemukan motivasi untuk semangat
mengikuti pelajaran di hari berikutnya. Dengan memberikan pendekatan seperti itu,
bukan hanya bermanfaat untuk siswa tapi juga untuk diri Anda sendiri, agar lebih
mudah membangun suasana kelas yang kondusif.
5. Berikan dukungan siswa dalam belajar
Setiap siswa masing masing punya waktu berbeda untuk berkembang dan
menangkap pelajaran. Ada siswa yang cepat paham, namun tidak sedikit juga yang
sulit dan membutuhkan waktu lama untuk mempelajari sesuatu.
Saat siswa berhasil menguasai materi atau mendapat nilai memuaskan, berikan
apresiasi, bisa dalam bentuk pujian, hadiah juga pesan motivasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan pencapaiannya.
Untuk siswa yang belum berhasil, jangan diperlakukan berbeda, beri mereka
semangat untuk memperbaiki nilai dan mencapai target yang dibutuhkan.
Ajak siswa lain untuk ikut membantu, karena sesama teman biasanya akan lebih
mudah berkomunikasi.
Perhatian dan apresiasi yang Anda berikan menjadi salah satu faktor untuk
menciptakan suasana kelas yang tenang dan kondusif. Sebab siswa merasa dihargai
atas segala pencapaiannya baik besar maupun kecil.
Table of Contents
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Harapan untuk Diri Sendiri
Harapan pada Murid
Video yang berhubungan
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Setelah mempelajari modul 1.1, 1.2, dan 1.3, tentunya saat ini Anda sudah
memahami bahwa sebagai pendidik, Anda diibaratkan sebagai seorang petani yang
memiliki peranan penting untuk menjadikan tanamannya tumbuh subur. Anda akan
memastikan bahwa tanah tempat tumbuhnya tanaman adalah tanah yang cocok
untuk ditanami. Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa,
Pertanyaan 1
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Untuk memulai pembelajaran di modul budaya positif ini, marilah melakukan refleksi
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Pertanyaan 2
Bagaimana Anda sendiri sebagai seorang pendidik dapat menciptakan suasana
positif di lingkungan sekolah Anda selama ini?
DINIK EKSI noted on Pertanyaan 2
Dengan memberikan contoh positif, baik itu perkataan, perbuatan, maupun cara
berinteraksi, ciptakan suasana nyaman kepada orang-orang sekitar, baik itu melalui
kolaborasi maupun komunikasi yang menyenangkan.
Pertanyaan 3
Selanjutnya,
Pertanyaan 4
Selanjutnya,
Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan
dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu dikembangkan?
DINIK EKSI noted on Pertanyaan 4
Refleksi
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda,
sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
DINIK EKSI noted on Harapan untuk Diri Sendiri
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid
Anda setelah mempelajari modul ini?
DINIK EKSI noted on Harapan pada Murid
Saya memiliki harapan, siswa dapat menerapkan dan memiliki profil pelajar
pancasila dalam hidupnya dan siswa dapat menggunakan potensi mereka secara
maksimal demi masa depan dalam kehidupan mereka.
Ekspektasi
Selanjutnya, tuliskan
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
DINIK EKSI noted on Ekspektasi
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Materi tentang cara atau strategi yang efektif untuk menumbuhkan budaya positif
yang dapat diimplementasikan dalam sekolah saya, dan apa yang saya dapatnya
manfaatnya bukan hanya untuk saya pribadi, namun untuk seluruh warga sekolah.
Menerapkan Budaya Positif Sekolah
melalui Kesepakatan Kelas
A. Latar Belakang
Guru harus mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang nyaman, humanis dan
berkarakter agar tujuan pendidikan tercapai. Salah satu ruang lingkup kecil yang
harus kita jadikan wadah belajar yang menyenangkan adalah kelas. Untuk itu
diperlukan membangun budaya positif di kelas yang merangkul semua harapan,
impian dan tujuan murid dalam menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan
menyenangkan. Harapannya budaya positif ini dapat menumbuhkan kebiasaan-
kebiasaan baik yang membangun motivasi intrinsik murid tersebut yang nantinya
bermanfaat bagi dirinya, orang lain di sekitarnya, maupun lingkungannya.
Upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid
diawali dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya
positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas tidak hanya
berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid terhadap guru.
Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dan murid.
Kesepakatan harus disusun dengan jelas sehingga murid dapat memahami perilaku
apa yang diharapkan dari mereka.
Harapan seorang guru, semoga kesepakatan kelas yang dibuat menjadi kebutuhan
bagi siswa, sehingga hukuman dan pengfhargaan tidak dibutuhkan lagi dalam
pelaksanaannya, murid dapat memotivasi diri sendiri dalam melaksanakan disiplin
positif dan budaya positif di kelas.
Refleksi akan dilakukan secara rutin untuk mengetahui kinerja dari kesepakatan
kelas. Pertanyaan yang akan penulis tanyakan seperti "Bagaimana perkembangan
kelas kita terhadap pembelajaran?" atau "Bagaimana perasaanmu dengan
kesepakatan kelas ini?"
2. Linimasa tindakan yang akan dilakukana.Mengsosialisasikan budaya positif
dan rancangan aksi nyata ke kepala sekolah, ke guru, tenaga kependidikan, murid,
komite sekolah, dan masyarakat sekitar.b.Melaksanakan kegiatan aksi nyata
penyusunan kesepakatan kelas dengan melibatkan semua warga kelas dengan
merangkul semua harapan, impian dan tujuan murid dalam menciptakan lingkungan
belajar yang menarik dan menyenangkan dan berpihak kepada
muridc.Melaksanakan kesepakatan kelas secara kontinyu dan konsisten dengan
penuh komitmen dan tanggung jawab.
d.Mengevaluasi dan merefleksi pelaksanaan kesepakatan kelas secara berkala
dengan melibatkan semua warga kelas.
Refleksi
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Selanjutnya Anda dapat melakukan pengamatan dan refleksi terhadap bagaimana
kita dapat menciptakan sebuah budaya positif, dengan melakukan serangkaian
kegiatan di bawah ini:
Bapak/Ibu CGP, Eksplorasi konsep untuk Budaya positif terdiri dari beberapa bagian yaitu.
Tujuan pembelajaran:
Tujuan Pembelajaran:
2.3. Keyakinan Kelas
o CGP dapat menjelaskan kebutuhan dasar yang menjadi motif dari tindakan
manusia baik murid maupun guru
o CGP dapat menganalisis dampak tidak terpenuhinya kebutuhan dasar terhadap
pelanggaran peraturan dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kebajikan
o CGP dapat mengidentifikasi peran dan sekolah guru dalam upayanya
menciptakan lingkungan belajar dan pemenuhan kebutuhan anak yang
beragam.
o CGP dapat melakukan refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan selama
ini dan dampaknya untuk murid-muridnya.
o CGP dapat menerapkan disiplin restitusi di posisi Manajer, minimal
pemantau agar dapat menghasilkan murid yang bertanggung jawab,
mandiri dan merdeka.
o CGP dapat menganalisis secara kritis, reflektif, dan terbuka atas
penemuan diri yang didapatkan dari mempelajari 5 posisi kontrol.