Anda di halaman 1dari 4

Nama : Julia Prihartini Syarifah

Asal sekolah : SMK Negeri 2 Banjar


CGP Angkatan 8 – BBGP Jawa Barat
1.2.a.3. Mulai dari diri - Modul 1.2

Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?


Pada waktu itu saya berusia 15 tahun, duduk di bangku SMP kelas 9, saya mengalami peristiwa
positif. Saat pengumuman kelulusan saya dinyatakan mendapatkan nilai terbaik di kelas saya. Saat
itu saya tidak menyangka karena biasanya saya hanya masuk ranking 10 besar atau malah tidak
sama sekali. Dengan hasil tersebut, alhamdulillah saya tidak mengalami kesulitan saat memilih
Sekolah Menengah Atas Negeri, karena perolehan nilai yang saya dapatkan cukup besar.

Sedangkan peristiwa negatif yang saya alami adalah saat saya berusia 17 tahun, pada saat itu duduk
di Kelas 11. Pada tingkat 11 SMA saat itu, merupakan waktu penentuan masuk ke kelas 12 IPA
atau 12 IPS, pada saat itu nilai Fisika saya selalu dibawah KKM sehingga kemungkinan saya tidak
dapat melanjutkan ke kelas 12 IPA karena nilai saya tidak memenuhi syarat.
Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
Selain saya yang terlibat dalam peristiwa positif adalah Guru Kelas 9, Walikelas dan Orang Tua,
sedangkan pada peristiwa negatif yang terlibat adalah Wali Kelas, Guru Fisika Kelas XI, dan Orang
Tua.

Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang?


Pada peristiwa positif saya merasa senang, bahagia dan bangga atas pencapaian saya saat itu. Saya
selalu merasa optimis dan yakin bahwa jika kita melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh
maka akan mendapatkan hasil yang kita inginkan. Saya percaya bahwa tiada hasil yang
mengkhianati proses. Saya bisa seperti saat ini karena ada cinta dari orang-orang di sekitar saya
yang menyayangi saya baik orangtua, keluarga, guru bahkan teman-teman saya. Tanpa dukungan
mereka tidak akan ada saya yang seperti sekarang ini.
Pada peristiwa negatif, yang saya rasakan adalah rasa sedih, kecewa, benci, takut. Namun itu dulu.
Semua perasaan itu ternyata memberikan saya banyak pelajaran dan justru malah membentuk saya
menjadi individu yang mandiri, bekerja keras, pantang menyerah, disiplin, optimis bahwa saya
yakin bisa melewati masa-masa sulit itu. Semua peristiwa negatif saya sangat berharga bagi saya.
Pengalaman ternyata memang guru yang terbaik untuk terus memperbaiki diri menjadi pribadi
yang lebih baik lagi.

Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat
memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat mempengaruhi
diri saya di masa sekarang karena peristiwa tersebut sangat berkesan dan peristiwa yang tak akan
terlupakan sampai sekarang masih tersimpan dalam ingatan. Dari pengalaman tersebut diatas baik
peristiwa positif atau negatif banyak memberi makna dalam kehidupan saya dalam mengisi hari-
hari kehidupan saya selama masa sekolah. Dukungan guru di sekolah dan nasehat orang tua yang
masih teringat, begitu juga saat peristiwa negatif ada rasa kecewa karena pengalaman buruk
terekam sepanjang hidup. Hal ini membutuhkan cara-cara untuk bernegosiasi dengan peristiwa
negatif agar tidak memengaruhi segala aspek berkaitan kualitas hidup.
Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait
peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Pelajaran hidup atau hikmah yang dapat saya peroleh dari pengalaman peristiwa negatif tersebut
bahwa ketika mengalami peristiwa yang tidak sesuai harapan terima kenyataan walaupun berat
dan pahit, harus belajar lebih banyak dan berjuang lebih keras serta membuat rencana masa depan
yang lebih indah. Sedangkan pelajaran yang dapat saya ambil dari peristiwa positif bahwa kita
harus menjadi guru yang dapat memberikan contoh yang baik dan menjadi idola dalam seluruh
segi kehidupannya. Guru harus dapat memotivasi dan mendukung muridnya agar selalu mau
mencoba hal-hal baru dan meyakinkan muridnya bahwa dia bisa. Saat mendapat nilai yang baik,
bangga atas kemampuan diri dan merasa percaya diri atas kemampuan yang dimiliki. Saya bisa
melihat posisi prestasi saya dibandingkan dengan teman-teman dikelas. Kesimpulannya dari
kegiatan Trapesium Usia dan Roda Emosi ini terlihat bahwa sebagai guru kita harus memberikan
pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan, memberikan kebahagian lahir dan bathin
kepada murid di dalam belajar sehingga mereka merasa dihargai dan mereka dapat
mengembangkan potensi yang mereka miliki dengan maksimal.

Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau
2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?
Nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang guru:
“Guru harus menjadi motivator bagi muridnya. Guru adalah pamong yang berperan menuntun
murid untuk belajar mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Guru adalah sosok yang
sangat berperan di dalam keberhasilan peserta didik. Karakter yang positif akan berdampak luar
biasa kepada peserta didik, begitu pula dengan karakter yang negatif.”
Oleh karena itu, hendaknya kita dapat menjadi role model bagi murid kita karena segala tindakan,
perkataan dan perbuatan yang kita lakukan, akan menjadi sebuah contoh suri tauladan bagi mereka.
Seperti pemikiran Ki Hajar Dewantara, guru memberikan keteladanan dalam bertindak, bertutur,
membangun keinginan siswa untuk berbuat sesuatu (kreatif dan inovatif), selanjutnya guru
mendorong dan memotivasi murid untuk mengembangkan kompetensi yang dimilikinya masing-
masing.

Tugas 2. Nilai dan peran guru penggerak menurut saya


Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya?
Nilai-nilai yang dapat membantu saya dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas di
sekolah saya yaitu saya harus mampu berkolaborasi dengan semua warga sekolah karena untuk
membuat suatu perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Saya harus mampu memberi inspirasi dan
motivasi untuk murid-murid saya serta rekan rekan sejawat saya di sekolah bahwa perubahan itu
pasti terjadi dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Terakhir saya harus
mampu membangun komunikasi yang efektif, karena dengan adanya komunikasi yang intensif apa
yang ada dibenak saya dapat tersampaikan dan dipahami oleh semua warga sekolah sehingga niat
baik saya untuk membawa semua warga sekolah ke arah yang lebih baik lagi dapat terwujud.

Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya?
Peran saya yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru dan komunitas
saya adalah saya menjadi guru yang mau terus belajar, belajar dan belajar. Saya memberikan
pelayanan yang maksimal untuk murid-murid saya. Saya berusaha memberikan
pengalaman belajar bagi murid saya yang menyenangkan dan mudah dipahami dan akan selalu
dirindukan dan ingat oleh mereka. Saya berusaha menjadi guru yang baik, yang memperhatikan
norma, kode etik guru. Saya berusaha menjadi guru yang memberikan contoh yang baik dan
memotivasi muridnya untuk selalu mau mecoba hal-hal baru dan terus membantu mendukung
mengembangkan potensi minat dan bakat murid-murid saya. Saya dengan senang hati untuk terus
berbagi ilmu dan pengalaman terbaik saya kepada rekan-rekan sejawat saya agar kita sama- sama
menjadi guru hebat yang dirindukan murid-muridnya. Untuk sekolah saya, saya terus berusaha
membawa nama baik sekolah saya dimanapun dan kapanpun, setiap momen dan kesempatan yang
saya dapatkan diluar sana tentunya akan membawa dampak baik bagi nama baik sekolah saya.

Anda mungkin juga menyukai