Anda di halaman 1dari 7

Nama : MEIRIA ROSA CHAN, S.Pd.

CGP Angkatan 5

SD Negeri 39 Prabumulih

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang
berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

Panduan Pertanyaan untuk membuat Rangkuman Kesimpulan


Pembelajaran (Koneksi Antarmateri):

• Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan


dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Patrap Triloka yang berbunyi ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun
karsa, tut wuri handayani yang artinya di depan menjadi panutan, di tengah
membangkitkan semangat, dari belakang memberikan motivasi.

Azas ing ngarso sung tuladha yang berarti di depan memberi teladan,
memberi pengaruh pada pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran, yaitu seorang guru hendaknya memberi contoh, menjadi
teladan, dan panutan bagi murid dalam megambil keputusan.

Azas ing madyo mangun karsa yang diterapkan berpengaruh pada


bagaimana guru menumbuhkan usaha murid untuk mengambil keputusan
atas situasi yang dihadapinya.

Untuk melatih murid mengambil keputusan, guru dapat menuntun murid agar
keputusan yang diambil sesuai dengan nilai kebajikan

Azas tut wuri handayani artinya guru dapat memberikan dorongan dan
motivasi agar anak berani mengambil keputusan yang bertanggungjawab.

Kita hanya perlu menuntun segala yang ada pada anak, mengarahkan dan
memberi dorongan supaya anak dapat berproses dan berkembang.

Dalam proses menuntun, anak akan diberi kebebasan, dalam hal ini guru
sebagai pamong memberikan tuntunan dan arahan agar anak tidak
kehilangan arah serta membahanyakan dirinya serta anak menemukan
kemerdekaannya dalam belajar sehingga akan berdampak pada
pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab.
• Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada
prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik tentunya adalah nilai
kebaikan, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, gotong-royong dan
nilai kebaikan lainnya.

Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang


dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika.

Dalam pengambilan keputupsan tentunya harus berdasarkan prinsip


pengambilan keputusan. Ketiga prinsip ini seringkali membantu dalam
menghadapi pilihan- pilihan yang penuh tantangan, yang harus kita hadapi
sebagai pemimpin pembelajaran. Ketiga prinsip tersebut adalah:

1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)


2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

• Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan


‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam
perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian
pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan
keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan
dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya
bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching membantu guru untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dan


memecahkan permasalahan saat menjadi pemimpin pembelajaran.

Sehingga pada saat menentukan suatu permasalahan dilema etika seorang


guru mampu mengidentifikasi suatu permasalahan dengan tehnik coaching
dengan alur TIRTA, sehingga mampu menghasilkan keputusan yang tepat dan
berpihak pada murid.

Tentunya pertanyaan-pertanyaan masih ada dalam benak kita sebagai guru


tentang pengambilan keputusan tersebut. Apakah keputusan tersebut sudah
berpihak kepada murid, apakah sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan
universal, apakah keputusan yang diambil bermanfaat untuk banyak orang
dan apakah keputusan yang diambil tersebut dapat dipertanggung
jawabkan.
• Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial
emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan
khususnya masalah dilema etika?

Dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan


kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri, manajemen diri,
kesadaran social, keterampilan relasi dan pengambilan keputusan yang
bertanggungjawab.

Sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara


sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan , konsekuensi
yang akan terjadi, dan meminimalisir kesalahan dalam pengambilan
keputusan.

• Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau
etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Seorang pendidik harus mampu melihat permasalahan yang dihadapi


apakah permasalahan tersebut merupakan dilema etika ataukah bujukan
moral.

Dengan nilai- nilai yang dimiliki seorang pendidik tersebut, baik nilai inovatif,
kolaboratif, mandiri dan reflektif seorang pendidik dapat menuntun muridnya
untuk dapat mengenali potensi yang dimiliki dalam mengambil keputusan
dan mengatasi masalah yang dihadapi dengan tepat.

Kita dapat menggunakan sembilan langkah konsep pengambilan dan


pengujian keputusan terutama pada uji legalitas untuk menentukan apakah
masalah tersebut termasuk bujukan moral yang berarti benar vs salah
ataukah dilema etika yang merupakan permasalahan benar vs benar.

• Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada


terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat tentu akan berdampak pada terciptanya


lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Kondisi tersebut adalah
kondisi yang kita inginkan.

Untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berdampak pada


terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, yang harus
dilakukan adalah mengenali kasus yang terjadi apakah kasus tersebut
termasuk dilema etika atau bujukan moral.

Jika kasus tersebut merupakan dilema etika, sebelum mengambil sebuah


keputusan kita harus mampu menganalisa pengambilan keputusan
berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan sehingga hasil keputusan yang kita ambil mampu
menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman untuk
muridnya.

• Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan


pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah
kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan terkadang sulitnya


dalam memilih mana benar, mana yang harus didahulukan. Kemudian
tatangan lainnya yaitu lingkungan yang kurang mendukung, bertentangan
dengan peraturan, pimpinan tidak memberikan kepercayaan karena merasa
lebih berwenang, dan meyakinkan orang lain bahwa keputusan yang diambil
sudah tepat, perbedaan cara pandang serta adanya opsi benar lawan benar
atau sama-sama benar.

• Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan


pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana
kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang
berbeda-beda?

Dengan memahami karakter dan potensi murid yang berbeda-beda guru


akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada
anak misalnya dengan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran
berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada siswa
untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat,
dan profil belajar siswa tersebut.

• Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan


dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Guru adalah pemimpin pembelajaran sebagai pamong yang diibaratkan


seorang petani yang menyemai benih. Benih tersebut dapat tumbuh subur
apabila dirawat, dan dijaga dengan baik. Demikian juga dengan murid,
seorang guru bertanggungjawab untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki murid sebagaimana petani yang menyemai benih untuk
mendapatkan hasil yang baik sehingga setiap keputusan guru akan
berpengaruh pada masa depan murid. Keputusan yang diambil berdasarkan
nilai-nilai kebajikan, berpihak pada murid, dan dapat dipertanggung
jawabkan, serta memiliki dampak jangka panjang, akan membawa murid
untuk mengembangkan potensinya dengan optimal.
• Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul
materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi yang harus dimiiki oleh


guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang
dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran.

Dalam pengambilan keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dan


menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang
positif, kondusif, aman dan nyaman (well being). Seorang guru harus memiliki
kesadaran penuh (mindfullness) untuk mengantarkan muridnya menuju profil
pelajar Pancasila.

Guru juga harus mengeuasai keterampilan sosial dan emoosional sehingga


dalam pengeambilan keputusan dapat dilakukan dengan teknik coaching.
Dalam perjalanan pasti ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga
diperlukan panduan sembilan langkan pengambilan dan pengujian
keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar
keputusan tersebut berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka
belajar.

• Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda


pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma
pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda
di luar dugaan?

Empat paradigma pengambilan keputusan yaitu

• Individu lawan masyarakat (individual vs community)


• Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
• Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
• Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Pentingnya mengidentifikasi paradigma ini, selain untuk mengelompokkan


permasalahan, juga memberikan kejelasan tentang dua kebenaran dalam
dilema yang harus dihapadi dan diatasi.

Saya juga sudah memahami tentang tiga prinsip pengambilan keputusan


yang terdiri atas 3 prinsip yaitu

• Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)


• Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
• Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Konsep lain yang sangat penting adalah 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan yang sangat detail dan terstruktur dan juga
memudahkan dalam mengambil keputusan karena runut dan terpola dengan
baik. 9 langkah tersebut adalah

1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi


ini.
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
4. Pengujian benar atau salah, yang terdiri atas:
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
6. Melakukan Prinsip Resolusi , yang terdiri dari 3 prinsip berpikir yaitu:
• Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
• Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
• Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
7. Investigasi Opsi Trilema
8. Buat Keputusan
9. Tinjau lagi keputusan dan refleksikan

• Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan


keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah,
apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah.

Saat itu saya harus memutuskan siswa saya yang tidak bisa membaca karena
keterbelakangan mental dan siswa yang tidak bisa membaca karena
memang belum bisa. Jika saya menaikkan siswa saya yang keterbelakangan
ke kelas berikutnya maka saya juga harus menaikkan siswa yang tidak bisa
membaca yang lainnya.

• Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa


yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan
sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Saya jadi paham bahwa dalam menyelesaikan masalah harus melalui tahap-
tahap pengambilan keputusan, berdasarkan prinsip dan paradikma. Saya
juga merasa bahwa dalam pengambilan keputusan harus berdasarkan nilai-
nilai keyakinan universal.
• Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang
individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Bagi saya mempelajari modul ini sebagi seorang individu dan sebagai
seorang pemimpin sangatlah penting, hal ini dapat mendorong saya dalam
pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma pengambilan keputusan,
3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan

Anda mungkin juga menyukai