Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1.

Refleksi

1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?

• Peristiwa positif yang telah Saya tuliskan pada Diagram Trapesium Usia adalah
pada 24 tahun lalu, Saya "JATUH HATI" pada mata pelajaran BAHASA
INDONESIA". Hal ini terjadi ketika di jenjang pendidikan SMP kelas VII. Pada saat
itu, Saya berhasil memenangkan berbagai perlombaan menulis. Hingga membuat
Saya bercita-cita menjadi seorang guru Bahasa Indonesia

• Peristiwa negatif yang telah Saya tuliskan pada Diagarm Trapesium Usia pada 27
tahun lalu adalah Saya mendapatkan HUKUMAN LOMPAT JONGKOK dari Guru
Mata Pelajaran Matematika dan hal ini yang membuat Saya tidak menyukai
Matematika. Hal ini terjadi ketika di jenjang pendidikan SMK kelas

2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?

• Guru Bahasa Indonesia, Ibu Miranti Siregar, S.Pd. SMP DB 3 Kota Jambi(pensiun)
• Guru Matematika, Kasiman Limbong, S.Pd. SMKS Attaufig Jambi (pensiun)

3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda
emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di
masa itu

• Pada peristiwa positif saya merasa senang, bahagia dan bangga atas pencapaian
saya saat itu. Saya selalu merasa optimis dan yakin bahwa jika kita melakukan
sesuatu dengan sungguh-sungguh maka akan mendapatkan hasil yang kita
inginkan. Saya percaya bahwa tiada hasil yang mengkhianati proses. Saya bisa
seperti saat ini karena ada cinta dari orang-orang di sekitar saya yang menyayangi
saya baik orangtua, keluarga, guru bahkan teman-teman saya. Tanpa dukungan
mereka tidak akan ada saya yang seperti sekarang ini.
• Pada peristiwa negatif, yang saya rasakan adalah rasa sedih, kecewa, benci, takut.
Namun itu dulu. Semua perasaan itu ternyata memberikan saya banyak pelajaran
dan justru malah membentuk saya menjadi individu yang mandiri, bekerja keras,
pantang menyerah, disiplin, optimis bahwa saya yakin bisa melewati masa-masa
sulit itu. Semua peristiwa negatif saya sangat berharga bagi saya. Pengalaman
ternyata memang guru yang terbaik untuk terus memperbaiki diri menjadi
pribadi yang lebih baik lagi.

4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih
dapat mempengaruhi diri saya di masa sekarang?

Momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat
mempengaruhi diri saya di masa sekarang karena peristiwa tersebut sangat berkesan
dan peristiwa yang tak akan terlupakan sampai sekarang masih tersimpan dalam ingatan.
Dari pengalaman tersebut diatas baik peristiwa positif atau negatif banyak memberi
makna dalam kehidupan saya dalam mengisi hari-hari kehidupan saya selama masa
sekolah. Dukungan guru di sekolah dan nasehat orang tua yang masih teringat, begitu
juga saat peristiwa negatif ada rasa kecewa karena pengalaman buruk terekam sepanjang
hidup. Hal ini membutuhkan cara-cara untuk bernegosiasi dengan peristiwa negatif agar
tidak memengaruhi segala aspek berkaitan kualitas hidup. Momen yang masih kita ingat
saat sekolah mungkin mempengaruhi diri di masa sekarang karena pada masa sekolah
kinerja otak kita sedang berkembang dengan tajam. Setiap momen atau pengalaman yang
kita rasakan akan membentuk jalinan informasi di dalam otak. Jika kita pada masa
tersebut mengalami pengalaman negatif, maka hal itu akan membentuk trauma dan
ingatan negatif tentang momen tersebut. Sedangkan jika kita mengalami momen positif,
momen tersebut akan membentuk kenangan baik di otak kita. Oleh karena jalinan
informasi tersebut, kita akan dapat merasakan dan dipengaruhi oleh momen tersebut
sampai sekarang, dan secara tidak langsung ikut mempengaruhi karakter dan
membentuk nilai dan prinsip hidup kita.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda
emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?

Pelajaran hidup atau hikmah yang dapat saya peroleh dari pengalaman peristiwa negatif
tersebut bahwa ketika mengalami peristiwa yang tidak sesuai harapan terima kenyataan
walaupun berat dan pahit, harus belajar lebih banyak dan berjuang lebih keras serta
membuat rencana masa depan yang lebih indah. Sedangkan pelajaran yang dapat saya
ambil dari peristiwa positif bahwa kita harus menjadi guru yang dapat memberikan
contoh yang baik dan menjadi idola dalam seluruh segi kehidupannya. Guru harus dapat
memotivsi dan mendukung muridnya agar selalu mau mecoba hal-hal baru dan
meyakinkan muridnya bahwa dia bisa. Saat mendapat peringkat kelas bangga atas
kemampuan diri dan meras percaya diri atas kemampuan yang dimiliki. Saya bisa melihat
posisi prestasi saya dibandingkan dengan teman-teman dikelas. Kesimpulannya dari
kegiatan Trapesium Usia dan Roda Emosi ini terlihat bahwa sebagai guru kita harus
memberikan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan, memberikan
kebahagian lahir dan bathin kepada murid di dalam belajar sehingga mereka merasa
dihargai dan mereka dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki dengan
maksimal.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1
atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?

“Guru harus menjadi motivator bagi muridnya. Guru adalah pamong yang berperan
menuntun murid untuk belajar mengembangkan potensi yang ada pada dirinya
sehingga bermakna. Guru adalah sosok yang sangat berperan di dalam keberhasilan
peserta didik. Karakter yang positif akan berdampak luar biasa kepada peserta didik,
begitu pula dengan karakter yang negatif.”
Tugas 2. Nilai dan Peran Guru Penggerak menurut Saya

1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah saya?

Nilai-nilai yang dapat membantu saya dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas di sekolah saya yaitu saya harus mampu berkolaborasi dengan semua
warga sekolah karena untuk membuat suatu perubahan tidak bisa dilakukan sendiri.
Saya harus mampu memberi inspirasi dan motivasi untuk murid-murid saya serta
rekan rekan sejawat saya di sekolah bahwa perubahan itu pasti terjadi dan kita harus
mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Terakhir saya harus mampu
membangun komunikasi yang efektif, karena dengan adanya komunikasi yang
intensif apa yang ada dibenak saya dapat tersampaikan dan dipahami oleh semua
warga sekolah sehingga niat baik saya untuk membawa semua warga sekolah ke arah
yang lebih baik lagi dapat terwujud.

2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru,
dan komunitas sekolah saya?

Peran saya yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru
dan komunitas saya adalah saya menjadi guru yang mau terus belajar, belajar dan
belajar. Saya memberikan pelayanan yang maksimal untuk murid-murid saya. Saya
berusaha memberikan pegalaman belajar bagi murid saya yang menyenangkan dan
mudah dipahami dan akan selalu dirindukan dan ingat oleh mereka. Saya berusaha
menjadi guru yang baik, yang memperhatikan norma, kode etik guru. Saya berusaha
menjadi guru yang memberikan contoh yang baik dan memotivasi muridnya untuk
selalu mau mecoba hal-hal baru dan terus membantu mendukung mengembangkan
potensi minat dan bakat murid-murid saya. Saya dengan senang hati untuk terus
berbagi ilmu dan pengalaman terbaik saya kepada rekan-rekan sejawat saya agar kita
sama- sama menjadi guru hebat yang dirindukan murid-muridnya. Untuk sekolah
saya, saya terus berusaha membawa nama baik sekolah saya dimanapun dan
kapanpun, setiap momen dan kesempatan yang saya dapatkan diluar sana tentunya
akan membawa dampak baik bagi nama baik sekolah saya. Wallahu’alam Bisowwaf.

Anda mungkin juga menyukai