Anda di halaman 1dari 2

I.

Refleksi
1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?

 Peristiwa Negatif saya alami ketika berumur 12 Tahun, saat itu saya harus mendapatkan
hukuman dari sekolah dan orang tua karena terlibat kasus perkelahian di SMP.
 Peristiwa Positif saya alami saat usia 19 Tahun, di usia tersebut saya bisa hidup mandiri jauh
dari orang tua untuk bekerja dan dapat membantu perekonomian keluarga, kemudian
memutuskan kembali untuk melanjutkan kuliah karena merasa sudah memiliki biaya yang
cukup.

2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?

 Peristiwa Negatif melibatkan, Bpk/Ibu Guru di Sekolah, Polisi, Orang Tua, Teman-teman
seangkatan saya saat sekolah.
 Peristiwa Positif melibatkan, rekan-rekan saya saat merantau, orang tua.

3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi
Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)

 Dampak emosi yang saya rasakan saat peristiwa Negatif yaitu, takut, gelisah, marah, benci,
sehingga sampai sekaran berusaha menghindari hal-hal yang mengarah ke perkelahian.
 Dampak emosi yang saya rasakan saat peristiwa Positif yaitu, merasa bebas, senang,
bahagia, karena sudah bisa mendapatkan apa yang diinginkan dengan uang hasil keringat
sendiri.

4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat
memengaruhi diri saya di masa sekarang?

 Menurut saya semua kejadian positif dan negatif yang pernah terjadi dahulu menciptakan
rasa trauma dalam diri saya dan membekas dalam pikiran sehingga lebih berhati-hati dalam
berperilaku.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait
peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?

 Pelajaran yang saya peroleh adalah agar lebih berhati-hati sebagai seorang pendidik dalam
mendidik siswa , tidak menciptakan kesan Negatif melainkan berusaha untuk menciptakan
perasaan positif terhadap anak. sebab jika salah langkah akan menyebabkan trauma kepada
anak yang nanti dapat mempengaruhi emosi mereka di kehidupan selanjutnya ketika mereka
dewasa.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2
kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?

 Menjalani Peran sebagai seorang guru adalah pilihan saya, oleh karena itu harus terus
belajar mengembangkan keprofesionalan dalam bidang pendidikan. Murid bisa menggapai
cita-citanya apabilah benar-benar mendapatkan pengajaran yang bermakna selama
menempuh pendidikannya.

II. Nilai dan Peran Guru Penggerak Menurut Saya.


1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya?
 Nilai dalam diri saya adalah saya memiliki keinginan yang besar untuk terus belajar dan
mengembangkan keprofesionalan saya sebagai seorang pendidik,
 Mudah beradaptasi dan menjalin keakraban bersama rekan guru maupun siswa
 Senang membagi ilmu yang saya dapatkan kepada rekan guru di sekolah
 Suka menolong rekan yang membutuhkan sesuai dengan kesanggupan akan apa yang
mereka perlukan.

2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas
sekolah saya?
 Saya berperan sebagai rekan kerja yang baik dalam bekerja sama
 Menjadi pelopor mengikuti pendidikan guru penggerak
 Menciptakan pembelajaran yang menumbuhkan minat siswa dengan memanfaatkan
teknologi.
 Menjalin keakrabpan dengan rekan sesama guru maupun murid di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai