Anda di halaman 1dari 4

Tugas - Mulai dari Diri - Modul 1.

2 – Nilai dan Peran Guru Penggerak


Oleh: Syahida Norviana
Selamat malam Bapak Nur Kholis, berikut jawaban saya pada Tugas Mandiri Modul 1.2
– Mulai dari Diri – Nilai dan Peran Guru Penggerak:
Kegiatan 1. Trapesium usia

USIA LULUS
USIA PENSIUN
SARJANA

POSISI USIA SAAT INI


30 TAHUN
18 TAHUN

15 TAHUN SELISIH
3 TAHUN

USIA PAUD-
TK

Tugas 1. Refleksi

1. Berikut tabel jawaban refleksi:

No Keterangan Peristiwa Negatif Peristiwa Positif


1. Peristiwa Peristiwa negatif terjadi saat Peristiwa positif terjadi saat
saya usia 15 tahun yaitu saat saya usia 18 tahun yaitu
saya ingin belajar menempuh diterima di UNY jalur
SMA di Kota Yogyakarta tetapi Penelusuran Bibit Unggul
tidak diijinkan oleh orang tua Pendidikan Akuntansi, saya
karena faktor jarak tempuh termasuk salah satu dari tiga
dari rumah sehingga memaksa teman yang diterima dari
saya bersekolah di Sleman, di SMKN 1 Tempel. Setelah
SMAN 1 Sleman namun saya diterima saya merasa menjadi
memilih tidak mendaftar lebih unggul dibandingkan
disana karena saya terlajur dengan teman-teman dari SMA
kecewa tidak bisa bersekolah dalam bidang akuntansi.
di Kota Yogyakarta,
selanjutnya saya memilih
masuk SMKN 1 Tempel untuk
mencoba men-downgrade diri.

2. Pihak-pihak Orang tua, Wali Kelas SMP, Orang tua, Guru BK SMKN 1
yang terlibat Guru BK SMAN 1 Sleman Tempel, teman.
No Keterangan Peristiwa Negatif Peristiwa Positif
3. Dampak emosi Kecewa karena merasa tidak Gembira dan takjub pada diri
yang dirasakan ada dukungan dari keluarga sendiri karena bukan siswa
sampai saat ini padahal saya memiliki yang selalu ranking 1 namun
kekuatan untuk bersaing di bisa diterima di PTN meski
Kota. Menyesal karena relasi bukan PTN pilihan pertama.
di SMKN 1 Tempel tidak lebih
besar dibandingkan di SMA.
4. Alasan Bagaimana tidak saya lupakan Kemudahan dan usaha
peristiwa karena peristiwa tersebut membuat link di sekolah
tersebut masih akan membentuk diri saya dengan teman sekelas, teman
saya rasakan dimasa sekarang ini. Jika saya organisasi dan guru
dan masih memilih SMA saya tidak akan menjadikan akses penilaian
memengaruhi ada pada posisi ini. Namun, Penelusuran Bibit Unggul
diri saya di saya memilih di SMK sehingga menjadi kentara. Bagian saya
masa sekarang saya menyimpan kekecewaan diterima mungkin berasal dari
yang mendalam karena relasi kerja keras namun banyak
dalam dunia perkuliahan dan yang mengira itu adalah
dunia kerja itu sangat penting. keberuntungan. Apapun itu
Saya hanya mengetahui sosok syukur selalu saya lantunkan
namun karena tidak jika mendapat kemudahan
bersinggungan langung saya dalam segala hal.
menjadi second-layer sama
seperti saat saya memilih SMK
(second-choice).
5. Pelajaran Pelajaran hidup dari peristiwa Pelajaran hidup dari peristiwa
hidup yang negatif mengenai kekecewaan positif mengenai kegembiraan
diperoleh dari yang saya alami terkait peran yang saya alami terkait peran
trapezium usia saya sebagai guru adalah saya sebagai guru adalah guru
dan roda apapun yang diinginkan murid memiliki peran untuk
emosi itu belum tentu hal yang menuntun dan membimbing
mewah bagi guru, namun hal murid dalam menentukan
yang diinginkan guru pastilah pilihan hidup murid. Sebelum
sesuatu yang tinggi. Sebagai saya diterima di PTN saya juga
seorang guru lebih bisa kebingungan mencari pilihan
menghargai perbedaan murid jurusan lalu saya diberikan
dan memahami keinginan alternatif pilihan oleh guru BK
murid bukan memaksakan dengan beberapa saran dari
kehendak yang tidak disukai guru yang pernah mengampu
murid. Murid bukan kertas saya. Ada beberapa pilihan
kosong yang dapat diisi atau namun dikerucutkan dan
dibentuk sesuka hati guru. dikuatkan oleh guru BK.
Guru berperan menjadi Sebagai guru jangan sampai
motivator agar murid kecewa karena tidak
termotivasi menentukan cara memberikan alternatif pilihan
beradaptasi dan tujuan untuk berpikir kritis
hidupnya. menghadapi masalah. Guru
berperan penting menjadi
pembimbing/conselor bagi
No Keterangan Peristiwa Negatif Peristiwa Positif
murid-muridnya.

6. Nilai yang saya yakini senagai seorang guru:


“Guru adalah fasilitator, motivator, dan konselor murid dalam belajar mencari
makna dari pengalaman-pengalaman di kelas dan luar kelas sehingga lebih
memamahi peran diri didalam konteks keluarga dan lingkungan.”

Tugas 2. Nilai dan Peran Guru Penggerak


Nilai dan peran guru penggerak menurut saya:
1. Nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya adalah:
a. Berpihak pada murid. Nilai dalam diri saya untuk berpihak pada murid
adalah dengan terus belajar memberdayakan diri serta memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan proses pembelajaran
di kelas dengan tujuan memerdekakan murid.
b. Mandiri. Sebagai guru saya adalah pribadi yang menyukai ilmu baru serta
terbuka terhadap perkembangan zaman. Untuk itu saya belajar menggali
ilmu pengetahuan untuk menjadi ahli dalam membuat desain
pembelajaran yang berpusat pada murid dan mendesain video
pembelajaran dan kuis interaktif.
c. Reflektif. Sebagai guru, saya selalu belajar dari pengalaman pembelajaran
yang saya terapkan. Seperti saat terjadi keberhasilan maupun kegagalan
dalam proses mengajar, saya berusaha merefleksikan peristiwa tersebut
dan menjadikan pelajaran serta perbaikan bagi pembelajaran selanjutnya.
d. Kolaboratif. Saya berusaha bekerjasama dengan kepala sekolah, kepala
jurusan, guru dan TU untuk mewujudkan proses pembelajaran yang
kondusif maupun program sekolah lainnya. Menghargai bahwa semua
pihak memiliki kepentingan masing-masing sehingga memilih
menggunakan alternatif lain yang sama sama menguntungkan semua
pihak. Pentingnya kolaborasi dari semua pihak akan menciptakan
kerukunan dan kestabilitasan organisasi.
e. Inovatif. Saya sebagai pendidik memiliki nilai fleksibel dalam menerima
aturan dengan tetap mempertimbangkan kemungkinan baik buruk jika
dilaksanakan. Saya biasanya mengajak guru-guru lain untuk bergotong-
royong dalam hal inovasi baru yang menguntungkan sekolah sehingga
visi sekolah dapat tercapai.
2. Peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru,
dan komunitas sekolah saya adalah:
a. Menjadi pemimpin pembelajaran. Selama ini saya mencoba untuk
menjadi among bagi murid dengan menggunakan model-model
pembelajaran yang disesuaikan dengan KI-KD serta berdiskusi dengan
murid mengenai hal-hal yang mereka sukai dan tidak sukai dari proses
pembelajaran sehingga saya bisa mendesain pembelajaran tetap
menantang, relevan dan menyenangkan.
b. Menjadi coach bagi guru lain. Saya berperan sebagai coach bagi guru lain
dalam bidang peningkatan IT guru, peningkatan pemahaman model-
model pembelajaran dan juga keterampilan pedagogi lainnya.
c. Mendorong kolaborasi. Peran saya dalam bekerjasama denan guru lain
adalah sebagai collaborator dalam proses pembelajaran seperti menjadi
supervisor perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran. Hasil dari supervisi tersebut dirangkum untuk dilakukan
perbaikan pembelajaran selanjutnya agar lebih baik lagi.
d. Mewujudkan kepemimpinan murid. Peran saya dalam mewujudkan
kepemimpinan murid adalah dengan mendorong murid untuk merdeka
dalam belajar, menjadi penuntun murid saat berdiskusi kelompok dan
saat penarikan kesimpulan sehingga murid dapat menemukan arti dari
belajar yang sesungguhnya.
e. Menggerakkan komunitas praktisi. Peran saya dalam menggerakkan
komunitas MGMP Akuntansi di sekolah saya adalah dengan berdiskusi
mengenai update terbaru bidang akuntansi serta sharing diklat-diklat
akuntansi. Selain itu menjadi pengurus MGMP Akuntansi di Sleman untuk
memfasilitasi rekan guru akuntansi dalam peningkatan kompetensi
pedagogi dan professional.

Anda mungkin juga menyukai