2
Tugas A.
Setelah menyimak video dan bacaan pada bagian ini:
1. Bagaimana Bapak/Ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia,
tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan
kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia? Mengapa demikian?
2. Menurut Bapak/Ibu nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru
penggerak? Mengapa demikian?
Tugas B.
1. Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu
memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik?
2. Tindakan spesifik apa yang dapat dilakukan untuk menguatkan diri
Bapak/Ibu sendiri untuk memberdayakan murid dalam memilih jalan
kodratnya sekaligus menguatkan tumbuhnya motivasi intrinsik mereka
dalam mengejawantahkan Profil Pelajar Pancasila?
1. Seluruh nilai-nilai Guru Penggerak perlu dikuatkan mulai dari berpihak pada
murid, reflektif, mandiri, kolaboratif dan inovatif karena saling melengkapi
dalam upaya meningkatkan ekosistem pendidikan yang utuh.
2. Tindakan spesifik untuk meberdayakan murid sesuai kodratnya dan
mengejawantahkan Profil Pelajar Pancasila adalah dengan memaksimalkan
sumberdaya yang ada dalam satu desain pembelajaran yang berpihak pada
murid dengan menambahkan muatan Profil Pelajar Pancasila didalamnya.
Contohnya: Penerapan Model Problem Based Learning dikemas dengan muatan
Profil Pelajar Pancasila serta mengimbuhkan konten permainan dan kecakapan
abad 21.
Tugas C.
1. Apa kaitan antara diagram identitas gunung es dengan penumbuhan Profil
Pelajar Pancasila pada murid dan transformasi pendidikan?
2. Apa konsekuensi logis dari diagram identitas gunung es pada peran saya
sebagai Guru Penggerak dalam transformasi pendidikan?
1. Sebagai pendidik, kita berfokus pada 88% bawah sadar yaitu pengkondisian
pembiasaaan keteladanan dan sistem aturan yang dapat menumbuhkan identitas
anak (pola pikir, kepercayaan, dan nilai-nilai), di Indonesia menggunakan Profil
Pelajar Pancasila sebagai hambaran, proyeksi dan harapan masa depan anak
kelak.
2. Konsekuensi logisnya adalah guru harus terus mengembangkan diri menjadi
teladan nilai kebajikan dalam memimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru
lain, berkolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid hingga menggerakkan
komunitas praktisi.