Pendidikan harus mampu menumbuhkan manusia yang memiliki nilai kemanusiaan, yang memegang
teguh nilai-nilai kebajikan. Dalam konteks negeri kita yang beragam, kita memerlukan pegangan yang
mempersatukan. Nilai-nilai kebajikan yang dijadikan universal lah kemudian yang dapat dijadikan
“landasan bersama” (common-ground), bagi berbagai kepentingan, suku-bangsa, ras, agama, dan
antar-golongan. Semangat untuk mengapresiasi dan berpihak pada nilai-nilai yang dibutuhkan dan
menguntungkan anak adalah landasan dalam membawakan peran perubahan dalam pendidikan.
Tugas A.
1. Cara kerja otak dibagi menjadi 2 bagian yaitu sistem berpikir cepat ( mamalia dan reptil) dan lambat
(primata dan luhur). Menurut Ki Hajar Dewantara manusia memiliki 5 kebutuhan dasar yaitu bertahan
hidup, kasih sayang dan rasa diterima, kekuasaan, kebebasan dan kesenangan. Tahap tumbuh
kembang anak di bagi 3 yaitu Wiraga (0-8 tahun) perkembangan indera, Wiraga-Wirama (8-16 tahun)
berkembangnya pikir seirama dengan sesama, dan Wirama (17-24tahun) menebalnya jati diri manusia
yang merdeka. Tahap tumbuh kembang anak menurut psikososial Erik Erikson adalah tahap 1 (0-1,5
tahun) kepercayaan dan ketidakpercayaan (harapan), tahap 2 (1,5-3 tahun) otonomi dan rendah diri
( tekad ), tahap 3 (3-5 tahun) inisiatif dan rasa bersalah ( tujuan ), tahap 4 (5-12 tahun) produktivitas
dan inferioritas ( kompeten), tahap 5 (12-18 tahun) identitas dan kebingungan peran (loyalitas) dan
tahap 6 ( 18-40 tahun) keintiman dan solasi ( cinta). Ketika semua aspek ini dapat terwujud maka anak
dapat memiliki nilai-nilai hidup untuk bekalnya di masa depan dalam mewujudkan 6 dimensi profil
pelajar Pancasila.
2. Nilai-nilai guru penggerak adalah 1) Mandiri yaitu mendorong kemampuan diri untuk inovatif. 2)
Kolaboratif yaitu bekerjasama dan membangun hubungan. 3) Inovatif yaitu gagasan baru dan dapat
memanfaatkan peluang. 4) Berpihak pada murid yaitu mengutamakan kebutuhan dan perkembangan
murid. 5) Reflektif yaitu mengintropeksi diri untuk menjadi lebih baik.
Tugas B.
Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu memahami teori pilihan dan
motivasi intrinsik? 1.Mandiri, saya tidak tergantung pada orang lain . 2.Reflektif, saya melakukan refleksi
dari apa yang sudah saya lakukan 3. Kolaboratif, sebagai makhluk sosial saya tidak bisa hidup tanpa
bantuan orang lain. 4. Inovatif, saya mulai menerapkan berbagai metode dan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran di kelas. 5. Berpihak pada murid,Tindakan spesifik dapat dilakukan yaitu.
1.Melakukan merdeka belajar melalui metode pembelajaran project based learning 2. Holistik .3.
Kontekstual 4. Eksploratif 5. Menerapkan 6 Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertaqwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlah mulia. berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan
kreatif.
Tugas C.
1. Kaitan antara diagram identitas gunung es dengan penumbuhan Profil Pelajar Pancasila pada murid
dan transformasi pendidikan adalah gunung es mengajarkan bahwa kita tidak hanya
mempertimbangkan sesuatu dari apa yang terlihat di permukaan saja.
2. logistik dari diagram identitas gunung es pada peran saya sebagai Guru Penggerak dalam
transformasi pendidikan adalah dengan menuntun siswa dalam meneladani karakter dan perilaku-
perilaku positif maka akan menjadi kebiasaan yang baik bagi siswa dalam transformasi pendidikan.
Memberikan contoh karakter yang baik akan dapat menumbuhkan karakter positif dari dalam diri siswa
yang berguna untuk pendidikannya.
Penutup
Dengan mempelajari paparan materi di modul 1.2 telah memberikan ilmu dan wawasan baru bagi saya
dalam mengikuti Program Guru Penggerak ini. Semoga semua ilmu yang saya dapatkan ini dapat
membawa perubahan baik bagi diri saya sendiri, peserta didik, dan semua di lingkungan sekolah dan
masyarakat. Sehingga membawa perubahan yang nyata terhadap pendidikan khususnya dilingkungan
saya bertugas