Anda di halaman 1dari 3

1.2.a.3. MULAI DARI DIRI – MODUL 1.

2
TRAPESIUM USIA

Selisih Usia sekarang dengan kejadian Positif

44 – 16 = 28 Tahun

Selisih Usia sekarang dengan kejadian Positif

44 – 12 = 32 Tahun

TUGAS MD1. REFLEKSI

1. Peristiwa yang saya tuliskan di sana:


Peristiwa Positif (+) : Peristiwa positif yang saya alami dan masih saya ingat sampai saat ini
adalah pada saat saya duduk di kelas 2 SMA, dimana saya duduk di kelas 2 SMA jurusan
Fisika atau A1. Pada saat itu saya mengikuti kelompok pembinaan mata pelajaran
Matematika dengan empat orang teman sekelas saya. Diantara keempat teman tersebut saya
menduduki peringkat yang ketiga di kelas. Sampai akhirnya ada undangan mengikuti lomba
matematika yang diselenggarakan oleh FKIP Singaraja. Untuk mengikuti lomba tersebut
kami berempat di tes di sekolah dan akhirnya saya berdua lolos seleksi dan dikirim mengikuti
lomba matematika di Singaraja. Pada lomba tersebut saya bisa lolos babak penyisihan dengan
hasil lomba berada pada nomor 8, sehingga dari hasil tersebut saya bisa lolos masuk Final.
Akan tetapi pada saat itu saya tidak berhasil pada babak final.

Peristiwa Negatif (-) : Peristiwa yang pernah saya alami dengan perasaan galau dan takut
bahkan sampai sekarang masih terasa. Pada saat saya baru beberapa bulan masuk kelas 1
SMP. Saya dan teman-teman satu kelas merasakan suatu keakraban seperti keluarga, sampai
akhirnya saya dan teman saya sebangku yang merupakan teman sejak SD bermain-main
dengan seorang teman perempuan yang pada hari-hari biasa kita sering bermain. Tapi entah
karena suatu hal teman saya menanggis dan tersinggung dengan kami berdua, serta menangis
sejadi-jadinya. Pada saat itu saya di panggil guru dan dihadapkan di ruang BK, sampai
akhirnya beberapa guru dan guru BK memberi pernyataan saya tidak akan naik kelas karena
yang saya ajak bercanda adalah anak dari keluarga terhormat di desa lokasi sekolah.

2. Yang terlibat di masing-masing peristiwa tersebut:


Peristiwa Positif (+) : Dengan perolehan hasil pada peristiwa tersebut saya mendapatkan
ucapan selamat dari berbagai pihak, pada upacara Bendera nama saya disebut , ucapan
selamaat dari teman-teman dan ucapan selamat dari orang tua serta keluarga.
Peristiwa Negatif (-) : Perasaan saya yang selalu was-was, takut dan malu karena cemoohan
teman-teman saya rasakan bertahun-tahun selama di SMP, serta hal-hal yang mengancam
saya tidak naik kelas dar guru-guru. Bahkan semua hal tersebut masih teringat sampai
sekarang.

3. Dampak emosi yang saya rasakan hingga sekarang adalah:

Peristiwa Positif (+) : Setelah peristiwa ini saya merasa Optimis, merasakan suatu keyakinan
akan kemampuan diri dalam hal matematika. Hal ini menghantarkan saya memperoleh nilai
ebtanas murni paling tinggi untuk mata pelajaran matematika di SMA saya, selanjutnya saya
melanjutkan kuliah pada jurusan matematika serta memperoleh IPK terbaik pada angkatan
saya. Pada pembelajaran sekarang saya selalu menanamkan pemikiran kepada semua siswa
saya akan pentingnya belajar matematika serta mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan
nyata disekitar anak-anak

Peristiwa Negatif (-) : Setelah peristiwa ini saya merasa takut dan bersalah saat melakukan
sesuatu. Apa yang saya kerjakan saya kawatir akan menimbulkan suatu permasalahan pada
orang lain. Pada pembelajaran sekarang saya selalu berupaya menggali permasalahan dari
siswa termasuk menyampaikan akan kerahasiaan perhasalahan yang dihadapi oleh siswa serta
bersama-sama mencari solusi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.

4. Momen Yang Terjadi di Masa Sekolah Masih Dapat Saya Rasakan dan Masih Dapat
Mempengaruhi Diri Saya di Masa Sekarang karena peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
masa sekolah adalah hal-hal yang sangat melekat pada ingatan, termasuk juga memberikan
dorongan atau semangat serta hambatan dalam menentukan sikap dalam usia bekerja sampai
sekarang. Usia pada saat belajar memberikan suatu pelajaran yang berarti dalam
kelangsungan pekerjaan dan masa depan saya.

5. Pelajaran hidup yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi
terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya adalah sebagai cerminan
dalam bersikap serta mengambil tindakan dalam pembelajaran. Menggunakan peristiwa
positif sebagai salah satu acuan dalam mendorong siswa untuk berhasil mengembangkan diri
sehingga siswa mendapatkan motivasi yang kuat dalam belajar. Menggunakan peristiwa
negatif sebagai suatu pelajaran yang sebisa mungkin kita kelola dan tidak terjadi hal-hal yang
serupa dengan siswa, serta memanfaatkan hal-hal yang mungkin menjadi suatu solusi
terhadap permasalahan tersebut untuk dikembangkan dalam mendampingi siswa dalam
pembelajaran. Dengan semua peristiwa yang pernah saya alami membuat saya sebagai guru
lebih banyak mendengar, peduli dalam melayani siswa sesuai dengan kebutuhan siswa dalam
belajar.

6. Nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru :


“Peran guru sebagai teladan dan agen perubahan dalam ekosistem belajar murid sehingga
menciptakan suasana belajar bermakna bagi murid.”

TUGAS MD2. NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK MENURUT SAYA

1. Nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru,
dan komunitas sekolah saya adalah:
a. Saya mempunyai motivasi untuk mampu mandiri dalam implementasi hal-hal yang saya
peroleh, termasuk dalam hal ini adalah terkait dengan mengimplementasikan nilai-nilai dalam
diri saya untuk mampu menggerakkan murid, rekan guru dan komunitas sekolah saya
b. Saya mampu melakukan kegiatan kolaborasi karena saya mampu membangun kerjasama
yang positif dan harmonis dengan siswa, guru, orang tua siswa, komite sekolah, serta
organisasi dalam lingkungan sekolah. Untuk mencapai kemajuan sekolah.
c. saya suka melakukan inovasi atau modifikasi terhadap hal-hal baru atau teori-teori baru,
khususnya dalam hal ini pada metode, media serta suasana pembelajaran yang berpusat pada
siswa dan menyenangkan

2. Peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya adalah:

Menjadi Pemimpin Pembelajaran dimana dalam pembelajaran yang dilakukan menggunakan


metode yang tepat dalam penyampaian materi belajar, sehingga siswa tidak jenuh dalam
belajar. Menggunakan etode pembelajaran yang kreatif sehingga mampu mendorong siswa
untuk selalu berinovasi. Dalam pembelajaran tidak hanya berpatokan pada pencapaian
kurikulum yang sudah direncanakan tetapi memadukan dengan kebutuhan siswa sehingga
siswa mengerti akan makna belajar bagi mereka. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan
kekeluargaan, antara guru dan murid terdapat hubungan yang erat, sehingga tercipta
pembelajaran yang dialogis dimana siswa tidak lagi merasa segan atau canggung untuk
berkomunikasi dengan guru

Anda mungkin juga menyukai