Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 3)

A. Identitas
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Bebandem
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / Genap
Alokasi Waktu : 3 JP

Standar Kompetensi :
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :
4.3 Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang (selisih), dan komplemen pada
himpunan.

Indikator :
1. Menentukan irisan, gabungan dan kurang (selisih) dua himpunan.
2. Menentukan komplemen dari suatu himpunan

B. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui model pembelajaran berbasis masalah, siswa dapat menentukan irisan,
gabungan dan kurang (selisih) dua himpunan.
2. Melalui model pembelajaran berbasis masalah, siswa dapat menentukan
komplemen dari suatu himpunan

Karakteristik siswa yang diharapkan :


1. Demokratis
2. Menghargai prestasi orang lain
3. Rasa ingin tahu
4. Tanggung jawab
5. Peduli sosial
C. Materi Ajar
Pengertian Irisan Dua Himpunan

Menjelang Ujian Akhir SD, semua siswa kelas 6 harus menyiapkan diri dan mempelajari
dengan baik sebanyak 5 mata pelajaran yang akan diujikan, yaitu: PPKN, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA dan IPS.

Seminggu sebelum ujian, Ani sudah mempelajari dengan baik 3 mata pelajaran, yaitu:
PKn, Bahasa Indonesia, dan Matematika.
Sedangkan Budi baru mempelajari dengan baik 2 mata pelajaran, yaitu: IPA dan
Matematika.
Dari keterangan di atas, kita dapat membentuk himpunan-himpunan antara lain:
S= Himpunan mata pelajaran pada ujian akhir SD.
A= Himpunan mata pelajaran pada ujian ajhir SD yang sudah dipelajari Ani.
B= Himpunan mata pelajaran pada ujian akhir SD yang sudah dipelajari Budi.
Jika dinyatakan dengan cara mendaftar semua anggotanya, maka diperoleh:
S= { PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS }
A = { PKn, Bahasa Indonesia, Matematika }
B = { Matematika, IPA }
Jika kita perhatikan anggota-anggota kedua himpunan tersebut, ternyata ada anggota A
yang juga menjadi anggota B, yaitu Matematika.
Himpunan yang memuat semua anggota A yang juga menjadi anggota B disebut irisan
himpunan A dan B, yang dilambangkan dengan A  B.
Dari contoh tersebut kita peroleh bahwa:
A  B = { Matematika }
Menentukan Irisan Dua Himpunan
Untuk menentukan irisan dua himpunan, ada beberapa kemung-kinan yaitu:
a. Jika himpunan yang satu merupakan himpunan bagian dari himpunan yang lain.

Misal P = Himpunan 6 abjad Latin yang pertama


Q = Himpunan 3 abjad Latin yang pertama
Jadi P = { a, b, c, d, e, f }
Q = { a, b, c }
P  Q = { a, b, c } = Q
b. Jika kedua himpunan sama

Jika M = Himpunan bilangan asli kurang dari 7


N = { x ¦ 0 < x < 7, x bilangan cacah }
maka M = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
N = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
M  N = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } = M = N
Dari dua contoh tersebut, kita dapat menyatakan bahwa:

Sifat Jika A = B maka A B = A = B


Irisan

c. Jika kedua himpunan tidak saling lepas dan himpunan yang satu bukan
merupakanhimpunan bagian dari himpunan yang lain.

Contoh :
Jika C = Himpunan 5 bilangan asli kuadrat yang pertama.
D = Himpunan 5 bilangan asli kelipatan 4 yang pertama.
Carilah C  D.
Jawab:
Karena C = { 1, 4, 9, 16, 25 } dan D = { 4, 8, 12, 16, 20 }
maka C  D = { 4, 16 }
d. Jika kedua himpunan saling lepas

Misal M = Himpunan bilangan prima antara 1 dan 10.


N = Himpunan bilangan kuadrat antara 1 dan 10.
Carilah M  N.
Jawab:
Karena M = { 2, 3, 5, 7 } dan D = { 1, 4, 9 } berarti tidak ada anggota M
yang juga menjadi anggota N.
Hal ini berarti M  N tidak mempunyai anggota atau M  N = .
M dan N adalah himpunan-himpunan saling lepas.

Pengertian Gabungan Dua Himpunan


Perhatikan kembali himpunan-himpunan yang sudah kamu pelajari , yaitu:
A = Himpunan mata pelajaran pada ujian akhir
SD yang sudah dipelajari Ani.
A = { PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika }
dan
B = Himpunan mata pelajaran pada ujian akhir
SD yang sudah dipelajari Budi.
= { Matematika, IPA }
Jika kita gabungkan semua pelajaran yang sudah dipelajari oleh Ani atau Budi, maka kita
peroleh suatu himpunan, yaitu:
Himpunan mata pelajaran yang sudah dipelajari oleh Ani atau Budi, atau
{ PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA }, yang merupakan gabungan himpunan A
dan himpunan B.
Jadi, himpunan semua anggota A atau anggota B itu merupakan gabungan himpunan A
dan himpunan B, yang dilambangkan dengan A  B.
Dengan notasi pembentuk himpunan ditulis:

Gabungan A  B = { x | x A atau x B }

Jadi, apa perbedaan irisan dua himpunan dengan gabungan dua himpunan?

Jika A = { 1, 2, 3, 4 } dan B = { 2, 3, 5, 7, 8 }, maka


A  B = { 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, }

Menentukan Gabungan Dua Himpunan

Untuk menentukan gabungan dua himpunan ada beberapa kemungkinan, yaitu:


a. Jika himpunan yang satu merupakan himpunan bagian dari himpunan yang lain

Jika A = { a, b, c, d, e, f }, B = { a, c, d }
Maka A  B = { a, b, c, d, e, f } = A.

Sifat Jika B A maka A B=A


Gabungan

b. Jika kedua himpunan sama

Jika A = Himpunan bilangan asli kurang dari 7, dan


B = { x ¦ 0 < x < 7, x bilangan cacah },
maka A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
A  B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } = A = B

Sifat Jika A = B maka A B=A=B


Gabungan

c. Jika dua himpunan saling lepas

Jika A = Himpunan bilangan asli ganjil kurang dari 10.


B = Himpunan bilangan cacah genap kurang dari 10.
maka A = { 1, 3, 5, 7, 9 }
B = { 0, 2, 4, 6, 8 }
A  B = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
d. Jika kedua himpunan tidak saling lepas dan himpunan yang satu bukan
merupakan himpunan bagian dari himpunan yang lain (kedua himpunan
berpotongan)

Misal A = Himpunan kuadrat dari 6 bilangan asli yang pertama.


B = Himpunan 6 bilangan asli kelipatan 4 yang pertama.
Carilah A  B.
Jawab:
Karena A = { 1, 4, 9, 16, 25 } dan B = { 4, 8, 12, 16, 20, 24 }
maka A  B = { 1, 4, 8, 9, 16, 20, 24, 25 }

Menentukan banyaknya anggota dari gabungan dua himpunan


Banyaknya anggota gabungan dua himpunan dirumuskan dengan
n(A  B) = n(A) + n(B) – n(A  B)
Pengertian Kurang (difference) suatu himpunan dari himpunan lainnya
Selisih himpunan A dan B atau A – B adalah himpunan semua anggota A yang tidak
menjadi anggota B
a. P – Q = { x I x ∈ P dan x ∉ Q }
b. N ( P – Q ) = n (P) – n(P  Q)
Menentukan Kurang (difference) suatu himpunan dari himpunan lainnya
Contoh :
A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 }
B = { 2, 4, 6, 8, 10, 12 }
A – B = { 1, 3, 5, 7 }
B – A = { 8, 10, 12 }
Pengertian Komplemen Suatu Himpunan
Komplemen suatu himpunan A adalah suatu himpunan yang anggota – anggotanya
merupakan anggota S yang bukan anggota A.
A’ = { x I x ∈ S dan x ∉ A }
a. A  A’ = { }
b. A  A = S
Menentukan Komplemen Suatu Himpunan
Contoh :
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 }
A = { 1, 2, 4, 6, 12}
B = { 1, 2, 5, 10 }
Tentukan (A  B)’ !
Jawab :
A  B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12 }
(A  B)’ = { 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15 }
D. Model dan Metode Pembelajaran :
Model pembelajaran : Pembelajaran berbasis masalah
Metode pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, pemecahan masalah dan
pemberian tugas.
E. Langkah – Langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan (15 menit)


a) Guru menyampaikan salam pembuka
b) Guru melakukan absensi dan mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti
pembelajaran.
c) Guru menyampaikan SK, KD dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d) Guru menggali pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa tentang Operasi
Himpunan.
e) Guru memberikan motivasi positif terkait kegunaan dari pembelajaran Himpunan
dalam kehidupan.
f) Siswa diminta duduk berkelompok dimana satu kelompok terdiri dari 4 orang
yang memiliki kemampuan heterogen.
2. Kegiatan Inti (90 menit)
a) Orientasi siswa kepada masalah
 Guru memberikan permasalahan kepada siswa terkait materi Operasi Himpunan
dan membagikan LKS kepada siswa yang berisi permasalahan tentang Operasi
Himpunan.
b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
 Para siswa dalam kelompok membagi tugas sendiri-sendiri. Semua siswa dalam
kelompok membaca, berdiskusi dan menulis.
 Guru menuntun/mengarahkan siswa menemukan konsep atau prinsip yang
berhubungan dengan masalah yang diberikan.
 Membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi baik melalui buku ataupun
sumber lain sehingga siswa mendapatkan gambaran konsep yang harus
diketahui.
 Memberikan kesempatan siswa untuk merumuskan solusi dari permasalahan
berdasarkan konsep yang telah ditemukan.
c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Guru meminta agar siswa mencermati LKS yang telah diberikan.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa dalam kelompokknya untuk menjawab
sesuai dengan tuntunan LKS
 Siswa bekerja secara bersinergi mengidentifikasi, menganalisis, dan
memformulasikan jawaban-jawaban tugas dalam LKS secara keseluruhan
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Setelah kelompok menyepakati jawaban, masing-masing siswa menulis laporan
sendiri-sendiri secara lengkap.
 Guru membantu siswa dalam menentukan aturan presentasi agar presentasi
berlangsung secara aktif dan efektif.
 Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak (selanjutnya di upayakan agar
semua kelompok dapat giliran ke depan) untuk melakukan presentasi hasil
diskusi kelompok di depan kelas, siswa pada kelompok lain mengamati,
mencermati, membandingkan hasil presentasi tersebut, dan menanggapi.
Kegiatan ini dilakukan selama lebih kurang 10 menit.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
e) Menganalisia dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Masing-masing siswa dalam kelompok melakukan elaborasi dan revisi (bila
diperlukan) untuk melengkapi laporannya.
 Guru mengarahkan dan meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
 Guru meluruskan jika terjadi miskonsepsi terkait materi yang telah dipelajari.
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
 Guru memberikan PR kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
siswa terhadap materi yang sedang dibahas
 Guru memberikan kuis.
 Guru bersama siswa menyampaikan salam penutup.

F. Alat dan Sumber Belajar


Sumber :
i. Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 kls VII oleh Dewi Nuharini dan Tri
Wahyuni, penerbit Usaha Makmur.
ii. Buku LKS Cerah Matematika untuk SMP Kls VII, penerbit Teguh Karya
iii. Buku referensi lain.
Alat :
- Laptop
- LCD

G. Penilaian
Aspek yang dinilai adalah :
G.1 Penilaian proyek :
 Kognitif
Dinilai dari hasil pengerjaan soal-soal latihan, tugas individu (PR), dan tes
tulis.
 Afektif
Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas dan kelompok, memperhatikan
presentasi secara seksama, dan ikut serta dalam menyimpulkan hasil diskusi.
 Teknik : Tes dan Non Tes
Bentuk instrumen : Tes Uraian dan Lembar Observasi
Contoh instrumen :
Petunjuk : Jawablah dengan jelas sesuai dengan langkah-langkah yang benar !
Indikator Penilaian
Pencapaian Bentuk
Tehnik Contoh Instrumen
Tujuan Instrumen
1. Menjelaskan Tes Tes 1. Jelaskan pengertian irisan dan gabungan dua
uraian himpunan
pengertian irisan,
gabungan, dan
kurang (selisih)
dari dua
himpunan. 2. Jika A = Himpunan bilangan prima kurang
dari 10 dan B = Himpunan bilangan bulat
2. Menentukan irisan,
antara 5 dan 15 maka:
gabungan dan
A ∩ B = ....
kurang (selisih) dua
himpunan. A U B = ...
A – B = ...

3. Menjelaskan 3. Jelaskan pengertian komplemen dari suatu

pengertian himpunan!

komplemen dari
suatu himpunan

4. Menentukan 4. Tulislah komplemen dari X = {2, 4, 6, 8, 10}


komplemen dari jika himpunan semesta-nya adalah S adalah
suatu himpunan himpunan bilangan bulat lebih dari atau sama
dengan 0 dan kurang dari atau sama dengan 10.

Rubik penskoran dan kunci jawaban :


No. Kunci Jawaban Skor
1. a. Himpunan yang memuat semua anggota A yang juga menjadi
anggota B disebut irisan himpunan A dan B, yang dilambangkan 2,5
dengan A  B
b. himpunan semua anggota A atau anggota B itu merupakan
gabungan himpunan A dan himpunan B, yang dilambangkan
dengan A  B
2. A = { 2, 3, 5, 7 }
B = { 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 } 3

A∩B={7}

A U B = { 2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 }
A – B = { 2, 3, 5 }

3. Selisih himpunan A dan B atau A – B adalah himpunan semua 2,5


anggota A yang tidak menjadi anggota B
4. S = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 } 2
X = { 2,4,6,8,10 }
X’ = { }
Jumlah Skor maksimum 10
Perhitungan Nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

∑ Perolehan Skor ×100


Nilai akhir : ∑ Skor Maksimum

G.2 Penilaian Proses


Dalam penilaian proses ini, yang dinilai adalah keaktivan siswa dalam menjawab
pertanyaan, mengajukan pendapat, maupun mengajukan pertanyaan.

Bentuk : Lembar Pengamatan.

Contoh lembar pengamatan:


Keantusiasan,keseriusan dan
No
Nama Siswa keaktivan
.
A B C D

Keterangan:
A. Untuk siswa yang sangat antusias, serius, serta aktif dalam proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas.
B. Untuk siswa yang antusias, serius, serta aktif dalam proses pembelajaran
yang dilakukan di kelas.
C. Untuk siswa yang cukup antusias, serius, serta aktif dalam proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas.
D. Untuk siswa yang kurang antusias, serius, serta aktif dalam proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas.

Mengetahui Bebandem, 13 Januari 2017


Kepala SMP Negeri 4 Bebandem Peneliti

(Dra. Ni Made Rupi Sumaryani, M.Pd) (Ni Putu Sri Andayani, S.Pd)
NIP. 19581111 198403 2 008 NIP. 19820205 200604 2 025

Anda mungkin juga menyukai