TEORI HIMPUNAN
Oleh:
Kelompok 1
Liza Annisa 2220200029
Suryana Gulo 2220200011
Siti Rahmadani Siregar 2220200057
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Himpunan...........................................................................2
B. Cara Penyajian Himpunan................................................................2
C. Bagian-Bagian pada Himpunan........................................................3
D.Operasi pada Himpunan....................................................................5
DAFTAR PUSTAK
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
bentuk,susunan,besaran, dan konsep konsep yang berhubungan satu dengan
yang lainnya dengan jumlah yang banyak dan terbagi kedalam tiga
bidang,yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Teori himpunan merupakan teori yang paling dasar bagi cabang ilmu
matematika. Konsep dalam matematika dapat dikembalikan pada pengertian
himpunan,misalnya garis adalah himpunan titik. Pada dasarnya pengertian
himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara intuitif. Tetapi dalam
matematika dapat dibuat definisinya, kata himpunan dan kumpulan digunakan
dalam definisi secara bersamaan,meskipun keduanya mempunyai arti yang
sama.
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan himpunan?
2. Bagaimana cara penyajian himpunan?
3. Apa saja bagian-bagian himpunan?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan himpunan
2. Untuk mengetahui cara penyajian himpunan
3. Untuk mengetahui bagian-bagian himpunan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi Himpunan
1.Enumerasi/Pendaftaran
Setiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci.
Contoh:
Himpunan empat bilangan asli pertama A={1, 2, 3, 4}
Himpunan lima bilangan genap positif pertama B= {2,4,6,8,10}
R={a, b, {a, b, c}, {a, c} }
C={a, {a}, {{a}} }
K={ {} }
2.Simbol-simbol Baku
P= himpunan bilangan bulat positif={1,2,3...}
N=himpunan bilangan asli={1,2,...}
Z=himpunan bilangan bulat={...,-2,-1,0,1,2,...}
Q=himpunan bilangan rasional
R=himpunan bilngan real
C=himpunan bilangan kompleks
Himpunan yang uinversal:semesta,disimbolkan dengan S
Contoh:
Misalkan S={1,2,3,4,5} dan A adalah himpunan bagian dari S, dengan
A={1,3,5}
2
4. Notasi pembentuk himpunan diagram venn
Contoh:
Misalkan S={1, 2,3,4,5,6,7,8}, A={1 ,2 ,3 ,5} dan B={2 ,5 ,6 ,}
Diagram venn:
S A B
7
1 6
5
2 4
3 8
C.Bagian-bagian Himpunan
3
Contoh:
Jika P adalah himpunan yang memenuhi solusi x 2-1=0 dimana x∈R
dan himpunan Q={-1,1}.
Jawab
P={x|x x 2-1=0 dan x∈R}={-1,1}
Q={-1,1}
2
x -1=0
2
x =1
x =±1
Jadi P=Q
5. Himpunan kosong
Jika suatu himpunan tidak mempunyai anggota, dengan kata lain
dengan kardinalitas, himpunan tersebut sama dengan nol maka
himpunan tersebut dinamakan himpunan kosong (null set).
Dinotasikan dengan ∅ atau {}.
Contoh:
i.E={x|x < x}, maka n(E)=0
ii.P={orang indonesia yang pernah ke bulan}, maka n(P)=0
iii.A={x|x adalah akar persamaan kuadrat x 2+ 1=0 , n(A)=0
Himpunan { {} } dapat juga ditulis sebagai { ∅ }
Himpunan { {}, { {} } dapat juga ditulis sebagai { ∅ , { ∅ } }
∅ bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu
himpunan kosong
6.Himpunan semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang anggotanya semua objek
pembicaraan. Himpunan semesta dinotasikan dengan S atau U.
Contoh:
S={1,2,3,4,5} sebagai semesta pembicara dan
A={1,3,5}
Maka dikatakan bahwa A merupakan himpunan bagian dari S.
4
7.Himpunan yang ekivalen
Dua buah himpunan dikatakan ekivalen jika memenuhi A=B jika
setiap unsur A merupakan unsur B dan sebaliknya jika setiap unsur B
merupakan unsur A.
Contoh:
A={2,3,5,7}
B={a,b,c,d}
Maka A≡B sebab |A| = |B| = 4
8.Himpunan kuasa
Definisi
Jika A sebarang maka P(A)={B|B ⊆ A} disebut himpunan kuasa, dari
A yaitu himpunan semua subset dari A. Himpunan kuasa dari
dinotasikan dengan 2} ^ {A } ¿.
Contoh:
a.Jika A= ∅ maka 2 A ={∅ } sebab subset dari ∅ hanya ∅
b.Jika B={1} maka 2B ={∅ ,{1}
c.Jika C={1,2} 2C ={∅ ,{1}
d.Jika D={1,2,3} maka 2 D={∅ ,{1},{2},{3},{1,2},{1,3},{2,3},{1,2,3}
A B
1.Operasi Gabungan
Definisi
Misalkan A dan B adalah himpunan sebarang gabungan himpunan A
dan B adalah himpunan semua anggota A atau anggota B.
A ∪ B : {x|x∈A atau x∈B}
5
A={1,2,3}
B={2,3,5}
Maka A ∪ B= {1,2,3,5}
Diagram venn:
S
A B
1 2 5
3
2.Operasi Irisan
Irisan himpunan A dan B adalah himpunan semua anggota A
dan juga B.
A ∩ B : {x|x∈A dan x∈B}
A={1,2,3}
B={2,3,5}
Maka A ∩ B ={2,3}
Diagram venn:
S A B
1 2 5
3
3.Operasi Komplemen
Misalkan himpunan S adalah himpunan semesta, sementara A adalah
himpunan subset S.
A ={x|x∈S dan x∉A}
c
S={1,2,3,4,5,6,7,8}
A={2,4,6,8}
c
A ={1,3,5,7}
Diagram venn:
S 11
3
5 A 2 4
6 8 7
6
4.Operasi Selisih
Selisih dari himpunan A dan himpunan B adalah himpunan semua
anggota A tetapi bukan anggota B.
A\ B= {x|x∈A dan x∉B}
A={1,2,3,4,5}
B={2,4}
A\ B={1,3,5}
Diagram venn:
S
A 1
2 5
3 B
4
5.Operasi jumlah
Jumlah dua himpunan A dan B adalah himpunan semua anggota A dan
B tetapi bukan anggota persekutuan A dan B.
A={1,2,3,4,5}
B={4,5,6,7,8}
A+B= {1,2,3,6,7,8}
Diagram venn:
S
1
2
4
6
5
3
7
8
7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta menjadi
salah satu sumber menambah wawasan kita.Kami sebagai penyaji pemakalah
menerima segala bentuk masukan dan saran dari berbagai pihak demi
penyempurnaan makalah kami dikemudian hari.
8
DAFTAR PUSTAKA