Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI HIMPUNAN

Dosen Pengampuh: Dr.Almira Amir,S.T.,M.Si

Oleh:
Kelompok 1
Liza Annisa 2220200029
Suryana Gulo 2220200011
Siti Rahmadani Siregar 2220200057

Matakuliah: Matematika Diskrit

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEKH ALI HASAN
AHMAD ADDARY PADANGSIDIMPUAN
T.A 2023-2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Syukur alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang


telah memberikan kami nikmat dan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dalam rangka menyelesaikan
tugas makalah ini. Atas selesainya makalah ini, kami sebagai penyusun
mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
banyak bantuan dan motivasi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah “Teori Himpunan”


ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.Untuk itu kami
mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.Semoga
makalah yang sudah kami susun ini bermanfaat bagi para pembaca dan
khususnya kami sebagai penyusun.

Padangsidimpuan,13 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Himpunan...........................................................................2
B. Cara Penyajian Himpunan................................................................2
C. Bagian-Bagian pada Himpunan........................................................3
D.Operasi pada Himpunan....................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................8
B. Saran.................................................................................................8

DAFTAR PUSTAK

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
bentuk,susunan,besaran, dan konsep konsep yang berhubungan satu dengan
yang lainnya dengan jumlah yang banyak dan terbagi kedalam tiga
bidang,yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Teori himpunan merupakan teori yang paling dasar bagi cabang ilmu
matematika. Konsep dalam matematika dapat dikembalikan pada pengertian
himpunan,misalnya garis adalah himpunan titik. Pada dasarnya pengertian
himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara intuitif. Tetapi dalam
matematika dapat dibuat definisinya, kata himpunan dan kumpulan digunakan
dalam definisi secara bersamaan,meskipun keduanya mempunyai arti yang
sama.

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan himpunan?
2. Bagaimana cara penyajian himpunan?
3. Apa saja bagian-bagian himpunan?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan himpunan
2. Untuk mengetahui cara penyajian himpunan
3. Untuk mengetahui bagian-bagian himpunan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi Himpunan

Himpunan adalah kumpulan dari objek-objek yang berbeda. Untuk


menyatakannya digunakan huruf kapital seperti A,B,C dst. Untuk menyatakan
anggota-anggotanya digunakan huruf kecil seperti a,b,c dst. Objek didalam
himpunan disebut elemen, unsur atau anggota.HIMATEK adalah contoh sebuah
himpunan, di dalamnya berisi anggota berupa mahasiswa. Tiap mahasiswa
berbeda satu dengan yang lainnya.

B.Cara Penyajian Himpunan

1.Enumerasi/Pendaftaran
Setiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci.
Contoh:
Himpunan empat bilangan asli pertama A={1, 2, 3, 4}
Himpunan lima bilangan genap positif pertama B= {2,4,6,8,10}
R={a, b, {a, b, c}, {a, c} }
C={a, {a}, {{a}} }
K={ {} }

2.Simbol-simbol Baku
P= himpunan bilangan bulat positif={1,2,3...}
N=himpunan bilangan asli={1,2,...}
Z=himpunan bilangan bulat={...,-2,-1,0,1,2,...}
Q=himpunan bilangan rasional
R=himpunan bilngan real
C=himpunan bilangan kompleks
Himpunan yang uinversal:semesta,disimbolkan dengan S
Contoh:
Misalkan S={1,2,3,4,5} dan A adalah himpunan bagian dari S, dengan
A={1,3,5}

3.Notasi pembentuk himpunan


Notasi:{x|syarat yang dipenuhi oleh x}
Contoh:
i.A adalah himpunan bilangan bulat positif lebih kecil dari 5
A={x | x bilangan bulat positif lebih kecil dari 5} atau
A={x | x ∈ P, x < 5}
Yang ekivalen dengan A={1,2,3,4}
ii.M={x|x adalah mahasiswa yang mengambil matakuliah
matematika diskrit}

2
4. Notasi pembentuk himpunan diagram venn
Contoh:
Misalkan S={1, 2,3,4,5,6,7,8}, A={1 ,2 ,3 ,5} dan B={2 ,5 ,6 ,}
Diagram venn:
S A B
7
1 6
5
2 4
3 8

C.Bagian-bagian Himpunan

1.Himpunan Bagian (Subset)


Definisi
Himpunan A disebut himpunan bagian atau subset jika setiap anggota
A juga merupakan anggota B.
A⊆B, ∀ x ∈ → x ∈ B
Contoh:
A={1,2,3,4,5,6}
B={1,2,3,4,5,6,7,8}
Jadi, A⊆B {1,2,3,4,5,6}

2.Himpunan bagian murni (Propersubset)


Definisi
Himpunan A disebut himpunan bagian murni (propersubset) dari
himpunan B jika setiap anggota A adalah anggota B tetapi ada anggota
B yang bukan merupakan anggota A.
A⊂B, ∀ x ∈ A → x ∈ B
∃x∈B→x∉B
Contoh:
A={2,3,4,5}
B={2,3,4,5,6}
Jadi A⊂B {6}

3.Himpunan yang sama


Definisi
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika himpunan A⊆B
dan B⊆A.
atau A=B → A ⊆ B dan B ⊆ A.

3
Contoh:
Jika P adalah himpunan yang memenuhi solusi x 2-1=0 dimana x∈R
dan himpunan Q={-1,1}.
Jawab
P={x|x x 2-1=0 dan x∈R}={-1,1}
Q={-1,1}
2
x -1=0
2
x =1
x =±1
Jadi P=Q

4.Himpunan Finit dan infinit


Definisi
Himpunan M dikatakan finit jika M adalah himpunan ∅ jika terdapat
bilangan asli n sehingga anggota dari M dapat diurutkan dengan indeks
1,2,3,...n dan mempunyai batasan. Jika tidak memenuhi maka M
disebut himpunan infinit.
Contoh:
P={a,b,c,d,...z} → Finit
R=himpunan semua bilangan ganjil positif → infinit

5. Himpunan kosong
Jika suatu himpunan tidak mempunyai anggota, dengan kata lain
dengan kardinalitas, himpunan tersebut sama dengan nol maka
himpunan tersebut dinamakan himpunan kosong (null set).
Dinotasikan dengan ∅ atau {}.
Contoh:
i.E={x|x < x}, maka n(E)=0
ii.P={orang indonesia yang pernah ke bulan}, maka n(P)=0
iii.A={x|x adalah akar persamaan kuadrat x 2+ 1=0 , n(A)=0
 Himpunan { {} } dapat juga ditulis sebagai { ∅ }
 Himpunan { {}, { {} } dapat juga ditulis sebagai { ∅ , { ∅ } }
 ∅ bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu
himpunan kosong

6.Himpunan semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang anggotanya semua objek
pembicaraan. Himpunan semesta dinotasikan dengan S atau U.
Contoh:
S={1,2,3,4,5} sebagai semesta pembicara dan
A={1,3,5}
Maka dikatakan bahwa A merupakan himpunan bagian dari S.

4
7.Himpunan yang ekivalen
Dua buah himpunan dikatakan ekivalen jika memenuhi A=B jika
setiap unsur A merupakan unsur B dan sebaliknya jika setiap unsur B
merupakan unsur A.
Contoh:
A={2,3,5,7}
B={a,b,c,d}
Maka A≡B sebab |A| = |B| = 4

8.Himpunan kuasa
Definisi
Jika A sebarang maka P(A)={B|B ⊆ A} disebut himpunan kuasa, dari
A yaitu himpunan semua subset dari A. Himpunan kuasa dari
dinotasikan dengan 2} ^ {A } ¿.
Contoh:
a.Jika A= ∅ maka 2 A ={∅ } sebab subset dari ∅ hanya ∅
b.Jika B={1} maka 2B ={∅ ,{1}
c.Jika C={1,2} 2C ={∅ ,{1}
d.Jika D={1,2,3} maka 2 D={∅ ,{1},{2},{3},{1,2},{1,3},{2,3},{1,2,3}

9.Himpunan saling lepas


Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak
memiliki elemen yang sama. Himpunan saling lepas dinotasikan
dengan A // B.
Contoh:
A={x|x = bilangan bulat positif}
B={x|x = bilangan bulat negatif}
maka A dan B dikatakan dua himpunan saling lepas
Diagram venn:

A B

D.Operasi Pada Himpunan

1.Operasi Gabungan
Definisi
Misalkan A dan B adalah himpunan sebarang gabungan himpunan A
dan B adalah himpunan semua anggota A atau anggota B.
A ∪ B : {x|x∈A atau x∈B}

5
A={1,2,3}
B={2,3,5}
Maka A ∪ B= {1,2,3,5}
Diagram venn:

S
A B

1 2 5
3

2.Operasi Irisan
Irisan himpunan A dan B adalah himpunan semua anggota A
dan juga B.
A ∩ B : {x|x∈A dan x∈B}
A={1,2,3}
B={2,3,5}
Maka A ∩ B ={2,3}
Diagram venn:
S A B

1 2 5
3

3.Operasi Komplemen
Misalkan himpunan S adalah himpunan semesta, sementara A adalah
himpunan subset S.
A ={x|x∈S dan x∉A}
c

S={1,2,3,4,5,6,7,8}
A={2,4,6,8}
c
A ={1,3,5,7}
Diagram venn:
S 11
3
5 A 2 4
6 8 7

6
4.Operasi Selisih
Selisih dari himpunan A dan himpunan B adalah himpunan semua
anggota A tetapi bukan anggota B.
A\ B= {x|x∈A dan x∉B}
A={1,2,3,4,5}
B={2,4}
A\ B={1,3,5}
Diagram venn:

S
A 1

2 5
3 B
4

5.Operasi jumlah
Jumlah dua himpunan A dan B adalah himpunan semua anggota A dan
B tetapi bukan anggota persekutuan A dan B.
A={1,2,3,4,5}
B={4,5,6,7,8}
A+B= {1,2,3,6,7,8}
Diagram venn:
S
1
2
4
6
5
3
7
8

7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu


yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang
sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan
mendasar dalam matematika modern, dan karenanya studi mengenai himpunan
sangatlah berguna.
Himpunan biasa digunakan dalam matematika dan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai pengertian tersebut seperti
dalam himpunan mahasiswa pendidikan matematika uin syahada, kumpulan
koran bekas, koleksi perangko, kelompok belajar, gugus depan dan kata sejenis
lainnya. Kata-kata himpunan, kumpulan, koleksi, kelompok dalam kehidupan
sehari-hari memiliki arti yang sama.

B.Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta menjadi
salah satu sumber menambah wawasan kita.Kami sebagai penyaji pemakalah
menerima segala bentuk masukan dan saran dari berbagai pihak demi
penyempurnaan makalah kami dikemudian hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Susilo, F, SJ. 2006. Himpunan & Logika Kabur Serta


Aplikasinya.Graha ilmu. Yogyakarta.
Munir, R., 2005, Matematika Diskrit,
Penerbit IF, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai