Modul
Logika Matematika
Himpunan, Operasi
Himpunan dan Diagram Venn
01
Abstract Kompetensi
Modul ini mempelajari berbagai macam Setelah membaca modul ini, mahasiswa
bentuk himpunan, diagram venn, dan diharapkan mampu untuk memahami &
operasi himpunan. dapat membedakan berbagai macam
bentuk himpunan dan
menggambarkannya dalam bentuk
diagram venn.
Himpunan (SET)
Dalam kegiatan sehari-hari dikampus kita sebenarnya telah mengenal bahkan terlibat
dengan apa yang dimaksud dengan konsep himpunan. Sebagai contoh sederhana tentang
konsep tentang himpunan ini misalnya Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi atau disingkat
SI. Isi dari himpunan ini adalah mahasiswa Sistem Informasi yang bentuk serta rupa
mahasiswanya satu dengan yang lainnya tentunya tidak ada yang sama. Dari contoh
sederhana ini secara umum kita dapat mendifinisikan tentang himpunan seperti berikut ;
Definisi : Himpunan adalah kumpulan dari sesuatu atau elemen dimana elemen satu dengan
elemen lainya saling berbeda.
Pada umumnya nama himpunan biasa ditulis dengan hurup besar, misal A, B, C sedangkan
isi dalam himpunan tersebut disebut elemen atau anggota yang dilambangkan dengan tanda
dan adalah bukan anggota.
1. Penulisan Himpunan
Penulisan himpunan yang biasa dipergunakan ada dua bentuk yaitu;
U A B
2. Keanggotaan himpunan.
Pada dasarnya himpunan dipakai untuk mengelompokan anggota yang sejenis atau
memiliki sifat yang mirip saja, tapi bila dipakai untuk menyatakan himpunan dari
himpunan lain atau kelompok-kelompok yang berbedapun tidak dapat disalahkan, sebagai
contoh :
A = { a, 1, b, 2, c, 3 }
P = { a, b, { a, b }, c, d }
S = { a, {a}, {{a}} }
3. Kardinalitas
Dalam mempelajari himpunan ada beberapa himpunan yang memakai simbul baku yang
sering dipakai oleh beberapa buku. Simbul-simbul himpunan baku ini diantaranya :
Sontoh Soal
1. Tuliskan dalam bentuk enumerasi himpunan-himpunan berikut serta kardinalitasnya :
a. A = { x | x himp bil bulat, 2 < x < 10 }
b. B = { x | x himp bil bulat, x2 + 1 10 }
c. C = { x | x himp bil bulat, x bilangan ganjil, -5 < x < 5 }
JAWAB
a. A terdiri dari semua bilangan bulat antara 3 dan 9, sehingga
A = { 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } dan n ( A ) = 7
b. B memuat semua bilangan bulat yang memenuhi persamaan
x2 + 1 10, sehingga B = { -2, -3, 1, 2, 3 } dan n ( B ) = 5
c. C = { -3, -1, 1, 3 } dan n ( C ) = 4
Latihan Soal-soal
5. Jenis-jenis Himpunan
Notasi : { } atau
Contoh:
S = { x | x adalah manusia yang bernapas dengan insang }
S adalah himpunan kosong karena S tidak memiliki elemen
(tidak ada manusia yang bernapas dengan insang).
CONTOH-CONTOH SOAL
1. Perhatikan himpunan-himpunan berikut :
{ a }, { a, b, c }, { a, c, D }, { c, b, a }, { a, b }
Manakah dari himpunan-himpunan tersebut yang sama dengan himpunan A = { b, c, a
}?
Jawab :
2. Perhatikan himpunan-himpunan
{ 4, 2 }, { x | x2 - 6x + 8 = 0 } , { x | x adalah genap, 1 < x < 5 }
Manakah dari himpunan-himpunan tersebut yang sama dengan B = { 2, 4 } ?
Jawab :
Semua himpunan di atas sama dengan himpunan B karena mereka semua memuat
elemen 2 dan 4 (tidak elemen lainnya).
6. OPERASI HIMPUNAN
6.1 Union ( Gabungan )
Definisi : Union himpunan A dan himpunan B adalah himpunan dari semua angota
yang termasuk dalam himpunan A atau atau himpunan B atau keduanya.
Notasi : A B dibaca A union B
B
A
Contoh
A = { a, b, c, d } dan B = { e, f, g }
Maka A B = { a, b, c, d, e, f, g }
Union A dan B dapat didefinisikan secara ringkas sebagai berikut
A B = { x | x A atau x B }
Berlaku hukum A B = B A
A dan B kedua-duanya juga selalu berupa subhimpunan dari A B, yaitu ; A (A
B) dan B (A B)
Contoh :
A B
Contoh :
S = { a, b, c, d } dan T = { b, d, f, g }
Maka S T = { b, d }
Dapat dinyatakan dengan A B = {x | x A dan x B}
Setiap himpunan A dan himpunan B mengandung A B sebagai subhimpunan, yaitu
(A B) A dan (A B) B
Daftar Pustaka
1. Jong Jek Siang,Logika Matematika, ANDI, Yogyakarta, 2014.
2. Samuel Wibisono,Matematika Diskrit, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.
3. Jong Jek Siang,Matematika Diskrit & Aplikasinya Pada Ilmu Komputer, ANDI,
Yogyakarta, 2002.
4. Afidah Khairunnisa, Matematika Dasar, Rajawali Pers, Jakarta, 2015.
5. Yusuf Yahya, Matematika Dasar Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2013