Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Modul
Logika Matematika

Himpunan, Operasi
Himpunan dan Diagram Venn

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ilmu Komputer Sistem Informasi 87004 Tedjo Nugroho ST, MT

01

Abstract Kompetensi
Modul ini mempelajari berbagai macam Setelah membaca modul ini, mahasiswa
bentuk himpunan, diagram venn, dan diharapkan mampu untuk memahami &
operasi himpunan. dapat membedakan berbagai macam
bentuk himpunan dan
menggambarkannya dalam bentuk
diagram venn.
Himpunan (SET)
Dalam kegiatan sehari-hari dikampus kita sebenarnya telah mengenal bahkan terlibat
dengan apa yang dimaksud dengan konsep himpunan. Sebagai contoh sederhana tentang
konsep tentang himpunan ini misalnya Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi atau disingkat
SI. Isi dari himpunan ini adalah mahasiswa Sistem Informasi yang bentuk serta rupa
mahasiswanya satu dengan yang lainnya tentunya tidak ada yang sama. Dari contoh
sederhana ini secara umum kita dapat mendifinisikan tentang himpunan seperti berikut ;

Definisi : Himpunan adalah kumpulan dari sesuatu atau elemen dimana elemen satu dengan
elemen lainya saling berbeda.

Pada umumnya nama himpunan biasa ditulis dengan hurup besar, misal A, B, C sedangkan
isi dalam himpunan tersebut disebut elemen atau anggota yang dilambangkan dengan tanda
dan adalah bukan anggota.

1. Penulisan Himpunan
Penulisan himpunan yang biasa dipergunakan ada dua bentuk yaitu;

A. Bentuk Enumerasi yaitu penulisan himpunan dengan menuliskan semua anggota


himpunan dianta dua kurung kurawal
Contoh :

1. A = { a, b, c, d, e } menyatakan himpunan 5 hurup pertama.

2. B = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 } menyatakan himpunan 6 bilangan ganjil.

3. C = { 11, 13, 17, 19 } menyatakan himpunan 4 bilangan prima.

B. Notasi Pembentuk Himpunan yaitu penulisan himpunan dengan menuliskan sifat


anggotanya pada suatu notasi diantara dua kurung kurawal.
Contoh : 1. A = { x | x = lima hurup pertama abjad }.

2. B = { x | x = enam bilangan ganjil pertama }.

3. C = { x | 10 < x < 20 , x bilangan prima }.

2016 Logika Matematika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Tedjo Nugroho, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
C. Diagram Venn yaitu menuliskan himpuan dalam bentuk diagram dimana himpunan
semestanya digambarkan dengan segi empat sedangkan himpunan-himpunan yang
ada dilingkungannya digambarkan dengan lingkaran.
Contoh :

U A B

2. Keanggotaan himpunan.

Pada dasarnya himpunan dipakai untuk mengelompokan anggota yang sejenis atau
memiliki sifat yang mirip saja, tapi bila dipakai untuk menyatakan himpunan dari
himpunan lain atau kelompok-kelompok yang berbedapun tidak dapat disalahkan, sebagai
contoh :

A = { a, 1, b, 2, c, 3 }

P = { a, b, { a, b }, c, d }

S = { a, {a}, {{a}} }

3. Kardinalitas

Misal S adalah himpunan yang angota-angotanya berhingga banyaknya, maka jumlah


banyaknya angota didalam himpunan S disebut kardinalitas dari himpunan S

Notasi : n (S) atau |S|

4. Simbul-simbul Baku Himpunan

Dalam mempelajari himpunan ada beberapa himpunan yang memakai simbul baku yang
sering dipakai oleh beberapa buku. Simbul-simbul himpunan baku ini diantaranya :

P = Himpunan bilangan positip = { 1, 2, 3, 4 . . . }

2016 Logika Matematika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Tedjo Nugroho, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
N = Himpunan bilangan asli = { 0, 1, 2, 3 . . . }

Z = Himpunan bilangan bulat = { . . . -2, 1, 0, 1, 2, . . . }

R = Himpunan bilangan riil

Sontoh Soal
1. Tuliskan dalam bentuk enumerasi himpunan-himpunan berikut serta kardinalitasnya :
a. A = { x | x himp bil bulat, 2 < x < 10 }
b. B = { x | x himp bil bulat, x2 + 1 10 }
c. C = { x | x himp bil bulat, x bilangan ganjil, -5 < x < 5 }
JAWAB
a. A terdiri dari semua bilangan bulat antara 3 dan 9, sehingga
A = { 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } dan n ( A ) = 7
b. B memuat semua bilangan bulat yang memenuhi persamaan
x2 + 1 10, sehingga B = { -2, -3, 1, 2, 3 } dan n ( B ) = 5
c. C = { -3, -1, 1, 3 } dan n ( C ) = 4
Latihan Soal-soal

1. Tulislah dalam bentuk enumerasi himpunan berikut, lalu berapa nilai


kardinalitasnya.
a. P = { x | x adalah bilangan ganjil, - 4 x < 7 }
b. Q = { x | x adalah bilangan prima. 15 < x 31 }
2. Sebutkanlah kardinalitas himpunan berilut ;
a. A = { a, b, { a, b, c }, c, d }
b. P = { a, {a}, {{a}} }
c. Z = { a, {a, 1, 2 }, { a, b, {a, b}} }
3. Tulislah dalam bentuk enumerasi himpunan

a. I = { x | 2 < x 19 , x bilangan prima }.

b. S = { x | x = lima hurup pertama abjad }.

5. Jenis-jenis Himpunan

5.1 Himpunan Kosong ( Empty set )

2016 Logika Matematika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Tedjo Nugroho, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
Definisi : Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota satupun.

Notasi : { } atau

Contoh:
S = { x | x adalah manusia yang bernapas dengan insang }
S adalah himpunan kosong karena S tidak memiliki elemen
(tidak ada manusia yang bernapas dengan insang).

5.2 Himpunan Bagian ( Subset )


Definisi : Himpunan A disebut himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya jika
setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan B
Notasi : A B

A B; A himpunan bagian dari B bila tiap anggota himpunan A adalah elemen B.


Contoh:
A = { 2, 3, 4} dan B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} , maka A B
Catatan :
Banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan misalkan A, adalah 2n(A). Dimana
n(A) adalah bilangan kardinal yang menunjukkan jumlah elemen dari himpunan A.

5.3 Himpunan Yang Sama


Definisi : himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika setiap
angota himpunan A juga merupakan angota himpunan B demikian pula sebaliknya.
Notasi : A = B
Contoh ;
P = { a, b, c, d } dan Q = { d, c, b, a} , maka P = Q

5.4 Himpunan Yang Ekivalen


Definisi : himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika
kardinal kedua himpunan tersebut sama.
Notasi : A ~ B
Contoh ;
X = { p, q, r, s } dan Y = { 2, 3, 5, 7 } , maka X ~ Y

2016 Logika Matematika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Tedjo Nugroho, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
5.5 Himpunan Saling Lepas
Definisi : himpunan A dikatakan saling lepas dengan himpunan B jika keduanya tidak
memiliki anggota yang sama.
Notasi : A // B
Contoh ;
C = { 1, 3, 5, 7 } D = { a, b, c, d } maka C // D

5.6 Himpunan Kuasa ( Power Set )


Himpunan kuasa adalah himpunan seluruh himpunan bagian dari suatu himpunan.
Contoh :
S = { 0, 1 } maka himpunan kuasanya (S) = { , {0}, {1}, {0, 1} }

5.7 Himpunan Terhingga


Definisi : Himpunan terhingga adalah himpunan yang banyak anggotannya terhingga.
Contoh:
P = { x | x adalah bilangan asli yang kurang dari 10 }
P adalah himpunan terhingga, karena elemen-elemennya terhingga yaitu 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9.

5.8 Himpunan Tak hingga


Definisi : Himpunan tak hingga adalah himpunan yang banyak anggotanya tidak
terhingga atau tidak terbatas.
Contoh:
A = { x | x adalah bilangan asli }
A adalah himpunan tak hingga, karena elemen-elemennya tidak terbatas atau tak
berhingga.

CONTOH-CONTOH SOAL
1. Perhatikan himpunan-himpunan berikut :
{ a }, { a, b, c }, { a, c, D }, { c, b, a }, { a, b }
Manakah dari himpunan-himpunan tersebut yang sama dengan himpunan A = { b, c, a
}?
Jawab :

2016 Logika Matematika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Tedjo Nugroho, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
Himpunan { a, b, c } dan { c, b, a } identik atau sama dengan himpunan A karena
mereka mempunyai tiga buah elemen yang sama. Himpunan-himpunan yang lain
tidak sama dengan himpunan A karena mereka tidak mengandung semua elemen dari
himpunan A atau mengandung elemen lain.

2. Perhatikan himpunan-himpunan
{ 4, 2 }, { x | x2 - 6x + 8 = 0 } , { x | x adalah genap, 1 < x < 5 }
Manakah dari himpunan-himpunan tersebut yang sama dengan B = { 2, 4 } ?
Jawab :
Semua himpunan di atas sama dengan himpunan B karena mereka semua memuat
elemen 2 dan 4 (tidak elemen lainnya).

6. OPERASI HIMPUNAN
6.1 Union ( Gabungan )
Definisi : Union himpunan A dan himpunan B adalah himpunan dari semua angota
yang termasuk dalam himpunan A atau atau himpunan B atau keduanya.
Notasi : A B dibaca A union B

B
A

Contoh
A = { a, b, c, d } dan B = { e, f, g }
Maka A B = { a, b, c, d, e, f, g }
Union A dan B dapat didefinisikan secara ringkas sebagai berikut
A B = { x | x A atau x B }
Berlaku hukum A B = B A
A dan B kedua-duanya juga selalu berupa subhimpunan dari A B, yaitu ; A (A
B) dan B (A B)

Contoh :

2016 Logika Matematika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Tedjo Nugroho, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
1. Terdapat himpunan :
U = {1, 2, 3, , 9}
A = {1, 2, 3, 4} ; B = {2, 4, 6, 8} ; C = {3, 4, 5, 6}
Tentukan :
a. A B c. B C
b. A C d. B B
Jawab :
a. Untuk menentukan A dan B, kita gabung semua elemen-elemen dari A
bersama-sama dengan elemen-elemen B. Dengan demikian,
A B = {1, 2, 3, 4, 6, 8}
b. Begitu pula dengan A C = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
c. B C = {2, 4, 6, 8, 3, 5}
d. B B = B = {2, 4, 6, 8}

6.2 Irisan ( Intersection )


Definisi : Irisan himpunan A dan himpunan B adalah himpunan dari angota-
angotanya dimiliki bersama oleh A dan B, yaitu angota-angota yang termasuk A dan
juga termasuk B.
Notasi : A B yang dibaca A irisan B

A B

Contoh :
S = { a, b, c, d } dan T = { b, d, f, g }
Maka S T = { b, d }
Dapat dinyatakan dengan A B = {x | x A dan x B}
Setiap himpunan A dan himpunan B mengandung A B sebagai subhimpunan, yaitu
(A B) A dan (A B) B

2016 Logika Matematika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Tedjo Nugroho, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
Jika himpunan A dan himpunan B tidak mempunyai elemen-elemen yang dimiliki
bersama, berarti A dan B terpisah, maka irisan dari keduanya adalah himpunan
kosong.
Contoh :
1. Terdapat himpunan sebagai berikut
A = {0, 1, 3, 4, 6} ; B = {0, 3, 6} ; C = {5, 6}
Tentukan :
a. A B b. A C c. B C
JAWAB
a. A B = { 0, 3, 6 }
b. A C = { 6 }
c. B C = { 6 }

6.3 Selisih ( Difference)


Definisi : Selisih dari himpunan A dan himpunan B adalah himpunan dari elemen-
elemen yang termasuk A tetapi tidak termasuk B.
Notasi : A B dibaca selisih A dan B atau A kurang B
dapat dinyatakan dengan A B = { x x A dan x B}
Himpunan A mengandung A B sebagai subhimpunan, berarti
(A B) A
Contoh :
1. Terdapat himpunan sebagai berikut
A = { 0, 1, 3, 4, 6 } ; B = { 0, 3, 6 } ; C = { 5, 6 }
Tentukan :
a. A B b. A C c. B - C
JAWAB
a. A - B = { 1, 4 }
b. A - C = { 0, 1, 3, 4, }
c. B - C = { 0, 3 }
6.4 Komplemen ( Complement )
Definisi : Komplemen dari himpunan A adalah himpunan dari elemen-elemen yang
tidak termasuk A, yaitu selisih dari himpunan semesta U dan A.
Notasi : A = { x x U dan x A} atau A = {x x A}

2016 Logika Matematika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Tedjo Nugroho, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id
S

6.5 Beda Setangkup (Symmetric Difference)


Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya ada
pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.
Notasi : A B =(A B) (A B )
6.6 Perkalian Kartesian (Cartesian Product)
Perkalian kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya semua
pasangan berurutan (ordered pairs) yang dibentuk dari komponen pertama dari
himpunan B.
Notasi : A x B ={(a,b) a A dan b B}.

Daftar Pustaka
1. Jong Jek Siang,Logika Matematika, ANDI, Yogyakarta, 2014.
2. Samuel Wibisono,Matematika Diskrit, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.
3. Jong Jek Siang,Matematika Diskrit & Aplikasinya Pada Ilmu Komputer, ANDI,
Yogyakarta, 2002.
4. Afidah Khairunnisa, Matematika Dasar, Rajawali Pers, Jakarta, 2015.
5. Yusuf Yahya, Matematika Dasar Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2013

2016 Logika Matematika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Tedjo Nugroho, ST. MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai