Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEBAHASAAN (PENGGUNAAN BAHASA, EJAAN,


PILIHAN KATA, DAN BENTUKAN KATA
DALAM KARYA ILMIAH)

Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah
Yang Diampu Oleh Bapak Kiftian Hady P., M.Pd.

Disusun oleh:
Bernike Isa Chrisenciana Sinaga (175010422)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan karunia
nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebahasaan
(Penggunaan Bahasa, Ejaan, Pilihan Kata, dan Bentukan Kata Dalam Karya
Ilmiah)” ini dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi
tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah yang diampu oleh Bapak Kiftian Hady
P., M.Pd.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Balikpapan, 3 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Penggunaan Bahasa Dalam Karya Tulis Ilmiah .................................. 2


B. Ejaan Dalam Karya Tulis Ilmiah .......................................................... 2
1. Pemakaian Huruf Kapital ................................................................ 2
2. Penulisan Kata ................................................................................... 3
3. Pemakaian Tanda Baca .................................................................... 3
C. Pilihan Kata (Diksi) Dalam Karya Tulis Ilmiah .................................. 4
D. Bentukan Kata Dalam Karya Tulis Ilmiah……………………………5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 5
B. Saran ........................................................................................................ 5

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 6


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu
permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya
Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang
diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tentu saja digunakan dalam
berbagai betuk jenis penulisan, mulai dari penulisan ilmiah dan yang lainnya,
yang pada kenyataannya tidak terlepas dari kesalahpahaman dalam
penggunaan kalimatnya dikarenakan tidak tepatnya penggunaan kalimat
tersebut. Semestinya sebuah karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa
yang jelas, tepat dan formal dan lugas. Kegiatan dan ketepatan isi dapat
diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat,
kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktur paragraf yang runtut, sehingga
pembaca dapat memahami isi yang dimaksudkan oleh penulis. Kesalahan
penggunaan bahasa dalam karya ilmiah menyebabkan inti yang disampaikan
penulis tidak dapat diterima oleh pembaca. Kemungkinan, pemakaian bahasa
yang salah menyebabkan pemahaman pembaca bertolak belakang dari
gagasan penulis.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan bahasa yang tepat dalam penulisan karya tulis
ilmiah?
2. Bagaimana penggunaan ejaan dalam penulisan karya tulis ilmiah?
3. Bagaimana pilihan kata atau diksi dalam penulisan karya tulis ilmiah?
4. Bagaimana bentukan kata dalam penulisan karya tulis ilmiah?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penggunaan Bahasa Dalam Penulisan Karya Ilmiah


Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah ragam bahasa tulis
baku. Ragam bahasa tulis baku dapat dilihat dari kata/istilah baku, yang
digunakan dengan makna yang tepat. Satu istilah atau kata dikatakan baku
jika pembentukannya dan cara penulisannya sesuai dengan kaidah
pembentukan kata/istilah bahasa Indonesia. Untuk keperluan ini Anda harus
memeriksa Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Misalnya, yang kita maksudkan seseorang mengamati bangunan, kata
yang kita pakai adalah "mengamati", bukan memandang meskipun kedua kata
tersebut bersinonim atau mempunyai makna yang mirip. Kedua, perhatikan
"nilai rasa" dalam menggunakan kata. Misalnya, kita mampu membedakan
penggunaan kata Kamu, Saudara, Anda atau penggunaan kata Beliau, mohon,
minta, dan sebagainya. Ketiga, kita harus mampu membedakan arti umum
dan arti khusus sebuah kata. Kata yang digunakan adalah kata dengan arti
umum.
Di samping penggunaan kata/istilah baku dengan makna yang tepat,
dalam karya ilmiah kalimat yang digunakan haruslah efektif dan efisien dan
mengikuti kaidah-kaidah penyusun kalimat. Kalimat dalam karya ilmiah
selalu berupa kalimat lengkap, mengikuti aturan tatabahasa, bernalar, efisien,
dan hubungan antara unsur-unsurnya cukup padu.

B. Ejaan Dalam Karya Tulis Ilmiah


Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah
dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih
dikenal dengan istilah EYD. Kaidah ejaan tersebut tertuang dalam buku:
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dalam EYD
dibahas secara lengkap tentang (1) pemakaian huruf, (2) penulisan kata, (3)
pemakaian tanda baca, dan (4) penulisan unsur serapan. EYD tersebut telah
mengalami beberapa kali penyempurnaan, yang terakhir pada tahun 2009
(Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor:
46 Tahun 2009). Ada beberapa kesalahan penulisan ejaan yang sering
dilakukan oleh penulis karya ilmiah. Di antaranya: penulisan huruf kapital,
penulisan kata dan partikel, pemakaian tanda baca (titik, titik dua, dan koma).
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian agar
terhindar dari kesalahan-kesalahan tersebut.
1. Pemakaian Huruf Kapital
a. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama
orang.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau
nama tempat tertentu.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi
yang digunakan sebagai penjelas nama jenis.
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan
nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan,
dan nama dokumen resmi.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat
kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang,
pada, untuk, bagi, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

2. Penulisan Kata
a. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan
akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
b. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
c. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital,
tanda hubung (-) digunakan di antara kedua unsur itu.
d. Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang
diikuti oleh kata berimbuhan, gabungan itu ditulis terpisah dan unsur-
unsurnya dimulai dengan huruf kapital.
e. Jika kata maha, sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan
diikuti oleh kata dasar, kecuali kata esa, gabungan itu ditulis
serangkai.
f. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
g. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya.

3. Pemakaian Tanda Baca


a. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu.
b. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan jangka waktu.
c. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan
tempat terbit.
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
e. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu,
jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah,
aduh,dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan,
seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam
kalimat.
g. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
h. Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.

C. Pilihan Kata (Diksi) Dalam Karya Tulis Ilmiah


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diksi diartikan sebagai
pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang
akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan
membuat karangan.
Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh
efek tertentu dalam bahasa lisan dan tulisan. Untuk mendapatkan efek tertentu
itu, seseorang yang akan berbicara atau menulis harus memilih kata yang
dapat mewakili gagasannya dengan tepat. Disamping itu, ia juga memerlukan
kemampuan untuk membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang
disampaikan dan menemukan kata yang sesuai dengan konteks
pemakaiannya.

1. Peran Pilihan Kata (Diksi) Dalam Karya Tulis Ilmiah


Karangan ilmiah merupakan komunikasi antara penulis dan
pembaca. Agar komunikasi itu efektif dan efisien, maka seorang penulis
perlu berhati-hati dalam memilih kata, sehingga pembaca mampu
mencerna kata atau rangkaian kata yang digunakan penulis untuk
mengungkapkan gagasannya.
Dalam memilih kata ini, seorang penulis harus memperhatikan hal-
hal yang menjadi syarat dari diksi, syarat-syarat itu ialah :
a. Ketepatan
Ketepatan dimaksudkan sebagai pemilihan kata yang dapat mewakili
gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir
antara penulis dengan pembaca.
b. Kesesuaian
Kesesuaian diartikan sebagai pilihan kata yang cocok dengan
konteks, seperti situasi pemakaian, sasaran penulis, dan lain-lain.

Menurut Ukun Suryaman (1998:169), diksi atau pilihan kata harus


diarahkan pada kata yang:
a. Tepat, yaitu kata yang maknanya sesuai dengan makna yang ingin
disampaikan dan sesuai dengan tempatnya dalam kalimat;
b. Benar, yaitu kata yang penulisannya sesuai dengan kaidah ejaan
dan pembentukan kata;
c. Baku/lazim, yaitu kata yang sudah dibakukan atau sudah menjadi
milik bahasa Indonesia dan bukan kata-kata yang hanya atau masih
dipakai di daerah-daerah tertentu.

Selain itu, menurut S. Effendi (1995:170) kata-kata yang dapat kita


pilih dalam menyusun karya ilmiah yaitu:

a. Kata-kata dengan makna harfiah (denotasi), bukan makna kias


(konotasi),
b. Kata-kata yang dikenal, bukan yang kurang dikenal pembaca,
c. Kata-kata dengan makna tepat,
d. Istilah teknis dibatasi,
e. Istilah dengan konsisten.

D. Bentukan Kata Dalam Karya Tulis Ilmiah


Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.Terdapat
dua cara dalam pembentukan kata, yaitu dari luar dan dari dalam bahasa
Indonesia. Pembentukan dari dalam yaitu terbetuknya kata baru dengan dasar
kata yang sudah ada, sedangkan dari luar melalui proses serapan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah ragam bahasa tulis
baku. Ragam bahasa tulis baku dapat dilihat dari kata/istilah baku, yang
digunakan dengan makna yang tepat. Satu istilah atau kata dikatakan baku
jika pembentukannya dan cara penulisannya sesuai dengan kaidah
pembentukan kata/istilah bahasa Indonesia. Untuk keperluan ini Anda harus
memeriksa Kamus Besar Bahasa Indonesia.

B. Saran
Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangannya dari kelebihannya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik dari
ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://sevima.com/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-karya-tulis-ilmiah/

http://sapasayaa.blogspot.com/2012/03/penggunaan-bahasa-dalam-penulisan-
karya.html

https://www.academia.edu/8450942/DIKSI_DALAM_KARYA_ILMIAH_B_IN
DONESIA_

http://dewiku012.blogspot.com/2014/05/diksi-dalam-karya-tulis-ilmiah.html

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/drs-hartono-mhum/materi-bhs-
indonesia-mku-ejaan-dalam-kti.pdf

Anda mungkin juga menyukai