Anda di halaman 1dari 4

Soal UTS

Pengantar Pendidikan

1. a. Pengertian pendidikan menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003


b. dasar-dasar hukum tentang pendidikan di Indonesia
jawab
a. pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara
 Dasar Hukum Pendidikan Di Indonesia
1.Undang-Undang 20 Tahun 2003
2. Undang-Undang 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
3. Pp No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Pp No 74 Tahun 2008 Tentang Guru
5. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
6. Permendiknas No 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
7. Permendiknas No 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Si Dan Skl
8. Permendiknas No 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Guru
9. Permendiknas No 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
10. Permendiknas No 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian
11. Permendiknas No 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses
12. Permendiknas No 11 Tahun 2008 Tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
13. Permendiknas No 78 Tahun 2009 Tentang Sekolah Sbi
14. Permendiknas No 27 Tahun 2010 Tentang Guru Induksi
15. Permendiknas No 28 Tahun 2010 Tentang Kepala Sekolah
16. Permendiknas No 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pak
17. Permendiknas No 48 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya
18. Permendiknas No 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarpras
b.

Peran dan tanggung jawab lembaga pendidikan dipandang dari aspek


sosial

Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung
jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai
tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
1. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan
dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila
dan religius.
2. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang
dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan
mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu
memecahkan masalahnya sendiri.
3. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran,
keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri
setiap individu.
2. Perbedaan antara ilmu pendidikan teoritis dan praktis
jawab

3. Filsafat disebut sebagai ilmu dan metode berpikir, apa perbedaannya


dengan ilmu filsafat pendidikan
4. Dasar hukum yang mengatur hubungan sekolah dan masyarakat
5. Konsep- konsep pendidikan menurut para ahli, contoh
6. Sumber-sumber sosial problem pendidikan, contoh
7. Perkembangan pendidikan di Indonesia dari orde lama sampai
sekarang, mengapa harus dilakukan pembaharuan
8. Maksud :
a. Tujuan pendidikan Nasional
jawab
- Manusia pancasila
- Terwujudnya manusia pancasilais yang memiliki bekal khusus sesuai
dengan misi lembaga pendidikan dimana seorang menggembleng diri
b. Tujuan kurikuler
jawab
- Tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran
c. Tujuan intruksional
Jawab
- Tujuan pokok bahasan dan subpokok bahasan
9. Masalah-masalah dalam pendidikan
a. Pemerataan
Jawab
apabila masih banyak warga negara khususnya anak usia sekolah yang
tidak dapat ditampung didalam sistem atau lembaga pendidikan karena
kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia
.
Mengatasi pemerataan pendidikan:
Cara Konvensional
- membangun gedung sekolah seperti SD Inpres atau ruang belajar
- menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem pergantian)

Cara Inovatif

- sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan Guru)


atau Inpacts system (Intructional management by Parent, community
and teacher)
- SD kecil pada daerah terpencil
- Sistem Guru kunjung
- SMP terbuka (ISOSA – In School out off school approach)
- Kejar paket A dan B
- Belajar jarak jauh seperti Universitas Terbuka
b. Relevansi
Jawab
- Sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan
- Status pendidikan masih bermacam-macam kualitasnya
- sistem pendidikan tidak pernah menghasilkan luaran siap pakai. Yang
ada ialah siap kembang
- peta kebutuhan tenaga kerja dengan persyaratannya yang dapat
digunakan sebagai pedoman oleh lembaga-lembaga pendidikan untuk
menyusun programnya tidak tersedia

Mengatasi Relevansi Pendidikan

- Hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan


pembangunan
c. Evisiensi
jawab
- Bagaimana suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan
- Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan
- Bagaimana prasarana dan saran pendidikan digunakan
- Bagaimana pendidikan diselenggarakan
- Masalah evisiensi dalam memfungsikan tenaga

Mengatasi Evisiensi Pendidikan

- Pemrosesan pendidikan sesuai dengan rancangan dan tujuan yang


ditulis rancangan dalam tujuan
d. Mutu pendidikan
jawab
- jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan

Mengatasi mutu pendidikan

- perbaikan kualitas komponen pendidikan serta mobilitas komponen-


komponen tersebut
- seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya
SLTA dan PT
- pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut,
misal, berupa pelatihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan
kelompok studi seperti PKG dan lain-lain
- penyempurnaan kurikulum, misal dengan memberi materi yang lebih
esensial dan mengandung muatan lokal, metode yang menantang dan
menggairahkan belajar, dan melaksanakan evaluasi yang beracuan
PAP
- pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram
untuk belajar
- penyempurnaan sarana belajar
- peningkatan administrasi manajeman khususnya yang mengenai
anggaran
- kegiatan pengendalian mutu yang berupa kegiatan

Faktor apa saja yang mempengaruhi masalah-masalah tersebut dan


bagaimana mengatasinya

10. Aliran-aliran pendidikan klasik, tokoh-tokoh serta contoh


Jawab
a. Aliran Empirisme = mementingkan stimulasi eksternal dalam
perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa peekembangan anak
tergantung pada lingkungannya, sedangkan pembawaannya tidak
dipentingkan.
b. Aliran Nativisme = menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga
faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh
terhadap pekembangan anak.
c. Aliran Naturalisme = bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunyai
pembawaan buruk.
d. Aliran Konvergensi = bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah
disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk.

Tokoh-tokoh :

- Jhon Lock (inggris) mengembangkan teori Tabularasa (anak lahir di dunia


bagaikan kertas putih yang bersih.
- Schopenhauer (jerman) berpendapat bahwa bayi lahir sudah dengan
pembawaan baik dan buruk.
- G. Leibnitz mengembangkan teori Monad (dalam diri individu terdapat
suatu ‘inti’ pribadi) / makhluk aktif yang mampu beraksi dan melakukan-
melakukan pilihannya sendiri.
- J. J. Rousseau (prancis) bahwa semua anak yang baru dilahirkan
mempunyai pembawaan buruk.
- William Stern (jerman) soerang anak dilahirkan di dunia sudah disertai
pembawaan baik maupun pembawaan buruk.

11. Megapa guru perlu mempelajari ilmu pendidikan

Anda mungkin juga menyukai