Anda di halaman 1dari 8

Makalah

Dinamika dan Tantangan Pancasila


Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Pancasila
Dosen Pengajar : Siti Nuraini, M.Pd

Disusun oleh :

1. Muhammad Rafsanjani 2115031015


2. Raden ayu farda bayzura 2115031050
3. Luki Nurmalik 2115031017
4. Imam Ghozali Fernanda 2115031052
5. Serly Ulya Wardani 2115031019
6. Wisnu Tubagus 2115031054
7. Destalia Yunita Putri 2115031021
8. Jamed Christian Yoga Pratama 2115031056
9. Yogi Aprio 2115031023
10. Jovian Fikri 2115031058
11. Bella amelia 2115031025
12. Dina Chairunisa 2115031060

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Lampung
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesakan makalah “Dinamika dan Tantangan Pancasila
Dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia” ini dengan penuh kemudahan, dan dapat selesai
dengan baik.

Kami menyadari masih banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini, sehingga
kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan, agar dapat membuat makalah
ini menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga Makalah Dinamika dan Tantangan Pancasila Dalam Arus
Sejarah Bangsa Indonesia ini bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa selalu meridhoi segala urusan yang kita lakukan.

Lampung, 12 September 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia, dapat diartikan bahwa


pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara. Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, masyarakat Indonesia mengenal pancasila sebagai dasar
negara, pedoman, dan pandangan hidup, yang nilainya diangkat dari kehidupan
masyarakat. Pancasila juga dapat berarti sebagai dasar negara Indonesia, yang berarti
pancasila menjadi hukum tertingggi. Pancasila sebagai hukum tertinggi terdapat
pada Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila juga berperan dalam sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia
yaitu yang berpusat pada Undang-Undang Dasar 1945 yang benar-benar harus
dijiwai oleh seluruh masyarakat. Negara yang berpaham kedaulatan rakyat, yaitu
negara tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada rakyat karena rakyat adalah
sumber dari kekuasaan negara.
Pancasila dapat diperuntukan kepada negara, masyarakat dan pribadi
bangsa Indonesia. Karena pancasila berperan sebagai norma hukum dan dasar
negara, sebagai sosial etis bangsa Indonesia dan sebagai pegangan moral rakyat atau
negara Republik Iindonesia. Lahirnya pancasila itu dalam pidato Ir. Soekarno selaku
anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang
ditetapkan saat sidang pertama pada tanggal 28 sampai dengan 1 Juni 1945.
Pancasila sebagai dasar negara asal mulanya itu dari pengambilan kata pancasila,
panca sama dengan lima dan sila sama dengan asas atau dasar didirikannnya negara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.2 Dinamika Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa


Dinamika Pancasila dari awal terbentuknya menunjukkan perkembangan yang
sangat baik. Akan tetapi, masih banyak mengalami pasang surut. Sejarah telah
mencatat bahwa ada upaya yang dilakukan oleh beberapa kelompok untuk mengganti
pancasila dengan ideologi lain. Pancasila digagas oleh Mr. Muh. Yamin , Ir. Soekarno
dan Mr. Soepomo , berdasarkan musyawarah yang telah dilakukan maka Pancasila
disahkan pada 18 Agustus 1945.

Masih banyak tantangan terhadap pancasila sebagai dasar negara, diantaranya;


1. Tantangan dari luar negeri akibat agresi militer Belanda ,Pancasila terbukti berhasil
kuat , dan memberikan rasa persatuan kepada Indonesia di awal kemerdekaan.
2. Pada masa orde lama hingga baru , Pancasila mendapat tantangan kembali dari
dalam negeri , para penghianat negara yang mau menjatuhkan Pancasila berhasil
ditumpas.

2.3 Tantangan Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa

Pancasila kita sedang menghadapi krisis multidimensional. Tantangan yang


dialami yaitu cara untuk membuat orang lebih toleran. Agar tercipta suasana adil dan
beradab maka kita harus menjunjung dan menegakkan Pancasila. Untuk bisa
menciptakan kemanusiaan yang adil dan beradab, kebijakan yang dibuat harus
berlandaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita hanya menghafal pancasila, bukan menerapkan dalam kehidupan nyata.


Ketidakjelasan berbagai tindakan politik di negeri ini membuat keadilan tidak
terlaksana dengan baik. Pancasila yang berfungsi sebagai pelindung tidak dapat
dijalankan sesuai komitmen. Hal inilah yang membuat banyak ketidakseimbangan
pada hukum, budaya, pendidkan, dan agama di Indonesia.

Sejak awal kemerdekaan sudah banyak tantangan yang dihadapi dalam


pembentukan Pancasila. Tantangan yang dialami bersifat eksternal dan internal.
Tantangan yang berasal dari dalam berupa gerakan separatis (memisahkan diri) dari
negara Indonesia. Seperti yang terjadi di Aceh, Maluku, dan Papua. Tidak tegasnya
pemerintah dalam menghadapi gerakan tersebut dapat menjadi ancaman dalam
menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

Tantangan eksternal yang sangat berpengaruh terhadap tegaknya Pancasila


adalah globalisasi. Saat ini batas negara sudah tidak tampak lagi, maka dibutuhkan
adanya keterbukaan dan transparansi dari pemerintah. Hingga sekarang keadilan yang
dimiliki bangsa ini adalah tajam ke bawah dan tumpul ke atas, tajam ketika
menghadapi masyarakat yang tidak memiliki kekuasaan, dan tumpul saat dihadapkan
dengan para pemegang kekuasaan atau pemilik sumber-sumber ekonomi.
2.4 Pentingnya Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia

Ada 5 faktor penting Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu :


1. Identitas Bangsa Indonesia
Setiap bangsa mana pun di dunia ini memiliki identitas yang sesuai dengan
latar belakang budaya masing-masing. Budaya merupakan proses cipta, rasa, dan
karsa yang perlu dikelola dan dikembangkan secara terus-menerus. Budaya dapat
membentuk identitas suatu bangsa melalui proses inkulturasi dan akulturasi. Pancasila
sebagai identitas bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari proses inkulturasi dan
akulturasi tersebut.
Apabila definisi kebudayaan ini ditarik ke dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, maka negara Indonesia memerlukan suatu rancangan masa depan bagi
bangsa agar masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan baru,
yakni kehidupan berbangsa yang mengatasi kepentingan individu atau kelompok.
Pancasila sebagai identitas kultural dapat ditelusuri dari kehidupan agama yang
berlaku dalam masyarakat Indonesia. Karena tradisi dan kultur bangsa Indonesia
dapat diitelusuri melalui peran agama-agama besar, seperti: peradaban Hindu,
Buddha, Islam, dan Kristen. Agama-agama tersebut menyumbang dan
menyempurnakan konstruksi nilai, norma, tradisi, dan kebiasaan-kebiasaan yang
berkembang dalam masyarakat. Misalnya, konstruksi tradisi dan kultur masyarakat
Melayu, Minangkabau, dan Aceh tidak bisa dilepaskan dari peran peradaban Islam.
Sementara konstruksi budaya Toraja dan Papua tidak terlepas dari peradaban Kristen.
Demikian pula halnya dengan konstruksi budaya masyarakat Bali yang sepenuhnya
dibentuk oleh peradaban Hindu (Ali, 2010: 75).

2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia


Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam
sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan. Setiap pribadi mencerminkan
keadaan atau halnya sendiri, demikian pula halnya dengan ideologi bangsa (Bakry,
1994: 157).
Meskipun nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
juga terdapat dalam ideologi bangsa-bangsa lain, tetapi bagi bangsa Indonesia kelima
sila tersebut mencerminkan kepribadian bangsa karena diangkat dari nilai-nilai
kehidupan masyarakat Indonesia sendiri dan dilaksanakan secara simultan. Nilai nilai
spiritual, sistem perekonomian, politik, budaya merupakan contoh keunggulan yang
berakar dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri.

3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia


Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya,
kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang dijadikan
sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dan menimbulkan tekad
yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan nyata (Bakry, 1994: 158).
Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam
kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak. Ketika
Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, maka seluruh nilai
Pancasila dimanifestasi ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
Sebagaimana dikatakan von Savigny bahwa setiap bangsa mempunyai
jiwanya masing-masing, yang dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa bangsa).
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia.
Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia
(Bakry, 1994: 157).

5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur


Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan
kepribadian bangsa disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai
dasar negara Indonesia (Bakry, 1994: 161). Kesepakatan para pendiri negara tentang
Pancasila sebagai dasar negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada
waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia ,Pancasila adalah


lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia
sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling berhubungan.
Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan kejadian masa sekarang
dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semua
aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan masa sekarang
untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa yang sebelumnya. Sejarah
perjuangan bangsa Indonesia berlalu dengan melewati suatu proses waktu yang sangat
panjang. Dalam proses waktu yang panjang itu dapat dicatat kejadian-kejadian
penting yang merupakan tonggak sejarah perjuangan.
Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan
mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia
dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila.
Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan sumber kaidah hukum
yang mengatur Negara Replubik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-
unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya
seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh
kehidupan Negara Replubik Indonesia.

3.2 Saran

Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang mana setiap warga


negara Indonesia harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila
tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Agar pancasila tidak
terbatas pada coretan tinta belaka tanpa makna
REFFERENSI

Andi Fatkhul H. 2010. Tantangan-tantangan Pancasila. Diambil dari: http://andi-


profile.blogspot.co.id (02-2010).

Kaelan. (2000). Pendidikan Pancasila Edisi Reformasi . Yogjakarta: Paradigma.

Laurensius Arliman S, Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Pada Revolusi 4.0,


Ensiklopedia Sosial Review, Volume 2, Nomor 3, 2020

Subandi, A. (2006). Pancasila dan UUD dalam paradigma Reformasi . In Pancasila dan UUD
dalam paradigma Reformasi . Jakarta: Rajawali Pers.

Safarael, Dinamika Pancasila. 2013. (Tug Pend.Pancasila). diambila dari:


https://safarael.wordpress.com. (11-04-2013).

Andi Fatkhul H. 2010. Tantangan-tantangan Pancasila. Diambil dari: http://andi-


profile.blogspot.co.id (02-2010).

Anda mungkin juga menyukai