Abstract
Curriculum in a broad sense is defined as a teaching program at an educational level.
Meanwhile, in a narrow sense, that is a subject for several hours of study. Curriculum
design must meet two requirements, namely (1) compatibility between the curriculum and
the demands, needs, conditions, and developments of society; (2) suitability between the
components of the curriculum, namely the content in accordance with the objectives, the
process in accordance with the contents and objectives. Curriculum is a system that has
certain components, as a system, each component of the curriculum must be related to one
another. If one component is not related to other components, then the curriculum system
as a whole will be disrupted. The result of the curriculum system is how to maintain the
curriculum so that it remains dynamic.
Abstrak
Kurikulum dalam arti luas diartikan sebagai program pengajaran pada suatu jenbjang
pendidikan. Sedangkan dalam arti sempit yaitu suatu mata pelajaran untuk beberapa jam
pelajaran. Desain kurikulum harus memenuhi dua syarat yaitu (1) kesesuaian antara
kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi, dan perkembangan masyrakat; (2)
kesesuaian antara komponen – komponen kurikulum yaitu isi sesuai dengan tujuan, proses
sesuai dengan isi dan tujuan. Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki
komponen tertentu, sebagai suatu sistem maka setiap komponen dari kurikulum harus
saling berkaitan satu sama lain. Apabila salah satu komponen tidak berkaitan dengan
komponen lainnya, maka sistem kurikulum secara keseluruhannya akan terganggu. Hasil
dari sistem kurikulum adalah sebagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
PENDAHULUAN
Sebagai yang kita ketahui bahwa pendidikan merupakan faktor penting dalam
menentukan kualitas dari manusia. Salah satu cara dalam menilai kualitas pendidikan itu
sendiri ialah dengan melihat bagaimana sistem pendidikan yang diterapkan oleh Lembaga
pendidikan.
Pendidikan adalah untuk mewujudkan peserta didik agar dapat mengembangkan
potensi yang ada dalam dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian yang cerdas, ahlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya serta masyarakat bangsa dan negara. (Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan)
METODE PENELITIAN
Jenis metode penelitian yang digunakan ialah jenis kualitatif. Dalam jenis penelitian
ini, salah satunya yaitu menggunakan studi pustaka dengan mencari dari beberapa sumber
melalui buku dan jurnal dari internet sebagai pendukungnya. Penelitian ini bersifat
deskriptif dimana berfokus pada pengamagtan yang mendalam dan bertujuan untuk
menjelaskan suatu komponen dengan lebih rinci dengan mengumpulkan data sedalam-
dalamnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memecahkan suatu
masalah yang bertumpu pada pengkajian secara mendalam terhadap tinjauan pustaka.
PEMBAHASAN
1. Kurikulum Sebagai Sistem
Sistem menurut kamus bahasa Indonesia adalah perangkat unsur yang berkaitan
untuk membangun sebuah totalitas. Jadi sistem itu merupakan gabungan dari beberapa
unsur yang berhubungan untuk mencapai tujuan.
Sistem pendidikan adalah strategi untuk metode yang digunakan dalam proses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi didalam dirinya
Sistem pendidikan teridiri dari 10 komponen diantaranya :
1) Kurikulum Pendidikan 6) Alins/alongins
2) Paket Instruksi 7) Fasilitas pendidikan
3) Tenaga pendidik 8) Metode
4) Tenaga kependidikan 9) Evaluasi hasil belajar
5) Peserta didik 10) Anggaran pendidikan
Kurikulum menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai perangkat
matpelajaran yang diajarkan pada Lembaga pendidikan.
Kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau Lembaga
pendidikan beserta staf pengajar.
Jadi jika kita lihat dari definisi kurikulum diatas bahwa sistem dan kurikulum itu
komponen yang terkait dan berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. Komponen kurikulum
a. Komponen tujuan, berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan sehingga segala
proses pembelajaran difokuskan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan kurikulum
mengacu kearah pencapaian tujuan pendiidkan nasional, tujuab teersebut ditetapkan dalam
UU NO 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Adapun hirarki tujuan
pendidikan dan pembelajaran dapat kita lihat sebagai berikut :
a) Tujuan pendidikan nasional yaitu tujuan pendidikan umum jangka Panjang dan tujuan
ideal pendidikan bangsa Indonesia, secara makro tujuan pendidikan nasional bertujuan
membentuk organisasi pendidikan bersifat otonom sehingga mampu melaksanakan inovasi
untuk menuju Lembaga yang beretika, menggunakan nalar, sosial yang postif, SDM yang
tangguh. Secara mikro bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
tuhan, selanjutnya bertanggung jawab dan berbudi pekerti yang luhur.
b) Tujuan institusional, yaitu tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
Tujuan institusional merupakan kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah
mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program disuatu Lembaga pendidikan
tertentu.
c) Tujuan kurikuler, yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu program studi atau oleh setiap
bidang studi atau mata pelajaran. Tujuan kulikuler ini merupakan kualifikasi yang harus
dimiliki peserta didik setelah mereka menempuh suatu bidang tertentu dalam institusi
pendidikan tertentu.
d) Tujuan pembelajaran instruksional/tujuan khusus, yaitu tujuan yang lebih diutamakan
karena lebih jelas dan mudah pencapainnya. Tujuan ini dapat memeberikan gambaran
yang lebih kongkrit dan menekankan pada prilaku siswa.
Kurikulum merupakan Sesuatu yang bersifat dinamis, artinya desain kurikulum yang
sudah ditetapkan dan diterapkan harus selalu dikaji agar relevan dengan perkembangan
peserta didik dan kebutuhan jaman. Penegmbangan materi kurikulum harus berdasarkan
prinsip-prinsip sebgai berikut :
Mengandung bahan kajian yang dapat dipelajari siswa dalam pembelajaran.
Berorientasi pada tujuan, sesuai dengan hirarki tujuan pendidikan.
Materi kurikulum mengandung aspek tertentu sesuai dengan tingkat tujuan kurikulum
yang meliputi, teori, konsep, generalisasi, prinsip, prosedur, fakta, istilah, contoh atau
ilustrasi, definisi dan preposisi.
Kriteria untuk memilih isi materi kurikulum yang relevan harus memenuhi beberapa hal,
antara lain :
Materi harus sahih dan signifikan, artinya menggambarkan pengetahuan mutakhir,
Relevan dengan kenyataan sosial dan kultur adar anak lebih memahaminya,
Materi harus seimbang antara keluasan dan kedalaman,
Sesuai dengan kemampuan dan pengalaman peserta didik,
Materi harus sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik.
c. Komponen metode, strategi, model pembelajaran dan pendekatan
Pendekatan pembelajaran, yaitu sudut pandang terhadap proses pembelajaran dan juga
sering disebut dengan student centered approach dan teacher centered approach.
Strategi pembelajaran, yaitu pada umumnya rencana interaksi antara peserta didik, pendidik
dan sumbel belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan
pendiidkan tertentu.
Model pembelajaran, yaitu sesuatu yang dirancang untuk mendesain proses dari belajar
mengajar didalam kelas, guna membantu peserta didik agar tujuab pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
Metode pembelajaran, yaitu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata.
d. Kokmponen Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum untuk melihat efeksifitas
pencapaian tujuan dalam konteks kurikulum. Evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum. Dengan evaluasi dapat
diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan, pembeljaran, keberhasilan
peserta didik, dan proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari
proses pengembangan kurikulum.
Evaluasi kurikulum harus mencakup :
Menilai pencapaian tujuan kurikulum yang sudah diterapkan sebelumnya,
Bagaimana metode yang digunakan dalam kurikulum itu efektif atau tidak sehingga bisa
mempermudah ketercapaian tujuan,
Melihat pengaruh kurikulum itu pada prestasi dan sikap peserta didik, apakah kemajuan dan
perkembangan mereka baik atau buruk.
Evaluasi bisa berupa Test atau berbentuk soal latihan dan bisa juga berupa nontest yaitu
seperti wawancara.
KESIMPULAN
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen tertentu, sebagai suatu
sistem maka setiap komponen dari kurikulum harus saling berkaitan satu sama lain.
Apabila salah satu komponen tidak berkaitan dengan komponen lainnya, maka sistem
kurikulum secara keseluruhannya akan terganggu. Hasil dari sistem kurikulum adalah
sebagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis. Kurikulum dalam arti luas
diartikan sebagai program pengajaran pada suatu jenjang pendidikan. Sedangkan dalam
arti sempit yaitu suatu mata pelajaran untuk beberapa jam pelajaran. Desain kurikulum
harus memenuhi dua syarat yaitu (1) kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan,
kebutuhan, kondisi, dan perkembangan masyrakat; (2) kesesuaian antara komponen –
komponen kurikulum yaitu isi sesuai dengan tujuan, proses sesuai dengan isi dan tujuan.
Sumber-sumber pembuatan sebuah kurikulum terdiri dari ilmu, masyarakat, keabadian dan
keilahian, pengetahuan, dan peserta didik. Komponen kurikulum terdiri dari 4 (empat)
elemen yaitu komponen tujuan, komponen materi ajar, komponen strategi, dan komponen
evaluasi. Ada 4(empat) hirarki tujuan pendidikan di Indonesia yang saling terkait satu
dengan yang lainnya yaitu tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Institusioanal, Tujuan
Kurikuler, dan Tujuan Pembelajaran Instruksional.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan Fak. Ilmu Pendidikan UPI. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
PROFIL SINGKAT
Pertama Anissa Lestari lahir di Bogor, tanggal 17 Juni 2003. Pendidikan terakhir di SMAN 8
Garut dan seorang Mahasiswa di Kampus STAI Siliwangi. Kedua Reza Nur Arif Ryasid lahir
di Garut, tanggal 13 April 2003. Pendidikan terakhir di SMK Muhammadiya 1 Kadungora -
Garut dan seorang mahasiswa di STAI Siliwangi Garut. Ketiga Rivana Irma Wulandari lahir
di Malang, tanggal 9 Januari 2003. Pendidikan terakhir di SMAN 9 Samarinda dan seorang
Mahasiswa di STAI Siliwangi Garut.