Anda di halaman 1dari 44

STRATEGI IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013

ANAS SALAHUDIN

PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013

Implementasi Kurikulum
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara
Pemerintah dengan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah
daerah kabupaten/kota.
1. Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru
dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
2. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi
pelaksanaan kurikulum secara nasional.
3. Pemerintah provinsi bertanggungjawab dalam melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di
propinsi terkait.
4. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam
memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala
sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota
terkait.

Strategi Implementasi Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah
dan jenjang pendidikan yaitu:
Juli 2013 : Kelas I, IV, VII, dan X
Juli 2014 : Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan
XI
Juli 2015 : kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,
IX, X, XI, dan XII
Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, dari tahun 2013 - 2015

Strategi Implementasi Kurikulum


Pengembangan buku siswa dan buku pegangan
guru dari tahun 2012 2014
Pengembangan manajemen, kepemimpinan,
sistem administrasi, dan pengembangan budaya
sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA
dan SMK, dimulai dari bulan Januari Desember
2013
Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan
Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan
masalah implementasi dan upaya
penanggulangan: Juli 2013 2016

2
Mengapa Harus Ada
Pengembangan Kurikulum 2013?

Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21


Ciri Abad 21

Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)

Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)

Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)

Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)

Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah

3
Apa Lingkup Utama Perubahan Kurikulum 2013?

Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran


No

3
4

Rasionalitas
Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis
kemampuan melalui penilaian proses dan output] memerlukan
penambahan jam pelajaran
Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam
pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT
(Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan]
Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat,
tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
8

4
Apa Tema Pengembangan Kurikulum 2013?

Pendidikan

Bangsa yang Cerdas

Kebudayaan

Spiritual

Intelektual

Sosial

Kinestesis

Kultural

Bangsa yang Beradab

Bangsa Berpengetahuan dan Berbudaya

Kreatif

Inovatif

Bangsa yang
Kolaboratif-Kompetitif

Peran Pendidikan dan Kebudayaan


Produktif

Afektif
10

Tema Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:

Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif


melalui penguatan

Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan


yang terintegrasi

11

Posisi Kurikulum 2013

Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif

12

Proses Pembelajaran yang Mendukung


Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:
2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
-

Observing [mengamati]
Questioning [menanya]
Personal
Associating [menalar]
Experimenting [mencoba]
Networking [Membentuk jejaring]

Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal


melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based
learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan
13
bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning

13

Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas


Sharp, C. 2004. Developing young childrens creativity: what can we
learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar
[banyak/semua jawaban benar],
mentolerir jawaban yang nyeleneh,
menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang
kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait
dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif

Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup


pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban
nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian
14
spontanitas/ekspresif, dll

14

Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini


Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building
the Brain ATC System: How Early Experiences Shape the
Development of Executive Function.

Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringanjaringan neuron yang terkait satu sama lain
Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih
berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada
saat anak-anak
Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir
seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order
of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan
high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak
dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan

Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati,


menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik
sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan
15
untuk pengambilan keputusan

15

5
Apa Saja Yang Berubah Pada Kurikulum 2013?

16

Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen Perubahan

17

Elemen Perubahan
Elemen

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Kompetensi
Lulusan

Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

Kedudukan
mata pelajaran
(ISI)

Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi


matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.

Pendekatan
(ISI)

Kompetensi dikembangkan melalui:

Tematik
Integratif dalam
semua mata
pelajaran

Mata
pelajaran

Mata pelajaran
wajib dan
pilihan

Mata
Pelajaran
wajib,
pilihan, dan
vokasi

18

Elemen Perubahan
Elemen
Struktur
Kurikulum
(Mata
pelajaran
dan
alokasi
waktu)
(ISI)

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Holistik dan
integratif berfokus
pada alam, sosial,
dan budaya)
Pembelajaran
dilaksanakan
dengan
pendekatan sains
Jumlah
matapelajaran
dari 10 menjadi 6
Jumlah jam
bertambah 4
JP/minggu akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran

TIK menjadi
media semua
matapelajaran
Pengembangan
diri terintegrasi
pada setiap
matapelajaran
dan
ekstrakurikuler
Jumlah
matapelajaran
dari 12 menjadi
10
Jumlah jam
bertambah 6
JP/minggu akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran

Perubahan
sistem: ada
matapelajara
n wajib dan
ada
matapelajara
n pilihan
Terjadi
pengurangan
matapelajara
n yang harus
diikuti siswa
Jumlah jam
bertambah 2
JP/minggu
akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran

Penyesuaian jenis
keahlian
berdasarkan
spektrum
kebutuhan saat ini
Penyeragaman
mata pelajaran
dasar umum
Produktif
disesuaikan
dengan tren
perkembangan
Industri
Pengelompokkan
mata pelajarn
produktif sehingga
tidak terlau rinci
pembagiannya
19

19

Elemen Perubahan
Elemen

Proses
pembelajaran

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan


Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat
Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
Tematik dan
terpadu

IPA dan IPS


masingmasing
diajarkan
secara
terpadu

Adanya mata
Kompetensi
pelajaran wajib
keterampilan yang
dan pilihan
sesuai dengan standar
sesuai dengan
industri
bakat dan
minatnya

20

Elemen Perubahan
Deskripsi

Elemen

Penilaian hasil
belajar

Ekstrakurikuler

SD

SMP

SMA

SMK

Penilaian berbasis kompetensi


Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal)
Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian

Pramuka (wajib)
UKS
PMR
Bahasa Inggris

Pramuka (wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll

Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam


permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)
21

6
Seperti Apa Rumusan SKL Pada Kurikulum 2013?

22

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI


DOMAIN

SIKAP

KETERAMPILAN

PENGETAHUAN

Elemen

SD

SMP

SMA-SMK

Proses

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan

Individu

BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI,


SANTUN), RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL

Sosial

TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH

Alam

POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN

Proses

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +


Mencipta

Abstrak

MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG

Konkret

MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA

Proses

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

Obyek

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA

Subyek

MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan

23

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS


DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

SIKAP

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB
DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA
DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta


KETERAMPILAN

PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM
RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi


PENGETAHUAN

PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN


BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan

24

Usulan Rancangan Struktur Kurikulum SD


No

Komponen Rancangan

Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI

Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas

Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba,


mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran

Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran

Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui
pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu
melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam
berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab.

Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah
atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa
Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui
kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll

Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian

25

Alasan Usulan Pemisahan IPA dan IPS di SD

Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan
istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: gaya, usaha,
daya, dll.
Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa
Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi
pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak
negatifnya:
Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat
kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.
Peserta didik kelas IV VI (usia 10 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak
(operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara
sederhana
Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat
dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi.

IPA dan IPS sebagai Mapel


terpisah untuk Kelas IV VI

IPA dan IPS sebagai Mapel


terpisah untuk Kelas V VI

26

PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD


Usulan Struktur Kurikulum Baru

Struktur Kurikulum Sekarang


No Komponen

I II III IV V VI

A Matapelajaran

No Komponen

II III IV V VI

A Kelompok A

Tematik

1 Pend. Agama

3 3 3

1 Pend. Agama

4 4

2 Pend. Kewarganegaraan

2 2 2

2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan

6 6

3 Bahasa Indonesia

5 5 5

3 Bahasa Indonesia

8 10 10 10 10

4 Matematika

5 5 5

4 Matematika

6 6

5 IPA

4 4 4

6 IPS

3 3 3

1 Seni Budaya & Prakarya

6 6

2 Pend. Jasmani, OR & Kes.

4 4

7 Seni Budaya & Ketrpln.


Pend. Jasmani, OR &
8
Kes.
B Muatan Lokal

4 4 4

C Pengembangan Diri

2 2 2

Jumlah

4 4 4

B Kelompok B

Jumlah

30 32 34 36 36 36

2 2 2
26 27 28 32 32 32

Fenomena Alam, Sosial dan Budaya sebagai


obyek pembelajaran. Oleh karena itu, secara
substantif tetap diajarkan.meskipun tidak ada
Mapel IPA, IPS.
27

PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD


Struktur Kurikulum Sekarang
No Komponen

I II III IV V VI

A Matapelajaran
1 Pend. Agama

3 3 3

2 Pend. Kewarganegaraan

2 2 2

3 Bahasa Indonesia

5 5 5

4 Matematika

5 5 5

5 IPA

4 4 4

6 IPS

3 3 3

7 Seni Budaya & Ketrpln.


Pend. Jasmani, OR &
8
Kes.
B Muatan Lokal

4 4 4

C Pengembangan Diri

2 2 2

Jumlah

4 4 4
2 2 2
26 27 28 32 32 32

Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI)


No Komponen
A Kelompok A
1 Pend. Agama
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 IPA
6 IPS
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya
2 Pend. Jasmani, OR & Kes.
Jumlah

II

III IV

4
5
8
5
-

4 4 3
6 6 4
8 10 7
6 6 6
- - 3
- - 3

V VI

Tematik
3
4
7
6
3
3

3
4
7
6
3
3

4 4 4 6 6 6
4 4 4 4 4 4
30 32 34 36 36 36

Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI)


No Komponen
A Kelompok A
1 Pend. Agama
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 IPA
6 IPS
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya
2 Pend. Jasmani, OR & Kes.
Jumlah

II

III IV

4
5
8
5
-

4 4 4
6 6 6
8 10 10
6 6 6
- - - - -

V VI

Tematik
3
4
7
6
3
3

3
4
7
6
3
3

4 4 4 6 6 6
4 4 4 4 4 4
30 32 34 36 2836 36

28

7
Seperti Apakah Kompetensi Inti pada
Kurikulum 2013?

29

Prosedur Penyusunan Kompetensi Inti dan Dasar


Standar
Kompetensi
Lulusan Baru

SK-KD Lama Mapel


per kelas
Evaluasi

Mempertahankan SK KD lama
yang sesuai dengan SKL Baru
Merevisi SK KD lama disesuaikan
dengan SKL Baru
Menyusun SK KD Baru

Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]


Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru
30

SKL dan Kompetensi Inti Kelas I SD


Standar Kompetensi Lulusan SD

Kompetensi Inti Kelas I SD

Memiliki [melalui menerima, menjalankan,


menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku
yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat
bermain

Menerima dan menjalankan ajaran


agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,


mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.

Menyajikan pengetahuan faktual dalam


bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

Memiliki [melalui mengetahui, memahami,


menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

Memahami pengetahuan faktual


dengan cara mengamati berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung


jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru.

31

Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD


S: Sikap (I: Sikap Spiritual, II: Sikap Sosial), P: Pengetahuan, K: Keterampilan

IV (K)

Menyajikan pengetahuan
faktual dalam:
Bahasa yg jelas dan logis
Karya yg estetis
Gerakan yang sehat
Tindakan akhlak mulia

III (P)

Memahami pengetahuan
faktual
Mengamati & Menanya
Di rumah dan sekolah

II (S)

Jujur, disiplin, tanggung


jawab, santun, peduli,
percaya diri
(keluarga, teman, guru)

I (S)

Menerima dan menjalankan


ajaran agamanya

KI
Kelas

II

+ secara sistematis
Penguatan

+ pengetahuan
konseptual
+ secara kritis
Penguatan
+ konseptual
+ Mencoba
Penguatan

+ tempat bermain
Penguatan

(+ cinta tanah air)


Penguatan

(+tetangga)
Penguatan

+ menghargai

III

IV

VI
32

Daftar Tema dan Alokasi Waktu


TEMA KELAS I

WAKTU

1.Diri sendiri: jujur, tertib dan bersih

4 Minggu

2.Kegemaranku

4 Minggu

3. Kegiatanku

4 Minggu

4. Keluargaku

4 Minggu

5. Pengalamanku

4 Minggu

6. Lingkunganku Bersih dan Sehat

4 Minggu

7. Benda, Binatang, dan Tanaman di Sekitarku

4 Minggu

8. Peristiwa Alam

4 Minggu

Catatan: Setiap tema memuat kompetensi sikap yang ditekankan pada anak kelas I SD
terutama jujur, disiplin, dan peduli.

33

Contoh Jaringan Tema SD Kelas I


Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih

Matematika:
Menunjukan perilaku rapi
dengan menata benda-benda
di sekitar ruang kelas
berdasarkan dimensi (bangun
datar, bangun ruang),
beratnya, atau urutan
kelompok terkecil sampai
terbesar dengan rapi (KI-2,
KD-1)
..

Pendidikan Jasmani, Olahraga


dan Kesehatan:
Mengetahui dan mampu
memilih jajanan sehat (1)
Mengetahui cara menjaga
kebersihan diri yang meliputi
kebersihan badan, kuku,
kulit, gigi dan rambut dan
pakaian (1)
..

Seni, Budaya dan Desain:


Menunjukan rasa ingin
tahu untuk mengenal
alam di lingkungan
sekitar sebagai ide untuk
berkarya (KI-2, KD-2)
Mengenal pola irama
lagu bervariasi dengan
alat musik ritmis (KI-3,
KD-2)
..

Diri Sendiri: jujur,


tertib dan bersih

PPKn:

Menunjukan perilaku baik (jujur,


disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli/kasih sayang, dan percaya
diri) dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
sebagai perwujudan nilai dan
moral Pancasila (KI-2)
Mengetahui tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah
dan sekolah (KI-3, KD-2)

Bahasa Indonesia:
Menunjukan perilaku baik dan sopan
dalam mendengarkan dan berbicara
pada saat memperkenalkan identitas
diri, bercakap-cakap dengan keluarga,
guru dan teman (KI-2, KD-1)
Menerapkan cara menulis
(permulaan) dengan benar (cara
duduk, cara memegang pensil, cara
meletakkan buku, jarak mata dan
buku, dan memilih tempat dengan
cahaya yang terang) (KI-4, KD-9)
..
34

8
Apa Saja Faktor Keberhasilan Implementasi
Kurikulum 2013?

35

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum

Ketersediaan buku
sebagai bahan ajar dan
sumber belajar yang
mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum

Faktor Penentu

Kurikulum
Penguatan peran
pemerintah
dalam
pembinaan dan
pengawasan

Penguatan
manajemen
dan budaya
sekolah

Lulusan yang
Kompeten

Peserta Didik

Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum
dan buku teks

Faktor
Pendukung
36

Sistem Implementasi Kurikulum


IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULU
M

Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan

Sarana
Prasarana

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

37

Strategi Penyiapan Guru


TIM PENGEMBANG
KURIKULUM

INSTRUKTUR DIKLAT

Unsur Dinas Pendidikan, Dosen,


Widyaiswara, Guru Inti,
Pengawas, Kepala Sekolah

GURU UTAMA

Guru Inti, Pengawas, Kepala


Sekolah

GURU

Guru kelas, guru mata pelajaran,


SD, SMP, SMA, SMK

38

9
Perbaikan Apa Yang Dapat Diharapkan Dari
Kurikulum 2013?

39

Dampak Pengembangan Kurikulum 2013


No Entitas
Pendidikan

Perubahan Yang Diharapkan

Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif

Peserta Didik

Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar


2

Pendidik dan Lebih bergairah dalam mengajar


Tenaga
Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
Kependidikan

Manajemen
Satuan
Pendidikan

Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk


bimbingan dan penyuluhan

Masyarakat
Umum

Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten

Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran


Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolah
Dapat meningkatkan kesejahteraannya

Negara dan
Bangsa

Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkan


Meningkatkan daya saing
Berkembangnya Peradaban Bangsa

40

10
Bagaimana Strategi Implementasi Kurikulum 2013?

41

Kerangka Implementasi Kurikulum


Implementasi Kurikulum

Penataan Kurikulum
Perangkat
Kurikulum

Perangkat
Pembelajaran dan
Buku Teks

Implementasi
Terbatas

Uji Publik dan Sosialisasi

Reflective Evaluation (Validitas Isi,


Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas)
melalui: diskusi internal Tim Inti, Tim
Internal,
Des
2012 Tim Pakar Mar 2013

Kerangka
Dasar
Struktur
Kurikulum
dan Beban
Belajar
Kompetensi
(SKL, KI,
SKMP/K,
KDMP)

Implementasi
Meluas

pelatihan guru dan tenaga kependidikan

Formative Evaluation

Juni 2013
Implementasi Terbatas

Summative Evaluation

Juni 2016
Penilaian menyeluruh
terhadap pelaksanaan
kurikulum baru secara
nasional

Buku Babon
Guru (Silabus,
Panduan
Pembelajaran
Alternatif :
dan Penilaian
Mata Pelajaran) 1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh
sekolah
Buku Teks
2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa
Pelajaran
sekolah

42

Pengembangan Kurikulum ini adalah


Momentum Terbaik Dalam
Mempersiapkan Generasi
Menyongsong
100 Tahun Kemerdekaan RI (2045)

43

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai