Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan dan Penelitian ke SD an

Secara umum, Penelitian merupakan suatu kajian objek yang menggunakan metode
sistematik dan objektif untuk mengembangkan teori tentang objek tersebut dan memperoleh
pemahaman mengenai objek yang dikaji. Secara konkrit Penelitian (research) adalah upaya
sistematik untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan mengumpulkan data dan merumuskan
temuan berdasarkan data tersebut (Borg and Gall, 1989). Seorang peneliti ibaratkan seorang tukang
bata yang sedang membangun sebuah tembok bata yang menambah bata –bata tersebut sampai
menjadi bangunan yang kokoh Cresswell (2012). Salah satu bidang penelitian yang memerlukan
perhatian khusus adalah bidang penelitian pendidikan. Penelitian berperan penting dalam dunia
pendidikan untuk menjawab tantangan atau masalah yang muncul dalam kelas, lingkungan dan
kebijakan pendidikan. Penelitian pendidikan adalah suatu proses penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisa data untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ruang
lingkup penelitian pendidikan tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah saja tetapi juga pada
kebijakan pemerintah terkait dengan pendidikan dan stakeholder. Adapun beberapa ruang
lingkup masalah penelitian pendidikan yang perlu diperhatikan oleh kalangan akademis, peneliti,
professional dan institusional adalah sebagai berikut :

a. Lingkup penelitian pada tingkat kebijakan pendidikan

Pada lingkup kebijakan pendidikan, penelitian pendidikan meliputi Perumusan kebijakan tentang
pendidikan yang dilakukan oleh MPR, Kebijakan Presiden dan DPR tentang Pendidikan,
Kebijakan Mendiknas tentang Pendidikan, Kebijakan Dirjen, Gubernur, Bupati, Walikota,
Diknas tentang Pendidikan, Implementasi kebijakan Pendidikan dan Output atau Outcome
kebijakan pendidikan

b. Lingkup penelitian pada tingkat managerial (managemen)

Pada lingkup penelitian pada tingkat managemen atau menegerial, penelitian pendidikan
meliputi Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional, provinsi/ kabupaten/ kota dan Lembaga,
Organisasi Diknas, Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota dan institusi Pendidikan. Kepemimpinan
Pendidikan, Ekonomi Pendidikan, Bangunan pendidikan, sarana dan prasarana Pendidikan,
Hubungan kerja sama antar lembaga Pendidikan, Koordinasi pendidikan dari pusat ke daerah,
SDM tenaga kependidikan, Evaluasi Pendidikan, Kearsipan, perpustakaan, dan museum
Pendidikan.

c. Lingkup penelitian pada tingkat operasional

Pada lingkup penelitian pada tingkat operasional, penelitian pendidikan meliputi Aspirasi
masyarakat dalam memilh Pendidikan, Pemasaran lembaga Pendidikan, Sistem seleksi murid
baru, Kurikulum dan silabus, Teknologi pembelajaran, Media pendidikan, buku ajar dll dan
Penampilan mengajar guru, Manajemen kelas, Sistem evaluasi belajar, Sistem ujian akhir,
Kuantitas dan kualitas lulusan, Unit produksi, Perkembangan karier lulusan, Pembiayaan
Pendidikan, Profil pekerjaan, Kebutuhan masyarakat akan lulusan pendidikan

Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari
konsep dan teori. Penelitian demikian ini dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau applied
research. Disamping itu, penelitian dalam bidang pendidikan ini dilakukan untuk mengevaluasi
pelaksanaan atau keberhasilan suatu sistem, ketepatan penggunaan suatu sistem, program model,
metode, media, instrumen, dan sebagainya. Selanjutnya dijelaskan bahwa pendidikan memiliki
segi teori dan ilmu, dan segi praktik. Penelitian pendidikan mencakup penelitian segi ilmu dan
praktik pendidikan, ilmu dan praktik kurikulum, ilmu dan praktik pembelajaran, ilmu dan praktik
bimbingan dan konseling, segi ilmu dan praktik manajemen Pendidikan.

Tujuan Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan dan Penelitian ke SD an

Tujuan melakukan penelitian dalam pendidikan adalah untuk memahami dan mengetahui
bagaimana suatu objek itu bekerja. Memahami berarti mereka dapat melakukan sesuatu karena
mereka mempunyai pengetahuan. Objek bekerja melalui suatu sistem, pattern atau cara. Sistem
bukan sesuatu yang visual tetapi kita bisa mengetahuinya bagaimana suatu sistem dalam objek
penelitian itu bekerja yaitu dengan cara menganalisanya. Secara umum tujuan penelitian
pendidikan adalah untuk menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang
dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam
lingkungan pendidikan (Rachman, 1993:13). Apabila dikaitkan dengan output yang ingin
dicapai, Syamsuddin & Damayanti (2007) menyatakan bahwa penelitian pendidikan bertujuan
untuk:
1. Menemukan (dan mengembangkan) teori, model, pendekatan, teknik, strategi dan media
pembelajaran inovatif dan inspiratif dalam dunia pendidikan.

2. Menguji dan mengevaluasi kemampuan (efektifias) teori, model, pendekatan, teknik, strategi,
media pembelajaran dalam dunia pendidikan untuk memecahkan masalah

3. Menjelaskan hubungan fenomena terkait dengan kegiatan pendidikan.

4. Memecahkan masalah pendidikan.

5. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi atau berkontribusi pada munculnya fenomena


pendidikan.

Jadi, tujuan penelitian pendidikan adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang dapat digunakan
untuk dasar dalam membangun kemampuan dalam memecahkan masalah pendidikan dengan
melewati tahapan pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan kesimpulan berdasarkan
penafsiran dari data.

Fungsi Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan

Penelitian pendidikan sebenarnya tidak berbeda dengan penelitian sosial pada umumnya
perbedaannya hanya dalam bidang kajian, masalah dan variabel yang diteliti, tujuan dan
manfaatnya. Secara umum fungsi penelitian pendidikan dapat dibedakan menjadi :

a. Pengembangan ilmu pendidikan artinya penelitian yang ditujukan untuk pengembangan ilmu
pendidikan itu sendiri.

b. Pemecahan masalah pendidikan artinya penelitian pendidikan yang ditujukan untuk


memecahkan masalah-masalah yang terjadi di lingkungan pendidikan.

c. Penelitian kebijaksanaan pendidikan artinya hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan
masukan bagi para pengambil keputusan pendidikan baik pada tingkat nasional, regional maupun
lokal.

d. Penelitian pendidikan yang dapat menunjang pembangunan adalah hasil penelitian pendidikan
yang berfungsi untuk kepentingan sector pembangunan, khusus yang berkenaan denganperanan,
posisi, tugas dan tanggung jawab pendidikan dalam pembangunan nasional.
Ali (1982) menyebutkan paling tidak ada empat manfaat hasil penelitian pendidikan sebagai berikut
yaitu

1. Sebagai peta yang menggambarkan keadaan pendidikan dan melukiskan kemampuan sumber daya,
kemungkinan pengembangan serta hambatan yang dihadapi atau mungkin ditemukan dalam
penyelenggaraan pendidikan.

2. Sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab kegagalan serta masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan pendidikan sehingga dapat dicari upaya penanggulangannya.

3. Sebagai sarana untuk menyusun kebijakan dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan.

4. Sebagai masukan yang memberikan gambaran tentang kemampuan dalam pembiayaan, peralatan,
perbekalan, serta tenaga kerja baik yang secara kuantitas maupun kualitas sangat berperan bagi
keberhasilan dalam bidang pendidikan.

Fungsi penelitian pendidikan di lapangan, menurut Borg dan Gall (1993), tercermin dalam dua bentuk
kontribusi: (1) kontribusi terhadap ilmu pendidikan itu sendiri dan (2) kontribusi dalam bentuk dampak
dari ilmu pendidikan tersebut dalam praktik-praktik pendidikan.

Mc Millan dan Schumacher (1983) mengatakan bahwa memahami fungsi penelitian pendidikan dalam
dimensi teori maupun praktik sebenarnya dapat dipermudah jika kita mengkaji fungsi dari jenis atau tipe
penelitian itu sendiri. Mereka mengklasifikasikan tiga tipe penelitian yang mempunyai fungsi yang
berbeda satu sama lain yakni penelitian dasar, terapan, dan evaluasi. Perbedaan di antara ketiga tipe
tersebut dapat dilihat dari sudut topik, tujuan, tingkat generalisasi, dan kegunaan.

Jadi, fungsi penelitian pendidikan yaitu dapat dilihat berdasarkan penelitian dasar, terapan dan evaluasi
nya yang nantinya akan terurai menjadi beberapa sarana untuk mendukung keberhasilannya penelitian
pendidikan seperti sarana peta untuk menggambarkan kondisi pendidikan, sarana diagnosis
memudahkan pencarian masalah serta cara menanggulanginya, serta sarana untuk strategi
pengembangan pendidikan.

Karakteristik Penelitian Pendidikan

Penelitian terhadap ilmu pendidikan mengkaji dasar-dasar, teori-teori dan konsep-konsep


termasuk sejarah perkembanganya. Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan-metode kualitatif maupun kuantitatif. Pendekatan kuantitatif diarahkan pada analisis
dasar filosofis, psikologis, sosiologis-antropologi, konsep dan analisis historis. Dari penelitian
demikian dapat dihasilkan penguatan terhadap proposisi dan asumsi yang ada, dan atau
menghasilkan asumsi, proposisi dan hipotesis yang baru. Penelitian-penelitian yang diarahkan
pada perkembangan teori dan konsep digolongkan sebagai penelitian dasar (basic research).
Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun terhadap praktik pendidikan.
Ada tujuh karakteristik penelitian pendidikan menurut McMillan dan Schumacher (2001:11-13),
yaitu:

a. Objektivitas. Penelitian harus memiliki objektivitas (objectivity) baik dalam karakteristik


maupun prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan
subjektivitas. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis
data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Objektivitas
juga menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan yang dikontrol
dari bias dan subjektivitas.

b. Ketepatan. Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (precision), secara teknis
instrumen pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, desain
penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya tepat. Dalam penelitian kualitatif,
hasilnya dapat diulang dan diperluas, dalam penelitian kualitatif memiliki sifat reflektif dan
tingkat komparasi yang konstan.

c. Verifikasi. Penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang
dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan
kuantitatif. Penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif, verifikasi berupa perluasan,
pengembangan tetapi bukan pengulangan. Verifikasi juga bermakna memberikan sumbangan
kepada ilmu atau studi lain.

d. Penjelasan Ringkas. Penelitian mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan antar


fenomena dan menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu
penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks ke dalam penjelasan yang singkat. Dalam
penelitian kualitatif penjelasan singkat tersebut berbentuk generalisasi, tetapi dalam penelitian
kualitatif berbentuk deskripsi tentang hal-hal yang essensial atau pokok.
e. Empiris. Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat. Secara umum
empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan
didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian
yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan. Sikap empiris umumnya menuntut
penghilangan pengalaman dan sikap pribadi. Kritis dalam penelitian berarti membuat interpretasi
berdasarkan pada kenyataan dan nalar yang didasarkan atas kenyataan-kenyataan (evidensi).
Evidensi adalah data yang diperoleh dari penelitian, berdasarkan hasil analisis data tersebut
interpretasi dibuat. Angka, print out, catatan lapangan, rekaman wawancara artifak dan dokumen
sejarah adalah data dalam penelitian

f. Penalaran Logis. Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalaran merupakan
proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif dan induktif. Penalaran deduktif,
penarik kesimpulan dari umum ke khusus. Dalam penalaran deduktif, bila premisnya benar,
maka kesimpulan otomatis benar. Logika deduktif dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan
baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah) yang ada. Dalam penalaran induktif, peneliti menarik
kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa),
kemudian peneliti membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan dibatasi oleh jumlah
dan karakteristik dari kasus yang diamati.
Borg and Gall, (1989). Educational Research,.New York :Pinancing. Washington: The Word
Bank

Adnan, G., & Latief, M. A. (2020). Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif,
Penelitian Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas.

Danuri, P. P., Maisaroh, S., & Prosa, P. G. S. D. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan.

Rachman, Maman. (1993). Strategi dan Langkah-langkah Penelitian Pendidikan. Semarang:


IKIP Semarang Press

Syamsuddin & Damayanti. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

McMillan, J.H dan Schumacher, S. (2001). Research in Education: A Conceptual Intro-duction


(5 th ed.), US, Longman.Inc.

Ali, M. (1982). Penelitian Kependidikan, Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

JENIS-JENIS, R. L. D. PENELITIAN PENDIDIKAN.

Borg, W. R. & Gall, M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. New York: Longman.

Anda mungkin juga menyukai