Disusun Oleh :
NIM : 06101181924011
Kampus : Indralaya
Dosen Pengampu :
1. Prof. Dr. Fuad A. Rachman Ibrahim, M.Pd
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan keihadirat Allah yang Maha Esa, yang berkat
karunia Nyalah makalah "Tantangan dan Problematika Pengembangan dan
Profesionalisme Guru dan Cara Mengatasinya" terselesaikan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Profesi Pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................6
2.1 Pengertian Problematika dan Tantangan.................................................................6
2.2 Problematika guru....................................................................................................6
3.3 Tantangan Profesionalisme Guru.............................................................................9
4.4 Solusi......................................................................................................................14
BAB III..........................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................16
3.2 Saran......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PEMBAHASAN
Secara umum problem yang dialami oleh para guru dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu problem yang berasal dari dalam diri guru disebut
problem internal, sedangkan yang berasal dari luar disebut problem eksternal.
1. Problem Internal
Problem internal yang dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada
kompetensi professional yang dimilikinya, baik bidang kognitif seperti
penguasaan bahan/materi, bidang sikap seperti mencintai profesinya (kompetensi
kepribadian) dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil
belajar siswa (kompetensi pedagogik) dan lain-lain. Berikut ini problem internal
seorang guru:
a. Menguasai bahan/materi
Menguasai materi harus dimulai dengan merancang dan
menyiapkan bahan ajar /materi pelajaran yang merupakan faktor penting
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari guru kepada anak
didiknya. Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik,
rancangan dan penyiapan bahan ajar harus cermat, baik dan sistematis.
Rancangan atau persiapan bahan ajar/materi pelajaran berfungsi sebagai
pemberi arah pelaksanaan pembelajaran, sehingga proses belajar
mengajar dapat terarah dan efektif. Namun hendaknya dalam merancang
dan menyiapkan bahan ajar disertai pula dengan gagasan/ide dan perilaku
guru yang kreatif, dengan memperhatikan segenap hal yang terkandung
dalam makna belajar peserta didik.
b. Mencintai profesi keguruan
Bertolak dari kompetensi guru yang harus dimiliki oleh guru dan
adanya keinginan kuat untuk menjadi seorang guru yang baik, persoalan
profesi guru di sekolah terus menarik untuk dibicarakan, didiskusikan,
dan menuntut untuk dipecahkan, karena masih banyak guru yang punya
anggapan bahwa mengajar hanyalah pekerjaan sambilan, padahal guru
merupakan faktor dominan dalam pendidikan formal pada umumnya,
karena bagi siswa, guru sering dijadikan teladan dan tokoh panutan. Untuk
itu guru sebaiknya memiliki perilaku dan kemampuan yang memadai
dalam mengembangkan peserta didik secara utuh. Peran guru adalah
perilaku yang diharapkan (expected behavior) oleh masyarakat dari
seseorang karena status yang disandangnya. Status yang tinggi membuat
seorang guru mengharuskan tampilnya perilaku yang terhormat dari
penyandangnya. Dewasa ini masyarakat tetap mengharapkan perilaku
yang paling baik dan terhormat dari seorang guru.
c. Keterampilan mengajar
Guru harus memiliki beberapa komponen keterampilan mengajar
agar proses pembelajaran dapat tercapai, di antaranya yaitu 10 kompetensi
guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru. Adapun
10 kompetensi guru tersebut menurut Depdikbud, meliputi:
a) Menguasai bahan,
b) Mengelola program belajar mengajar,
c) Mengelola kelas,
d) Penggunaan media atau sumber,
e) Mengelola interaksi belajar mengajar,
f) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran,
g) Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan (BP),
h) Mengenal menyelenggarakan administrasi sekolah, i) Memahami
prinsip- prinsip,
i) Menafsirkan hasil penelitian pendidikan guru untuk keperluan
pengajaran.
Belajar dari pengalaman bahwa ketika peran pemerintah sangat dominan dan
peran serta masyarakat hanya dipandang sebagai kewajiban, maka masyarakat
justru akan terpinggirkan dari proses pembangunan itu sendiri. Penguatan
partisipasi masyarakat haruslah menjadi bagian dari agenda pembangunan itu
sendiri, lebih-lebih dalam era globalisasi. Peran serta masyarakat harus lebih
dimaknai sebagai hak daripada sekadar kewajiban. Kontrol rakyat (anggota
masyarakat) terhadap isi dan prioritas agenda pengambilan keputusan
pembangunan harus dimaknai sebagai hak masyarakat untuk ikut mengontrol
agenda dan urutan prioritas pembangunan bagi dirinya atau kelompoknya. Dalam
desentralisasi pendidikan, pemerintah pusat lebih berperan dalam menghasilkan
kebijaksanaan mendasar (menetapkan standar mutu pendidikan secara nasional),
sementara kebijaksanaan operasional yang menyangkut variasi keadaan daerah
didelegasikan kepada pejabat daerah bahkan sekolah.
4.4 Solusi
Guru sebagai salah satu komponen pendidikan harus mampu beradaptasi juga,
langkah awal yang harus dilakukan adalah menumbuhkan minat guru terhadap
teknologi informasi melalui stimulus-stimulus yang mengharuskan guru
berhubungn langsung dengan teknologi informasi. Sebagai contoh sekolah
memberikan instruksi kepada guru agar setiap kegiatan pembelajaran
menggunakan media teknologi. Dengan begitu secara terbiasa guru akan mudah
menguasai teknologi informasi, tentunya juga harus didukung sarana yang
memadai dari sekolah.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Ketika dalam masa pengembangan profesi, tenaga pendidik masa depan
sebaiknya mengikutinya sebaik mungkin untuk dapat diamalkan dalam dunia
Pendidikan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA