Anda di halaman 1dari 10

1. Kenapa pemerintah Indonesia mengeluarkan 8 standar nasional pendidikan, sebutkan isi 8 SNP ?

Jawab : 8 standar nasional adalah


Standar kompetensi lulusan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tersebut meliputi standar kompetensi lulusan
minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal
kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
Standar isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
Standar proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam
proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Standar sarana dan prasarana
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,
ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya
dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.
Standar pengelolahan
tandar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan
pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh
Pemerintah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan
Standar Pengelolaan adalah permen No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar pembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja
tetap.
Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur
dan berkelanjutan.
Standar penilaian pendidikan

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

Penilaian hasil belajar oleh pendidik;


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:

Penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud


di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Karena mampu sebagai dasar dalam perencanaan , pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
sehingga menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

2. Siapa yang mengangkat komite sekolah dan sebutkan persyaratan agar dapat diangkat menjadi
komite sekolah ?
Jawab :
Yang membentuk komite sekolah adalah Masyarakat dan/atau kepala satuan pendidikan
membentuk panitia persiapan. Panitia persiapan berjumlah sekurang-kurangnya 5 (lima)
orang yang terdiri atas kalangan praktisi pendidikan (seperti guru, kepala satuan
pendidikan, penyelenggara pendidikan), pemerhati pendidikan (LSM peduli pendidikan,
tokoh masyarakat, tokoh agama, dunia usaha dan industri), dan orangtua peserta didik.
Yaitu dengan melakukan votting terbanyak terhadap anggota terpilih apabila memiliki
suara terbanyak maka dia akan diangkat langsung menjadi komite sekolah
Syarat syarat menjadi komite sekolah
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
Sehat jasmani dan rohani;
Memiliki komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan;
Menyatakan bersedia menjadi anggota komite sekolah secara tertulis;
Tidak menuntut imbalan (Honor);
Tidak cacat hokum

3. Jelaskan apa saja yang menjadi persyaratan penyelenggaraan sekolah standar nasioanl ( SSN ) ?

Jawab :

Umum

1. Memiliki rata-rata Nilai Ujian Nasional (NUAN) minimal 6,0.


2. Jumlah rata-rata NUAN minimal 6,35.
3. Ada kecenderungan rata-rata NUAN tetap atau diprioritaskan yang naik.
4. Termasuk sekolah yang tergolong kategori baik di kota, yaitu memiliki tenaga guru dan
sarana pendidikan yang cukup, serta memiliki prestasi yang baik.
5. Sekolah memiliki potensi yang kuat untuk berkembang, dan
6. Bukan sekolah yang didukung oleh yayasan yang memiliki pendanaan yang kuat, baik
dari dalam maupun luar negeri.

Khusus

1. Sekolah memiliki kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas.


2. Sekolah memiliki sumber daya manusia yan kompeten dan berdedikasi tinggi.
3. Sekolah memiliki fasilitas yang memadai.
4. Sekolah memiliki kepedulian pada kualitas pembelajaran
5. Sekolah menerapkan evaluasi secara berkelanjutan.
6. Kegiatan ekstrakurikulernya menunjukkan peningkatan.
7. Sekolah memiliki manajemen yang bagus.
8. Sekolah memiliki kepemimpinan yang handal.
9. Sekolah memiliki program-program yang inovatif.
10. Sekolah memiliki program yang jelas sesuai dengan kondisi objektif sekolah.
11. Program sekolah dibuat dengan melibatkan seluruh warga sekolah.
12. Sekolah memiliki administrasi keuangan yang transparan.
13. Hubungan kerjasama antar warga sekolah berjalan harmonis.
14. Kerja sama antara sekolah dengan masyarakat sekitar berjalan dengan baik.
15. Ruang kelas, laboratorium, kantor dan KM/WC serta taman sekolah bersih dan terawat.
16. Lingkungan sekolah bersih, tertib, rindang, dan aman.
17. Guru dan tenaga kependidikan tampak antusias dalam mengajar dan bekerja.
18. Hasil UAN siswa menunjukkan kecenderungan meningkat.
19. Sekolah menerapkan reward system dan merit system secara baik
20. Sekolah memiliki program peningkatan kinerja profesional guru dan tenaga kependidikan
lainnya.

4. Jelaskan tujuan Rintisan sekolah berbasis internasioanl ( RSBI ) ?

Jawab : Umum

a. Meningkatkan kualitas pendidikan nasional sesuai dengan amanat Tujuan Nasional dalam
Pembukaan UUD 1945, pasal 31 UUD 1945, UU No.20 tahun 2003 tentang
SISDIKNAS, PP No.19 tahun 2005 tentang SNP( Standar Nasional Pendidikan), dan
UU No.17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang
menetapkan Tahapan Skala Prioritas Utama dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah ke-1 tahun 2005-2009 untuk meningkatkan kualitas dan akses masyarakat
terhadap pelayanan pendidikan.
b. Memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas bertaraf
nasional dan internasional.
c. Menyiapkan lulusan yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global

Khusus

Menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tercantum di dalam Standar Kompetensi
Lulusan yang diperkaya dengan standar kompetensi lulusan berciri internasiona. RSBI/SBI
adalah sekolah yang berbudaya Indonesia, karena Kurikulumnya ditujukan untuk Pencapaian
indikator kinerja kunci minimal sebagai berikut:
1) menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2) menerapkan sistem satuan kredit semester di SMA/SMK/MA/MAK
3) memenuhi Standar Isi dan
4) memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.
Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator kinerja
kunci tambahan sebagai berikut:
a. sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing
b. muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama
pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD (Organization for
Economic Co-operation and Development) dan/ atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; dan
c. menerapkan standar kelulusan sekolah/ madrasah yang lebih tinggi dari Standar
Kompetensi Lulusan

5. Sebutkan bagaimana teknik mengadakan supervise pendidikan dan siapa yang melaksanakannya
?

jawab :

Teknik-Teknik dalam Supervisi Pendidikan

Supervisor untuk meningkatkan program sekolah dapat menggunakan berbagai teknik


atau metode supervise pendidikan. Pada hakikatnya, terdapat banyak teknik dalam
menyelenggarakan program supervise pendidikan. Dari sejumlah teknik yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran, ditinjau dari banyaknya guru dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian
besar, yakni teknik individual dan teknik kelompok. Berikut uraiannya:
1. Teknik Individual (Individual Technique)
Teknik individual ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, teknik ini digunakan
apabila masalah yang dihadapi bersifat pribadi apalagi khusus atau secret.1[1] Beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Kunjungan Kelas d. Kunjungan antar Kelas
b. Observasi Kelas e. Menilai Diri Sendiri
c. Pertemuan Individu

1) Kunjungan kelas (classroom visitation)


Kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh supervisor (kepala
sekolah, penilik, atau pengawas) untuk melihat atau mengamati pelaksanaan proses pembelajaran
sehingga diperoleh data untuk tindak lanjut dalam pembinaan selanjutunya.
Tujuannya :
a. mengobservasi bagaimana guru mengajar.
b. Menolong para guru untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.
Fungsi:
a. Mengoptimalkan cara belajar mengajar yang dilaksanakan para guru.
b. Membantu mereka untuk menumbuhkan profesi kerja secara optimal.2[2]
2) Observasi kelas ( classroom observation)
Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan ketika supervisor yang secara aktif
mengikuti jalannya kunjungn kelas ketika proses sedang berlangsung.
Tujuannya:
a. Memperoleh data yang subjektif mengenai aspek situasi dalam proses pembelajaran yang
diamati.3[3]
b. Mempelajari praktek-praktek pembelajaran setiap pendidik dan mengevaluasinya.
c. Menemukan kelebihan dan sifat yang menonjol pada setiap pendidik.
d. Menemukan kebutuhan para pendidik falam menunaikan tugasnya.
e. Memperoleh bahan-bahan dan informasi guna penyusunan program supervise.
f. Mempererat dan memupuk integritas sekolah.4[4]
Aspek-aspek yang diobservasi:
a. Usaha dan aktifitas guru-siswa dalam proses pembelajaran.
b. Cara penggunaan media pembelajaran.
c. Reaksi mental para peserta didik dalam proses pembelajaran.
d. Keadaan media yang digunakan.
e. Lingkungan social, fisik sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas dan factor-faktor
penunjang lainnya.5[5]
Alat-alat Observasi:
Check-List, yakni alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam melengkapi
keterangan-keterangan yang lebih obyektif terhadap situasi pembelajaran dalam kelas.6[6]

3) Pertemuan Individu )Individual Conference(


Yaitu percakapan pribadi antara supervisor dengan seorang guru mengenai usaha-usaha untuk
memecahkan problematika yang dihadapi oleh seorang pendidik.
Tujuannya:
a. Memupuk dan mengembangkanpembelajaran yang lebih baik.
b. Memperbaiki kelemahan dan kesalahan yang sering dialami.
Jenis-jenis Pertemuan Pribadi:
a. Classroom Conference, percakapan di kelas ketika para peserta didik tidak berada di dalam
kelas.
b. Office Conference, percakapan yang dilakukan di ruang kepala sekolah atau ruang guru.
c. Casual Conference, percakapan yang dlaksanakan secara kebetulan.

4) Saling Mengunjungi Kelas (Intervisitation)


Saling mengunjungi antar rekan guru yang satu dengan guru yang lain yang sedang mengajar.
Keuntungan-keuntungan:
a. Memberikan kesempatan pada guru untuk mengamati rekan lain yang sedang mengajar.
b. Membantu guru untuk mendapatkan pengalaman yang sangat berguna mengenai teknik dan
metode pembelajaran dalam kelas.
c. Memberikan motivasi terhadap aktivitas mengajar.
d. Menciptakan suasana kewajaran dalam berdiskusi mengenai masalah yang dihadapi.
Jenis-jenis kunjungan antar kelas:
a. Kunjungan intern, kunjungan yang berlangsung di sekolah yang sama.
b. Kunjungan ekstern, kunjungan yang berlangsung antar sekolah lain.

5) Menilai diri sendiri (Self Evaluation)


Salah satu tindakan atau tugas yang paling sukar dilakukan oleh para pemimpin terutama bagi
seorang guru adalah melaksanakan penilaian terhadap dirinya sendiri dengan melihat
kemampuannya sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran. Untuk mengukur kemampuan
pengajarannya, kita bisa melihat dari kemampuan para peserta didiknya dan juga penilaian
terhadap diri sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam memaksimalkan
pengajarannya.
2. Teknik Kelompok
Teknik kelompok adalah teknik yang digunakan bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah
guru dalam suatu kelompok. Beberapa orang yang diduga memiliki masalah dikelompokkan
secara bersama kemudian diberi pelayanan supervise sesuai dengan permaslahan yang mereka
hadapi. Banyak bentuk-bentuk dalam teknik yang bersifat kelompok ini, namun di antaranya
yang lebih umum adalah sebagai berikut:
- Pertemuan Orientasi bagi Guru Baru - Demonstrasi Mengajar
- Rapat Guru - Perpustakaan Jabatan
- Kepanitiaan - Bulletin Supervisi
- Diskusi - Membaca Langsung
- Seminar - Mengikuti Kursus
- Tukar Menukar Pengalaman - Laboratorium Kurikulum
- Lokakarya (Workshop) - Organisasi Jabatan
- Diskusi Panel - Perjalanan Sekolah untuk staff
- Simposium
Berikut adalah uraiannya:
1) Pertemuan Orientasi Sekolah bagi Guru Baru (Orientation Meeting for New Teacher)
Yakni pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru-guru untuk memasuki suasana kerja
yang baru. Beberapa hal yang disajikan adalah:
a. System kerja sekolah yang dimaksud.
b. Proses dan mekanisme administrasi organisasi sekolah.
2) Rapat Guru
Rapat ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi pada saat proses belajar
mengajar berlangsung. Yang bertujuan untuk:
a. Menyatukan pandangan-pandangan dan pendapat guru tentang konsep umum maupun metode
metodeuntuk mencapai tujuan pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.
b. Mendorong guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong kemajuan mereka.
3) Lokakarya (Workshop)
Adalah suatu usaha untuk mengembangkan kesanggupan berpikir dan bekerja bersama-sama
menangani masalah teoritis maupun praktis untuk meningkatkan kualitas serta profesionaliasme
seorang pendidik. Ciri-ciri workshop meliputi:
a. Masalah yang dibahas bersifat lefe centered dan muncul dari peserta.
b. Cara pemecahan masalahnya dengan musyawarah dan penyelidikan.
c. Menggunakan resource person dan resource materials yang memberi bantuanyang besar dalam
emncapai hasil yang maksimal.
Prosedur Pelaksanaan Workshop:
a. Merumuskan tujuan workshop (out put yang dicapai).
b. Merumuskan pokok masalah.
c. Menentukan prosedur pemecahan masalah.
d. Menentukan alat dan bahan perlengkapan workshop.
e. Merumuskan kesulita-kesulitan yang dihadapi.
f. Merumuskan kesimpulan dan saran-saran.
4) Diskusi Panel
Adalah suatu bentuk diskusi yang dipentaskan di hadapan sejumlah partisipan atau pendengar
untuk memecahkan suatu problema dan para panelis terdiri dari orang-orang yang dianggap ahli
dalam lapangan yang didiskusikan.

Tujuannya:
a. Untuk menjajaki suatu masalah secara terbuka agar memperoleh lebih banyak pengetahuan
mengenai maslah yang dihadapi dari berbagai sudut pandang.
b. Untuk menstimulir para partisipan agar mengarahkan perhatian terhadap masalah yang dibahas
melalui dimanika kelompok sebagai hasil interaksi dari para panelis.
5) Symposium
Adalah suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu pokok masalah untuk mengumpulkan
beberapa sudut pandang mengenai suatu masalah. Tujuaanya adalah untuk mengumpulkan dan
membandingkan beberapa sudut pandang yang berbeda-beda tentang suatu problema.
6) Penataran-penataran
Teknik supervisi kelompok yang dilakukan melalui penataran-penataran sudah banyak
dilakukan. Misalnya penataran untuk guru-guru bidang studi tertentu, penataran tentang
metodologi pengajaran, dan penataran tentang administrasi pendidikan. Mengingat bahwa
penataran-penataran tersebut pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka
tugas kepala sekolah terutama adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut
(follow-up) dari hasil penataran, agar dapat dipraktekkan oleh guru-guru.7
Pelaksana dari pengadaan supervise
a. Supervise intern, yang dilakukan oleh tugas pembinaan dalam unit organisasi sendiri
oleh pimpinan di suatu organisasi.
b. Supervise ekstern, yang dilaksanakan oleh petugas dari Kantor Wilayah atau
Departemen yang diberi wewenang untuk melakukan pembinaan terhadap sekolah.

Anda mungkin juga menyukai