Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK REPORT

Metodologi Penelitian

Dosen Pengampuh : Drs. Tauada Silalahi, M. Pd.

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan


Dalam Mengikuti Perkuliahan Metodologi Penelitian

Oleh :
Muhammad Andrian Aditya
7173144023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2019
KATA PENGATAR
Puji syukur kepada Allah Swt atas kasih-Nya sehingga kami dapat menyusun Critical
Book Report dari buku “Metodologi Penelitian Pendidikan ” karya Prof. Dr. Busmin
Gurning, M.Pd. dan Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd., M.Si, serta buku pembanding 1 karya
Prof. Dr. Sugiono.
Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terimah kasih kepada Bapak
Dosen Pengampu Metodologi Penelitian Pendidikan yang telah memberikan tugas ini.
Semoga hasil Critical Book Report ini dapat memberikan manfaat kepada kami selaku
pembaca dan penyusun.
Kami menyadari dalam penyusunan ini, masih terdapat banyak kekurangan sehingga
hasil diperoleh jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saya menerima saran dan kritikan untuk
membangun makalah ini

Medan, November 2019

Mhd Andrian Aditya


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN CBR
BUKU UTAMA
IDENTITAS BUKU
RINGKASAN BUKU
IDENTITAS BUKU
ANALISIS BUKU
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam dunia pendidikan banyak fenomena-fenomena dari suatu masalah yang


kompleks dan kait-mengkait yang mengganjal yang perlu dipecahkan dalam suatu penelitian.
Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmiah. Olehnya itu makalah ini
akan membahas masalah-masalah dalam dunia pendidikan yang dapat diselesaikan dengan
suatu penelitian.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim di karenakan rendahnya minat baca
masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan. Mengkritik buku (critical
book report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik
berupa buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang
melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah buku.

Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu
buku melainkan untuk menjelaskan apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau
kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku
kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku
tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok
pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.

Uraian isi pokok buku memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas pengarang,
cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep dan teori yang
dikembangkan, serta kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau resensi sangat
bermanfaat untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai kekurangan dan
kelebihan dari isi buku yang telah dibaca. Untuk
itu, kami harapkan kepada pembaca agar mengetahui dan memahami mengenai laporan
buku atau resensi sehingga dapat menilai isi buku tersebut dengan baik dan bukan
hanya sekedar membaca sekilas buku tersebut melainkan dapat memahami apa yang ada
dalam buku tersebut secara mendalam.
TUJUAN CBR

Kritik buku (critical book report) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan.

IDENTITAS BUKU

Judul : Metode Penelitian Pendidikan


Penulis : Prof. Dr. Nana Syaodiah
Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya
Tahun : 2012
Kota : Bandung

BAB 1
MAKNA PENELITIAN
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis
dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Penelitian diperlukan karena adanya 4 latar belakang yang diketahui sbb :
1. Karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas dibanding dengan
lingkunganya yang luas. Sehingga banyak hal yang tidak diketahui , tidak dipahami dan tidak
jelas dan menimbulkan banyak keraguan dan pertanyaan bagi dirinya.
2. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau curiousity. Manusia selalu bertanya , apa
itu, bagaimana dan mengapa. Bagi sebagian orang jawaban sederhana dan sepintas mungkin
sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu seperti ilmuwan dibutuhkan
jawaban yang lebih mendalam, rinci dan komperhensif.
3. Manusia membutuhkan penjelasan, pemecehan, dan penyelesaian untuk setiap masalah,
tantangan, kesulitan dan ancaman yang dihadapinya.
4. Manusia selalu tidak merasa puas dengan segala yang diraihnya, dia akan selalu berusaha
untuk lebih sempurna dan ingin menambah kekayaannya dalam berbagai bidang.
Langkah- langkah pencarian ilmiah :
1. Identifikasi masalah
2. Perumusan dan pembatasan masalah
3. Perumusan hipotesis
4. Pengumpulan data
5. Pengujian hipotesis
6. Penarikan kesimpulan
Jenis penelitian berdasarakan tujuannya :
1. Penelitian desktiptif : untuk mendeskripsikan keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya.
2. Penelitian prediktif : untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau
berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
3. Penelitian improftif : untuk mempertbaiki , meningkatakan atau menyempurnakan suatu
keadaan , kegiatan , atau pelaksanaan suatu program.
4. Penelitian eksplanatif : memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau
variabel.
BAB 2
RUANG LINGKUP PENELITIAN PENDIDIKAN
1. Komponen-komponen Proses Pendidikan
Interaksi pendidikan : interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber-sumber
pendidikan tersebut dapat berlangsung dalam situasi pergaulan (pendidikan) , pengajaran,
latihan, serta bimbingan. Segi afektif yang perlu dikembangkan antara lain : nilai-
nilai, sikap, minat, motivasi, disiplin diri, kebiasaan , dll.
2. Tujuan pendidikan
Sasaran dan perbuatan pendidikan selalu normatif, selalu terarah kepada yang baik. Perbuatan
pendidikan selalu diarahkan kepada kemaslahatan dan kesejahteraan peserta didik dan
masyarakat. Karena tujuannya positif maka proses pendidikanya juga harus selalu positif,
konstruktif dan normatif.
3. Lingkungan pendidikan
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat lebih bersifat terbuka . bahan yang dipelajati dapat
mencakup seluruh aspek kehidupan, dengan sumber belajarnya yang ada di lingkunganya.
4. Pergaulan pendidikan
Proses pengembangan berlangsung secara informal, alamiah, dan mungkin juga tidak
disadari, walaupn dari sisi pendidik seharusnya selalu disadari. Proses pendidikan dalam
situasi pergaulan berlangsung melalui percontohan.
Landasan psikologis dalam interkasi pendidikan berinteraksi dua individu yang
masing-masing memilki kemampuan dan karakteristik sendiri.sesungguhnya kedua pihak
harus saling memahami dan menyesuaikan diri.
Pendidikan berlangsung dalam pergaulan secara formal ataupun nonformal. Pergaulan
yang bersifat mendidik didasari oleh pemahaman landasan psikologis, perkembangan dan
keanekaragaman karakteristik siswa. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk pengajaran,
pelatihan dan bimbingan. Proses pendidikan dirancang dalam kurikulum-pembelajaran,
bimbingan-konseling, dan manajemen pendidikan didasari oleh teori. Penelitian bidang
pendidikan mencakup pen elitian segi teoritis maupun praktis.
BAB 3
PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian (inquiry) menghimpun data,
mengadakan pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan
hal-hal yang bersifat teka-teki.tujuannya dari rancangan penelitian adalah melalui
penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan
jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-
fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi desain penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.
Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam penelitian kuantitatif yang
bersifat noneksperimental, yaitu metode : deskriptif, survei, eksposfakto, komparatif,
korelasional dan penelitian tindakan.
Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang paling murni kuantitatif, karena
semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini.
Karena penelitian ini bersifat mengiuji, maka semua variabel yang diuji harus diukur dengan
menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah distandardisasikan atau
dibakukan.pembakuan instrumen dan pengolahan hasil penelitian diolah dengan
menggunakan analisis statistik inferensial-parametik. Untuk menguji apakah perubahan yang
terjadi pada variabel terikat itu akibat dari perubahan pada variabel bebas, dan bukan karena
variabel-variabel lainnya, maka semua variabel dilakukan dengan menyamakan karakteristik
sampel dalam variabel-variabel tersebut.
Adalah penelitia yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran irang secara individual
atau kelompok. Penelitian kualitatif bertolak dari pandangan Positivisme. Penelitian kualitatif
berangkat dari filsafat kostruktivisme, yang memandang kenyataan itu berdimensi jamak,
interaktif dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial. Metode kualitatif secara
garis besar dibedakan menjadi dua macam :
1. Kualitatif interaktif
Merupakan studi yang menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam
lingkungan alamiahnya. Peneliti menginterpretasikan fenomena-fenomena bagaimana orang
mencari makna daripadanya. Para peneliti membuat suatu gambaran yang kompleks, dan
menyeluruh dengan deskripsi detil dari kacamata para informan.
2. Non interaktif
Disebut juga penelitian analitis, merupakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen.
Peneliti menghimpun, mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan sintesis data, untuk
kemudian memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara
langsung atapun tidak langsung dapat diamati.
BAB 4
METODE DESKRIPTIF DAN SURVEI
Adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah
ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan dan perbedaanya dengan fenomena lain. Dalam penelitian deskriptif ,
peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap
variabel atau merancang sesuatu yang diharapkan terjadi pada variabel, tetapi semua
kegiatan, keadaan, kejadian, aspek komponen atau variabel berjalan sebagaimana adanya.
Tanpa penelitian pun semua kegiatan , keadaan, kejadian, komponen variabel berjalan seperti
itu.
Ada beberapa jenis informasi yang bisa diperoleh melalui penelitian deskiriptif bagi
pemecah masalah :
1. Informasi tentang keadaan saat ini (present condition). Bagaimana keadaan kita sekarang?
Apa yang kita lakukan? dll.
2. Informasi yang kita inginkan (what we may want ). Apa yang ingin kita capai , apa tujuan
dan sasaran kita. Penelitian ini dilakukan untuk menghimpun informasi tentang tuntutan atau
tantangan yang kita hadapi, kebutuhan yang dirasakan, kekurangna yang dialami, dll.
3. Bagaimana sampai kesana dan mencapainya (how to get there). Informasi yang dikumpulkan
adalah pengalaman orang lain yang mengalami atau menghadapi tuntutan dan kebutuhan
yang sama.
Survei digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang
besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan
dengan orang, instansi, lembaga, organisasi, unit-unit kemasyarakatan, dll. Tetapi sumber
utamanya adalah orang. Ada tiga karakteristik utama dalam survei :
1. Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek
atau karakteristik tertentu seperti : kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan, dan
populasi.
2. Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (lisan atau tulisan) dari suatu populasi
3. Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
Pengumpulan data dalam survei dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti
wawancara dan pemberian angket kepada kelompok secara langsung.
Langkah-langkah survei antara lain :
1. Merumsukan tujuan umum dan khusus
2. Memilih sumber dan populasi target
3. Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data
4. Petunjuk pengisian
5. Penentuan sampel
6. Pembuatan alamat
7. Uji coba
8. Tidak lengkap dan tidak mengembalikan
9. Tindak lanjut

BAB 5

PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang di arahkan pada me


mahami fenomena social dari perspektif partisipan. Penelitian kualitatif menggunakan strateg
i multi metode, dengan metode utama interview, observasi dan studi documenter. Dalam pela
ksanaan penelitian, penyelitian menyatu dengan situasi yang diteliti, berbeda dengan penelitia
n kuantitatif yang mengambil jarak. Penelitian kualitatif memeliki beberapa perrbedaan yang
mendasar dengan penelitian kuantitatif yang berpangkal dari perbedaan dasar filsafat pendeka
tan mengenai kenyataan.

Karakteristik desain penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan penelitian kuanti


tatif, perbedaan tersebut berkenaan dengan desain studi kasus, kegunaan penelitian, sampel p
urposive, pemilihan lokasi, penentuan sampel sampel komprehensif, sampel jaringan, sampel
tipe khusus dan ukuran sampel. Walaupun criterianya berbeda desain kualitatif juga menekan
kan validitas desain. Validitas desain kualitatif tersebut terutama berkenaan dengan :

1. Strategi peningkatan validitas


2. Subjektivitas dan refleksivitas
3. Perluasan temuan kualitatif
4. Etika penelitian
5. Stndar kelayakan
Penelitian kualitatif menggunakan strategi pengumpulan data yang bersifat multi metode,
hal ini berkenaan dengan :
1. Masalah bayangan
2. Reformulasi pertanyaan
3. Peranan peneliti
4. Interview mendalam
5. Macam-macam interview
6. Pertanyaan interview
Penelitian kualitatif memilikilangkah-langkah pengumpulan dan analisis data yang berbeda d
engan penelitian kuantitatif.

BAB 6

PENELITIAN EVALUATIF

Penelitian evaluatif merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpul
kan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat (worth) dar
i suatu praktik (pendidikan). Pada dasarnya, penelitian evaluatif diperlukan untuk merancang,
menyempurnakan dan menguji pelaksanaan suatu praktik pendidikan. Dalam merancang suat
u program, kegiatan diperlukan data hasil evaluasi tentang program atau kegiatan pendidikan
yang lalu, kondisi yang ada serta tuntutan dan kebutuhan bagi program baru.

Dalam evaluasi memiliki dua kegiatan utama, yaitu: pertama pengukuran atau pengu
mpulan data, kedua membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar
yang digunakan. Berdasarkan hasil pembandingan ini baru dapat disimpulkan bahwa sesuatu
program, kegiatan, produk itu layak atau tidak, relevan atau tidak, efisien atau tidak, efektif at
au tidak. Maka disinilah sebenarnya tujuan utama dari penelitian evaluatif itu sendiri.
Penelitian evaluatif dalam dunia pendidikan mencakup bidang sangat yang luas, misal
nya: Kurikulum, Program, pendidikan, Pembelajaran, Pendidik, Siswa, Organisasi, Manajem
en.

1. Terdapat beberapa langkah dalam penelitian evaluatif. Yaitu:


2. Identifikasi komponen.
3. Identifikasi indikator.
4. Identifikasi bukti-bukti.
5. Menentukan sumber data.
6. Menentukan metode pengumpulan data.
7. Menentukan instrumen pengumpulan data.
Dalam dunia pendidikan, penelitian evaluatif sangat diperlukan karena betapa banyak
komponen yang ada dalam pendidikan itu sendiri. Satu komponen saja mengalami kegagalan,
maka akan menghasilkan output yang kurang berkualitas bahkan gagal. Karena dalam dunia
pendidikan, antara komponen satu dengan komponen yang lain berkaitan erat dan saling men
dukung.

BAB 7
PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian tidakan berbeda dengan penelitian biasa, ini bisa kita lihat melaui tabel
dibawah ini.
Apa Penelitian Biasa Penelitian tindakan
Siapa Dilakukan Oleh Para Profesor, Ahli, Dilakukan oleh para pelaksana
peneliti khusus, mahasiswa terhadap kegiatan dalam kegiatan yang
kelompok khusus kelompok menjadi tugasnya
eksperimen dari control
Dimana Dalam lingkungan dimana variabel Di dalam lingkungan kerja atau
dapat dikontrol lingkungan tugasnya sendiri
Bagaimana Menggunakan pendekatan Mengunaka pendekatan kualitatif
kuantitatif, menguji signifikansi menggambarkan apa yang sedang
statistic, hubungan sebab akibat berjalan dan ditujukan untuk
antar variabel mengetahui dampak dari kegiatan
yang dilakukan.
Mengapa Menemukan kesimpulan yang dapat Melakukan tindakan dan
digeneralisasikan mendapatkan hasil positif dari
perubahan yang dilakukan dalam
lingkungan kerja atau tugasnya.
Penelitian tindakan menggambungkan kegiatan penelitian atau pengumpulan data
dengan penggunaan hasil penelitian atau pengumpulan data. Asumsi yang mendasari
pelaksanaan penelitian tindakan adalah bahwa orang akan belajar dan mengembangkan
pengetahuan:
1. Dalam pengalaman sendiri konkrit
2. Melalui pengamatan dan refleksi dalam pengalaman
3. Melalui pembentukan konsep abstrak dan generalisasi
4. Dengan menguji implikasi kkonsep dalam situasi baru.
Ada dua faktor yang mendasari penelitian tindakan, yaitu teori penelitian tindakan
kritis dan teori penelitian tindakan praktis. Langkah –langkah paenelitian tindakan dialektik
yang diurutkan secara spiral dari Deborah south adalah yang paling lengkap dan jelas.
Daintaranya mengidentifikasi bidang focus masalah , mengumpulkan data, kemudian
dianalisis dan interpretasi data, kemudian di susun rencana, kemuduan dualkukan
pelaksanaannya.
Dalam penentuan bidang focus kegiatan peneitian tindakn diawali dengan pemilihan
budang focus masalah atau kegiatan yang akan dikerjakan. Kemudian dilakukan penjagaan
yang sangat penting untuk menyakinkan tentang pemahaman dan pentingnya focus kegiatan,
setelah itu Reviu Literatur, bidang focus ini akan dikembangkan atau disempurnakan, bukan
hanya dipahami dari segi praktis atau proses pelaksanaannyatetapi juga dari konsep atau teori
teori yang mendasarinya. Setelah itu dilakukan rencana penelitian tindakan, dalam penelitian
tindakan ada 9 langkah yang harus ada dalam rencana penelitian tibdakan yaitu: 1)
merumuskan bidang focus penelitian, 2) mendefinisikan variabel, 3) merumuskan pertanyaan
penelitian, 4) mendeskripsikankegiatan atau inovasi, 5) menjelaskan keanggotaan tim
penelitian, 6) menjelaskan siapa yang akan diajak kerjasam membantu, 7) menyusun jadwal
penelitian, 8) merumuskan sumber data yang akan digunakan, 9) mengembangkan rencana
pengumpulan data.
Dalam teknik pengumpulan data yang digubakan dalam penelitian tindakan yaitu,
pengalaman, pengungkapan, pembuktian, persyaratan pengumpulan data, validitas
pengumpulan data, kepercayaan, keterpahaman, reliabilitas pengumpulan data, kebergunaan,
dan etika. Kegiatan penelitian tindakan yaitu,, mengidentifikasi dan menganalisis masalah,
merancang cara untuk memecahkan masalah, lekaanakan dan menguji cara pemecahan,
mengevalusi leberhasilan, merefleksikan hasil sebagai tim, pembuatan kesimpulan dan/atau
mengidentifikasi masalah baru, dan melaporkan temuan-temuan.
BAB 8
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Penelitian dan pengembangan adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang
cukup ampuh untuk memperbaiki praktik. Penelitian dan penegmbanganadalah suatu proses
atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang
digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluative, dan eksperimental. Metode penelitian
deskriptif diginakan dalam penelitian awal utnuk menghimpun data tentang kondisi yang ada.
Kondisi yang mencakup : 1) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan
perbandingan atau bahan dasar untuk produk yang akan dikembangkan , 2) kondisi pihak
pengguna, seperti kepala sekolah, guru, siswa, serta pengguna lainnya, 3) kondisi faktor-
faktor pendukung dan oenghambat pengembangan dan pengunaan dari produk yang akan
dihasilkan, mencakup unsur manusia, sarana-prasaran, biaya, pengelolaaan, dan lingkungan.
Metode evaluative , digunakan untuk mengevalusi proses uji coba, dan setiap kegiatan
uji coba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Sedangkan metode
eksperimen digunakan untuk menguji kemapuan dari produk yang dihasilakn. Dalam
eksperimen telah diakanoengukuran selain pada kelompok eksperimen juga kelompok
pembanding atau kelompok control.
Ada sepuluh Langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yaitu:
1. Penelitian dan pengumpulan data
2. Perencanaan
3. Pengembangan draf produk
4. Uji coba lapangan awal
5. Merevisi hasil uji coba
6. Uji coba lapangan
7. Penyempurnaan produk
8. Uji pelaksanaan lapangan
9. Penyempurnaan produk akhir
10. Diseminasi dan implementasi
Jika sepuluh langkah penelitian dan oengembanga ini dukumpulkan dengan benar,
dapat dihasilkan sebuah produk pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan . masing-
masing tahapan dapat diikuti sepertii penelitian dan pengumpulan data (pengukuran
kebutuhan (needs assessment), studi literature, penelitian dalam skala kecil, perencanaan,
pengembangan produk awal, uji coba dan penyempurnaan produk awal , uji coba dan
penyempurnaan produk yang telah disempurnakan, kemudian pengujian produk akhir.

BAB 9
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling
penuh, dalam arti memenuhi semua perstyaratan untuk menguji hubungan sebab-akibat.
Penelitian ini banyak digunakan dalam penelitian-penelitian sain atau ilmu kealaman.
Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian yang cukup khas. Kekhasan
tersebut dierlilhtakan oleh dua hal, pertama penelitian eksperimen menguji secara langsung
pengaruh sutu variabel lain, kedua menguji hipotesis hubungan sebab-akibat. Variabel dalam
eksperimen terdapat variabel yang bervariasi keualitasnya disebut variabel kuantitatif, yang
bervariasi julah atau tingkatannya disebit variabel kuantitataif.
Agar eksperimen meyakinkan , semua variabel ekstranatus harus dikontor, kalau
variabel-variabel tersebut tidak dikontrol sulit untuk disempulkan bahwa variabel akibat atau
variabel terikat tersebut disebebkan karena penagruh variabel bebas. Campbhell dan Stanley
menegmukakan ada 12 hal yang perlu dikontrol dalam vvaliditas internal yaitu: 1) history, 2)
maturation, 3) testing , 4) instrumentation, 5) statistical regression, 6) differensial seletion, 7)
Ekperimental mortality, 8) selection-moturation interaction, 9) eksperimental treatment
diffusion, 10) conpensantory rivalry by the control grup. 11) convensantory equalization. Of
treatment, 12) dan resentful demoralization of the control group. Disamping validitas internal
penelitian eksperimental juga perlu memiliki validitas eksternal. Glenn Bracht dan Gene
Glass (1968) mengemukakan hal yang perlu dikontrol berkenaan dengan validitas eksternal
dalam eksperimen yaitu validitas populasi, validitas ekologis menunjukkan sejauhmana hasil
dari eksperimen yang dirancang dalam lingkungan tertentu dapat diteraoka dengan
lingkungan lain.
Desain ekperimental lam yang banyak digunakan adalah odel desain sistematik yang
dikembangkan oleh Egon Brunswick, dalam model desin ini beberapa perlakuan, pretest dan
post test diberikan. Model desain ekperimental yang lebih kuat generalisasinya adalah model
representative yang dikembangkan oleh Richard Snow. Desain ini menempatkan model
penelitian kuantitatif [ararel denga kualitatif, berupa studui tentang perlakuan manusia dalam
seting alamiah dan oenekanan pada kajian emik, kajian dalam pandangan partisipan bukan
dari pandangan peneliti.
Snow memberikan beberapa saran tentang penyususnan dan pelaksanaan ekperimen
representative.
1. Lakukan penelitian dalam seting pendidikan yang nyata atau adalam lingkungan yanga
memungkinkan untuk dilakukan generalisasi.
2. Masukkann lah beberapa variasi lingkungan kevdalam desain eksperimen
3. Amatilah apa yang secara nyata dilakuakn oleh partisipan selama eksperimen berlangsung
4. Kajilah konteks sosial dari lingkungan dimana ekperimen akan dilakukan
5. Siapkan denga baik para partisipan yang akan ikut dalam eksperimen
6. Adakan pengendalian perlakuan yang memungkinkan para partisipan meggunakan
pendekatan yang bisa mereka lakukan dalam kegiatan mereka.
Bebeapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan eksperimen, bias
dalam ksperimen, ketepatan perlakukan, sampel acak. Ada beberapa variasi dalam penelitian
ekperimental , yaitu ekperimental murni, eksperimental kuasi, eksperimental lemah dan
subyek tunggal.
BAB 10
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN
Wawancara
Wawancara atau interviu merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang
banyak digunakan dalm penelitian deskriptif kualitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan
dalam pertemuan tatap muka secara individual. Adakalanya wawancara dilakukan secara
kelompok kalau memang tujuan nya untuk menghimpun data dari kelompok seperti
wawanncara dengan suatu keluarga, pengurus yayasan, Pembina pramuka, dll. Wawancara
yang ditunjukan untuk memperoleh data individu dilaksanakan secara individual. Sebelum
melakukan wawancara para peniliti menyiapkan instrumen wawancara yang disebut pedoman
wawancara ( interview guide ). Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pertanyaan yang
meminta untuk di jawab atau di respon oleh responden. Isi pertanyaan atau pertanyaan bisa
mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapatan, persepsi atau evaluasi responden
berkenan dengan fokus masalah atau variable-variabel yang dikaji dalam penelitian.
Angket
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara
tidak langsung ( penelitian tidak langsung bertanya-jawab dengan responden ). Insterumen
atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau
pertanyaan yang harus dijawab atau di respon oleh responden. Sama dengan pedoman
wawancara, bentuk pertanyaan bisa bermacam-macam, yaitu pertanyaan terbuka, pertanyaan
berstruktur dan pertanyaan tertutup.
Pada angket dengan pertanyaan terbuka, angket berisi pertanyaan-pertanyaan atau
pertanyaa pokok yang bisa di jawab atau direspon oleh responden secara bebas. Tidak ada
anak pertanyaan ataupun rincian yang memberikan arah dalam pemberian jawaban atau
respon. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon dengan
sesuai dengan persepsinya. Pada angket berstruktur, pertanyaan atau pertanyaa yang sudah di
susun secara berstruktur di samping ada pertanyaan pokok atau pertanyaan utama, juga ada
anak pertanyaan atau subpertanyaan. Dalam angket tertutup, pertanyaan atau pertanyaan-
pertanyaan memiliki alternatif jawaban ( option )yang tinggal dipilih oleh responden.
Responden tidak memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai
alternatif jawaban.
Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknnik atau cara mengumpulan data
dengan jalann mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Kegiatan berlangsung bisa berkenan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala
sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang
rapat. Observasi dapat dilakukan secara partisifatif pegammataan ikut serta dalamkegiatan
yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatian, dalam
observasi non partisfasi pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan
mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.
Kedua jenis observasi ada kelebihan dan kekurangannya.kelebihan observasi
partisipatif adalah individu-individu yang diamati tidak tahu bahwwa mereka sedang
diobservasi sehingga situasi dan kegiatan akan berjalan lebih wajar.kelemahan observasi
partisipatif,pengamatan harus melakukan dua kegiatan sekaligus,ikut serta dalam kegiatan
disamping melakukan pengamatan.
Studi dokumenter
Studi documenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen dokumen,baik dokumen tertulis,gambar maupun
elektronik.dokumen dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan fokus masalah.kalau
fokus penelitiannya berkenan dengan kebijakan pendidikan,dan tujuan mengkaji kebijakan
kebijakan pendidikan untuk mengembangkan karakter bangsa,maka yang dicari adalah
dokumen dokumen undang-undang,kepres,PP,kepmen,kurikulum pedoman pedoman sampai
juklak dan juknis yang berkenan denga;n kebijakan pengembangan karakter bangsa.
1. Teknik Pengukuran

INSTRUMEN TES INSTRUMEN NON TES


(Bersifat Mengukur) (Bersifat Menghimpun)
1. Bersifat mengukur 1. Bersifat menghimpun
2. Ada hasil pengukuran berbentuk data angka
2. Ada hasil penghimpunan barupa data naratif
ordinal, interval atau rasio atau data angka nominal
3. Perlu standardisasi instrumen (pengukian
3. Tidak perlu standardisasi instrumen, cukup
validitas empiris, reliabilitas, analisis butir dengan validitas isi dan konstruk
soal) 4. Digunkan dalam penelitian kualitatif,
4. Digunakan dalam penelitian kuantitatif: kuantitatif: deskripsi, survai, expost facto,
eksperimental, korelasional, komperatif, dan penelitian tindakan.
sejenisnya.

Tes
Tes umumnya bersifat mengukur,walaupun bebeberapa bentuk tes psikologis
terutama tes kepribadian banyak yang bersifat deskriptif,tetapi deskripsinya mengarah kepada
karakteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil
pengukuran.Tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan antara tes hasil belajar
(achievement tests) dan tes psikologis (psychological tests).
Tes hasil belajar
Tes hasil belajar kadang kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hail-hasil
belaja yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu. Menurut waktu yang dibedakan
dalam rentang satu pertemuan ( tes akkhir pertemuan ), satu pokok bahasan ( tes akhir pokok
bahasan ), satu minggu, setelah catur wulan. Tes hasil belajar juga dibedakan menurut materi
yng diukur, sesuai dengan nama-nama mata pelajaraan atau bidang studi yang dipelajarai
seperti tes : matematika,kimia,biologi,bahasa,sejarah,geografi, dll.
Tes psikologi
Tes psikologi digunakan untuk megkur atau mengetahui kecakapan potensiaal dan
karaktersistik pribadi dari para siswa. Individu termasuk siswa dan mahasiswa memiliki
kecakapan (ability).kecakapan ini dibedakan antara kecakapan potensial atau kapasitas
(capacity) dan kecakapan nyata (achievenment).kecakapan potensial merupakan sesuatu
kecakapan yang memiliki individu dari kelahirannya, atau juga disebut kecakapan
bawaan.kecakapan ini masih bersifat potensial,bakal atau kemungkinan dan dikembangkan
menjadi kecakapan nyata.kecakapan nyata adalah kecakapan yang sudah dikuasai ,sudah
biasa dinyatakan,dilakukan sekarang dan dikembangkan/berkembang dari kecakapan
potensial.
Skala
Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur,karrena diperoleh
hasil ukur yang berbentuk angka-angka.Skala berbeda dengan tes,kalau tes ada jawaban
benar atau salah,sedangkan skala tidak mempunyai jawaban salah-benar,tetapi jawaban atau
respon yang terletak dalam ratu rentang skala. Titik pada rentang pilih menunjukan posisi
responden. Ada beberapa macam skala. Yaitu skala: deskripsi,garis,pilihan,wajib,
pembanding pasangan dan daftar cek.
Contoh Skala deskriptif: sikap terhadap belajar
1. Belajar mentukan keberhasilan masa depan kita SS S R TS STS
2. Saya berusaha belajar meskipun sedang sakit SS S R TS STS
3. Belajar menguras energi SS S R TS STS
Skala garis (graphic rating scale) hampir sama dengan skala deskriptif respon dari
responden tidak dalam bentuk persetujuan atau pertanyaan.respon juga tidak perlu seragam
seperti dalam skala garis,bisa berbeda-beda sesuai rumusan pertanyaan atau
pertanyaan.meskipun rumusan responnya berbeda-beda tetapi jarak rentannya sama,kalau
rentang tiga,tiga semua,kalau lima amaka lima semua
Skala pilihan wajib (force choice) biasanya digunakan untuk mengukur minat.skala
ini berbentuk pernyataan yang diikuti oleh sejumlah alternatif jawaban
atau respon yang berkenan dengan minat,minat bekerja,belajar,minat terhadap benda-
benda,dsb. Contoh skala pilihan wajib
1. Dalam perjalanan :
- Saya lebih senang memperhatikan pemandangan alam
- Saya lebih senang memperhatikan orang-orang yang sedang berkerja
- Saya lebih senang memperhatikan bangunan-bangunan perumahan daan kantor

Contoh skala pembanding pasangan


Ada empat jenis olahraga yang dapat dipilih dalam kegiatan ekstra kurikuler.
Nyatakan pilihan anda terhadap jenis pasangan olahraga berikut.
a. Sepak bola b. Bola basket
b. sepak bola b. Bola voli
a. sepak bola b. Soft voli
a. bola basket b. Bola voli
a. bola basket b. Sot ball
a. bola voli b. Sorf ball
3 validitas dan reliabilitas instrumen
a. validitas instrumen
validitas instrumen menunjukan bahwa hasil dari suatu pengukuran mengambarkan segi aatau
aspek yang diukur
b. reliabilitas instrumen
reliabilitas berkenan dengan tingkat keajengan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu
instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memandai, bila instrumen tersebut digunakan
mengukur aspek yag diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif.
4. Penyusunan instrumen
Instrumen tes bersifat mengukur karena berisi pertanyaan atau pertanyaan yang
alternatif jawabanya memiliki standar jawaban tertentu.
Contoh skala deskriptif
1. Kesungguhan belajar BS B C K KS
2. Kemampuan menyatakan pendapat BS B C K KS
3. Kemampuan menganalisis masalah BS B C K KS

BAB 11
POPULASI DAN SAMPEL
Pengambilan sampel merupakan suatu protes pemilihan dan penentuan jenis sampel
dan perhitungan besarya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. Sampel
yang secara nyata diteliti harus representatif dalam arti mewakili populasi baik dalam
karakteristik maupun jumlahnya.
Salah satu cara pengambilan sampel yang representatif adalah secara acak atau
random. Pengambilan sampel secara acak berarti setiap individu dalam populasi mempunyai
peluangan yang sama atau diasuamsikan sama. Seringkali sangat sulit untuk menentukan
sampel acak untuk populasi atau target populasi yang besar dan luas. Kalaupun itu dilakukan
biasanya hanya dalam penelitian-penelitian yang bersifat survai, yang tingkat ketelitian atau
akurasinya tidak terlalu tinggi. Untuk penelitian eksperimental, korelasional dan komparatif
diperlukan target populasi yang lebih terbatas.
Untuk tujuan-tujuan penelitian tertentu dilakukan pengambilan sampel tidak secara
acak. Bukan acak atau ‘’ non sampling ‘’ penelitian demikian dilakukan karena tidak
ditunjukan untuk menarik kesimpulan umum atau pun generalisasi bagi populasi.
Dalam pengambilan acak sederhan seluruh individu yang menjadi anggota populasi
memiliki peluang yang sama dengan bebas dipilih sebagai anggota sampel. Setiap individu
memiliki peluang yang sama untuk diambil sebagai sampel, karena individu-individu
tersebut memiliki karakteristik yang sama. Setiap individu juga bebas dipilih karena
pemilihan individu-individu tersebut tidak akan mempegaruhi individu yang lainnya.
Populasi selain disusun dalam bentuk jenjang, tingkat atau strata, juga terbagi atas
kelompok-kelompok atau klaster tersebut bisa berbentuk wilayah, lembaga, organisasi, atau
satuan-satuan lainnya.
Pengambilan sampel acak klaster-berstrata atau random sampling, merupakan
gabungan atau perpaduan dari cara pegambilan sampel acak berstrata dengan sample acak
klaster.seperti telah dijelaskan di bagian awal bab ini, bahwa populasi atau target populasi
yang cukup besar dan luas, jarang sekali bersifat acak (random) atau memiliki karakteristik
yang sama.Beberapa jenis populasi mungkin hanya memiliki strata, dan populasi lain hanya
memiliki klaster, tetapi pada umumnya popoulasi tersebut memiliki keduanya, strata dan
klaster.
Demikian juga pada populasi yang hanya memiliki klaster saja karena peneliti sudah
membatasi pada strata tertentu umpamanya populasi Guru-guru lulus D3 atau S1 saja,siswa
SMA atau SMK kelas III, petani peserta PIR, dsb.
Pemilihan dan pengambilan sample merupakan hal yang sangat penting dalam
peneliitian. Ketepatan jenis dan jumlah anggota sampel yang diambil akan sangat
mempengaruhi keterwakilan sample terhadap populasi.keterwakilan populasi sangat
menentukan kebenaran kesimpulan dari hasil penelitian. Secara umum ada kecenderungan
bahwa semakin besar ukuran sample akan semakin besar mewakili populasi.
Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sample (n) sebanyak 30 individu
telah di pandang cukup besar, sedangkan dalam penelitian kausal kompratif dan
eksperimental 15 individu setiap kelompok yang dibandingkan dipandang sudah cukup
memadai.
Kebutuhan Sampel Besar
a. Jika terdapat sejumlah variabel yang tidak bisa dikontrol.Banyak penelitian yang tidak
mungkin mengntrol semua variabel,dalam situaisi seperti itu para peneliti dapat mengatasinya
dengan menggunakan sampel besar.
b. Jika dalam peneliitian terantisipasi adanya hubungan atau perbedaan yang kecil. Adanya
perbeda atau hubungan yang kecil bisa terabaikan jika ukuran sampelnya kecil.dengan
sampel besar perbedaan atau hubungan-hubungan yang kecil dapat terukur kebermaknaannya
(signifikasinya).
c. Jika dalam penelitian dibentuk kelompok kelompok kecil.dalam beberapa penelitian
eksperimental, tujuan penelitian tidak hanya diarakan pada menguji perbedaan pengaruh dari
beberapa perlakuan yang diberikan, tetapi juga meguji perbedaan pengaruh satu atau lebih
perlakuan tersebut terhadap beberapa kelompok yang berbeda.
d. Menghadiri penyusutan.dalam proses penelitian seringkali penyusutan jumlah sampel.
Mangkin panjang masa penelitian berlangsung kemungkinan terjadinya penyusutan jumlah
sampel semangkin besar.
e. Jika diharapkan syarat syarat keabsahan secara statistic dipenuhi. Dalam anaisis statistik
apakah pengujian instrumen(validitas, realibilitas, analisi butir soal), apakah dalam pengujian
hipotesis dituntut tingkat kepercayaan (level of confident) tertentu, minimal 95% atau alpha
5% (.05) lebih baik kalau 99% Atau alpha 1% (.01).
f. Jika dalam penelitian dihadapkan pada populasi yang sangat heterogin.dalam penelitian kita
mengharapkan populasi yang heterogin, sehingga sampel acak sederhana dengan segera dapat
kita temukan.
g. Jika realiabilitas bebas tidak terjamin. Dalam penelitian tidak selalu reliabilitas atau keajegan
atau ketetapan itu hasil pengukuran tidak terjamin.hal itu bukan disebabkan karena
kelemahan instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan tetapi karena karakteristik
variabel itu sendiri.
Untuk menentukan sampel besar dalam penelitian-penelitian survai dapat saja
dilakukan perhitungan secara kasar berdasarkan perkiraan, dengan prinsip pengambilan
sampel maksimal. Umpanya dalam survai tentang dalam pembagian waktu belajar diantara
para mahasiswa disatu fakultas yang seluruhnya berjumlah 4.000 orang terdiri dari 5 studi
dan tiap program studi memiliki tiga tingkatan. Dari hasil uji coba instrumen yang sekaligus
merupakan studi pendahuluan dalam sebuah penelitian pada suatu sekolah tinggi, diperoleh
hasil seperti dalam tabel beriku. Dengan berpegangan dengan angka-angka hasil uji coba dan
jumlah populasi secara keseluruhan dan tiap tingkatan dapat dicari besar sampel atau n secara
keseluraun dan n tiap tingkatan.
BAB 12
PERUMUSAN MASALAH,
METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN
Dalam bab ini di bahas cara-cara mengidentifikasi dan pemilihan masalah: memilih
bidang, dan mengurutkan masalah, merumuskan dan membatasi masalah: merinci membatasi
variabel ,memilih variabel dominan. Dalam bagian selanjutnya dibahas perumusan
metodologi penelitian meliputi perumusan tujuan penelitian, hipotesis atau pertanyaan
penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, penentuan sumber kata, kuantitatif dan
penentuan lokasi penelitian. Setelah mengkaji bab ini pembaca diharapkan dapat:
1) Mengidentifikasi bidang bidang keahlian yang banyak menghadapi masalah penting.
2) Mengidentifikasi dan memilih masalah sensial, krusial dan bermanfaat untuk di pecahkan
3) Merumuskan dan mematasi varibel yang terkait dengan fokus masalah dan merumuskannya
menjadi judul penelitian
4) Memilih dan merumuskan pendekatan dan metode penelitian serta teknik instrumen
pengumpulan data yang tepat bagi penelitiannya.
5) Memilih dan merumuskan sumber data dan lokasi bagi penelitiannya.
6) Memilih dan merumuskan teknik analisis data yang tepat bagi penelitiannya.
7) Membuat desain pengumpulan dan analisis (pengolahan) data bagi penelitiannya.
Untuk memilih masalah penelitian atau lebih tepat disebut fokus penelitian tidak bisa
ditentukan begitu saja.Tidak langsung bisa ditentukan berdasarkan perkiraan, khayalan atau
perasaan. Memilih fokus adalah masalah berdasarkan perkiraan atau perasaan sama dengan
menembak burung terbang, yaitu menanti burung yang akan lewat, bila (bilanya bisa cukup
lama) ada burung lewat lalu di tembak. Burung yang ditembak juga belum tentu yang kita
harapkan, sehingga harus menanti lagi (merenung dan merenung) burung lain yang akan
lewat.
Maka dari perumpamaan ini dalam penelitian.apabila akan mencari dan memilih
masalah atau fokus penelitian,jangan didasarkan atas perenungan, lamunan dan coba-coba.
Pemilihan dan penentuan metode penelitian tidak dapat dipisahkan dari tujuan dan
perumusan masalah, kalau permasalahannya difokuskan pada satu variabel atau aspek dan
tujuannya ingin mendapatkan deskripsi dari variabel atau aspek tersebut, maka metodenya
adalah metode penelitiannya adalah korelasional atau komparartif.
Dalam pemilihan masalah (pembatasan masalah) yang terkait dengan tujuan dan
metode penelitian, hendaknya dilakukan dengan hati-hati, penuh pertimbangan, sebab
penentuan metode penelitian akan berhubung erat dengan instrumen yang akan digunakan,
data yang diperoleh, serta desain penelitian yang akan digunaka.
Seperti telah diutarakan di muka bahwa pembatasan masalah berhubungan erat
dengan tujuan metode penelitian. Tujuan penelitian ada dua macam, ada tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum bisa dirumuskan dalam bentuk proses ataupun hasil yang akan
tercapai.jika tujuan umumnya “menganalisis, dan menemukan pengaruh pembelajaran IPS
terhadap disiplin sosial para lulusan SLTP” maka penelitiannya adalah eksperimental, dan
metode yang digunakannya adalah eksperimen.
Tujuan khusus merupakan jabaran atau rincian dari tujuan umum, dengan demikian
isinya akan sejalan dengan sasaran dan lingkup tujuan umum. Tujuan umum dirumuskan
dalam bentuk hasil atau sasaran yang akan dicapai. Dalam judul ini ada empat variabel yang
utama, yaitu : kemampuan guru mengajar , kebiasaan siswa belajar, proses belajar mengajar
IPS dan disiplin sosial.
1. Rumusan tujuan yang bersifat deskriptif adalah pengetahui gambaran kemampuan guru
mengajar, kebiasaan siswa belajar, proses belajar-mengajar IPS dan disiplin sosial siswa
SLTP.
2. Rumusan tujuan yang bersifat korelasional:
a) Mengetahui atau menemukan hubungan antara:
-kemampuan guru mengajar dengan proses belajar mengajar IPS
-kebiasaan belajar siswa dengan proses belajar mengajar IPS ,
-proses belajar-mengajar IPS dengan disiplin sosial siswa SLTP
b) mengetahui atau menemukan hubungan antara :
- kemampuan guru mengajar dan kebiasan belajar siswa secara bersama-sama dengan proses
belajar mengajar IPS
- Kemampuan guru mengajar dan kebiasanya belajar siswa dan proses belajar-mengajar
-Tujuan yang bersifat korelasonal
Perumusan Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian
Pemilihan Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pemilihan dan Penentuan Sumber Data
Sumber Data Penelitian Kuantitatif
Sumber Data Penelitian Kualitatif
Pemilihan dan Penentuan lokasi Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan.
Dalam penelitian eksperimental dikenal banyak bentuk desain penelitian atau desain
eksperimen.
Eksperimen murni ( true experiemntal )
a. The randomized posttest only control group design
b. The randomiized pretest control group design
c. The treatment counterbalanced

Eksperimen semu ( Quasi experimental design )


a. Matching only posttest only control group design
b. Matching only pretest-posttest control group design
c. The treatment counterbalanced
Pra eksperimental ( pre-experimental design )
a. One group posttest only design
b. One group pre test-posttest design
c. Nonequivalent group posttest only design
Teknik analisis atau pengolahan data sangat berhubungan erat dengan jenis data yang
diperoleh, pertanyaan penelitian atau hipotesis dan tujuan penelitian. Tujuan penelitian
dengan pertanyaan penelitian atau hipotesis walaupun rumusannya berbeda, tetapi memiliki
sasaran yang sama. Kalau tujuan atau pertanyaan penelitiannya hanya di arahkan untuk
mendapatkan deskrpisi, maka analis data nya cukup dengan menggunakan stastistik deskriptif
sederhana: menghitung frekuensi dan presentase, yang disajikan dalam bentuk tabel, dan
grafik. Untuk mengatahuai cenderung frekuansi yang menonjol dapat dicari dengan
menggunakan teknik chi kuadrat.
Data dalam penelitian kualitatif umumnya berupa narasi deskriptif kualitatif, kalaupun
ada data dokumen yang bersifat kuantitatif juga bersifat deskriptif. Tidak ada analisis data
secara statistik dalam penelitian kualitatif. Analisisnya bersifat naratif kualitatif, mencari
kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan informasi.
Analisis data dalam penelitian kualitatif tidak di nantikan sampai semua data
terkumpul, tetapi dilakukan secara berangsur selesai mendapatkan sekumpulan data dari
wawancara, atau observasi atau dokumen. Dalam menanfsirkan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan tersebut, tidak bersifat menggeneralisasikan atau mencari jawaban
terbanyak. Penafsiran diarahkan pada menentukan esensi atau hal-ha mendasar dari
kenyataan.
Interpretasi temuan dimaksudkan untuk memberi makna terhadap temuan-temuan
penelitian. Maksa biasanya bisa di tarik dalam suatu hubungan, sebab sesuatu bermakna
apabila ada hubungan. Hubungan itu bisa positif atau memberikan kebaikan, tetapi bisa
negatif atau menimbulkan ancaman,kesulitan. Dalam penelitian kuantitatif, hubungan
tersebut sudah dinyatakan dalam analisis dengan besar nya koefiisien korelasi, regres,
Perbedaan, dst. Interpretasi berkenaan dengan pemberian arti dari besarnya koefisien. Dalam
penelitian kualitatif dan kualitatif deskriptif, makna hubungan dan penafsiran artinya
ditentukan oleh kejelian dan kekritisan penelitian dalam melihat fakta-fakta atau data dan
hubungan antara fakta-fakta atau data tersebut. Kesimpulan pada dasarnya merupakan
generalisasi dari hasil interpretasi terhadap temuan-temuan penelitian.
BAB 13
PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
Pemilihan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan disesuasikan dengan
sifat masalah yang diteliti dan tujuan penelitian. Masalah penelitian bisa berkenaan dengan
kondisi atau kegiatan yang berjalan pada saat ini, atau pada saat yang lampau. Keadaan dan
kegiatan pada saat ini bisa dilihat hanya dalam konteks saat ini, tetapi bisa juga dilihat
hubungnya dengan keadaanya pada masa lalu atau kemungkinan perkembangannya pada
masa yang akan datang. Penelitian yang berhubungan atau berkenaan dengan keadaan nya
pada masa laluu di kelompokan sebagai penelitian historis, dan diteliti dengan menggunakan
metode penelitian historis. Pendidikan masa lalu yang dapat diteliti, umpamanya : pendidikan
pada masa sebelum kemerdekaan, pendidikan dari tahun ‘ 66 sampai sekarang, pendidikan
taman siswa ki hajar dewantara, pendidikan kayu tanam moh syafii, pendidikan laboratorium
dan PPSP, dsb. Metode deskriptif survai diarahkan pada mendapatkan gambaran yang
bersifat umum, meliputi banyak aspek , dengan lingkup wilayah penelitian yang relatif luas.
Karena aspek yang diteliti cukup banyak, wilayah penelitian luas, kajiannya kurang
mendalam. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun pendapat, mendapatkan data yang
bersifat nominal.
Di samping fokus masalah perumusan judul juga merupakan hal yang sangat penting.
Bagi peneliti, perumusan judul memberikan pegangan dalam menentukan arah penlitian,
variabel-variabel dan metode penelitian. Bagi pembaca, perumusan judul yang tetap akan
menmbulkan daya tarik, memudahkan menagkap isinya.
Penyusunan proposal mengikuti sejumlah tahap: mengidentifikasi dan mimilih bidang
masalah, mengidentifikasi dan memilih bidang maslah, mengidentifikasi masalah dalam salah
satu bidang, megadakan kajian literatur memilih masalah yang paling esensial krusial dan
bermakna, merumuskan dan membatasi variabel, merumuskan tujuan penelitian,
merumuskan asumsi, dan hipotesis atau pertanyaan penelitian, memilih dan menentukan
lokasi dan subjek penelitian, memilih teknik dan instrumen pengumpulan data, memilih
teknik analisis data interpretasi temuan, menyusun desain penelelitian.
Walaupun format proposal antar perguruan tinggi dan antar lembaga penelitian
berbeda-beda, tetapi komponen umunya hampir sama, meliputi: permasalahan, kajian
literatur, metodologidan penyusunan desain. Rincian lebih detil dalam setiap komponen ada
variasi. Format proposal dari lembaga penyandang dan menuntut tambahan rincian
komponen biaya, personalia dan peralatan.
KELEBIHAN BUKU
1. Layout dan ketatabahasaan yang sudah mengikuti selera pembaca
2. Cover buku ini juga menarik sehingga dapat memikat pembaca untuk membacanya
3. Materi juga sudah sangat bagus karena pada setiap bab nya penulis sudah memaparkan
maksud dan tujuan dari membaca
4. Setiap akhir bab penulis juga memberikan rangkuman dari keseleruhan babnya sehingga
pembaca langsung dapat mengingat kembali materi yang sudah dibaca
5. Mudah dipahami dan dicerna oleh sipembaca
6. Materi pada buku ini lebih diperluas agar pembaca lebih luas memiliki engetahuan tantang
Metode Penelitian Pendidikan sehingga memudahkan mereka untuk menyusun penelitian
7. Buku ini dilengkapi dengan soal latihan dan contoh- ontoh dari setiap sub jdudul pembahasan
sebagai sarana pembaca dalam menguji pemahamannya mengenai materi yang sudah dibaca
sebelumnya sehing cocok dipakai sebagai modul pembelajaran di sekolah atau perguruan
tinggi.

KELEMAHAN BUKU
1. Buku Metode Penelitian Pendidikan ini tidak tealalu banyak memuat pendapat para ahli
sebagai pendukung dalam menguatkan dasar dari setiap point materi yang dibahas dalam
buku ini.
2. Buku Metode Penelitian ini menggunakan rumus-rumus tetapi tidak dijelaskan lebih lanjut
penjelasan dari rumus tersebut sehingga menyulitkan pembaca untuk memahaminya
3. Banyak menggunakan kata ilmiah yang sulit diahami oleh si pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Gurning, Busmin, dan Effi Aswita Lubis. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan. K-Media;
Yogyakarta
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta; Bandung
Syaodiah, Nana. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya; Bandung.

Anda mungkin juga menyukai