Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN

Salah satu indikasi perofesionalisme seorang guru adalah selalu


mempunyai keinginan untuk memperbaiki pembelajaran yang
dilakukannya secara berkelanjutan dengan menggunakan metode yang
benar dan tepat. Keprofessionalan guru sangatlah penting dalam
menentukan kesuksesan dalam pembelajaran, maka guru yang professional
haruslah menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan
belajar mengajarnya, sebagian besar guru mengunakan model
pembelajaran Ceramah dalam kegitan belajar mengajar, namun banyak
juga yang menggunakan Model Diskusi, dan ada yang membuatnya
berselang-seling. Namun, Model Pembelajaran Ceramah dan Diskusi
dapat dikolaburasikan dalam satu waktu. Dengan melakukannya secara
berselang-seling dalam waktu yang Singkat. Adapun tujuan dari ide ini
yaitu untuk mengetahui langkah-langkah guru dalam mengajar dengan
menggabungkan metode ceramah dan metode diskusi, untuk mengetahui
bagaimana guru memegang peranan proses pembelajaran siswa, untuk
mengetahui peranan guru dalamprses pembelajaran siswa. Adanya manfaat
dari tugas ini adalah agar mahasiswa dan guru mengetahui tentang peran
dan cara mengajar dengan baik agar siswanya dapat memahami pelajaran
dengan mudah. Langkah Penelitian ini dapat dilakukan dengan cara
pendekatan ke siswa dan masyarkat. Teknik pemgumpulan data yang
digunakan adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, banyak kita temui orang yang menjadi guru seperti
pilihan profesi terakhir. Dengan kata lain, kalau sudah mendesak tidak ada
pekerjaan lain atau sebuah status sosial yang lekat dengan kemarginalan,
gaji kecil, tidak sejahtera malah di bawah garis kemiskinan. Bahkan ada
guru yang dipilih asal pilih yang penting ada yang mengajar. Sehingga
yang menyebabkan semua ini terjadi adalah hilangnya kreatifitas guru
untuk menciptakan proses belajar mengajar yang sempurna sehingga
mempengaruhi atas peningkatan mutu kualitas belajar mengajar itu
sendiri.
Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang dicapai oleh siswa
merupakan salah satu indikator terjadinya perbaikan dalam proses belajar
mengajar dan peningkatan profesionalisme. Salah satu indikasi
perofesionalisme seorang guru adalah selalu mempunyai keinginan untuk
memperbaiki pembelajaran yang dilakukannya secara berkelanjutan
dengan menggunakan metode yang benar dan tepat.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui langkah-langkah Guru dalam mengajar dengan
menggabungkan metode ceramah dan metode diskusi, Untuk mengetahui
bagaimana guru memegang peranan proses pembelajaran siswa, Untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran siswa.

1.3 Manfaat
Adanya manfaat dari tugas ini adalah agar mahasiswa dan guru
mengetahui tentang peran dan cara mengajar dengan baik agar siswanya
dapat memahami pelajaran dengan mudah.
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

Seiring majunya pendidikan di Indonesia dengan sistem dan Kurikulum


yang terus di sesuaikan dan ditingkatkan maka perlu diingat juga akan
keprofessionalan guru dalam mendidik peserta didik, oleh sebab itu kualitas
pengajar harus stara dengan kuantitas pengajar. Keprofessionalan guru sangatlah
penting dalam menentukan kesuksesan dalam pembelajaran, maka guru yang
professional haruslah menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam
kegiatan belajar mengajarnya, sebagian besar guru mengunakan model
pembelajaran Ceramah dalam kegitan belajar mengajar, namun banyak juga yang
menggunakan Model Diskusi, dan ada yang membuatnya berselang-seling.
Namun, Model Pembelajaran Ceramah dan Diskusi dapat dikolaburasikan dalam
satu waktu. Dengan melakukannya secara berselang-seling dalam waktu yang
Singkat. Langkah-langkahnya yaitu,

1.Pengajar menjelaskan materi dengan menerangkannya secara garis besar.

2.Pengajajar menguji pemahaman siswa/i dengan menyuruh muridnya secara acak


menyampaikan apa yang ia ketahui.

3.Setelah itu Pengajar mengarahkan Pelajar ke arah Diskusi dengan membuat


grup Diskusi singkat.

4.Pengajar membiarkan Siswa/i berdiskusi tentang materi dan menginstruksikan


untuk mencari materi lebih dalam dalam waktu 10-15 menit.

5.Setelah waktu habis, setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi


mereka dan dipersilahkan bertanya kepada Pengajar tentang hal yang kurang di
pahami.

6.Setelah semua kelompok mengemukakan hasil diskusi dan pertanyaannya,


pengajar membubarkan grup diskusi dan menjelaskan hal-hal yang tidak mereka
mengeti dalam Diskusi dengan model ceramah.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Setiap pengetahuan ilmiah harus memiliki metode yaitu
seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan
profesionalisme guru untuk mendapatkan suatu kebenaran yang objektif.
Objek formal maupun objek material profesionalisme guru dalam
mengajar dengan menggabungkan metode ceramah dan metode diskusi.
Salah satu metode dalam pembahasan profesional guru adalah metode
analitico syntetic yaitu suatu perpaduan metode analisis dan sintedan
objek sejarah oleh karena itu lazim digunakan metode hermeneutika
yaitu suatu metode untuk menemukan makna dibalik objek, demikian juga
metode koherensi historis, dan metode - metode tersebut senantiasa
didasarkan atas hukum hukum logika suatu penarikan kesimpulan.

3.2 Langkah Penelitian


Langkah Penelitian ini dapat dilakukan dengan cara pendekatan ke
siswa dan masyarkat. Dengan cara pendekatan ini, maka kita bisa
mengetahui kesalahan apa yang ada dalam mengajar yang menggabungkan
metode ceramah dan metode diskusi. Dan kita juga bisa mencari solusi
untuk memecahkan masalahnya yang terjadi terhadap profesional guru.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pemgumpulan data yang digunakan adalah pengamatan,
wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian diolah dan
dianalisis menjadi data yang sistematis, teratur, terstruktur, dan mudah
untuk dipahami. Selanjutnya, menguji kualitas data dengan teknik induksi
data dengan wawancara mendalam dengan informan atau narasumber, uji
silang antara informasi yang diperoleh dari informan dengan hasil
informasi di lapangan, konfirmasi hasil yang diperoleh kepada informan
lain atau sumber-sumber lain.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisis Pembahasan

Penggunaan kedua metode yang akan dipakai guru yaitu metode ceramah
serta metode diskusi dalam pembelajaran yang diawali dengan langkah pertama
yaitu, guru menjelaskan materi pembelajaran pada siswa. Pada langkah ini
merupakan penggunaan metode ceramah dimana guru tersebut menerangkan
tentang topik bahan ajar yang diajarkan dengan siswa sehingga siswa mendapat
gambaran tentang topik atau konsep yang diajarkan guru tersebut. Pada langkah
selanjutnya yaitu guru menguji pemahaman murid dengan mencoba menanyakan
pendapatnya atau menyuruhnya mengerjakan soal sesuai dengan topik yang telah
dijelaskan guru. Hal ini dilakukan agar guru dapat mengetahui sejauh mana
kompetensi siswa atau daya nalar siswa dalam menangkap topik pelajaran yang
telah dijelaskan. Dan langkah yang harus diambil untuk menguatkan pemahaman
siswa terhadap topik tersebut.

Pada langkah selanjutnya yaitu guru membahas soal yang telah dikerjakan
oleh siswa tersebut dan memeriksanya. Dari pemeriksaan tersebut guru dapat
mengetahui di bagian mana siswa belum paham akan topik pembelajaran yang
diajarkannya dari kesalahan/kekurangan yang mungkin terjadi. Dalam hal ini guru
kembali menjelaskan bagian topik pembelajaran yang kurang siswa mengerti
kembali agar siswa benar-benar paham. Untuk menambah pemahaman siswa,
guru selanjutnya dapat membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan
memberikan pertanyaan berupa soal ataupun permasalahan dimana guru akan
menerapkan metode diskusi dalam hal ini guru membiarkan siswa berinteraksi
dengan teman sejawatnya. Siswa dapat mengemukakan pendapatnya atau
pemahaman yang telah didapat dari gurunya kepada temannya. Seperti yang kita
ketahui, mereka lebih paham jika saling belajar dengan teman sejawatnya. Hal ini
memungkinkan siswa saling melengkapi satu sama lain tentang pengetahuan
mereka dan mendapatkan solusi permasalahan atau jawaban dari
soal/permasalahan yang diajukan pada tiap kelompok.
Guru memberikan waktu diskusi terhadap siswa dalam waktu 10-15 menit.
Setelah itu setiap kelompok menyampaikan asumsi atau pendapat kelompok
mereka tentang solusi permasalahan yang dikaji dan kelompok lain masing-
masing menanggapinya dan guru kemudian meluruskannya dengan menjelaskan
lebih dalam lagi sehingga siswa menguasai topik pembelajaran tersebut juga
menyimpulkan pendapat-pendapat siswa sehingga guru tidak berpacu pada
pendapatnya sendiri. Dalam hal ini terjadi komunikasi multi-arah yang
membangun kedekatan siswa dengan siswa lainnya maupun dengan guru.
Sehingga siswa tidak segan-segan menyampaikan pendapatnya dan apa yang
mereka ketahui. Hal ini juga dapat membangun kepercayaan diri dan pengalaman
siswa dan belajar sehingga adanya kemajuan siswa dalam berinteraksi dan
berkomunikasi kepada guru baik teman sejawatnya, meningkatkan pemahaman
akademiknya, dan saling bersosialisasi terhadap lingkungannya.

Setelah langkah-langkah tersebut, jika berjalan dengan baik dapat


meningkatkan profesionalisme guru dimana keempat kompetensi dapat
ditingkatkan. Langkah tersebut melatih guru untuk menguasai topik pembelajaran
yang akan diajarkan melalui metode pembelajaran. Guru mengetahui kepribadian
siswa dengan mengamati bagaimana mereka berdiskusi dan menyampaikan
pendapat. Kedekatan antara siswa dan guru juga terjalin dengan adanya interaksi
saling bertukar pendapat pada pembelajaran tersebut.

Dengan kata lain kombinasi dari kedua metode ini tidak hanya sekedar
melatih akademik siswa tetapi juga bagaimana mereka berkomunikasi,
berinteraksi, saling membantu dan menanamkan kepercayaan diri mereka.
Sehingga karakter mereka juga terbentuk untuk saling menghargai pendapat orang
lain, peduli dan mengambil makna dari permasalahan/soal yang ada. Dengan kata
lain tujuan pembelajaran juga tercapai lebih maksimal dengan kombinasi kedua
metode ini.

4.2 Kekuatan Penelitian


Adapun kekuatan penelitian dari ide yang kami kemukakan yaitu dengan
metode pembelajaran ceramah yang digabungkan langsugn dengan metode
diskusi dapat meningkatkan kualitas belajar-mengajar didalam kelas, karena
dengan guru awalnya memberikan penjelasan siswa akan paham akan apa yang ia
lakukan untuk menambah pengetahuannya sebelum mengerjakan persoalan-
persoalan yang nantinya akan diberikan, lalu selanjutnya diadakanla diskusi
dengan tujuan meningkatkan pengetahuan siswa dan mengembangkan
pengetahuannya berdasarkan apa yang telah guru tersbut jelaskan.Menurut kami,
ide ini akan berhasil meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar karena
siswa tidak hanya terkesan aktif tapi tidak ada ilmu yang didapat melainkan siswa
menjadi berilmu pengetahuan yang lebih luas dan aktif tentunya.

4.3 Kelemahan Penelitian

Kelemahan dari penelitian ini yaitu dalam rangka menerapkan ide ini yaitu
tidak bisa dilakukan praktik langsung oleh guru-guru didalam kelas karena masih
banyaknya guru yang malas untuk menjelaskan atau masih banyaknya guru yang
senang menjelaskan tanpa melibatkan siswa dalam diskusi kelompok. Selain itu
guru biasanya hanya menerapkan satu metode pembelajaran saja karena menurut
mereka dengann dua metode merepotkan dan memperlambat proses belajar.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Keprofessionalan guru sangatlah penting dalam menentukan kesuksesan


dalam pembelajaran, maka guru yang professional haruslah menggunakan model
pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajarnya. Namun, Model
Pembelajaran Ceramah dan Diskusi dapat dikolaburasikan dalam satu waktu.

Tujuan dari ide ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah guru dalam
mengajar dengan menggabungkan metode ceramah dan metode diskusi, untuk
mengetahui bagaimana guru memegang peranan proses pembelajaran siswa, untuk
mengetahui peranan guru dalam proses pembelajaran siswa

kombinasi dari kedua metode ini tidak hanya sekedar melatih akademik
siswa tetapi juga bagaimana mereka berkomunikasi, berinteraksi, saling
membantu dan menanamkan kepercayaan diri mereka. Sehingga karakter mereka
juga terbentuk untuk saling menghargai pendapat orang lain, peduli dan
mengambil makna dari permasalahan/soal yang ada. Dengan kata lain tujuan
pembelajaran juga tercapai lebih maksimal dengan kombinasi kedua metode ini.

5.2 Saran

Saran kepada para Guru yaitu agar tidak malas dalam mengaplikasikan
dua metode ini, yaitu gabungan dari metode ceramah dengan metode diskusi
dalam pendidikan. Karenanya metode ini sangat membantu guru dan murid, ,
Dalam hal ini selain memudahkan pemahaman siswa juga terjadi komunikasi
multi-arah yang membangun kedekatan siswa dengan siswa lainnya maupun
dengan guru.

Selanjutnya saran untuk pembaca agar memberikan saran dan kritik agar
rekayasa ide kami ini dapat tersusun dengan sempurna dan lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai