Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATEMATIKA TERAPAN

(Penerapan Matriks Dalam Penyelesaian SPL)

Disusun Oleh:

KELOMPOK 10

MHD IRSYAD AKMIL (5182151004)

DINI FITRI ANISYA (5182151010)

Dosen Pengampu: Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom.

PROGRAM STUDI S-1


PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka tersusunlah makalah ini yang masih penuh
dengan kekurangan. Penulis/penyusun senantiasa memohon kepada-Nya agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca,amin...

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada dosen pengampu yang telah memberikan
kesempatan atas terwujudnya makalah ini. Tak lupa pula rasa terima kassih kepada rekan-
rekan yang membantu/bekerja sama dalam menyusun makalah ini.

Terima kasih serta rasa syukur yang tertinggi kami persembahkan kepada ALLAH SWT yang
telah menganugerahi kemampuan dan kesempatan bagi kami para penyusun/penulis makalah
ini.

Medan, 30 Maret 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................................................. 1

Kata Pengantar .............................................................................................................................. 2

Daftar Isi ....................................................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4

C. Tujuan ...................................................................................................................................... 4

BAB II Pembahasan Materi

A. Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Dengan Invers Matriks .............................................. 5

BAB III Penutup

A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 14

B. Saran ......................................................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu ilmu/ pelajaran yang penting dikehidupan


sehari-hari. Maka dari itu, matematika adalah pelajaran yang wajib dipelajari. Karena
matematika ilmu yang didasari logika dan bisa disebut sebagai ilmu pasti yang penuh
dengan ketidakpastian. Untuk itu banyak sekali bidang kajian yang dipelajari di
program studi matematika, termasuk program studi teknologi komputer pun memakai
pelajaran maematika.

Dalam ilmu komputer banyak menggunakan bahasa-bahasa atau kode-kode


yang menggunakan simbol-simbol matematika. Dengan mempelajari matematika, kita
akan mengetahui manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari misalnya masalah-
masalah yang berkaitan dengan telekomunikasi asuransi dan perbankan, keuangan dan
pengkodean, kendaali,stabilisasi, optimisasi,dll.

Memang pada umumnya mtematika dikenal dengan pelajaran yang sulit,


bahkan terkadang ada yang membenci pelajaran matematika. Namun, tidak semua
orang beranggapan demikian, karena sebagian orang juga banyak yang menyukai
pelajaran matematika.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara penyelesaian sistem persamaan linier dengan invers matriks

C. Tujuan

1. Mengetahui cara penyelesaian sistem persamaan linier dengan invers matriks

4
BAB II

PEMBAHASAN MATERI

PENERAPAN MATRIKS DALAM PENYELESAIAN SPL

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DENGAN INVERS MATRIKS

Pengertian Invers Matriks


Jika A dan B adalah matriks persegi dan berlaku A . B = B . A = 1, maka dikatakan matriks A
dan B saling invers. B disebut invers dari A atau ditulis B = A-1. Matriks yang mempunyai
invers disebut invertible atau matriks non singular. Sedangkan matriks yang tidak
mempunyai invers disebut matriks singular. Untuk mencari invers matriks persegi berordo
2×2, coba kalian perhatikan contoh berikut ini.

a b
Jika A = [ ] Dengan ad – bc ≠ 0
c d
Maka invers dari matrik A (ditulis A-1) dirumuskan sebagai berikut.

1 d −b
-1
A = [ ]
ad – bc −c a
Jika ad – bc = 0, maka matriks tersebut tidak mempunyai invers atau disebut matriks singular.
:
Matriks dapat digunakan untuk mempermudah dalam menentukan penyelesaian sistem
persamaan linear. Pada pembahasan kali ini, kita akan menggunakannya untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dan tiga variabel.

1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah


ax + by = p ............................................................................ (1)
cx + dy = q ............................................................................. (2)
Persamaan (1) dan (2) di atas dapat kita susun ke dalam bentuk matriks seperti di
bawah ini.

Tujuan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel adalah menentukan nilai x
dan y yang memenuhi sistem persamaan itu. Oleh karena itu, berdasarkan
penyelesaian matriks bentuk AX = B dapat dirumuskan sebagai berikut.

asalkan ad – bc ≠ 0.

5
Contoh Soal 23 :

Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut dengan cara matriks.

2x + y = 7
x + 3y = 7

Jawab:

Dari persamaan di atas dapat kita susun menjadi bentuk matriks sebagai berikut.

Dengan menggunakan rumus penjelasan persamaan matriks di atas, diperoleh sebagai


berikut.

Jadi, diperoleh penyelesaian x = 1 dan y = 2.

2. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Kalian tentu tahu bahwa untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel dapat
dilakukan dengan beberapa cara, misalnya eliminasi, substitusi, gabungan antara eliminasi
dan substitusi, operasi baris elementer, serta menggunakan invers matriks. Kalian dapat
menggunakan cara-cara tersebut dengan bebas yang menurut kalian paling efisien dan paling
mudah.

Misalkan diberikan sistem persamaan linear tiga variabel berikut.

a1x + b1y + c1z = d1


a2x + b2y + c2z = d2
a3x + b3y + c3z = d3

Sistem persamaan linear di atas dapat kita susun ke dalam bentuk matriks seperti berikut.

6
Misalkan A = ,X= , dan B =

Bentuk di atas dapat kita tuliskan sebagai AX = B.


Penyelesaian sistem persamaan AX = B adalah X = A-1 B. Dalam hal ini, A-

1
=

Oleh karena itu, diperoleh :

asalkan det A ≠ 0.

Contoh Soal 24 :

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut.

2x + y – z = 1
x+y+z=6
x – 2y + z = 0

Jawaban :

Cara 1:

Operasi elemen baris, selain dapat digunakan untuk mencari invers matriks, dapat pula
digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.

Dengan menggunakan operasi baris elementer.

Dengan demikian, diperoleh y = 2. Kita substitusikan nilai y = 2 ke persamaan (2) sehingga :

y + 3z = 11 ↔ 2 + 3z = 11
↔ 3z = 11 – 2
↔ 3z = 9
↔z=3

Substitusikan y = 2 dan z = 3 ke persamaan (1) sehingga diperoleh :

x+y+z=6↔x+2+3=6
7
↔x+5=6
↔x=6–5
↔x=1

Jadi, penyelesaiannya adalah x = 1, y = 2, dan z = 3.

Dengan demikian, himpunan penyelesaiannya adalah {(1, 2, 3)}.

Cara 2:

Sistem persamaan linear di atas dapat kita susun ke dalam bentuk matriks sebagai berikut.

Misalkan A = ,X= , dan B =

Dengan menggunakan minor-kofaktor, diperoleh :

det A =

det A = 2(3) – 1(0) + (–1)(–3) = 9

Dengan menggunakan minor-kofaktor, diperoleh :

Dengan cara yang sama, kalian akan memperoleh K31 = 2, K32 = –3, dan K33 = 1 (coba
tunjukkan).

Dengan demikian, diperoleh :


kof(A) =

8
Oleh karena itu, adj(A) = (kof(A))T.
Adj(A) =

Jadi, X =

Jadi, diperoleh x = 1, y = 2, dan z = 3. Dengan demikian, himpunan penyelesaian sistem


persamaan di atas adalah {(1, 2, 3)}.

Dengan menggunakan metode invers matriks, tentukanlah himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear tiga variabel berikut ini.

2x + y – z = 1

x+y+z=6

x – 2y + z = 0

Penyelesaian:

Pertama, kita buat nama yang spesifik dari ketiga sistem persamaan linear di atas, yaitu
sebagai berikut.

2x + y – z = 1 …………… Pers. (1)

x + y + z = 6 …….……… Pers. (2)

x – 2y + z = 0 …………… Pers. (3)

Kemudian, persamaan (1), (2), dan (3) kita susun dalam bentuk matriks berikut.

AX = B

Matriks A memuat koefisien-koefisien ketiga persamaan. Matriks X memuat variabel x, y,


dan z. Sedangkan matriks B memuat konstanta-konstanta ketiga persamaan linear. Dengan
demikian, bentuk matriks AX = B adalah sebagai berikut.

2 1 −1 x 1

1 1 1 y = 6

1 −2 1 z 0

Untuk menentukan nilai x, y, dan z maka bentuk matriks AX = B harus kita ubah menjadi
bentuk invers seperti berikut.

AX = B

X = A-1B

Matriks dari A-1 dirumuskan sebagai berikut.

A-1 = (1/determinan A)(adjoin A)

9
a1 b1 c1

A- 1
1 = adj a2 b2 c2
det
A
a3 b3 c3

Sampai tahap ini, kita harus menentukan nilai dari determinan matriks A dan juga adjoin
matriks A. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

Menentukan determinan matriks A

Dari matriks A tambahkan 2 kolom di sebalah kanan. Kolom keempat berisi elemen dari
kolom pertama, sedangkan kolom kelima berisi elemen dari kolom kedua matriks A.
Sehingga matriks A menjadi seperti berikut.

2 1 −1 2 1

A = 1 1 1 1 1

1 −2 1 1 −2

Dari bentuk matrik di atas, nilai determinan dari matriks A adalah sebagai berikut.

det A = [(2)(1)(1) + (1)(1)(1) + (−1)(1)(−2)] – [(1)(1)(−1) + (−2)(1)(2) + (1)(1)(1)]

det A = [2 + 1 + 2] – [−1 – 4 + 1]

det A = 5 – (−4)

det A = 9

Adjoin matriks A

Untuk menentukan adjoin matriks A digunakan rumus berikut.

Adj A = (matriks kofaktor A)T

Jadi sebelum dapat menentukan adjoin matriks, kita harus menentukan dahulu matriks
kofaktor A yang ditranspose.

Menentukan matriks kofaktor A [kof(A)]

Elemen-elemen matriks kofaktor A adalah sebagai berikut.

K11 K12 K13

kof(A) = K21 K22 K23

K31 K32 K33

Kesembilan elemen K tersebut dapat tentukan dengan menggunakan minor-kofaktor yang


dirumuskan sebagai berikut.
10
K11 = (−1)1 + 1 M11

M11 adalah determinan minor dari matriks A yang diperoleh dengan menutup baris dan
kolom pertama matriks A.

2 1 −1

M11 = 1 1 1

1 −2 1

1 1
M11 = = [(1)(1)] – [(−2)(1)] = 3
−2 1

Dengan demikian, nilai dari K11 adalah sebagai berikut.

K11 = (−1)1 + 1 (3) = 3

K12 = (−1)1 + 2 M12

M12 adalah determinan minor dari matriks A yang diperoleh dengan menutup baris pertama
dan kolom kedua matriks A.

2 1 −1

M12 = 1 1 1

1 −2 1

1 1
M12 = = [(1)(1)] – [(1)(1)] = 0
1 1

Dengan demikian, nilai dari K12 adalah sebagai berikut.

K12 = (−1)1 + 2 (0) = 0

K13 = (−1)1 + 3 M13

11
M13 adalah determinan minor dari matriks A yang diperoleh dengan menutup baris pertama
dan kolom ketiga matriks A.

2 1 −1

M13 = 1 1 1

1 −2 1

1 1
M13 = = [(1)(−2)] – [(1)(1)] = −3
1 −2

Dengan demikian, nilai dari K13 adalah sebagai berikut.

K13 = (−1)1 + 3 (−3) = −3

K21 = (−1)2 + 1 M21

M21 adalah determinan minor dari matriks A yang diperoleh dengan menutup baris kedua dan
kolom pertama matriks A.

2 1 −1

M21 = 1 1 1

1 −2 1

1 −1
M21 = = [(1)(1)] – [(−2)(−1)] = −1
−2 1

Dengan demikian, nilai dari K21 adalah sebagai berikut.

K21 = (−1)2 + 1 (−1) = 1

K22 = (−1)2 + 2 M22

M22 adalah determinan minor dari matriks A yang diperoleh dengan menutup baris kedua dan
kolom kedua matriks A.

12
2 1 −1

M22 = 1 1 1

1 −2 1

2 −1
M22 = = [(2)(1)] – [(1)(−1)] = 3
1 1

Dengan demikian, nilai dari K22 adalah sebagai berikut.

K22 = (−1)2 + 2 (3) = 3

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jika A dan B adalah matriks persegi dan berlaku A . B = B . A = 1, maka dikatakan


matriks A dan B saling invers. B disebut invers dari A atau ditulis B = A-1. Matriks yang
mempunyai invers disebut invertible atau matriks non singular. Sedangkan matriks yang
tidak mempunyai invers disebut matriks singular. Untuk mencari invers matriks persegi
berordo 2×2, coba kalian perhatikan contoh berikut ini.

a b
Jika A = [ ] Dengan ad – bc ≠ 0
c d
Maka invers dari matrik A (ditulis A-1) dirumuskan sebagai berikut.

1 d −b
A-1 = [ ]
ad – bc −c a

Jika ad – bc = 0, maka matriks tersebut tidak mempunyai invers atau disebut matriks
singular.

:
Matriks dapat digunakan untuk mempermudah dalam menentukan penyelesaian sistem
persamaan linear. Pada pembahasan kali ini, kita akan menggunakannya untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dan tiga variabel.

B. Saran
Kami sebagai penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih penuh dengan
kekurangan dan masih banyak lagi harus belajar dalam membuat makalah untuk
selanjutnya. Maka apabila ada kritik dan saran yang membangun kami sangat
membutuhkannya dalam mengevaluasi tulisan kami ini. Karena kritik dan saran dari para
pembaca sangat membantu kami untuk lebih baik lagi kedepannya.

Karena pengetahuan kami yang masih kurang, kami memohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anton, H., 1992, Aljabar Linier Elementer, Erlangga, Jakarta.

http://contohdanpenyelesaianmatrix.blogspot.com/2014/06/penyelesaian-sistem-persamaan-
linear_5.html

https://blogmipa-matematika.blogspot.com/2017/10/penyelesaian-SPLDV-metode-invers-
matriks.html

15

Anda mungkin juga menyukai