Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

“ATURAN RANTAI”

NAMA : UMMU HABIBAH HADI KESUMA


NIM : 4181111041
KELAS : DIK-F MATEMATIKA 2018
MATA KULIAH : KALKULUS MULTIVARIABEL
DOSEN PENGAMPU : MULIAWAN FIRDAUS, S.PD., M.SI.

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat yang diberikan-Nya, saya dapat menyelesaikan dan memenuhi tugas mata kuliah
Kalkulus Peubah Banyak.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu saya dalam
penyelesaian tugas ini. Karena, berkat bantuan mereka saya bisa menyelesaikan tugas ini
dengan tepat dan juga kepada dosen pengampu yang membimbing saya selama proses
pembuatan review pada buku ini.
Dan harapan saya agar review pada buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah pengetahuan pembaca mengenai materi Aturan Rantai. Karena keterbatasan
pengetahuan, saya yakin masih banyak kekurangan dalam review ini, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat membantu untuk pembuatan review buku yang lain.

Medan, 2 Desember 2019

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalkulus merupakan bagian dari Matematika yang didalam ruang lingkupnya
berkaitan dengan limit fungsi, perhitungan diferensial, dan perhitungan integral.
Bahan ajar ini perlu diberikan kepada mahasiswa untuk membekali mereka
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerja sama.
Kalkulus pertama kali dikembangkan oleh Issac Newton pada abad 17 di
Inggris dan pada waktu yang bersamaan juga dikembangkan oleh Leibniz ( 1646 –
1716 ) di Jerman. Penelitian mereka yang dilakukan secara terpisah tersebut
menghasilkan kesimpulan yang sama. Hal-hal yang dipelajari berhubungan
dengan laju perubahan dan luas daerah. Perhitungan ini kemudian dikembangkan
lebih lanjut dan diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang terdapat pada
berbagai bidang disiplin ilmu.
Bahan ajar ini menyajikan kajian tentang konsep - konsep dasar materi / pokok
bahasan Kalkulus, khususnya limit, diferensial dan integral yang merupakan
materi yang harus dikuasai karena banyak kegunaannya untuk menyelesaikan
masalah- masalah didalam kehidupan sehari-hari, misalnya di bidang ekonomi,
tehnik dan lain sebagainya.

1.2 Tujuan
1. Mengulas isi sebuah buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih diri dalam berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
oleh sebuah buku.
4. Membandingkan isi buku agar mengetahui mana yang mudah di pahami
dan dimengerti

3
1.3 Identitas Buku
A. Buku Utama
• Judul Buku : Kalkulus Lanjut (Fungsi Variabel Banyak dan
Penerapannya)
• Penulis : Prayudi
• Kota Terbit : Yogyakarta
• Penerbit : Graha Ilmu
• Tahun : 2009
• ISBN : 978-979-756-460-5

B. Buku Pembanding
• Judul Buku : Kalkulus Edisi Kesembilan
• Penulis : Varberg, Purcell, Rigdon
• Kota Terbit :-
• Penerbit : Penerbit Erlangga
• Tahun : 2010
• ISBN : 0-13-1429-24-8

4
BAB II
RINGKASAN BUKU

2.1 BUKU UTAMA

ATURAN RANTAI

Penggunaan aturan rantai untuk menghitung turunan parsial, secara tidak langsung
𝜕𝑧 𝜕𝑧
telah digunakan, antara lain untuk menghitung 𝜕𝑥 dan 𝜕𝑦, yakni :

𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑢 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑢
= dan 𝜕𝑦 =
𝜕𝑥 𝜕𝑢 𝑑𝑥 𝜕𝑢 𝑑𝑦

Sebagai ilustrasi,

𝜕 𝜕
sin(𝑥𝑦 2 ) = cos(𝑥𝑦 2 ) (𝑥𝑦 2 ) = 𝑦 2 cos(𝑥𝑦 2 )
𝜕𝑥 𝜕𝑥

𝜕 𝜕
sin(𝑥𝑦 2 ) = cos(𝑥𝑦 2 ) (𝑥𝑦 2 ) = 2𝑥𝑦 cos(𝑥𝑦 2 )
𝜕𝑦 𝜕𝑦

Dalam proses perhitungan turunan parsial aturan rantai banyak memegang peranan
yang sangat penting. Berikut ini adalah berbagai macam aturan rantai yang seribg digunakan
untuk menghitung turunan parsial, khususnya turunan parsial dua atau tiga variabel. Aturan
rantai yang akan dibahas disini dapat dikembangkan untuk fungsi n variabel yang mana
tergantung pada tingkat kepentingannya.

1. Aturan Rantai Pertama


𝜕𝑧 𝜕𝑧
Andaikan 𝑧 = 𝑓 (𝑥, 𝑦) mempunyai turunan parsial dan ada. Bila 𝑥 =
𝜕𝑥 𝜕𝑦

𝑥 (𝑡), dan 𝑦 = 𝑦 (𝑡)yang dapat terdeferensiabel di t, maka 𝑧 = 𝐹(𝑡) dapat


didiferensialkan di t, yang diberikan oleh :

𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡

Contoh :

𝜕𝑧
Andaikan, 𝑧 = 4𝑥𝑦 + 𝑥 2 − 𝑦 2 dengan 𝑥 = 𝑡 cos 𝑡 dan 𝑦 = 𝑡 sin 𝑡. Hitunglah , dan
𝜕𝑡

nyatakan hasilnya dalam variabel t

5
Penyelesaian :

Mengingat,

𝜕𝑧
= 4𝑦 + 2𝑥
𝜕𝑥

𝜕𝑧
= 4𝑥 − 2𝑦
𝜕𝑦

𝑑𝑥
= cos 𝑡 − 𝑡 sin 𝑡
𝑑𝑡

𝑑𝑦
= sin 𝑡 − 𝑡 cos 𝑡
𝑑𝑡

Dengan rumus aturan rantai diperoleh :

𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡

= (4y +2x)(cos t – t sin t) + (4x-2y)(sin t + t cos t)

= (4t sin t + 2t cos t) (cos t – t sin t) + (4t cos t - 2t sin t) (sin t + t cos t)

= (4t sin t cos t- 4t2 sin2 t + 2t cos2 t – 2t2 sin t cos t) + (4t sin t cos t + 4t2 cos2 t – 2t
sin2 t – 2t2 sin t cos t)

= (8t-4t2) sin t cos t + (2t+4t2) sin2 t + (2t+4t2) cos2 t

= (8t-4t2) sin t cos t + (2t+4t2)(cos2 t - sin2 t)

= (4t – 2t2) sin 2t + (2t+4t2) cos 2t

2. Aturan Rantai Kedua


𝜕𝑧 𝜕𝑧
Andaikan 𝑧 = 𝑓 (𝑥, 𝑦)mempunyai turunan-turunan parsial dan . Misalkan pula
𝜕𝑥 𝜕𝑦

bahwa 𝑥 = 𝑥 (𝑟, 𝑡) dan 𝑦 = 𝑦(𝑟, 𝑡) juga mempunyai turunan-turunan parsial pertama


di (r,t). Maka, 𝑧 = 𝐹(𝑟, 𝑡) mempunyai turunan-turunan parsial di (r,t) yang diberikan
oleh :

𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= +
𝜕𝑟 𝜕𝑥 𝜕𝑟 𝜕𝑦 𝜕𝑟

6
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= +
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡

Rumus atuan kedua diatas, dapat dikembangkan lebih lanjut untuk fungsi n variabel
dimana masing-masing variabel bebasnya juga merupakan fungsi m variabel.

3. Penurunan Secara Implisit


Penurunan secara implisit secara tidak langsung telah dibahas dalam Kalkulus. Salah
satu manfaat dari aturan rantai adalah untuk menentukan tuunan fungsi yang
didefenisikan secara implisit. Isalkan y fungsi dari x yang didefenisikan secara
implicit, dan diberikan oleh persamaan 𝐹 (𝑥, 𝑦) = 0. Karena y fungsi dari, maka
dengan aturan rantai dihasilkan,

𝜕𝐹 𝑑𝑥 𝜕𝐹 𝑑𝑦
+ =0
𝜕𝑥 𝑑𝑥 𝜕𝑦 𝑑𝑥

Karena 𝑑𝑥⁄𝑑𝑥 = 1, maka dihasilkan rumus :

𝑑𝑦 𝜕𝐹/𝜕𝑥
=
𝑑𝑥 𝜕𝐹/𝜕𝑦

Dengan cara yang sama, misalkan x fungsi dari y yang didefenisikan secara
Implisit, dan diberikan oleh persamaan 𝐹 (𝑥, 𝑦) = 0, maka dihasilkan rumus :

𝑑𝑥 𝜕𝐹/𝜕𝑦
=
𝑑𝑦 𝜕𝐹/𝜕𝑥

7
2.2 BUKU PEMBANDING

ATURAN RANTAI
1). Diferensiasi Fungsi Komposit
Tinjau fungsi komposit 𝑦 = 𝑓 (𝑔(𝑥). Jika kita misalkan 𝑢 = 𝑔 (𝑥),
maka kita dapat memikirkan f sebagai fungsi u.

Teorema A
Misalkan 𝑦 = 𝑓 (𝑢) dan 𝑢 = 𝑔 (𝑥). Jika g terdiferensiasikan di x dan f
terdiferensiasikand di 𝑢 = 𝑔 (𝑥)., maka fungsi komposit 𝑓 °𝑔, yang
didefenisikan oleh (𝑓 °𝑔)(𝑥) = 𝑓 (𝑔(𝑥)), adalah terdiferensiasikan di x dan
(𝑓 °𝑔)′(𝑥) = 𝑓 ′ (𝑔(𝑥))𝑔′ (𝑥)

Yakni

𝐷𝑥 (𝑓(𝑔(𝑥))) = 𝑓 (𝑔(𝑥))𝑔′ (𝑥)

Atau

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
=
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑥

Turunan fungsi komposit adalah turunan fungsi sebelah luar dihitung pada
fungsi sebelah dalam, dikalikan turunan fungsi sebelah dalam.

2). Penerapan Aturan Rantai


Contoh :
Jika 𝑦 = (2𝑥 2 − 4𝑥 + 1)60 . Carilah 𝐷𝑥 𝑦
Penyelesaian :
Kita pikirkan jika pangkat ke-60 suatu fungsi x, yakni :
𝑦 = 𝑢60 dan 𝑢 = 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1
Fungsi sebelah luar adalah 𝑓 (𝑢) = 𝑢60 dan fungsi sebelah dalam 𝑢 =
𝑔 (𝑥) = 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1. Jadi,
𝐷𝑥 𝑦 = 𝐷𝑥 𝑓 (𝑔(𝑥)) = 𝑓 (𝑢)𝑔 (𝑥) = (60𝑢59 )(4𝑥 − 4)
= 60 (2𝑥 2 − 4𝑥 + 1)59 (4𝑥 − 4)

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Isi Materi


Adapun kelebihan yang terdapat dalam materi pada buku utama ini adalah sebagai
berikut :
• Pada buku karangan Prayudi terdapat sub materi aturan rantai.
• Latihan soal yang disajikan dalam buku karangan Prayudi sangat beragam.
• Pada buku karangan Prayudi ini contoh soal yang disajikan tidak hanya
dilengkapi dengan penyelesaian saja, tetapi juga diberikan penjelasan
mengenai penyelesaian tersebut.
• Model penulisan pada buku karangan Prayudi ini rapi, sehingga lebih nyaman
untuk dibaca dan dipahami.
• Pada buku karangan Prayudi ini materi disampaikan dengan jelas dan mudah
untuk dipahami.
Adapun kelebihan yang terdapat dalam materi pada buku utama ini adalah sebagai
berikut :
• Pada buku karangan Purcell terdapat teorema ataupun konsep dari aturan
rantai.
• Latihan soal yang disajikan dalam buku karangan Purcell sangat beragam.
• Pada buku karangan Purcell ini contoh soal yang disajikan tidak hanya
dilengkapi dengan penyelesaian saja, tetapi juga diberikan penjelasan
mengenai penyelesaian tersebut.
• Pada buku karangan Purcell ini materi disampaikan dengan jelas dan mudah
untuk dipahami.

3.2 Kelemahan Isi Materi


Adapun kelemahan yang terdapat dalam materi pada buku utama ini adalah sebagai
berikut :
• Penyampaian materi pada buku karangan Purcell memiliki pendekatan yang
berbeda, sehingga terkesan kurang efektif.
• Model penulisan pada buku karangan Purcell terkesan kurang rapi, sehingga
pembaca cukup bingung dan kesulitan untuk memahami materi.

9
• Pada buku karangan Prayudi rumus tidak diberi tanda sehingga pembaca
kesulitan untuk menemukan rumus tersebut.
• Pada buku karangan Purcell contoh soal hanya dilengkapi dengan
penyelesaian saja, tidak dilengkapi penjelasan mengenai penyelesaian
tersebut.

10
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kritik buku yang dilakukan penulis, kedua buku ini saling
melengkapi. Kekurangan pada buku karangan Purcell dapat ditutupi dengan kelebihan
dari buku Prayudi dan sebaliknya. Sehingga untuk mampu mempelajari materi aturan
rantai.

4.2 Saran
Disetiap akhir bab sebaiknya dicantumkan kesimpulan sehingga memudahkan
pembaca untuk memahami materi pada setiap pembahasan bab. Untuk buku karangan
Prayudi sebaiknya variasi soalnya lebih diperbanyak sehingga pembaca bisa
mengasah kemampuan memahami materi. Untuk buku karangan Purcell sebaiknya
contoh soalnya lebih bervariasi sehingga pembaca tidak terlalu kesulitan untuk
menyelesaikan soal-soal yang disajikan.
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan ini meskipun penulisan ini
jauh dari sempurna minimal telah diimplementasikan pada tulisan ini. Masih banyak
kesalahan dari penulisan, karena manusia adalah tempat salah dan dosa. Penulis juga
butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk lebih bisa memahami mata
kuliah Kalkulus Multivariabel ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prayudi. 2009. Kalkulus Lanjut. Yogyakarta : Graha Ilmu

Rigdon., Varberg., dan Purcell,. 2010. Kalkulus Edisi Kesembilan : Penerbit Erlangga

12

Anda mungkin juga menyukai