“ATURAN RANTAI”
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat yang diberikan-Nya, saya dapat menyelesaikan dan memenuhi tugas mata kuliah
Kalkulus Peubah Banyak.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu saya dalam
penyelesaian tugas ini. Karena, berkat bantuan mereka saya bisa menyelesaikan tugas ini
dengan tepat dan juga kepada dosen pengampu yang membimbing saya selama proses
pembuatan review pada buku ini.
Dan harapan saya agar review pada buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah pengetahuan pembaca mengenai materi Aturan Rantai. Karena keterbatasan
pengetahuan, saya yakin masih banyak kekurangan dalam review ini, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat membantu untuk pembuatan review buku yang lain.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengulas isi sebuah buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih diri dalam berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
oleh sebuah buku.
4. Membandingkan isi buku agar mengetahui mana yang mudah di pahami
dan dimengerti
3
1.3 Identitas Buku
A. Buku Utama
• Judul Buku : Kalkulus Lanjut (Fungsi Variabel Banyak dan
Penerapannya)
• Penulis : Prayudi
• Kota Terbit : Yogyakarta
• Penerbit : Graha Ilmu
• Tahun : 2009
• ISBN : 978-979-756-460-5
B. Buku Pembanding
• Judul Buku : Kalkulus Edisi Kesembilan
• Penulis : Varberg, Purcell, Rigdon
• Kota Terbit :-
• Penerbit : Penerbit Erlangga
• Tahun : 2010
• ISBN : 0-13-1429-24-8
4
BAB II
RINGKASAN BUKU
ATURAN RANTAI
Penggunaan aturan rantai untuk menghitung turunan parsial, secara tidak langsung
𝜕𝑧 𝜕𝑧
telah digunakan, antara lain untuk menghitung 𝜕𝑥 dan 𝜕𝑦, yakni :
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑢 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑢
= dan 𝜕𝑦 =
𝜕𝑥 𝜕𝑢 𝑑𝑥 𝜕𝑢 𝑑𝑦
Sebagai ilustrasi,
𝜕 𝜕
sin(𝑥𝑦 2 ) = cos(𝑥𝑦 2 ) (𝑥𝑦 2 ) = 𝑦 2 cos(𝑥𝑦 2 )
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕 𝜕
sin(𝑥𝑦 2 ) = cos(𝑥𝑦 2 ) (𝑥𝑦 2 ) = 2𝑥𝑦 cos(𝑥𝑦 2 )
𝜕𝑦 𝜕𝑦
Dalam proses perhitungan turunan parsial aturan rantai banyak memegang peranan
yang sangat penting. Berikut ini adalah berbagai macam aturan rantai yang seribg digunakan
untuk menghitung turunan parsial, khususnya turunan parsial dua atau tiga variabel. Aturan
rantai yang akan dibahas disini dapat dikembangkan untuk fungsi n variabel yang mana
tergantung pada tingkat kepentingannya.
𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡
Contoh :
𝜕𝑧
Andaikan, 𝑧 = 4𝑥𝑦 + 𝑥 2 − 𝑦 2 dengan 𝑥 = 𝑡 cos 𝑡 dan 𝑦 = 𝑡 sin 𝑡. Hitunglah , dan
𝜕𝑡
5
Penyelesaian :
Mengingat,
𝜕𝑧
= 4𝑦 + 2𝑥
𝜕𝑥
𝜕𝑧
= 4𝑥 − 2𝑦
𝜕𝑦
𝑑𝑥
= cos 𝑡 − 𝑡 sin 𝑡
𝑑𝑡
𝑑𝑦
= sin 𝑡 − 𝑡 cos 𝑡
𝑑𝑡
𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡
= (4t sin t + 2t cos t) (cos t – t sin t) + (4t cos t - 2t sin t) (sin t + t cos t)
= (4t sin t cos t- 4t2 sin2 t + 2t cos2 t – 2t2 sin t cos t) + (4t sin t cos t + 4t2 cos2 t – 2t
sin2 t – 2t2 sin t cos t)
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= +
𝜕𝑟 𝜕𝑥 𝜕𝑟 𝜕𝑦 𝜕𝑟
6
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= +
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡
Rumus atuan kedua diatas, dapat dikembangkan lebih lanjut untuk fungsi n variabel
dimana masing-masing variabel bebasnya juga merupakan fungsi m variabel.
𝜕𝐹 𝑑𝑥 𝜕𝐹 𝑑𝑦
+ =0
𝜕𝑥 𝑑𝑥 𝜕𝑦 𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝜕𝐹/𝜕𝑥
=
𝑑𝑥 𝜕𝐹/𝜕𝑦
Dengan cara yang sama, misalkan x fungsi dari y yang didefenisikan secara
Implisit, dan diberikan oleh persamaan 𝐹 (𝑥, 𝑦) = 0, maka dihasilkan rumus :
𝑑𝑥 𝜕𝐹/𝜕𝑦
=
𝑑𝑦 𝜕𝐹/𝜕𝑥
7
2.2 BUKU PEMBANDING
ATURAN RANTAI
1). Diferensiasi Fungsi Komposit
Tinjau fungsi komposit 𝑦 = 𝑓 (𝑔(𝑥). Jika kita misalkan 𝑢 = 𝑔 (𝑥),
maka kita dapat memikirkan f sebagai fungsi u.
Teorema A
Misalkan 𝑦 = 𝑓 (𝑢) dan 𝑢 = 𝑔 (𝑥). Jika g terdiferensiasikan di x dan f
terdiferensiasikand di 𝑢 = 𝑔 (𝑥)., maka fungsi komposit 𝑓 °𝑔, yang
didefenisikan oleh (𝑓 °𝑔)(𝑥) = 𝑓 (𝑔(𝑥)), adalah terdiferensiasikan di x dan
(𝑓 °𝑔)′(𝑥) = 𝑓 ′ (𝑔(𝑥))𝑔′ (𝑥)
Yakni
Atau
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
=
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑥
Turunan fungsi komposit adalah turunan fungsi sebelah luar dihitung pada
fungsi sebelah dalam, dikalikan turunan fungsi sebelah dalam.
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
• Pada buku karangan Prayudi rumus tidak diberi tanda sehingga pembaca
kesulitan untuk menemukan rumus tersebut.
• Pada buku karangan Purcell contoh soal hanya dilengkapi dengan
penyelesaian saja, tidak dilengkapi penjelasan mengenai penyelesaian
tersebut.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kritik buku yang dilakukan penulis, kedua buku ini saling
melengkapi. Kekurangan pada buku karangan Purcell dapat ditutupi dengan kelebihan
dari buku Prayudi dan sebaliknya. Sehingga untuk mampu mempelajari materi aturan
rantai.
4.2 Saran
Disetiap akhir bab sebaiknya dicantumkan kesimpulan sehingga memudahkan
pembaca untuk memahami materi pada setiap pembahasan bab. Untuk buku karangan
Prayudi sebaiknya variasi soalnya lebih diperbanyak sehingga pembaca bisa
mengasah kemampuan memahami materi. Untuk buku karangan Purcell sebaiknya
contoh soalnya lebih bervariasi sehingga pembaca tidak terlalu kesulitan untuk
menyelesaikan soal-soal yang disajikan.
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan ini meskipun penulisan ini
jauh dari sempurna minimal telah diimplementasikan pada tulisan ini. Masih banyak
kesalahan dari penulisan, karena manusia adalah tempat salah dan dosa. Penulis juga
butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk lebih bisa memahami mata
kuliah Kalkulus Multivariabel ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Rigdon., Varberg., dan Purcell,. 2010. Kalkulus Edisi Kesembilan : Penerbit Erlangga
12