Anda di halaman 1dari 11

ATURAN RANTAI

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kalkulus Multivariabel

Dosen Pengampu : Rahmi Yuliana, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Agung Prabowo Utomo 2016.11.0859


2. Muli Aprida 2016.11.0856

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PARIS BERANTAI
KOTABARU
2017

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah menolong hamba-
hamba-Nya menyelesaikan tantangan yang dihadapi dengan penuh kemudahan, tanpa
pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tidak lupa kami haturkan sholawat serta salam kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan para sahabat. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rahmi Yuliana, S.Pd. M.Pd. selaku dosen
pengampu yang telah memberikan bimbingannya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Kalkulus Multivariabel dengan judul Aturan Rantai dan juga agar pembaca bisa lebih
memahami lagi mengenai materi aturan rantai. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat yang besar, baik kepada diri kami pribadi maupun pada para
pembacanya. Makalah ini tentunya memiliki kekurangan, yang kami harapkan kepada
para pembaca ialah kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan
kedepannya. Terima kasih.

Kotabaru, September 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul .............................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Aturan Rantai .............................................................. 2
2.2 Aturan Rantai Untuk Fungsi Dua Variabel .............................. 3
2.3 Aturan Rantai Untuk Fungsi Tiga Variabel .............................. 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................... 7
3.2 Saran ......................................................................................... 7

DaftarPustaka ................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayangkan jika anda harus mencari turunan dari:
() = (2 2 4 + 1)60

Pertama anda harus mengalikan 60 faktor kuadrat 2 2 4 + 1 dan


kemudian mendiferensiasikan polinomial berderajat 120 yang dihasilkan. Atau
bagaimana dengan mencoba mencari turunan G() = sin 3. Kita mungkin
dapat menggunakan identitas trigonometri untuk mereduksinya menjadi sesuatu
yang bergantung pada sin x dan cos x dan kemudian menggunakan aturan-
aturannya.

Ternyata terdapat cara yang lebih baik yaitu dengan menggunakan aturan
rantai. Aturan rantai sedemikian pentingnya sehingga anda akan jarang
mendiferensiasikan fungsi tanpa menggunakannya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
- Bagaimana cara mengoperasikan turunan dengan menggunakan aturan rantai?
- Bagaimana cara mengoperasikan turunan dari dua variabel dengan
menggunakan aturan rantai?
- Bagaimana cara mengoperasikan turunan dari tiga variabel dengan
menggunakan aturan rantai?

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan pembahasan dari makalah ini adalah agar para pembaca dan kami pribadi
dapat lebih memahami lagi tentang materi aturan rantai.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Aturan Rantai

Aturan rantai adalah aturan untuk mencari turunan fungsi komposisi. Misal
() = (2 + 1)5 , amati bahwa F berupa fungsi komposisi. Aturan rantai untuk
fungsi-fungsi komposisi satu variabel ialah sebagai berikut.

Jika = (()) dengan dan merupakan fungsi yang terdefinisi dan


dapat diturunkan, maka dalam notasi Leibniz dapat ditulis:

Atau dalam notasi aksennya ialah:

( ) () = (()) ()

Contoh:

1. Jika = (2 2 4 + 1)60 , carilah ! ( adalah diferensial dari atau


() dari ().
Penyelesaian :
Kita pikirkan sebagai pangkat ke- 60 suatu fungsi , yakni = 60 dan
= 2 2 4 + 1
fungsi sebelah luar f(x) = 60 dan fungsi sebelah dalam adalah = () =
2 2 4 + 1
= (())
= ()()
= (6059 )(4 4)
= 60(2 2 4 + 1)59 (4 4)

2
1
2. Jika y = (2 5 7)3 Carilah

Penyelesaian:
Misal: = 2 5 7
1
= = 3
3
= (())
= ()()
= (34 )(10 4 )
3
= 4 10 4
30 4
= (2 5 7)4

3. Jika () = (( )), maka carilah ()!


Penyelesaian:

() = (( )) ( )

= (( ))[( )] ( )

= (( )) ( ) 2

4. (5 sin3 (cos( 2 + 5 + 1)4 )) adalah.


Penyelesaian:
(cos( 2 + 5 + 1)4 )
= sin( 2 + 5 + 1)4 . ( ( 2 + 5 + 1)4
= sin( 2 + 5 + 1)4 . 4 ( 2 + 5 + 1)3 . (2 + 5)
= (8 + 20)( 2 + 5 + 1)3 . sin( 2 + 5 + 1)4

2.2 Aturan Rantai untuk Fungsi Dua Variabel

Menurut Varberg, dkk. (2007: 265) ada dua versi aturan rantai untuk fungsi
dua variabel.

3
Versi Pertama jika = (, ) dengan dan adalah fungsi , maka

masuk akal untuk menanyakan , dan seharusnya ada rumus untuknya.

Teorema A | Aturan Rantai


Misalkan = () dan = () terdeferensiasikan di dan misalkan =
(, ) terdeferensiasikan di ( (), ()). Maka = ((), ()) dapat
dideferensiasikan di dan


= +

Contoh:

1. Misalkan = 4 , dengan = 2 dan = 3 . Carilah !

Penyelesaian:

= +

= 4 3 (2) + 4 (3 2 )
= 8 3 + 4 (3 2 )
= 8(2)3 ( 3 ) + (2)4 3( 3 )2
= 8(8 3 ) 3 + 16 4 (3 6 )
= 64 6 + 4810

2. Misalkan = 2 3 , dengan = 3 dan = 2 . Carilah .

Penyelesaian:

= +

= (2 3 )(3 2 ) + (3 2 2 )(2)
= 6 3 2 + 6 2 2
= 6 3 ( 2 )3 2 + 6( 3 )2 ( 2 )2
= 611 + 611
= 1211

4
Versi Kedua Misalkan bahwa = (, ) dengan = (, ) dan =
(, ). Maka masuk akal untuk menanyakan / dan /

Teorema B | Aturan Rantai

Misalkan = (, ) dan = (, ) mempunyai turunan-turunan parsial


pertama di (, ) dan misalkan = (, ) terdeferensiasikan di
((, ), (, )). Maka = ((, ), (, )) mempunyai turunan-turunan
parsial pertama yang diberikan oleh:

1. = + 2. = +

Contoh:
1. Jika = 3 2 2 dengan = 2 + 7 dan = 5. Carilah /, dan
nyatakan dalam bentuk s dan t!
Penyelesaian:

= +

= (6)(7) + (2)(5)
= 42(2 + 7) 10(5)
= 84 + 294 50 2


2. Tentukan dan jika = (, ) = dengan = 2 dan =

2 + !
Penyelesaian:

a) = +

= (2) + (2)
= 2 (1 + )
= 2 2+ (2 + 1)

5

b) = +

= (1) + (1)
= ( 1)
= 2+ (2 1)

2.3 Aturan Rantai untuk Fungsi Tiga Variabel

Jika = (), = (), dan = () fungsi yang diferensial di , dan =


(, , ) diferensial di titik ((), (), ()), maka = ((), (), ())
diferensial di , dan

= + +

Contoh:
1. Jika = 2 + 2 + 2 + , dengan = , = , dan = + 2,

carilah !

Penyelesaian:

= + +

= (2 + )() + (2 + )(1) + (2)(2)


= (2 + )() + (2 2 + )(1) + (2 + 4)2
= 2 2 + 2 2 + 2 + 10

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aturan rantai adalah aturan untuk mencari turunan fungsi komposisi. Aturan
rantai ini efektif digunakan dalam mencari turunan yang mempunyai pangkat
yang besar. Aturan rantai ini tidak hanya digunakan pada fungsi yang satu
variabel saja, namun juga pada fungsi yang memiliki dua atau tiga variabel.
3.2 Saran
Aturan rantai ini sangat penting dipelajari untuk memudahkan setiap
pembaca dalam mengerjakan suatu turunan fungsi yang memiliki pangkat yang
besar. Oleh karena itu, kami menyarankan kepada para pembaca untuk lebih
memahami materi aturan rantai ini. Kami juga berharap atas kritik dan sarannya
agar dalam pembuatan makalah lainnya bisa lebih baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Varberg, Dale, dkk. 2003. Kalkulus Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Varberg, Dale, dkk. 2007. Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai