Anda di halaman 1dari 12

Fungsi Dua Variabel atau Lebih dan Turunan Parsial

A. Fungsi Dua Variabel atau Lebih


1. Definisi Fungsi Dua Variabel
Fungsi Dua Variabel adalah sebuah fungsi yang bernilai real dari dua variable
real, yakni fungsi f yang memadamkan setiap pasangan terurut ( x,y ) pada suatu
himpunan D dari bidang dengan bilangan real tunggal f( x,y ).

Sebagai ilustrasi, perhatikan gambar berikut :

Example :
Berikut diberikan beberapa contoh fungsi dengan dua variable

f ( x , y )=x 2+3 y 2
f ( x , y )=2 x √ y

 Perhatikan bahwa
2 2
f (−1,4 )=(−1) +3 (4) =49 dan g (−1,4 )=2 (−1 ) √ 4=−4.
 Himpunan D disebut sebagai Daerah Asal fungsi, disebut sebagai daerah
asal alami ( natural domain ) jika tidak dinyatakan secara khusus, yaitu
himpunan semua titik ( x,y ) pada suatu bidang dimana fungsi tersebut
bermakna dan menghasilkan bilangan real.
 Daerah asal alami fungsi nomor 1 adalah seluruh bidang, sementara
daerah asal alami fungsi nomor 2 adalah { ( x , y ) :−∞< x< ∞ , y ≥ 0 }.

Example :
Sketsalah untuk daerah asal alami

f ( x , y )= √ y−x 2
x 2 +( y−1)2
Solution :
Daerah asal alami agar fungsi ini bermakna adalah seluruh bidang diluar
{( x , y ) : x 2 ≤ y } dan titik ( 0,1 ). Dalam bentuk sketsa dinyatakan sebagai berikut :

Example :
Sketsalah grafik fungsi berikut
1
f ( x , y )= √ 36−9 x 2−4 y 2
3
Solution :
1
Misal z = √ 36−9 x 2−4 y 2 dan perhatikan bahwa z ≥ 0. Jika kedua ruas
3
dikuadratkan dan disederhanakan, maka diperoleh persamaan elipsoida

9 x 2−4 y 2+ 9 z2=36

Example :
Sketsalah grafik fungsi berikut

z=f ( x , y )= y 2−x 2
Solution :
Sketsa grafik merupakan sebuah paraboloida

2. Kurva Ketinggian dan Peta Kontur

 Untuk memudahkan peta grafik fungsi z = f( x,y ), diberikan bidang mendatar


z = c yang memotong permukaan kurva.

 Proyeksi kurva ini pada bidang -xy disebut kurva ketinggian sedangkan
kumpulan kurva-kurva yang demikian disebut peta kontur.
Example :
Gambar peta kontur untuk permukaan yang berpadanan dengan dua fungsi berikut
1
z=
3
√ 36−9 x2 −4 x 2 dan z=x2 − y 2
Solution :
1
Kurva-kurva ketinggian dari z= √ 36−9 x2 −4 x 2 dan z=x2 − y 2 berpadanan
3
dengan z = 0; 1; 1.5; 1.75; 2 dan z=x 2− y 2 yang berpadanan dengan z = -5; -4;
…..; 3; 4 masing-masing diperlihatkan pada gambar berikut
Example :
Sketsa peta kontur untuk fungsi
z=f ( x , y )=xy
Yang berpadanan dengan nilai z = -4, -1, 0, 1, 4

3. Grafik Komputer Kurva Ketinggian


 Gambar – gambar berikut memperlihatkan perpadanan antara permukaan,
grafik ketinggian dan peta kontur.
 Perhatikan bahwa kita memutar bidang -xy sehingga sumbu -x menuju ke
kanan, agar lebih mudah untuk menghubungkan permukaan dan kurva – kurva
ketinggian.
4. Fungsi Tiga Variabel atau Lebih

 Beberapa kondisi terkadang ditentukan oleh tiga variable atau lebih, sehingga
menghasilkan suatu fungsi dengan tiga atau lebih variable.
 Misalkan suhu di suatu ruangan yang dipengaruhi oleh lokasi ( x,y,z )
sehingga menghasilkan fungsi T( x,y,z ).
 Kecepatan fluida yang dipengaruhi oleh lokasi ( x,y,z ) selain waktu t
sehingga menghasilkan fungsi V( x,y,z,t )
 Nilai rata-rata ujian 30 mahasiswa yang dipengaruhi oleh masing – masing
nilai mahasiswa ( x 1 , x 2 ,… , x 30 ) sehingga menghasilkan fungsi V ( x 1 , x 2 , … , x 30)
.
Example :
Carilah daerah asal untuk masing-masing fungsi berikut dan jelaskan permukaan
-permukaan ketinggian untuk f.

1) f ( x , y , z )=√ x 2+ y 2+ z 2−1
1
2) g ( w , x , y , z ) = 2 2 2 2
√ w + x + y + z −1
Solution :
 Untuk menghindari akar bilangan negatif, maka bilangan terurut ( x,y,z )
harus memenuhi x 2+ y 2+ z 2 ≥1, sehingga daerah asal fungsi f terdiri dari
semua titik ( z,y,z ) yang terletak pada atau diluar lingkaran satuan.
Permukaan ketinggian dari fungsi f adalah permukaan di ruang tiga yang
memenuhi f( x,y,z ) = √ x 2+ y 2 + z 2−1 = c sehingga c ≥ 0.
Hubungan ini menuju ke x 2+ y 2+ z 2=c+1 , sebuah bola yang berpusat di
titik asal ( 0,0,0 ).
 Bilangan berurutan ( w,x,y,z ) harus memenuhi w 2+ x2 + y 2 + z 2> 1 untuk
menghindari akar bilangan negatif dan pembagian oleh 0.
Example :
Misalkan F( x,y,z ) = z−x 2− y 2 . Jelaskan permukaan ketinggian untuk F dan
plotlah permukaan ketinggian untuk -1, 0, 1, dan 2.
Solution :
Hubungan F( x,y,z ) = z−x 2− y 2=c menuju ke z = c + x 2+ y 2 merupakan sebuah
parabolaida yang membuka ke atas dengan puncak di ( 0,0, c ).
B. Turunan Parsial
1. Definisi Turunan Parsial
Misalkan f fungsi dua variabel x dan y. Jika y dijaga agar tetap konstan.
Katakanlah y= y 0, maka f (x , y 0 ) adalah fungsi satu variabel x. Turunanya di
x=x 0 disebut Turunan Parsial f terhadap x di ( x 0 , y 0 ) dan dinyatakan oleh
f x ( x 0 , y 0 ), dengan notasi :

f ( x 0+ ∆ x , y 0 ) − ( x 0 , y 0 )
f x ( x 0 , y 0 )= lim
∆x → 0 ∆x

Dengan cara yang sama, turunan parsial f terhadap y di ( x 0 , y 0 ) dinyatakan


oleh f y ( x 0 , y 0 ) , dengan notasi :

f ( x 0 , y 0+ ∆ y ) −( x 0 , y 0 )
f y ( x 0 , y 0 )= lim
∆ x →0 ∆y

Example :
Carilah f x ( 1,2 ) dan f y ( 1,2 ) jika f ( x , y )=x 2 y +3 y 2
Solution :
Untuk mencari f x ( x , y ) kita perlakukan y sebagai konstanta dan diturunkan
terhadap x,
f x ( x , y )=2 xy +0

Sehingga diperoleh
f x ( 1,2 )=2 (1 )( 2 )=4

Dengan cara yang sama, diperoleh

f y ( x , y )=x 2+ 9 y 2
Sehingga
f y ( 1,2 ) =12+ 9(2)2 =37

Jika z = f(x,y), turunan parsial dapat dinyatakan dengan notasi lain sebagai
berikut :
∂ z ∂f (x , y)
f x ( x , y )= =
∂x ∂x

∂z ∂f (x , y)
f y ( x , y )= =
∂y ∂y
∂ ∂
Notasi dan disebut operator linier yang memiliki fungsi setara dengan
∂x ∂y
d
operator D x dan yang kita jumpai pada turunan fungsi satu variabel.
dx

Example :
∂z ∂z
Jika z=x 2 sin ( xy 2 ) , carilah dan
∂x ∂y
Solution :

∂z
=x 2 y 2 cos ( xy 2 )+ 2 x sin ( xy 2 )
∂y
∂z
=x 2 cos ( xy 2 ) .2 xy
∂y

¿ 2 x3 y cos ⁡( xy 2)

2. Turunan Parsial Tingkat Tinggi

Secara umum karena turunan parsial suatu fungsi x dan y adalah fungsi lain dari
dua variabel yang sama ini, maka turunan tersebut dapat dideferensialkan secara
parsial terhadap x dan y, yang menghasilkan empat buah turunan parsial kedua
dari fungsi f :
∂ ∂f ∂2
f xx = = 2
∂x ∂x ∂x ( )
∂ ∂f ∂2
f yy = ( )
= 2
∂y ∂y ∂y
∂ ∂f ∂2
f xy =( f x ) y = ( ) =
∂ y ∂x ∂ y ∂ x

∂ ∂f ∂2
f yx=( f y ) x = ( ) =
∂x ∂ y ∂ x∂ y

Example :
Carilah keempat turunan parsial kedua dari :

x 3 2
f ( x , y )=xe y −sin x y
y

Solution :
1 x
f x ( x , y )=e y +3 x 2 y 2− cos
y y

x x
f y ( x , y )=xe y +2 x 2 y + cos
y 2
y

Sehingga diperoleh turunan parsial adalah


∂ y 1 x 1 x
f xx = (
∂x y y )
e +3 x 2 y 2− cos =6 xy 2 + 2 sin
y y

∂ x x
f yy=
∂y (
xe y +2 x 2 y + 2 cos
y y )
y 2 x2 x 2x x
¿ xe + 2 x y + 4
sin − 3 cos
y y y y

∂ 1 x
f xy =
∂y (
e y +3 x2 y 2− cos
y y )
y 2 x x 1 x
= e +6 x y− sin + 2 cos
y 3
y y y

∂ x x x x 1 x
f yx =
∂x ( y y )
xe y +2 x 3 y + 2 cos =e y +6 x 2 y− 3 sin + 2 cos
y y y y

 Turunan parsial tingkat tiga dan seterusnya dapat didefinisikan dengan


cara yang sama dengan notasi yang serupa.
 Jika turunan parsial ketiga dari suatu fungsi f(x,y) diperoleh dari turunan
parsial pertama terhadap x lalu turunan kedua terhadap y, maka notasinya
ditunjukkan oleh :
∂ ∂ ∂f ∂ ∂2 f ∂3
[ ( )] ( )
∂y ∂y ∂x
= = 2 =f xyy
∂ y ∂ yx ∂ y ∂ x

3. Turuna Parsial Fungsi Tiga Variabel atau Lebih


Misalkan f suatu fungsi tiga variabel x, y, dan z. Turunan parsial f terhadap
x di (x,y,z) dinyatakan oleh f x ( x , y , z) atau ∂ x (x , y , z ) atau ∂ x dan didefinisikan
oleh
f ( x + ∆ x , y , z )−f ( x , y , z)
f x ( x , y , z )= lim
∆ x →0 ∆x

 Dengan demikian f x ( x , y , z ) dapat diperoleh dengan memperlakukan y


dan z sebagai konstanta dan menuruntak f terhadap x.
 Turunan parsial terhadap y dan z dapat dilakukan dengan cara yang sama.
 Selanjutnya turunan parsial seperti f xy dan f xyz yang melibatkan
differensiasi terhadap lebih dari satu variabel disebut turunan parsial
campuran.
Example :
Hitunglah masing-masing turunan parsial f x , f y ,dan f z jika diberikan fungsi
f(x,y,z) = xy + 2 yz +3 zx
Solution :
Untuk memperoleh f x , perlakukan x dan z sebagai konstanta, sehingga
f(x,y,z) = xy + 2 yz
dan
f(x,y,z) = 2 y +3 z
FUNGSI DUA VARIABEL ATAU LEBIH DAN TURUNAN PARSIAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Kalkulus Lanjut

Dosen Pembimbing :

Fatqurrahman, M.Pd

Oleh :

Kelompok 5 :

Rizky Ayu Kusumawardhani 1810251009


Gitta Rowindi 1810251010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

TAHUN 2019

Daftar Pustaka

Varberg Dale, J. Purcel Edwin, E. Rigdon Steven. Kalkulus Edisi Kesembilan. 2011. Jakarta :

Erlangga

Anda mungkin juga menyukai