Anda di halaman 1dari 18

LECTURE NOTES

MATH6162 – Mathematics

Week 7

Fungsi Multi Variable


LEARNING OUTCOMES

Peserta diharapkan mampu menggunakan fungsi peubah banyak untuk menyelesaikan masalah
optimasi.

OUTLINE MATERI :

1. Fungsi Dua Peubah atau lebih

2. Turunan Parsial

3. Aturan Rantai Pada Turunan Parsial

4. Nilai Eksrim pada Fungsi Dua Peubah


Fungsi Multi Variabel

A. Fungsi Dua Variabel atau Lebih


Dalam keadaan yang sebenarnya, banyak hal yang bergantung pada dua atau lebih faktor,
misalnya:
• Volume dari suatu silinder V bergantung pada jari-jari alas silinder r dan tinggi silinder h
(V = πr2h)
• Volume dari suatu balok V bergantung pada panjang l, lebar w, dan tinggi h (V = lwh).
Kita dapat menggunakan notasi fungsi peubah banyak untuk mendeskripsikan suatu variabel
yang bergantung pada banyak variabel lainnya.

Definisi: Fungsi 2 Variabel


Misalkan D = {(x,y)| x,y ϵ R} adalah subhimpunan pada bidang xy. Fungsi dua peubah f
adalah suatu pemetaan dari pasangan bilangan real (x,y) di D ke suatu nilai real z.
Himpunan D adalah domain dari f, dan himpunan dari nilai-nilai z yang bersesuain
dengan D adalah daerah hasil dari f.

Sering kali kita tuliskan z = f(x,y). Variabel x dan y adalah variabel yang independen, dan z
adalah variabel yang dependen.

Contoh A.1
Misalkan f(x,y) = x2 – xy + 2y. Tentukan domain dar f, dan tentukan nilai f(1,2), f(2,1), f(t, 2t),
f(x2, y), dan f(x + y, x - y).
Jawab:
Karena f(x,y) adalah fungsi polinom, maka domainnya dalah semua nilai x dan y di bilangan
real. Kemudian,
f (1,2) = 12 – (1)(2) + 2(2) = 3
f (2,1) = 22 – (2)(1) + 2(1) = 4
f (t,2t) = t2 – (t)(2t) + 2(2t) = -t2 + 4t

MATH 6162 - Mathematics


f(x2,y) = (x2)2 – (x2)(y) + 2y = x4 – x2y + 2y
f(x + y, x - y) = (x + y)2 – (x + y)(x - y) + 2(x – y) = 2 (y2 + xy + x - y)

Definisi: Grafik Fungsi 2 Variabel


Misalkan f adalah fungsi 2 variabel dengan D adalah domainnya. Grafik dari f adalah
himpunan

Definisi: Kurva Ketinggian


Kurva ketinggian dari fungsi dua variabel f adalah kurva dalam bidang xy dengan
persamaan f(x,y) = k, dimana k adalah konstanta di daerah hasil f.

MATH6162 - Mathematics
Ingat bahwa kurva ketinggian dengan persamaan f(x,y) = k adalah himpunan semua titik
pada domain f yang berkorespondensi dengan titik di permukaan z = f(x,y) yang memiliki
ketinggian k yang sama. Dengan menggambarkan kurva ketinggian untuk beberapa nilai k pada
koordinat yang sama, maka akan diperoleh suatu peta kontur. Sebagai contoh, perhatikan gambar
di bawah ini, sebelah kiri menggambarkan gunung dan sebelah kanannya adalah peta kontur dari
gunung tersebut.

Contoh A.2
Tentukan domain dari fungsi berikut
f ( x, y, z) = x + y − z + xe yz

Jawab:
f(x, y, z) adalah bilangan real yang dipenuhi oleh x + y – z ≥ 0. Dengan demikian, domainnya
adalah
D = {(x, y , z) | z ≤ x + y}

B. Turunan Parsial dan Aturan Rantai


Dalam fungsi 1 variabel x, tidak terdapat keambiguan jika kita membahas kecepatan
perubahan f(x) terhadap x. Namun, situasi menjadi berbeda ketika kita mempelajari kecepatan
perubahan suatu fungsi dua variabel atau lebih. Sebagai contoh, misalkan diketahui fungsi z =
f(x,y), maka ketika kita mengatakan “kecepatan perubahan z terhadap x dan y”, akan muncul
makna yang ambigu. Satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan membiarkan salah satu

MATH6162 - Mathematics
variabel konstan dan menganggap bahwa kecepatan perubahan fungsinya adalah terhadap
variabel lainnya.

Definisi: Turunan Parsial Fungsi Dua Variabel


Misalkan z = f(x,y) . Maka turunan parsial f terhadap x (biasa ditulis fx) adalah

Dan turunan parsial f terhadap y (biasa ditulis fy) adalah

Contoh B.1
f f
Tentukan dan jika f(x,y) = 2x2y3 – 3xy2 + 2x2 + 3y2 + 1.
x y
f
Untuk menentukan , anggaplah y sebagai konstan dan turunkan fungsinya terhadap x,
x
sehingga diperoleh
f
= 4xy3 – 3y2 + 4x
x
f
Untuk menentukan , anggaplah x sebagai konstan dan turunkan fungsinya terhadap y,
y
sehingga diperoleh
f
= 6x2y2 – 6xy + 6y
y

Contoh B.2
Misalkan f(x,y) = 4 – 2x2 – y2. Tentukan gradient garis
singgung dari kurva perpotongan antara z = f(x,y) dengan bidang
y = 1 pada titik (1,1,1).
Jawab:
Gradien garis singgung kurva secara umum adalah

MATH6162 - Mathematics
f 
= (4 – 2x2 – y2) = -4x.
x  x
Sedangkan pada titik (1,1,1), gradien garis singgungnya adalah
f
= −4(1) = −4
x (1,1)

f
Misalkan z = f(x,y) adalah fungsi dua variabel. Telah diketahui sebelumnya bahwa
x
f
dan adalah turunan parsial pertama terhadap x dan y. Turunan parsial yang pertama ini dapat
y
digunakan untuk mencari turunan parsial kedua dan seterusnya, yang dapat diilustrasikan dalam
diagram berikut ini.

Contoh B.3

f ( x, y ) = 2 xy 2 − 3x 2 + xy 3
 f x 
fx = (2 xy 2 − 3x 2 + xy 3 ) = 2 y 2 − 6 x + y 3 f xx = = (2 y 2 − 6 x + y 3 ) = −6
x x x
 f y 
f y = (2 xy 2 − 3x 2 + xy 3 ) = 4 xy + 3xy 2 f yy = = (4 xy + 3xy 2 ) = 4 x + 6 xy
y y y
f x  f y 
f xy = = (2 y 2 − 6 x + y 3 ) = 4 y + 3 y 2 f yx = = (4 xy + 3xy 2 ) = 4 y + 3 y 2
y y x x

MATH6162 - Mathematics
Teorema Clairaut
Jika f(x,y) dan turunan parsial fx, fy, fxy, dan fyx kontinu pada daerah terbuka R, maka

Untuk setiap (x,y) di R

Sekarang, mari kita review kembali bahwa aturan rantai pada fungsi 1 variabel dapat dilihat pada
diagram di bawah ini

Teorema: Aturan Rantai Dengan 1 Variabel Independen


Misalkan w = f(x,y), dimana f fungsi terdiferensialkan di x dan y. Jika x = g(t) dan y =
h(t), dimana g dan h adalah fungsi yang terdiferensialkan terhadap t, maka w juga fungsi
yang terdiferensialkan terhadap t dan

Teorema: Aturan Rantai Dengan 2 Variabel Independen


Misalkan w = f(x,y), dimana f fungsi terdiferensialkan di x dan y. Jika x = g(u,v) dan y =
h(u,v), dimana g dan h adalah fungsi yang terdiferensialkan terhadap u dan v, maka

Aturan rantai bisa diperluas lagi secara umum. Misalkan w = f(x1, x2, ….xn), dimana f adalah
fungsi yang terdiferensialkan terhadap x1, x2, ….xn, dan x1 = f1(t1, t2, …., tm), x2 = f2(t1, t2, ….,

MATH6162 - Mathematics
tm), …., xn = fn(t1, t2, …., tm), dimana f1, f2, …., fn adalah fungsi yang terdiferensialkan terhadap
t1, t2, …., tm, maka
w w x1 w x 2 w x n
= + + .... +
t1 x1 t1 x 2 t1 x n t1
w w x1 w x 2 w x n
= + + .... +
t 2 x1 t 2 x 2 t 2 x n t 2
.
.
w w x1 w x 2 w x n
= + + .... +
t m x1 t m x 2 t m x n t m

Contoh B.4
Misalkan w = x2y + y2z3 dimana x = r cos s, y = r sin s, dan z = res.
w w x w y w z
Maka = + + = 2 xy (−r sin s) + ( x 2 + 2 yz 3 )(r cos s) + 3 y 2 z 2 (re s )
s x s y s z s

C. Turunan Berarah dan Vektor Gradien


Untuk mempelajari perambatan panas dalam suatu konduktor, dilakukan percobaan memanaskan
ujung salah satu plat baja dengan lilin (lihat gambar di bawah ini). Misalkan suhu plat baja di
setiap titik (x,y) direpresentasikan oleh fungsi T = f(x,y).

MATH6162 - Mathematics
Berdasarkan materi sebelumnya, kita dapat mengetahui perubahan suhunya dalam arah x melalui
f f
.Demikian pula merepresentasikan perubahan suhu T dalam arah y.
x y

Tapi, bagaimana perubahan suhu selain dalam arah yang telah disebutkan sebelumnya?
Pada subbab ini, akan dibahas perubahan suatu fungsi f dalam suatu arah yang spesifik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan serupa.

Definisi: Turunan Berarah


Misalkan f adalah fungsi yang bergantung pada x dan y dan misalkan u = u1i + u2j adalah
vektor satuan. Maka, turunan berarah f di titik (x,y) dalam arah u adalah

MATH6162 - Mathematics
Teorema: Turunan Berarah
Jika f adalah fungsi terdiferensialkan terhadap x dan y, maka f memiliki turunan berarah
dalam arah vektor satuan u = u1i + u2j dan

Contoh C.1
Tentukan turunan berarah f(x,y) = ex cos 2y di titik (0, π/4) dalam arah v = 2i + 3j.
Jawab:
Vektor satuan yang searah dengan v adalah
v 2 3
u= = i+ j
|v| 13 13
 2   3 
Sehingga Du f ( x, y ) = f x ( x, y )u1 + f y ( x, y )u 2 = (e x cos 2 y )  − (2e x sin 2 y ) 
 13   13 

dan di titik (0, π/4) diperoleh

     2   0   3  6 6 13
Du f  0,  =  e 0 cos   −  2e sin   = − =−
 4  2  13   2  13  13 13

Definisi: Gradien Fungsi 2 Variabel


Misalkan f adalah fungsi dua variabel x dan y. Gradien dari f adalah fungsi vector berikut

Contoh C.2

Diketahui f(x,y) = x sin y + y ln x, maka


 y
f ( x, y ) = f x ( x, y )i + f y ( x, y ) j =  sin y + i + ( x cos y + ln x) j
 x

MATH6162 - Mathematics
Teorema: Gradien Fungsi 2 Variabel
Misalkan f adalah fungsi yang terdiferensialkan terhadap x dan y. Maka f memiliki
turunan berarah dalam arah vektur satuan u dan

Teorema: Sifat-Sifat Gradien


Misalkan f terdiferensialkan di titik (x,y), maka
1. Jika f ( x, y) = 0 , maka Duf(x,y) = 0 untuk setiap u
2. Nilai maksimum dari Duf(x,y) adalah | f ( x, y) | dan hal ini terjadi ketika u
memiliki arah yang sama dengan f ( x, y)
3. Nilai maksimum dari Duf(x,y) adalah - | f ( x, y) | dan hal ini terjadi ketika u
memiliki arah yang sama dengan - f ( x, y)
4.
D. Titik Ekstrim Fungsi 2 Variabel
Pada subbab ini, kita akan mempelajari cara menentukan titik ekstrim dari fungsi dua variabel.
Sama seperti dalam fungsi satu variabl, kita akan membedakan antara titik ekstrim relative (atau
lokal) dengan titik ekstrim absolut dari fungsi dua variabel.

Definisi: Titik Ekstrim Relatif Fungsi 2 Variabel


Misalkan f adalah fungsi yang terdefinisi di daerah R yang mengandung titik (a,b). Maka
f memiliki titik maksimum relative di (a,b) jika f(x,y) ≤ (a,b) untuk setiap titik (x,y)
pada cakram terbuka yang mengandung (a,b). Nilai f(a,b) disebut nilai relatif
maksimum.

Hal serupa, f memiliki titik relative minimum di (a,b) dengan nilai relative minimum
f(a,b) jika f(x,y) ≥ f(a,b) untuk setiap titik (x,y) pada cakram terbuka yang mengandung
(a,b).

MATH6162 - Mathematics
Jika pertidaksamaan dalam definisi di atas berlaku untuk semua titik (x,y) dalam domain f, maka
f memiliki titik maksimum absolute (minimum absolut) di (a,b) dengan nilai maksimum
absolute (nilai minimum absolut) f(a,b). Sebagai ilustrasi, perhatikan gambar di bawah ini.

Definisi: Titik Kritis


Misalkan f adalah fungsi yang terdefinisi di daerah terbuka R yang mengandung titik
(a,b). Titik (a,b) disebut titik kritis dari f jika:
1. fx dan atau fy tidak ada di (a,b) atau
2. Baik fx(a,b) maupun fy(a,b) = 0

MATH6162 - Mathematics
Teorema: Titik Kritis sebagai Kandidat Titik Ekstrim
Misalkan f memiliki titik ekstrim relatif (maksimum relatif atau minimum relatif) di titik
(a,b) dalam domain f, maka (a,b) adalah titik kritis dari f.

Contoh D.1

Misalkan f ( x, y) = 3 − x 2 + y 2 . Buktikan bahwa

(0,0) adalah satu-satunya titik kritis dari f dan


f(0,0) = 3 adalah nilai maksimum relatif dari f.
Jawab:
Turunan parsial f adalah
x y
f x ( x, y) = − , f y ( x, y) = −
x +y
2 2
x + y2
2

Karena fx dan fy tidak terdefinisi di (0,0), maka dapat disimpulkan bahwa (0,0) adalah titik kritis
dari f. Juga dapat dilihat bahwa fx dan fy tidak akan nol untuk titik manapun.

Ini menunjukkan bahwa (0,0) adalah satu-satunya titik kritis. Kemudian, karena x2 + y2  0
untuk semua nilai x dan y, maka f(x,y) ≤ 3 untuk setiap titik (x,y). Kita simpulkan bahwa f(0,0) =
3 adalah nilai maksimum relatif dari f. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Teorema: Uji Turunan Kedua


Misalkan f adalah fungsi kontinu yang terdiferensialkan dua kali dalam daerah terbuka
yang mengandung titik kritis (a,b). Misalkan juga

(a). Jika D(a,b) > 0 dan fxx(a,b) < 0, maka f(a,b) adalah nilai relatif maksimum
(b). Jika D(a,b) > 0 dan fxx(a,b) > 0, maka f(a,b) adalah nilai relatif minimum.
(c). Jika D(a,b) < 0, maka (a,b,f(a,b)) adalah titik pelana.
(d). Jika D(a,b) = 0, maka uji ini tidak memberikan kesimpulan

MATH6162 - Mathematics
Contoh D.2
Suatu perusahaan kargo menetapkan ketentuan bahwa prioritas paket yang akan mereka
kirimkan ke tempat tujuan adalah paket yang kombinasi antara panjang dan keliling box nya
tidak melebihi 108 in. Tentukan ukuran box yang memberikan volume terbesar yang memenuhi
ketentuan perusahaan kargo tersebut.
Jawab:
Misalkan box tersebut diiliustrasikan seperti gambar di bawah ini, yaitu memiliki panjang, lebar
dan tinggi secara berturut-turut adalag x, y, dan z in.

Ketentuan dari perusahaan kargo adalah


x + 2y + 2z =108 atau x = 108 – 2y – 2z
Volume dari box adalah
V= xyz = (108 – 2y – 2z)yz = 108 yz – 2y2z – 2yz2, sehingga
fy = 108z – 4yz – 2z2 = 2z (54 – 2y - z) = 0
dan
fz = 108 y – 2y2 – 4yz = 2y (54 – y – 2z) = 0
Karena y dan z tidak nol, maka kita memiliki sistem persamaan
54 – 2y - z = 0
54 – y – 2z = 0
Dengan menyelesaikan sistem tersebut, diperoleh y = z =18. Pada akhirnya akan diperoleh
bahwa ukuran box yang memenuhi ketentuan adalah 18 in x 18 in x 36 in.

MATH6162 - Mathematics
Teorema: Titik Ekstrim Pada Daerah Tertutup
Misalkan f adalah fungsi kontinu pada daerah tertutup dan terbatas D, maka f mencapai
nilai maksimum absolut f(a,b) di titik (a,b) pada D dan nilai absolut minimum f(c,d) di
titik (c,d) pada D

Teknik Menentukan Nilai Ekstrim Pada Daerah Tertutup dan Terbatas


1. Menentukan nilai f pada titik kritis f di D
2. Menentukan nilai ekstrim f pada batas D
3. Nilai maksimum absolut dari f dan nilai minimum absolut dari f adalah nilai
terbesar dan terkecil dari nilai yang diperoleh pada step 1 dan 2.

MATH6162 - Mathematics
KESIMPULAN
Pada kehidupan nyata, sering kali kita menemukan suatu problem yang bergantung pada
berbagai factor. Ini artinya, suatu fungsi bisa saja bergantung pada berbagai variabel. Oleh
karena itu, pada pertemuan ini diperkenalkan fungsi multi variabel. Semua sifat yang berlaku
pada fungsi satu variabel juga berlaku pada fungsi multi variabel dengan beberapa penyesuaian.
Misalnya, turunan pada fungsi multivaribel dikenal dengan istilah turunan parsial. Turunan
parsial sangan bergantung pada variabel yang sedang kita tinjau. Turunan parsial juga berlaku
untuk turunan dengan orde yang lebih tinggi. Aturan rantai juga berlaku pada fungsi
multivariable. Oleh karena itu, penting sekali kita sudah memahami turunan dasar dari suatu
fungsi.

Sama halnya seperti fungsi satu variable, fungsi multi variabel juga dapat memiliki titik kritis
yang berupa titik maksimum dan atau minimum. Titik kritis yang dimiliki fungsi bisa saja lebih
dari satu buah. Titik kritis dapat diperoleh dengan cara mencari turunan parsial dari fungsi multi
variabel terhadap masing – masing variabelnya. Jenis dari titik kritis tersebut dapat ditentukan
melalui uji turunan kedua. Lebih jauh lagi, setelah kita dapat menentukan titik kritis, kita dapat
menyelesaikan masalah optimasi dalam kehiupan sehari – hari. Untuk dapat menyelesaikan
masalah optimasi, maka anda perlu mengasah kemampuan untuk menganalisa masalah yang
sedang dihadap lalu menterjemahkannya ke dalam sutu model matematika. Model matematika
yang dimaksud adalah model dari fungsi yang sedang kita hadapi yaitu fungsi yang akan kita cari
nilai maksimum atau minimumnya.

MATH6162 - Mathematics
DAFTAR PUSTAKA

1. Soo.T.Tan. Mutivariable Calculus. 2010. Brooks/Cole. ISBN-13: 978-0-534-46575-9

MATH6162 - Mathematics

Anda mungkin juga menyukai