MATH6162 – Mathematics
Week 7
Peserta diharapkan mampu menggunakan fungsi peubah banyak untuk menyelesaikan masalah
optimasi.
OUTLINE MATERI :
2. Turunan Parsial
Sering kali kita tuliskan z = f(x,y). Variabel x dan y adalah variabel yang independen, dan z
adalah variabel yang dependen.
Contoh A.1
Misalkan f(x,y) = x2 – xy + 2y. Tentukan domain dar f, dan tentukan nilai f(1,2), f(2,1), f(t, 2t),
f(x2, y), dan f(x + y, x - y).
Jawab:
Karena f(x,y) adalah fungsi polinom, maka domainnya dalah semua nilai x dan y di bilangan
real. Kemudian,
f (1,2) = 12 – (1)(2) + 2(2) = 3
f (2,1) = 22 – (2)(1) + 2(1) = 4
f (t,2t) = t2 – (t)(2t) + 2(2t) = -t2 + 4t
MATH6162 - Mathematics
Ingat bahwa kurva ketinggian dengan persamaan f(x,y) = k adalah himpunan semua titik
pada domain f yang berkorespondensi dengan titik di permukaan z = f(x,y) yang memiliki
ketinggian k yang sama. Dengan menggambarkan kurva ketinggian untuk beberapa nilai k pada
koordinat yang sama, maka akan diperoleh suatu peta kontur. Sebagai contoh, perhatikan gambar
di bawah ini, sebelah kiri menggambarkan gunung dan sebelah kanannya adalah peta kontur dari
gunung tersebut.
Contoh A.2
Tentukan domain dari fungsi berikut
f ( x, y, z) = x + y − z + xe yz
Jawab:
f(x, y, z) adalah bilangan real yang dipenuhi oleh x + y – z ≥ 0. Dengan demikian, domainnya
adalah
D = {(x, y , z) | z ≤ x + y}
MATH6162 - Mathematics
variabel konstan dan menganggap bahwa kecepatan perubahan fungsinya adalah terhadap
variabel lainnya.
Contoh B.1
f f
Tentukan dan jika f(x,y) = 2x2y3 – 3xy2 + 2x2 + 3y2 + 1.
x y
f
Untuk menentukan , anggaplah y sebagai konstan dan turunkan fungsinya terhadap x,
x
sehingga diperoleh
f
= 4xy3 – 3y2 + 4x
x
f
Untuk menentukan , anggaplah x sebagai konstan dan turunkan fungsinya terhadap y,
y
sehingga diperoleh
f
= 6x2y2 – 6xy + 6y
y
Contoh B.2
Misalkan f(x,y) = 4 – 2x2 – y2. Tentukan gradient garis
singgung dari kurva perpotongan antara z = f(x,y) dengan bidang
y = 1 pada titik (1,1,1).
Jawab:
Gradien garis singgung kurva secara umum adalah
MATH6162 - Mathematics
f
= (4 – 2x2 – y2) = -4x.
x x
Sedangkan pada titik (1,1,1), gradien garis singgungnya adalah
f
= −4(1) = −4
x (1,1)
f
Misalkan z = f(x,y) adalah fungsi dua variabel. Telah diketahui sebelumnya bahwa
x
f
dan adalah turunan parsial pertama terhadap x dan y. Turunan parsial yang pertama ini dapat
y
digunakan untuk mencari turunan parsial kedua dan seterusnya, yang dapat diilustrasikan dalam
diagram berikut ini.
Contoh B.3
f ( x, y ) = 2 xy 2 − 3x 2 + xy 3
f x
fx = (2 xy 2 − 3x 2 + xy 3 ) = 2 y 2 − 6 x + y 3 f xx = = (2 y 2 − 6 x + y 3 ) = −6
x x x
f y
f y = (2 xy 2 − 3x 2 + xy 3 ) = 4 xy + 3xy 2 f yy = = (4 xy + 3xy 2 ) = 4 x + 6 xy
y y y
f x f y
f xy = = (2 y 2 − 6 x + y 3 ) = 4 y + 3 y 2 f yx = = (4 xy + 3xy 2 ) = 4 y + 3 y 2
y y x x
MATH6162 - Mathematics
Teorema Clairaut
Jika f(x,y) dan turunan parsial fx, fy, fxy, dan fyx kontinu pada daerah terbuka R, maka
Sekarang, mari kita review kembali bahwa aturan rantai pada fungsi 1 variabel dapat dilihat pada
diagram di bawah ini
Aturan rantai bisa diperluas lagi secara umum. Misalkan w = f(x1, x2, ….xn), dimana f adalah
fungsi yang terdiferensialkan terhadap x1, x2, ….xn, dan x1 = f1(t1, t2, …., tm), x2 = f2(t1, t2, ….,
MATH6162 - Mathematics
tm), …., xn = fn(t1, t2, …., tm), dimana f1, f2, …., fn adalah fungsi yang terdiferensialkan terhadap
t1, t2, …., tm, maka
w w x1 w x 2 w x n
= + + .... +
t1 x1 t1 x 2 t1 x n t1
w w x1 w x 2 w x n
= + + .... +
t 2 x1 t 2 x 2 t 2 x n t 2
.
.
w w x1 w x 2 w x n
= + + .... +
t m x1 t m x 2 t m x n t m
Contoh B.4
Misalkan w = x2y + y2z3 dimana x = r cos s, y = r sin s, dan z = res.
w w x w y w z
Maka = + + = 2 xy (−r sin s) + ( x 2 + 2 yz 3 )(r cos s) + 3 y 2 z 2 (re s )
s x s y s z s
MATH6162 - Mathematics
Berdasarkan materi sebelumnya, kita dapat mengetahui perubahan suhunya dalam arah x melalui
f f
.Demikian pula merepresentasikan perubahan suhu T dalam arah y.
x y
Tapi, bagaimana perubahan suhu selain dalam arah yang telah disebutkan sebelumnya?
Pada subbab ini, akan dibahas perubahan suatu fungsi f dalam suatu arah yang spesifik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan serupa.
MATH6162 - Mathematics
Teorema: Turunan Berarah
Jika f adalah fungsi terdiferensialkan terhadap x dan y, maka f memiliki turunan berarah
dalam arah vektor satuan u = u1i + u2j dan
Contoh C.1
Tentukan turunan berarah f(x,y) = ex cos 2y di titik (0, π/4) dalam arah v = 2i + 3j.
Jawab:
Vektor satuan yang searah dengan v adalah
v 2 3
u= = i+ j
|v| 13 13
2 3
Sehingga Du f ( x, y ) = f x ( x, y )u1 + f y ( x, y )u 2 = (e x cos 2 y ) − (2e x sin 2 y )
13 13
2 0 3 6 6 13
Du f 0, = e 0 cos − 2e sin = − =−
4 2 13 2 13 13 13
Contoh C.2
MATH6162 - Mathematics
Teorema: Gradien Fungsi 2 Variabel
Misalkan f adalah fungsi yang terdiferensialkan terhadap x dan y. Maka f memiliki
turunan berarah dalam arah vektur satuan u dan
Hal serupa, f memiliki titik relative minimum di (a,b) dengan nilai relative minimum
f(a,b) jika f(x,y) ≥ f(a,b) untuk setiap titik (x,y) pada cakram terbuka yang mengandung
(a,b).
MATH6162 - Mathematics
Jika pertidaksamaan dalam definisi di atas berlaku untuk semua titik (x,y) dalam domain f, maka
f memiliki titik maksimum absolute (minimum absolut) di (a,b) dengan nilai maksimum
absolute (nilai minimum absolut) f(a,b). Sebagai ilustrasi, perhatikan gambar di bawah ini.
MATH6162 - Mathematics
Teorema: Titik Kritis sebagai Kandidat Titik Ekstrim
Misalkan f memiliki titik ekstrim relatif (maksimum relatif atau minimum relatif) di titik
(a,b) dalam domain f, maka (a,b) adalah titik kritis dari f.
Contoh D.1
Karena fx dan fy tidak terdefinisi di (0,0), maka dapat disimpulkan bahwa (0,0) adalah titik kritis
dari f. Juga dapat dilihat bahwa fx dan fy tidak akan nol untuk titik manapun.
Ini menunjukkan bahwa (0,0) adalah satu-satunya titik kritis. Kemudian, karena x2 + y2 0
untuk semua nilai x dan y, maka f(x,y) ≤ 3 untuk setiap titik (x,y). Kita simpulkan bahwa f(0,0) =
3 adalah nilai maksimum relatif dari f. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
(a). Jika D(a,b) > 0 dan fxx(a,b) < 0, maka f(a,b) adalah nilai relatif maksimum
(b). Jika D(a,b) > 0 dan fxx(a,b) > 0, maka f(a,b) adalah nilai relatif minimum.
(c). Jika D(a,b) < 0, maka (a,b,f(a,b)) adalah titik pelana.
(d). Jika D(a,b) = 0, maka uji ini tidak memberikan kesimpulan
MATH6162 - Mathematics
Contoh D.2
Suatu perusahaan kargo menetapkan ketentuan bahwa prioritas paket yang akan mereka
kirimkan ke tempat tujuan adalah paket yang kombinasi antara panjang dan keliling box nya
tidak melebihi 108 in. Tentukan ukuran box yang memberikan volume terbesar yang memenuhi
ketentuan perusahaan kargo tersebut.
Jawab:
Misalkan box tersebut diiliustrasikan seperti gambar di bawah ini, yaitu memiliki panjang, lebar
dan tinggi secara berturut-turut adalag x, y, dan z in.
MATH6162 - Mathematics
Teorema: Titik Ekstrim Pada Daerah Tertutup
Misalkan f adalah fungsi kontinu pada daerah tertutup dan terbatas D, maka f mencapai
nilai maksimum absolut f(a,b) di titik (a,b) pada D dan nilai absolut minimum f(c,d) di
titik (c,d) pada D
MATH6162 - Mathematics
KESIMPULAN
Pada kehidupan nyata, sering kali kita menemukan suatu problem yang bergantung pada
berbagai factor. Ini artinya, suatu fungsi bisa saja bergantung pada berbagai variabel. Oleh
karena itu, pada pertemuan ini diperkenalkan fungsi multi variabel. Semua sifat yang berlaku
pada fungsi satu variabel juga berlaku pada fungsi multi variabel dengan beberapa penyesuaian.
Misalnya, turunan pada fungsi multivaribel dikenal dengan istilah turunan parsial. Turunan
parsial sangan bergantung pada variabel yang sedang kita tinjau. Turunan parsial juga berlaku
untuk turunan dengan orde yang lebih tinggi. Aturan rantai juga berlaku pada fungsi
multivariable. Oleh karena itu, penting sekali kita sudah memahami turunan dasar dari suatu
fungsi.
Sama halnya seperti fungsi satu variable, fungsi multi variabel juga dapat memiliki titik kritis
yang berupa titik maksimum dan atau minimum. Titik kritis yang dimiliki fungsi bisa saja lebih
dari satu buah. Titik kritis dapat diperoleh dengan cara mencari turunan parsial dari fungsi multi
variabel terhadap masing – masing variabelnya. Jenis dari titik kritis tersebut dapat ditentukan
melalui uji turunan kedua. Lebih jauh lagi, setelah kita dapat menentukan titik kritis, kita dapat
menyelesaikan masalah optimasi dalam kehiupan sehari – hari. Untuk dapat menyelesaikan
masalah optimasi, maka anda perlu mengasah kemampuan untuk menganalisa masalah yang
sedang dihadap lalu menterjemahkannya ke dalam sutu model matematika. Model matematika
yang dimaksud adalah model dari fungsi yang sedang kita hadapi yaitu fungsi yang akan kita cari
nilai maksimum atau minimumnya.
MATH6162 - Mathematics
DAFTAR PUSTAKA
MATH6162 - Mathematics