Anda di halaman 1dari 7

URUNAN PARSIAL

Definisi
Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka:
f ( x, y )
(i) Turunan parsial f terhadap x, dinotasikan dengan atau fx(x,y), didefinisikan sebagai
x
f ( x, y ) f ( x  x, y)  f ( x, y )
= lim
x x 0 x

f ( x, y )
(ii) Turunan parsial f terhadap y, dinotasikan dengan atau fy(x,y), didefinisikan sebagai
y
f ( x, y ) f ( x, y  y)  f ( x, y )
= lim
y y 0 y

Contoh:

Tentukan turunan parsial terhadap x dan turunan parsial terhadap y fungsi yang dirumuskan
dengan f(x,y) = x2y +5x + 4. Selanjutnya tentukan turunan parsial f terhadap x dan turunan parsial
f terhadap y di titik (2,3)

Jawab:

f ( x, y ) f ( x  x, y )  f ( x, y)
= lim
x x 0 x
( x  x) y  5( x  x)  4  ( x 2 y  5 x  4)
2
= lim
x 0 x
x y  2 x.x. y  (x) 2 y  5 x  5x  4  ( x 2 y  5 x  4)
2
= lim
x 0 x
2 x.x. y  (x) y  5x
2
= lim
x 0 x
= 2xy + 5

f ( x, y ) f ( x, y  y)  f ( x, y )
= lim
y y  0 y
x 2 ( y  y )  5 x  4  ( x 2 y  5 x  4)
= lim
y 0 y
x 2 y
= lim
y 0 y

= x2

6
f (2,3)
Sehingga turunan parsial f terhadap x di titik (2,3) adalah = 2(2)(3) + 5 = 17
x
f (2,3)
dan turunan parsial f terhadap y di titik (2,3) adalah = 22 = 4
y

Untuk memudahkan menentukan turunan parsial dari fungsi dua variable f(x,y) maka dapat
dilakukan hal berikut. Apabila fungsi f diturunkan terhadap variable x maka y diperlakukan
seperti konstanta dan apabila f diturunkan terhadap variable y maka x diperlakukan seperti
konstanta.

Contoh:

Tentukan turunan parsial terhadap x dan turunan parsial terhadap y fungsi yang dirumuskan
dengan f(x,y) = 3x4y2 + xy2 + 4y.

Jawab:
f ( x, y )
= 12x3y2 + y2
x
f ( x, y )
= 6x4y + 2xy + 4
y

Soal:
f ( x, y ) f ( x, y )
Tentukan dan untuk
x y
1. f(x,y) = 2x2y3 – x3y5

2. f(x,y) = x2 – 3xy + ln(x2 + y2)

TURUNAN PARSIAL TINGKAT TINGGI

Contoh:
Tentukan semua turunan parsial tingkat dua fungsi f yang dirumuskan dengan
f(x,y) = 3x4y2 + xy2 + 4y.

Jawab:
 2 f ( x, y )   f ( x, y ) 
  = 36x y
2 2
=
x 2 x  x 

 2 f ( x, y )   f ( x, y ) 
=   = 6x4 + 2x
y 2 y  y 
7
 2 f ( x, y )   f ( x, y )  3
=   = 24x y + 2y
yx y  x 

 2 f ( x, y )   f ( x, y ) 
=   = 24x3y + 2y
xy x  y 

Fungsi dua variabel f(x,y) yang memenuhi persamaan Laplace disebut Fungsi Harmonik.

 2 f ( x, y )  2 f ( x, y )
Persamaan Laplace: + = 0.
x 2 y 2

Contoh: Apakah fungsi berikut merupakan fungsi Harmonik? Tunjukkan!


1. f(x,y) = x3y – xy3
2. f(x,y) = e–y cos x

ATURAN RANTAI UNTUK FUNGSI KOMPOSISI

1. Misal u dan v fungsi-fungsi yang didefinisikan u = u(x,y) dan v = v(x,y) dengan u dan v
kontinu, mempunyai turunan parsial pertama di (x,y). F fungsi dari u dan v yang mempunyai
turunan pertama yang kontinu dalam daerah terbuka D yang memuat (u,v), maka:

F F u F v F F u F v
  dan  
x u x v x y u y v y

Contoh:

F(u,v) =3u2 – v2 dengan u = 2x + 7y dan v = 5xy


F F
Carilah dan
x y

2. Misal F fungsi dari u, v dan w dengan u, v dan w fungsi-fungsi kontinu dua variable u =
u(x,y), v = v(x,y) dan w = w(x,y) yang mempunyai turunan parsial pertama dan semua turunan
parsial pertama fungsi F kontinu, maka:

F F u F v F w F F u F v F w
   dan   
x u x v x w x y u y v y w y

Contoh:
(u,v,w) =u3 + 2uvw + uw2 dengan u = xy, v = x – y, dan w = x/y
 
Carilah dan .
x y

8
TURUNAN FUNGSI IMPLISIT

Misal z = F(x,y) dan y = g(x), maka z = F(x, g(x)) menyatakan fungsi satu variable, sehingga
berdasarkan aturan rantai diperoleh:

z F x F y z F F y
     ………………………….(*)
x x x y x x x y x

Jika z = 0 maka F(x,y) = 0 mendefinisikan y secara implisit sebagai fungsi x dan (*) menjadi
F F y
0 
x y x

F
y  x F
  asalkan  0
x F y
y

Analog dengan hal tersebut, jika z fungsi implisit variabel x dan y yang didefinisikan oleh
persamaan F(x,y,z) = 0 maka :

F
z  x  F
z y F
 dan  asalkan  0
x F y F z
z z

Contoh:
z z
Tentukan dan dari:
x y
1. x2yz – xy + yz = 0
y+z
2. x3e – y sin(x – z) = 0
3. xy – z2 +2xyz = 0

INKREMEN (PERTAMBAHAN) DAN DIFERENSIAL


Definisi:
Jika f fungsi dua variabel dan z = f(x,y), x dan y pertambahan variabel x dan y maka
x = f(x,y) = f(x + x, y + y) – f(x,y)
disebut pertambahan variabel z.

Definisi:
Misalkan f fungsi dua variabel dan x dan y dengan turunan parsial pertama fx dan fy yang kontinu
dalam daerah terbuka D dan z = f(x,y). Jika (x,y) titik dalam D dan x dan y bilangan
sembarang sehingga (x + x, y + y) juga titik dalam D, maka:
(i) diferensial variabel bebas dx dan dy dibatasi sebagai dx = x dan dy = y
(ii) diferensial variabel tak bebas adalah dz = df(x,y) = fx (x,y) dx + fy (x,y) dy
9
Soal:
Tentukan dz dari fungsi berikut:
1. z = x3 – xy2 + 3y

x2 y
2. z =
y3  1
3. z = x2 sin 3y

TURUNAN BERARAH DAN GRADIEN

f
Ingat: = fx laju perubahan f terhadap jarak dalam arah X.
x
f
= fy laju perubahan f terhadap jarak dalam arah Y.
y

Jika u = cos  i + sin  j vektor satuan dengan titik awal P(x1,y1) maka turunan berarah f dalam
f ( x, y )
arah u di bidang XY, dinotasikan dengan fu (x,y) atau adalah:
u

f ( x, y )
= fx(x,y) cos  + fy(x,y) sin 
u
Y

u sin 

P(x1,y1) cos 

0 X

Contoh
Jika f(x,y) = 4x2 – xy + 3y2, tentukan turunan berarah f di titik P(2,–1) dalam arah a = 4i + 3j

Penyelesaian
a 4 3 4 3
Vektor satuan u yang searah dengan a adalah = i + j. Jadi cos  = dan sin  =
a 5 5 5 5

fx(x,y) = 8x – y dan fy(x,y) = –x + 6y sehingga


f ( x, y ) 4 3
= (8x – y) + (–x + 6y)
u 5 5
10
f (2,1) 4 3 44
= (17) + (–8) =
u 5 5 5

Perhatikan :
f ( x, y )
= fx(x,y) cos  + fy(x,y) sin 
u
dapat dinyatakan sebagai hasil kali titik (dot product) dua vector sebagai berikut:
f ( x, y )
= (cos  i + sin  j ) . (fx(x,y) i + fy(x,y) j)
u

= u .  f ( x, y)

dengan  f ( x, y) = (fx(x,y) i + fy(x,y) j) dan disebut gradien f.

MASALAH MAKSIMUM DAN MINIMUM

Definisi
Misalkan f fungsi dua variable maka f dikatakan mencapai maksimum relatif di titik (a,b) jika
terdapat kitaran dari (a,b) demikian sehingga f(x,y)  f(a,b) untuk setiap (x,y) dalam kitaran itu,
dan f(a,b) disebut nilai maksimum relatif.
Sebaliknya, f dikatakan mencapai minimum relatif di titik (a,b) jika terdapat kitaran dari (a,b)
demikian sehingga f(x,y)  f(a,b) untuk setiap (x,y) dalam kitaran itu, dan f(a,b) disebut nilai
minimum relatif.
Nilai minimum relatif dan nilai maksimum relatif biasa disebut nilai ekstrem relatif.

Syarat perlu agar f mencapai nilai ekstrem relatif di titik (a,b) adalah:
f (a, b) f (a, b)
 0 dan 0 ………………………… (**)
x y
Titik (a,b) yang memenuhi (**) biasa disebut titik kritis.

Teorema (Tes Turunan Kedua)


Misalkan f fungsi dua variable yang kontinu dan mempunyai turunan parsial pertama dan kedua
yang kontinu juga, apabila (a,b) titik kritis f dan
2
  2 f (a, b)   2 f (a, b)    2 f (a, b) 
   
 x 2  y 2   xy 
    
maka:

11
 2 f ( a, b)
(i) f mencapai nilai minimum relatif di (a,b) jika   0 dan 0
x 2

 2 f ( a, b)
(ii) f mencapai nilai maksimum relatif di (a,b) jika   0 dan 0
x 2
(iii) f tidak mencapai nilai ekstrem relatif di (a,b) jika   0
(iv) belum dapat disimpulkanapabila  = 0.

Untuk (iii)   0 maka (a,b) disebut titik pelana

Contoh:
1. Tentukan nilai ekstrem, jika ada, untuk f(x,y) = 3x3 + y2 – 9x + 4y.
2. Tentukan jarak minimum titik pada z2 = x2y + 4 ke pusat koordinat.

12

Anda mungkin juga menyukai