Anda di halaman 1dari 11

BAB I

FUNGSI BEBERAPA PEUBAH, LIMIT DERIVATIF ( TURUNAN )


DAN APLIKASI LIMIT DERIFATIF
A. Fungsi Beberapa Peubah
Dari definisi sebuah fungsi misalkan f ( x) x 2 , kita mengenal bahwa suatu
nilai x adalah domain dan nilai f(x) adalah nilai hasilnya. Dalam hal ini nilai x adalah
variabel bebas sedangkan nilai f(x) adalah variabel terikat. Besarnya f(x) tergantung
dari input x yang diberikan. Karena variabel bebas dari fungsi di atas hanya satu maka
kita dapat sebut sebagai fungsi satu peubah.
Jika kita ambil contoh misalkan f ( x, y ) z dan didefinisikan z 2 x 3 y
maka nilai dari ( x, y ) merupakan domain dari fungsi tersebut dan nilai dari z adalah
nilai hasilnya. Dalam hal ini nilai ( x, y ) adalah variabel bebas sedangkan f ( x, y ) z
adalah variabel terikat. Seperti hal pada fungsi satu peubah, karena disini kita
memiliki dua variabel bebas yaitu x dan y maka fungsi tersebut kita namakan fungsi
dua peubah. Begitu seterusnya untuk jumlah variabel bebas yang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Fungsi beberapa Peubah dalah fungsi
yang mempunyai beberapa variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi
hasil nilai dari fungsi tersebut

Untuk lebih memahami perbedaan banyaknya variabel lihat contoh berikut:

Contoh I : Gambarkan fungsi f ( x ) 2 x

Mat II /T. Sipil/R.Azka |1


Contoh II : Gambarkan fungsi f ( x, y ) x y

Dari dua contoh di atas terlihat bahwa fungsi satu peubah mempunyai gambar grafik
yang terletak pada dimensi dua, sedangkan fungsi dua peubah mempunyai gambar
grafik yang terletak di dimensi tiga.

Ada sebuah fungsi dua peubah z dengan z f ( x, y ) dan fungsi z c dengan


c adalah suatu konstanta. Perpotongan kedua fungsi tersebut akan menghasilkan suatu
daerah yang mempunyai dimana berlaku f ( x, y ) z c . Hasil perpotongan kedua
fungsi tersebut menghasilkan daerah dengan ketinggian sebesar c. Dengan kata lain
jika f ( x, y ) c dan z c maka c adalah ketinggian dari grafik fungsi tersebut.

Bila terdapat lebih dari satu c dengan c adalah bilangan real maka hal ini dapat
kita pakai untuk membuat sebuah peta kontur dari fungsi f ( x, y ) . Peta kontur adalah
peta yang menggambarkan perbedaan ketinggian suatu wilayah atau memberikan
keterangan ketinggian yang berbeda ditiap wilayah.

Contoh : Gambarkan grafik fungsi f ( x, y ) x 2 y 2 dan z 2

Mat II /T. Sipil/R.Azka |2


Gambar sebelah kiri menunjukkan perpotongan kedua fungsi tersebut, sedangkan
gambar sebelah kanan menunjukkan daerah hasil perpotongan tersebut. Dari soal
terlihat bahwa daerah hasil perpotongannya mempunyai ketinggian 2. Jika kita
mempunyai nilai c lebih dari satu misalkan 2, 4, 6 maka kana tercipta peta kontur
sebagai berikut

LATIHAN SOAL 1.1

1. Andaikan f ( x, y ) x 2 y y . Carilah setiap nilai berikut


a. f (2,1)
b. f (1, 4)

Mat II /T. Sipil/R.Azka |3


c. f (2, 4)
y
2. Andaikan f ( x, y ) xy Carilah setiap nilai berikut
x
a. f (1, 2)
1
b. f (4, )
4
c. f (a, a )
3. Gambarkan kurva ketinggian z k untuk nilai k yang diberikan
1 2
a. z ( x y 2 ), k 0, 2, 4, 6,8
2
x
b. z , k 2, 1, 0,1, 2
y

x2
c. z , k 4, 1, 0,1, 4
y

B. Limit Derivatif Fungsi Beberapa Peubah


1. Limit Derivatif Fungsi Dua Peubah
Sebelum membahas limit derivatif fungsi dua peubah kita ingat kembali aturan
yang berlaku untuk limit derivatif fungsi satu peubah. Jika kita mempunyai sebuah
fungsi satu peubah f ( x) maka limit derivatifnya berlaku :
f ( x k ) f ( x)
f x ( x) lim
k 0 k
Yang kemudian kita ketahui bahwa f x ( x) adalah turunan dari f ( x) . Aturan inilah
yang menjadi dasar kita untuk menentukan limit derivatif pada fungsi lebih dari
satu peubah.
Jika kita mempunyai fungsi dua peubah f ( x, y ) maka akan terdapat dua limit
derivatif berdasarkan variabel bebas x dan y. Jika nilai y ditahan konstan misalkan
y y0 maka f ( x, y0 ) menjadi fungsi satu peubah x. Limit derivatif di x x0
ditulis sebagai berikut:
f ( x0 k , y0 ) f ( x0 , y0 )
f x ( x0 , y0 ) lim
k 0 k
Demikian juga sebaliknya Limit derivatif di x x0 ditulis sebagai berikut:

Mat II /T. Sipil/R.Azka |4


f ( x0 , y0 k ) f ( x0 , y0 )
f y ( x0 , y0 ) lim
k 0 k
Contoh I : Carilah f x (1, 2) dan f y (1, 2) dari f ( x, y ) x 2 y 3 y

Penyelesaian :
f x ( x, y ) 2 xy 0 f x (1, 2) 2.1.2 0 4

f y ( x, y ) x 2 3 f x (1, 2) 12 3 4

Telah kita ketahui bahwa limit derivatif suatu fungsi merupakan turunan dari
fungsi itu sendiri maka jika z f ( x, y) , rumus limit derivatifnya dapat ditulis
sebagai berikut :
z f ( x, y )
f x ( x, y )
x x
z f ( x, y )
f y ( x, y )
y y

Dengan adalah lambang turunan parsial

Contoh II : Diketahui z f ( x, y ) 9 2 x 2 y 2 dan y 1 berpotongan.

Tentukan kemiringan garis singgung ( gradien ) pada titik ( 2,1,1)


Penyelesaian :
Gradien atau kemiringan garis singgung dapat di cari dengan mencari turunan
dari fungsi tersebut berdasarkan bidangan yang memotongnya. Karena pada soal
bidang y maka kita akan mencari f x .

1 1
f x ( x, y ) (9 2 x 2 y 2 ) 2 (4 x)
2
1 2 1
f x ( 2,1) (9 2 2 12 ) 2 (4 2) 2
2
Jadi gradiennya adalah 2
Contoh III : Volume ( V) suatu gas ditentukan oleh suhu T dan tekanan P.
Menurut hukum gas PV = 10 T, jika suhu konstan 200 derajat berapa laju
perubahan tekanan pada saat V= 50. ( Aplikasi dalam termodinamika )
Penyelesaian :
10T
P
V

Mat II /T. Sipil/R.Azka |5


P 10T (10)(200) 4

V V 2
50 2
5
2. Limit Derivatif Fungsi Tiga Peubah
Misalkan f suatu fungsi tiga peubah x, y , z . Limit derivatif f ( x, y , z ) terhadap x
f ( x, y, z )
dinyatakan sebagai f x ( x, y, z ) atau dan didefinisikan sebagai berikut :
x
f ( x k , y , z ) f ( x, y , x )
f x ( x, y, z ) lim
k 0 k
Untuk limit derivatif terhadap y dan z didefinisikan serupa.
Contoh : Jika f ( x, y, z ) x 2 y 2 yz 3 xz 2 , carilah f x , f y , f z !

Penyelesaian:
f x ( x, y ) 2 xy 3 z 2

Untuk f y , f z silahkan sebagai latihan .

3. Limit Derivatif Tingkat Tinggi


Kita telah mengetahui bahwa jika kita mempunyai fungsi dua peubah f ( x, y )
maka kita dapat mencari limit derivatif (turunan) terhadap x dan y. Pada limit
derivatif tingkat tinggi kita akan menurunkan fungsi tersebut terhadap x dua kali
atau lebih, terhadap y dua kali ato lebih maupun terhadap x,y dan y,x. Secara
matematis dapat kita tuliskan sebagai berikut:
f f
f x ( x, y ) f y ( x, y )
x y

f 2 f f 2 f
f xx ( x, y ) ( ) 2 f yy ( x, y ) ( ) 2
x x x y y y

f 2 f f 2 f
f xy ( x, y ) ( ) f yx ( x, y ) ( )
y x yx x y xy

Contoh : Tentukan turunan tingkat tinggi dari fungsi f ( x, y ) 3x 3 4 xy 2 y 3


Penyelesaian:
f x ( x, y ) 9 x 2 4 y 2 f y ( x, y ) 8 xy 3 y 2

f xx ( x, y ) 18 x f yy ( x, y ) 8 x 6 y

Untuk f xy ( x, y ) dan f yx ( x, y ) dikerjakan sebagai latihan.

Mat II /T. Sipil/R.Azka |6


SOAL LATIHAN 1.2

1. Carilah turunan pertama dari tiap variable


a. f ( x, y ) (2 x y ) 4

b. f ( x, y ) x 2 y 2

c. f ( x, y ) (4 xy )3
2. Carilah kemiringan garis singgung pada kurva perpotongan permukaan
36 z 4 x 2 9 y 2 dan dengan bidang x 3 di titik (3, 2, 2) .

3. Volume V suatu tabung lingkaran tegak diberikan oleh V r 2 h ., dengan r radius


dan h tinggi. Jika h dipertahankan tetap di h = 10 inci cari laju perubahan V terhadap r
pada saat r = 6 inci.
4. Suhu dalam derajat Celsius pada suatu pelat baja di bidang xy diberikan oleh
T ( x, y ) 4 2 x 2 y 3 . Berapa laju perubahan suhu terhadap jarak jika mulai bergerak
dari (3,2) menurut arah sumbu y positif.
5. Carilah Turunan tingkat tinggi ke dua dari fungsi berikut:
a. f ( x, y ) 2 x 3 6 y 4

b. f ( x, y ) x 4 6 x 2 y 3 x 3 y 4

C. Nilai Ekstrim Fungsi

Definisi :
Andaikan p0 suatu titik di S yaitu daerah asal dari f.

a. f ( p0 ) adalah nilai maksimum ( global ) dari f pada S jika f ( po ) f ( p )


untuk semua p di S
b. f ( p0 ) adalah nilai minimum ( global ) dari f pada S jika f ( po ) f ( p ) untuk
semua p di S
c. f ( p0 ) adalah nilai ekstrim ( global ) dari f pada S jika ia adalah suatu nilai
maksimum atau minimum (global ).

Jika pertidaksamaan di atas berlaku pada N S denga N suatu lingkungan dari


p0 maka kata global diganti dengan local.

Mat II /T. Sipil/R.Azka |7


Maksimum Maksimum
Lokal Global

Minimum
Minimum Lokal
Global

Teorema I

Jika f kontinu dan suatu himpunan tertutup dan terbatas S maka f mencapai suatu nilai
maksimum ( global ) atau suatu minimum (global ) di S.

Teorema II

Andaikan f didefinisikan pada suatu himpunan S yang mengandung p0 . Jika f ( p0 )


adalah suatu nilai ekstrim fungsi maka p0 haruslah berupa suatu titik kritis yaknik p0
berupa salah satu dari :

a. Suatu titik batas dari S


b. Suatu titik stasioner dari S
c. Suatu titik Singular.

Teorema III

Andaikan bahwa f ( x, y ) mempunyai turunan parsial kedua kontinu di suatu


lingkungan dari ( x0 , y0 ) dan bahwa f ( x0 , y0 ) 0 . Ambil

D D( x0 , y0 ) f xx ( x0 , y0 ) f yy ( x0 , y0 ) f xy2 ( x0 , y0 )

Mat II /T. Sipil/R.Azka |8


Maka :

i. Jika D 0 dan f xx ( x0 , y0 ) 0 , maka f ( x0 , y0 ) adalah nilai maksimum local


ii. Jika D 0 dan f xx ( x0 , y0 ) 0 , maka f ( x0 , y0 ) adalah nilai minimum local
iii. Jika D 0 maka f ( x0 , y0 ) bukan nilai ekstrim
iv. Jika D 0 , pengujian tidak memberikan kesimpulan.

2
Contoh I : Carilah nilai ektrim local atau global dari f ( x, y ) x 2 2 x y
4

Penyelesaian :

Fungsi tersebut dapat di turunkan menurut bidang xy jadi titik-titik kritis dapat kita
cari dengan menetapkan f x ( x, y ) dan f y ( x, y ) sama dengan nol.

f x ( x, y ) 2 x 2 0, x 1

f y ( x, y ) y , y 0 jadi titik nya (1,0)


2

Tinggal kita memastikan titik tersebut maksimum atau minimumdan global atau local.

f (1, 0) 1

2 2 2
f ( x, y ) x 2 2 x y x2 2x 1 y 1 ( x 1) 2 y 1
4 4 4

f (1, 0) f ( x, y ) ( berdasarkan Definisi maka titik (1,0) minimum Global)

2
Contoh II : Tentukan nilai esktrim lokal dari f ( x, y ) x y
2
2
a b2

Penyelesaian:

f x ( x , y ) 2 x 0, x 0
a2

f y ( x, y ) 2 y 0, y 0 maka titiknya (0,0)


b2

Karena titiknya (0,0) maka hal ini tidak memberikan suatu nilai maksimum atau
minimum. Ini disebut dengan titik pelana. Perhatikan gambar dibawah ini.

Mat II /T. Sipil/R.Azka |9


TITIK (0,0) ATAU
TITIK PELANA

Contoh III : Tentukan ekstrim jika ada untuk f ( x, y ) 3 x 3 y 2 9 x 4 y

Penyelesaian :

f x ( x, y ) 9 x 2 9 0, x 1& 1

f y ( x, y ) 2 y 4 0, y 2 jadi titik kritisnya (1,2) dan (-1,2)

(1,2)
f xx ( x, y ) 18 x , f yy ( x, y ) 2 dan f xy ( x, y ) 0
Maka D = 36>0 dan f xx (1, 2) 18 >0 maka f (1, 2) 10 berdasarkan teorema
III merupakan nilai minimum lokal dari f
(-1,2)
f xx ( x, y ) 18 x , f yy ( x, y ) 2 dan f xy ( x, y ) 0
Maka D = -36<0 maka f (1, 2) 10 berdasarkan teorema III bukan nilai
ekstrim ( titik pelana ).

Mat II /T. Sipil/R.Azka | 10


SOAL LATIHAN 1.3

Tentukan semua titik kritis dan tunjukkan masing-masing titik kritis tersebut apakah
maksimum local, minimum local atau berupa titik pelana ( gunakan teorema III )

1. f ( x, y ) x 2 4 y 2 4 x
2. f ( x, y ) x 2 4 y 2 2 x 8 y 1
3. f ( x, y ) 2 x 4 x 2 3 y 2
4. f ( x, y ) xy 2 6 x 2 3 y 2
5. f ( x, y ) xy

Mat II /T. Sipil/R.Azka | 11

Anda mungkin juga menyukai