Dari dua contoh di atas terlihat bahwa fungsi satu peubah mempunyai gambar grafik
yang terletak pada dimensi dua, sedangkan fungsi dua peubah mempunyai gambar
grafik yang terletak di dimensi tiga.
Bila terdapat lebih dari satu c dengan c adalah bilangan real maka hal ini dapat
kita pakai untuk membuat sebuah peta kontur dari fungsi f ( x, y ) . Peta kontur adalah
peta yang menggambarkan perbedaan ketinggian suatu wilayah atau memberikan
keterangan ketinggian yang berbeda ditiap wilayah.
x2
c. z , k 4, 1, 0,1, 4
y
Penyelesaian :
f x ( x, y ) 2 xy 0 f x (1, 2) 2.1.2 0 4
f y ( x, y ) x 2 3 f x (1, 2) 12 3 4
Telah kita ketahui bahwa limit derivatif suatu fungsi merupakan turunan dari
fungsi itu sendiri maka jika z f ( x, y) , rumus limit derivatifnya dapat ditulis
sebagai berikut :
z f ( x, y )
f x ( x, y )
x x
z f ( x, y )
f y ( x, y )
y y
1 1
f x ( x, y ) (9 2 x 2 y 2 ) 2 (4 x)
2
1 2 1
f x ( 2,1) (9 2 2 12 ) 2 (4 2) 2
2
Jadi gradiennya adalah 2
Contoh III : Volume ( V) suatu gas ditentukan oleh suhu T dan tekanan P.
Menurut hukum gas PV = 10 T, jika suhu konstan 200 derajat berapa laju
perubahan tekanan pada saat V= 50. ( Aplikasi dalam termodinamika )
Penyelesaian :
10T
P
V
Penyelesaian:
f x ( x, y ) 2 xy 3 z 2
f 2 f f 2 f
f xx ( x, y ) ( ) 2 f yy ( x, y ) ( ) 2
x x x y y y
f 2 f f 2 f
f xy ( x, y ) ( ) f yx ( x, y ) ( )
y x yx x y xy
f xx ( x, y ) 18 x f yy ( x, y ) 8 x 6 y
b. f ( x, y ) x 2 y 2
c. f ( x, y ) (4 xy )3
2. Carilah kemiringan garis singgung pada kurva perpotongan permukaan
36 z 4 x 2 9 y 2 dan dengan bidang x 3 di titik (3, 2, 2) .
b. f ( x, y ) x 4 6 x 2 y 3 x 3 y 4
Definisi :
Andaikan p0 suatu titik di S yaitu daerah asal dari f.
Minimum
Minimum Lokal
Global
Teorema I
Jika f kontinu dan suatu himpunan tertutup dan terbatas S maka f mencapai suatu nilai
maksimum ( global ) atau suatu minimum (global ) di S.
Teorema II
Teorema III
D D( x0 , y0 ) f xx ( x0 , y0 ) f yy ( x0 , y0 ) f xy2 ( x0 , y0 )
2
Contoh I : Carilah nilai ektrim local atau global dari f ( x, y ) x 2 2 x y
4
Penyelesaian :
Fungsi tersebut dapat di turunkan menurut bidang xy jadi titik-titik kritis dapat kita
cari dengan menetapkan f x ( x, y ) dan f y ( x, y ) sama dengan nol.
f x ( x, y ) 2 x 2 0, x 1
Tinggal kita memastikan titik tersebut maksimum atau minimumdan global atau local.
f (1, 0) 1
2 2 2
f ( x, y ) x 2 2 x y x2 2x 1 y 1 ( x 1) 2 y 1
4 4 4
2
Contoh II : Tentukan nilai esktrim lokal dari f ( x, y ) x y
2
2
a b2
Penyelesaian:
f x ( x , y ) 2 x 0, x 0
a2
Karena titiknya (0,0) maka hal ini tidak memberikan suatu nilai maksimum atau
minimum. Ini disebut dengan titik pelana. Perhatikan gambar dibawah ini.
Penyelesaian :
f x ( x, y ) 9 x 2 9 0, x 1& 1
(1,2)
f xx ( x, y ) 18 x , f yy ( x, y ) 2 dan f xy ( x, y ) 0
Maka D = 36>0 dan f xx (1, 2) 18 >0 maka f (1, 2) 10 berdasarkan teorema
III merupakan nilai minimum lokal dari f
(-1,2)
f xx ( x, y ) 18 x , f yy ( x, y ) 2 dan f xy ( x, y ) 0
Maka D = -36<0 maka f (1, 2) 10 berdasarkan teorema III bukan nilai
ekstrim ( titik pelana ).
Tentukan semua titik kritis dan tunjukkan masing-masing titik kritis tersebut apakah
maksimum local, minimum local atau berupa titik pelana ( gunakan teorema III )
1. f ( x, y ) x 2 4 y 2 4 x
2. f ( x, y ) x 2 4 y 2 2 x 8 y 1
3. f ( x, y ) 2 x 4 x 2 3 y 2
4. f ( x, y ) xy 2 6 x 2 3 y 2
5. f ( x, y ) xy