Anda di halaman 1dari 6

Tipe-Tipe Ring

Beberapa tipe Ring telah dibicarakan di bab sebelumnya, yaitu


 Ring komutatif
Ring yang bersifat komutatif terhadap perkalian.
 Ring dengan elemen kesatuan
Ring dengan elemen kesatuan yang memuat elemen kesatuan (elemen identitas
terhadap perkalian).
 Ring tanpa pembagi nol
Ring yang tdiak memuat elemen pembagi nol sejati.
Berikut ini beberapa tipe Ring lainnya
a. Daerah Integal
Daerah integral adalah suatu Ring komutatif dengan elemen kesatuan dan tidak memuat
elemen pembagi nol sejati.
Contoh:
1. Ring bilangan bulat, Ring bilangan rasional dan Ring bilangan real terhadap
penjumlahan dan perkalian merupakan daerah integral. Demikian pula Ring bilangan
kompleks terhadap penjumlahan dan perkalian bilangan kompleks merupakan suatu
daerah integral pula.
𝑎 0
2. 𝑀 = {( )| 𝑎 ∈ Bilangan Real} terhadap penjumlahan dan perkalian matriks
0 𝑎
merupakan suatu Ring.
0 0 1 0
Elemen nolnya adalah ( ) dan elemen satuannya adalah ( ).
0 0 0 1
Sehingga M adalah suatu Ring dengan elemen kesatuan.
𝑎 0 𝑏 0
Misalkan 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ) dengan 𝑎, 𝑏 ∈ Bilangan real dan 𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0.
0 𝑎 0 𝑏
𝑎 0 𝑏 0 𝑎𝑏 0 0 0
𝐴𝐵 = ( )( )=( )≠( )
0 𝑎 0 𝑏 0 𝑎𝑏 0 0
𝑏 0 𝑎 0 𝑏𝑎 0 0 0
𝐵𝐴 = ( )( )=( )≠( )
0 𝑏 0 𝑎 0 𝑏𝑎 0 0
Sehingga M tidak memuat elemen pembagi nol sejati. Selain itu, Nampak bahwa AB =
Ba maka M merupakan Ring komutatif. Jadi, M merupakan daerah integral.
𝑎 0
3. 𝑁 = {( )| 𝑎, 𝑏 ∈ Bilangan Real} terhadap penjumlahan dan perkalian matriks
0 𝑏
merupakan suatu Ring.
0 0 1 0
Elemen nolnya adalah ( ) dan elemen satuannya adalah ( ).
0 0 0 1
Sehingga N adalah suatu Ring dengan elemen kesatuan.
𝑎 0 𝑝 0
Misalkan 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ) dengan 𝑎, 𝑏, 𝑝, 𝑞 ∈ Bilangan real
0 𝑏 0 𝑞
𝑎 0 𝑝 0 𝑎𝑝 0 0 0
𝐴𝐵 = ( )( )=( )≠( )
0 𝑏 0 𝑞 0 𝑏𝑞 0 0
𝑝 0 𝑎 0 𝑝𝑎 0 𝑎𝑝 0
𝐵𝐴 = ( )( )=( )=( )
0 𝑞 0 𝑏 0 𝑞𝑏 0 𝑏𝑞
Sehingga AB = BA. Jadi N merupakan Ring komutatif.
𝑎 0 0 0
Ambil 𝐶 = ( ) dan 𝐷 = ( ) dengan 𝑎, 𝑏 bilangan real tidak sama dengan nol,
0 0 0 𝑏
maka
𝑎 0 0 0 0 0
𝐶𝐷 = ( ) ( )=( )
0 0 0 𝑏 0 0
0 0 𝑎 0 0 0
𝐷𝐶 = ( ) ( )=( )
0 𝑏 0 0 0 0
Nampak bahwa Ring N memuat pembagi nol sejati sehingga N bukan suatu daerah
integral.
4. 𝐻 = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} terhadap penjumlahan modulo 7 dan perkalian modulo 7 adalah
Ring komutatif dengan elemen kesatuan.
Dengan membuat tabel Cayley untuk (𝐻,×7 ), sehingga mudah diketahui bahwa H
adalah suatu Ring yang tidak memuat elemen pembagi nol sejati.
×𝟕 0 1 2 3 4 5 6
0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 2 3 4 5 6
2 0 2 4 6 1 3 5
3 0 3 6 2 5 1 4
4 0 4 1 5 2 6 3
5 0 5 3 1 6 4 2
6 0 6 5 4 3 2 1

Nampak dalam tabel di atas bahwa jika 𝑎 ≠ 0 dan 𝑏 ≠ 0 maka 𝑎𝑏 ≠ 0.


Jadi H merupakan Ring tanpa pembagi nol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H adalah
suatu daerah integral.
Himpunan K = {0, 1, 2, 3, 4, 5}. K merupakan Ring komutatif dengan elemen kesatuan
terhadap penjumlahan modulo 6 dan perkalian modulo 6. Apakah K merupakan suatu
daerah integral?
Perhatikan bahwa
 2 ×6 3 = 0
 3 ×6 4 = 0
Ini berarti 2, 3, dan 4 adalah elemen pembagi nol sejati dari K. Sehingga K bukan
merupakan suatu daerah integral.
b. Lapangan (field)
Ring pembagian adalah Ring dengan elemen kesatuan yang setiap elemennya yang bukan
elemen nol merupakan unit.
Ring pembagian yang memenuhi sifat komutatif disebut lapangan (field)
Contoh:
𝑎 𝑏
1. M = {( )| 𝑎, 𝑏 ∈ Bilangan Real}
−𝑏 𝑎
M terhadap penjumlahan dan perkalian matriks merupakan Ring dengan elemen
kesatuan.
Misalkan:
𝑎 𝑏 𝑐 𝑑
𝐴=( ) dan 𝐵=( ) dengan A, B ∈ 𝑀
−𝑏 𝑎 −𝑑 𝑐
Sehingga diperoleh
𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 𝑎𝑑 + 𝑏𝑐
𝐴𝐵 = ( )( )=( )
−𝑏 𝑎 −𝑑 𝑐 −𝑏𝑐 − 𝑎𝑑 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑
𝑐 𝑑 𝑎 𝑏 𝑐𝑎 − 𝑑𝑏 𝑐𝑏 + 𝑑𝑎
𝐵𝐴 = ( )( ) =( )
−𝑑 𝑐 −𝑏 𝑎 −𝑑𝑎 − 𝑐𝑏 𝑐𝑎 − 𝑑𝑏
Karena AB = BA, maka M merupakan ring komutatif.
𝑒 𝑓
Jika 𝐶 = ( ) dengan 𝑒 2 + 𝑓 2 ≠ 0 dan 𝑒, 𝑓 ∈ Bilangan Real, maka
−𝑓 𝑒
𝑒 −𝑓
𝑒 2 +𝑓 2 𝑒 2 +𝑓 2 1 𝑒 −𝑓
𝐶 −1 = ( 𝑒2
)= ( )
𝑓 𝑒 2 +𝑓2 𝑓 𝑒
𝑒 2 +𝑓 2 𝑒 2 +𝑓 2

Sehingga setiap elemen M yang bukan elemen nol adalah unit. Jadi, adalah suatu field.
2. Perhatikan contoh daerah integral nomor (4), yaitu 𝐻 = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} terhadap
penjumlahan dan perkalian modulo 7. Dari tabel tersebut tampak bahwa,
 1 ×7 1 = 1
 2 ×7 4 = 1
 3 ×7 5 = 1
 6 ×7 6 = 1
Ini berarti bahwa
1−1 = 1 2−1 = 4 3−1 = 5
4−1 = 2 5−1 = 3 6−1 = 6
Sehingga H merupakan field.
Tetapi K = {0, 1, 2, 3, 4, 5} terhadap penjumlahan dan perkalian modulo 6 bukan suatu
field. Perhatikan tabel di bawah ini.
×𝟔 0 1 2 3 4 5
0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 2 3 4 5
2 0 2 4 0 2 4
3 0 3 0 3 0 3
4 0 4 2 0 4 2
5 0 5 4 3 2 1

Invers dari perkalian 2, 3, dan 4 tidak ada.


Catatan:
Berdasarkan contoh (2) di atas dapat dikatakan bahwa jika p suatu bilangan maka 𝑃 =
{0, 1, 2, 3, ⋯ , 𝑝 − 1} terhadap penjumlahan dan perkalian mod p merupakan suatu field.

Teorema 16.1
Setiap Ring pembagian tidak memuat elemen pembagi nol sejati.
Bukti:
Misalkan R suatu Ring pembagian dan ambil 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 sedemikian sehingga 𝑎𝑏 = 𝑧.
Apabila 𝑎 ≠ 𝑧 maka ada 𝑎−1 ∈ 𝑅 sehingga dari ab = z diperoleh
𝑎−1 (𝑎𝑏) = 𝑎−1 𝑧
(𝑎−1 𝑎)𝑏 = 𝑧
𝑢𝑏 = 𝑧 (elemen kesatuan u)
𝑏=𝑧
Apabila 𝑏 ≠ 𝑧 maka ada 𝑏 −1 ∈ 𝑅 sehingga dari ab = z diperoleh
(𝑎𝑏)𝑏 −1 = 𝑧𝑏 −1
𝑎(𝑏𝑏 −1 ) = 𝑧
𝑎𝑢 = 𝑧 (elemen kesatuan u)
𝑎=𝑧
Jadi ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅 jika 𝑎 ≠ 𝑧 dan 𝑏 ≠ 𝑧 maka 𝑎𝑏 ≠ 𝑧. Ini berarti Ring pembagian tidak memuat
elemen pembagi nol sejati.

Ingat bahwa field adalah ring pembagian yang komutatif, sehingga field tidak memuat
pembagi nol sejati pula. Sebagai akibat dari teorema 16.1 adalah setiap field adalah daerah
integral.
Teorema 16.2
Setiap daerah integral berhingga adalah suatu field.
Bukti:
Untuk menunjukan bahwa daerah integral berhingga adalah suatu field, kita cukup
menunjukkan bahwa setiap elemennya yang bukan elemen nol memiliki invers.
Misalkan D adalah suatu daerah integral yang mempunyai n elemen.
Ambil 𝑎 ∈ 𝐷 dengan 𝑎 ≠ 𝑧 dan dibentuk himpunan 𝐾 = {𝑎𝑥|𝑥 ∈ 𝐷 dan 𝑥 ≠ 𝑧}.
Mengingat sifat tertutup terhadap perkalian, maka setiap elemen K adalah elemen D pula
atau 𝐾 ⊂ 𝐷 sehingga dalam K berlaku sifat pelenyapan.
Jadi, jika 𝑎𝑥 = 𝑎𝑦, dengan 𝑎 ≠ 𝑧 maka 𝑥 = 𝑦.
Hal ini menunjukkan baha K terdiri atas (n – 1) elemen dari D yang bukan elemen nol.
Karena D memuat elemen kesatuan u, maka 𝑢 ∈ 𝐾.
Sehingga untuk 𝑎 ∈ 𝐷 dengan 𝑎 ≠ 𝑧 maka ada 𝑥 ≠ 𝑧 pula, sedemikian sehingga 𝑎𝑥 = 𝑢.
Ini berarti 𝑥 = 𝑎−1.
Jadi, ∀ 𝑎 ∈ 𝐷 dengan 𝑎 ≠ 𝑧 maka ada 𝑎−1 ∈ 𝐷, yaitu setiap elemen D yang bukan elemen
nol mempunyai invers perkalian sehingga D adalah suatu field.
Selanjutnya dari Teorema 16.2 dapat ditarik suatu akibat seperti yang akan kita buktikan
Akibat
Jika p suatu bilangan prima maka Ring bilangan bulat modulo p, yaitu 𝐵𝑝 = {0, 1, 2, 3, ⋯ , 𝑝 −
1} terhadap penjumlahan dan perkalian mod adalah suatu field.
Bukti:
𝐵𝑝 = {0, 1, 2, 3, ⋯ , 𝑝 − 1} terhadap penjumlahan dan perkalian mod p merupakan suatu Ring
berhingga dan bersifat komutatif serta mempunyai elemen kesatuan, yaitu 1. Sehingga
untuk membuktikan bahwa 𝐵𝑝 adalah suatu daerah field cukup menunjukkan bahwa 𝐵𝑝
adalah suatu daerah integral, yaitu cukup menunjukkan bahwa 𝐵𝑝 tidak memuat elemen
pembagi nol sejati.
Ambil 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐵𝑝 sedemikian sehingga 𝑎 𝑏 = 0, yaitu 𝑎𝑏 ≡ 0 (𝑚𝑜𝑑 𝑝). Hal ini berarti 𝑝| 𝑎𝑏 (p
membagi habis ab).
Selanjutnya karena p suatu bilangan prima, maka 𝑝|𝑎 atau 𝑝|𝑏 yaitu 𝑎 ≡ 0 (𝑚𝑜𝑑 𝑝) atau
𝑏 ≡ 0 (𝑚𝑜𝑑 𝑝).
Hal ini berarti bahwa a = 0 atau b = 0.
∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐵𝑝 , jika ab = 0 maka a = 0 atau b = 0.
Ini berarti Bp tidak memuat pembagi nol sejati, sehingga Bp suatu daerah integral.
Karena Bp merupakan himpunan berhingga maka menurut Teorema 16.2, Bp adalah suatu
field.

Latihan Soal
1. Kontruksikan suatu field yang terdiri daeri 3 elemen. Susunlah tabel Cayley untuk
operasi penjumlahan dan perkalian.
2. Misalkan 𝑄√3 = {𝑎 + 𝑏√3 | 𝑎, 𝑏 ∈ Bilangan Rasional}. Tunjukkan bahwa 𝑄√3 terhadap
penjumlahan dan perkalian merupakan suatu field.
𝑎 𝑏
3. 𝐾 = {( ) | 𝑎, 𝑏 ∈ Bilangan Bulat}
0 0
Tunjukkan bahwa K terhadap penjumlahan dan perkalian matriks merupakan suatu
Ring. Apakah K merupakan Ring komutatif? Apakah K memuat elemen kesatuan?
Apakah K tidak memuat elemen pembagi nol sejati?
0 0
4. 𝐿 = {( ) | 𝑎 ∈ Bilangan Rasional}
0 𝑎
Tunjukkan bahwa L terhadap penjumlahan dan perkalian matriks merupakan suatu
Ring. Apakah L merupakan Ring komutatif? Apakah L memuat elemen kesatuan?
Apakah L suatu daerah integral? Apakah L suatu field?
𝑎 0
5. 𝑀 = {( ) | 𝑎, 𝑏 ∈ Bilangan Real}
𝑏 0
Tunjukkan bahwa M terhadap penjumlahan dan perkalian matriks merupakan suatu
Ring. Apakah M merupakan Ring komutatif? Apakah M memuat elemen kesatuan?
Apakah M tidak memuat elemen pembagi nol sejati?

Anda mungkin juga menyukai