Anda di halaman 1dari 13

TUGAS II

MATEMATIKA DASAR
TEOREMA, LEMA, COROLLARY, AKSIOMA
DAN KONJEKTUR

DISUSUN OLEH:
REIHANI JEMILA NURBAI
1917010017

DOSEN PENGAMPU:
EZHARI ASFA’ANI, S.Si, M.Sc
LILIS HARIANTI HASIBUAN, M.Si

PRODI MATEMATIKA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM IMAM BONJOL PADANG
2019
A. Teorema
Teorema adalah sebuah pernyataan, sering dinyatakan dalam bahasa alami, yang dapat
dibuktikan atas dasar asumsi yang dinyatakan secara eksplisit ataupun yang sebelumnya
disetujui. Dalam logika, sebuah teorema adalah pernyataan dalam bahasa formal yang
saat diturunkan dengan mengaplikasikan aturan inferensi dan aksioma dari sebuah
sistem deduktif.
Teorema dari sejumlah fungsi memiliki nama lain:
 Identitas - digunakan untuk teorema yang menampakkan persamaan antara 2
pernyataan matematika.
 Lema - pra-teorema. Pernyataan proposisi yang diikuti dengan bukti yang sedikit
atau tidak ada sama sekali dari sebuah teorema atau definisi lain. Yaitu,
proposisi B adalah korolar proposisi A jika B bisa dideduksikan dari A.
 Proposisi - pernyataan yang tak dikaitkan dengan "teorema" apapun.
 Klaim - hasil menarik yang diperlukan atau bebas.
 Aturan - digunakan untuk teorema tertentu seperti aturan Bayes dan aturan
Cramer, yang mendirikan formula yang berguna
Banyak matematikawan yang juga menggunakan nama lain untuk teorema,
seperti postulat, sublema, dll.

B. Lema
Di bidang matematika, lema adalah sebuah proposisi (pernyataan) yang digunakan
untuk pembuktian pernyataan lainnya. Umumnya tidak ada perbedaan antara lema
dengan teorema, namun istilah lema digunakan untuk mengacu kepada sebuah
pernyataan yang digunakan sebagai bagian untuk membuktikan sebuah teorema yang
lebih besar.
Kata lemma dalam bahasa Yunani mengandung arti "sesuatu yang diterima, misalnya
hadiah, keuntungan atau suap". Bentuk jamak dari lema adalah lemata. Beberapa
lemmata terkenal antara lain: lema Zorn, lema Bézout, lema Gauss, lema
Fatou dan lema Nakayama.
C. Corollary
Corollary adalah suatu proposisi yang secara langsung diperoleh dari teorem yang sudah
dibuktikan. Sedangkan Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua
konsep. Contohnya dalam penilitian mengenai mobilitas penduduk, proposisinya
bebrbunyi : “proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh upah”.
Dalam penelitian sosial dikenal ada dua jenis proposisi, yang pertama aksioma atau
postulat, yang kedua teorem. Aksioma ialah proposisi yang kebenarannya sudah tidak
lagi dalam penelitian, sedang teorem ialah proposisi yang dideduksikan dari aksioma.

D. Aksioma
Kata aksioma berasal dari Bahasa Yunani yaitu αξιωμα (axioma), yang berarti dianggap
berharga atau sesuai atau dianggap terbukti dengan sendirinya. Kata ini berasal dari
αξιοειν (axioein), yang berarti dianggap berharga, yang kemudian berasal dari αξιος
(axios), yang berarti berharga.
Di antara banyak filsuf Yunani, suatu aksioma adalah suatu pernyataan yang bisa dilihat
kebenarannya tanpa perlu adanya bukti. Kata aksioma juga dimengerti dalam
matematika. Kata aksioma dalam matematika juga disebut postulat. Aksioma diartikan
juga sebagai suatu pernyataan yang memuat istilah dasar dan istilah terdefinisi dan tidak
berdiri sendiri dan tidak diuji kebenarannya.
Akan tetapi, aksioma dalam matematika bukan berarti proposisi yang terbukti dengan
sendirinya. Melainkan, suatu titik awal dari sistem logika. Misalnya, 1+1=2. Suatu
aksioma adalah basis dari sistem logika formal yang bersama-sama dengan aturan
inferensi mendefinisikan logika. pada akhirnya aksioma merupakan sebuah pernyataan
yang sudah pasti kebenarannya.
Istilah aksioma paling umum digunakan sebagi istilah dalam matematika. Sasaran atau
obyek penelahan matematika yang berupa fakta, konsep, operasi dan prinsip
memerlukan metode tertentu dalam menemukan kebenaran atau keabsahan dari konsep
yang terkandung didalamnya. Obyek penelaahan tersebut menggunakan simbol-simbol
yang kosong dari arti, artinya bahwa setiap simbol yang digunakan dalam matematika
merupakan simbol abstrak. Ciri ini yang memungkinkan matematika dapat memasuki
wilayah bidang studi atau cabang ilmu lain.
Pada hakekatnya berfikir matematika itu dilandasi oleh kesepakatan-kesepakatan yang
disebut aksioma. Karena itu matematika merupakan sistem yang aksiomatik. Salah satu
penomena tentang aksioma yang ada adalah Selama 2000 tahun aksioma tentang
bilangan dan geometri dianggap sebagai suatu kebenaran yang pasti karena teorema
merupakan konsekuensi logis dari aksioma, maka teoremapun dianggap sebagai
kebenaran yang tidak terbantahkan lagi.

E. Konjektur
Konjektur adalah sebuah proposisi yang dipradugakan sebagai hal yang nyata, benar,
atau asli, sebagian besarnya didasarkan pada landasan yang tidak konklusif (tanpa
kesimpulan). Karl Popper merintis penggunaan istilah "konjektur" di dalam filsafat
ilmu. Konjektur bertentangan dengan hipotesis (oleh karenanya bertentangan pula
dengan teori, aksioma, atau pun prinsip), yang merupakan pernyataan yang
mengandung perjanjian menurut landasan yang dapat diterima.
Di dalam matematika, konjektur adalah proposisi yang tidak terbuktikan atau tidak
memerlukan bukti atau juga teorema yang dianggap pasti benar adanya. Konjektur
adalah suatu pernyataan yang nilai kebenarannya tidak diketahui. Setelah pembuktian
berhasil dilakukan, maka konjektur berubah menjadi teorema.
LATIHAN

1. Tentukan anggota himpunan ini.


a. {x∨x bilangan asli sedemikian sehingga x 2=1 }
Jawab : {−1,1 }
b. {x∨x bilangan bulat positif kurang dari 12 }
Jawab :{1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 }
c. {x∨x kuadrat bilangan bulat dan x <100 }
Jawab :{0,1,4,9,16,25, , 36,49,64,81}
d. { x|x bilanganbulat sedemikian sehingga x 2=2 }
Jawab : ∅

2. Gunakan notasi pembangun himpunan untuk memberikan deskripsi dari masing-


masing himpunan ini.
a. {0,3,6,9,12}
Jawab :
Himpunan {0,3,6,9,12} berisi bilangan asli (bilangan bulat tidak negatif) yang
merupakan kelipatan dari 2 dan paling banyak 12.
{ x ∈ N| x kelipatan 3 dan x ≤12 }
b. {−3 ,−2 ,−1,0,1,2,3 }
Jawab :
Himpunan {−3 ,−2 ,−1,0,1,2,3 }berisi bilangan bulat antara -3 dan 3, termasuk
{ x|x ∈ Z∨−3 ≤ x ≤ 3 }
c. {m, n , o , p }
Jawab :
Himpunan {m , n , o , p } huruf alphabet dari m hingga p.
{ x|x huruf alfabet dari mhingga p }

3. Tentukan apakah masing-masing pasangan himpunan ini sama.


a. { 1,3,3,3,5,5,5,5,5 } , {5,3,1 }
Jawab :
Kedua himpunan sama.
b. { {1 } } , {1 , {1 } }
Jawab :
Bukan himpunan yang sama. Karena himpunan pertama merupakan himpunan
bagian dari himpunan kedua.
c. ∅ , {∅ }
Jawab :
Bukan himpunan yang sama. Karena himpunan pertama merupakan anggota dari
himpunan kedua.

4. Misalkan A={ 2,4,6 } , B={ 2,6 } ,C= { 4,6 } , dan D= { 4,6,8 } . Tentukan himpunan yang
merupakan himpunan bagian dari himpunan lainnya.
Jawab :
A={ 2,4,6 } , B={ 2,6 } ,C= { 4,6 } , dan D= { 4,6,8 }.
B himpunanbagian dari A ,C himpunanbagian dari A dan D
B⊆ A ,C ⊆ A dan C ⊆ D

5. Untuk masing-masing himpunan berikut, tentukan apakah 2 merupakan elemen dari


himpunan tersebut.
a. {x ∈ R|x bilanganbulat yang lebih dari1 }
Jawab :
Ya, 2 bilangan bulat yang lebih dari 1
b. {x ∈ R|x kuadrat dari bilangan bulat }
Jawab :
Tidak, 2 bukan kuadrat dari bilangan bulat.
c. {2 , { 2 } }
Jawab :
Ya, 2 anggota himpunan.
d. { {2 } , { { 2 } } }
Jawab :
Tidak, 2bukan anggota himpunan.
e. { {2 } , { 2 , { 2 } } }
Jawab :
Tidak, 2 bukan anggota himpunan.
f. { {{ 2 } }}
Jawab :
Tidak, 2 bukan anggota himpunan

6. Untuk setiap himpunan dalam latihan 5, tentukan apakah {2} merupakan anggota
dari himpunan tersebut.
a. {x ∈ R|x bilanganbulat yang lebih dari1 }
Jawab :
Untuk menjelaskan himpunan ini, kami memiliki anggota {2,3,4,5,6,7,8,…}.
Dalam himpunan kita memiliki anggota 2 tapi kita tidak punya himpunan {2}.
Karena itu kita TIDAK memiliki anggota {2} dalam himpunan ini.
b. {x ∈ R|x kuadrat dari bilangan bulat }
Jawab :
Untuk menjelaskan himpunan, kita punya anggota {0,1,2,3,4,5,6,7,8,…}. Dalam
himpunan ini kita memiliki anggota 2 tapi kita tidak punya himpunan {2}.
Karena itu kita TIDAK memiliki anggota {2} dalam himpunan ini.
c. {2 , { 2 } }
Jawab :
Anggota himpunan ini memang himpunan {2}. Karena itu kita memiliki anggota
{2} dalam himpunan ini.
d. { {2 } , { { 2 } } }
Jawab :
Anggota himpunan ini memang himpunan {2}. Karena itu kita memiliki anggota
{2} dalam himpunan ini.
e. { {2 } , { 2 , { 2 } } }
Jawab :
Anggota himpunan ini memang himpunan {2}. Karena itu kita memiliki anggota
{2} dalam himpunan ini.
f. { {{ 2 } }}
Jawab :
Anggota himpunan ini memang himpunan {2}. Karena itu kita memiliki anggota
{2} dalam himpunan ini.

7. Tentukan apakah penyataan ini benar atau salah.


a. 0 ∈ ∅
Jawab :
Salah karena himpunan kosong tidak memiliki anggota karena itu nol tidak bisa
menjadi anggota himpunan kosong.
b. ∅ ∈{0}
Jawab :
Salah karena yang namanya “himpunan kosong” adalah sebuah himpunan dank
arena itu tidak dapat dianggap sebagai anggota.
c. { 0 } ⊂ ∅
Jawab :
Salah karena himpunan kosong tidak memiliki unsur-unsur didalamnya, satu-
satunya himpunan bagiannya adalah dirinya sendiri.
d. ∅ ⊂ { 0 }
Jawab :
Benar karena himpunan kosong adalah himpunan bagian dari himpunan.
e. { 0 } ∈ { 0 }
Jawab :
Salah karena himpunan tidak bisa dikategorikan sebagai anggota.
f. { 0 } ⊂ { 0 }
Jawab :
Salah karena ya itu himpunan bagian, tapi himpunan inklusif.
g. { ∅ } ⊆ { ∅ }
Jawab:
Benar, karena himpunan pertama merupakan himpunan bagian inklusif dari
himpunan kedua.
8. Tentukan apakah penyataan ini benar atau salah.
a. ∅ ∈ { ∅ }
Jawab :
{ ∅ } mewakili himpunan yang hanya berisi himpunan kosong dan denga denga
demikian himpunan kosong adalah anggota dari { 0 } ,berarti pernyataan yang
diberika benar.
b. { ∅ } ∈ { ∅ , { ∅ } }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa himpunan kosong adalah himpunan
yang berisi anggota ∅ dan himpunan bagian {∅ }. Tercatat bahwa ∅ adalah
anggota dari himpunan ∅ , {∅ }}, berarti pernyataan yang diberika benar.
c. { ∅ } ∈ { ∅ }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa himpunan {∅ } merupakan anggota
dari himpunan yang berisi himpunan kosong. Himpunan yang berisi himpunan
kosong tidak mengandung himpunan yang mengandung anggota. Himpunan
yang berisi himpunan kosong adalah himpunan yang berisi anggota, sehingga
pernyataan yang diberika salah.
d. { ∅ } ∈ { { ∅ } }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa himpunan { ∅ } merupakan himpuna
yang berisi himpunan { ∅ }. Karena { ∅ } satu-satunya himpunan yang terkandung
dalam himpunan { { ∅ } } , pernyataan yang diberika benar.
e. { ∅ } ⊂ { ∅ , { ∅ }}
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa himpunan{ ∅ } merupakan himpunan
bagian yang berisi anggota ∅ dan himpunan { ∅ }. himpunan { ∅ } hanya berisi
anggota ∅ .karena ∅ juga merupakan anggota dalam { ∅ , { ∅ } }, penyataan yang
diberikan benar.
f. { {∅}} ⊂ { ∅ , {∅ }}
Answer :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa himpunan { { ∅ } } merupakan himpunan
bagian dari himpunan yang berisi anggota ∅ dan { ∅ }. himpunan { { ∅ } } hanya
berisi anggota { ∅ } .karena { ∅ } juga merupakan anggota dalam { ∅ , { ∅ } }, penyataan
yang diberikan benar.
g. { { ∅ } } ⊂ {{ ∅ } , {∅ } }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa himpunan { { ∅ } } merupakan himpunan
bagian dari himpunan yang berisi anggota { ∅ } . himpunan { { ∅ } } berisi hanya
anggota { ∅ } dan karena { { ∅ } , { ∅ } } berisi hanya anggota { ∅ } juga, kedua himpunan
adalah himpunan yang sama. Penyataan yang diberikan salah sebagai
{ { ∅ } } ⊂ {{ ∅ } , {∅ } }

9. Tentukan apakah penyataan ini benar atau salah.


a. x ∈ { x }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa x anggota himpunan { x } . himpunan
{x } berisi anggota x karena itu pernyataan yang diberika benar.
b. { x }⊆ {x }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa {x } himpunan bagian sejati {x } .
setiap himpunan bagian merupakan himpunan bagian sejati dari dirinya sendiri,
berarti pernyataan yang diberika benar.
c. { x } ∈ { x }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa himpunan {x } anggota himpunan {x }
. himpunan {x } tidak mengandung himpunan sebagai anggota, sehingga
pernyataan yagn diberikan salah.
d. { x } ∈ { { x } }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa { x } anggota himpunan { { x } } .Himpunan
{ { x } } berisi anggota {x } dengan demikian pernyataan yang diberikan benar.
e. ∅ ⊆ { x }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa himpunan ∅ himpunan bagian sejati
dari himpunan { x } . Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap
himpunan, sehingga pernyataan yang diberikan benar.
f. ∅ ∈ { x }
Jawab :
Pernyataan yang diberikan berarti bahwa himpunan ∅ anggota himpunan { x } .
Himpunan {x } berisi anggota x dan sehingga tidak mengandung anggota ∅ .ini
berarti pernyataan yang diberika salah.

10. Gunakan diagram venn untuk menggambarkan hubungan A ⊆B dan B ⊆ C

C U A himpunan bagian dari B, yang


berarti semua anggota A juga
B
terkandung dalam himpunan B, B
himpunan bagian C, dan semua
A
anggota B, A termasuk berada dalam
A ⊆B∧B⊆ C C, semua himpunan berada dalam
universal {u }.

A ⊆B dan B ⊆ C
11. seandainya A,B, dan C himpunan sedemikian sehingga A ⊆B dan B⊆C ,
tunjukan A ⊆C
1. B himpunan bagiandari C
C

2. C A himpunan bagian dari B


B
A

3. A himpunan bagian C  dari diangram venn terbukti, dalam kasus khusus


dimana A = B dan B = C, A = C.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Teorema
https://id.wikipedia.org/wiki/Lema_(matematika)
https://yunimatematika09.wordpress.com/2012/11/23/pengertian-dari-aksioma-definisi-
postulat-proposisi-teorema-lemma-corollary-konjektur-lemma/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aksioma
https://id.wikipedia.org/wiki/Konjektur

Anda mungkin juga menyukai