Dosen Pengampu :
Di Susun oleh :
Kelompok 6
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah, Tuhan sekalian alam. Atas
berkat rahmad dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ Koset dan Subgrup Normal ”. Shawalat dan salam senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta kerabat, sahabat, dan para pengikutnya
sampai akhir zaman, sosok yang telah membawa manusia dan seisi alam dari
zaman kegelapan sampai saat ini sehingga kita menjadi manusia beriman,
berilmu, dan beramal shaleh agar menjadi manusia yang berkahlak mulia.
Makalah ini disusun untuk mendapatkan pengetahuan mengenai Koset
dan Subgrup Normal. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Struktur
Aljabar Grup Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara.
Terima kasih kami ucapkan kapada Ibu Lidia Astuti br Sembiring S.Si,
M.Pd selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami dalam penyusunan
makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
sekali dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan yang perlu perbaikan.
Karena itu, kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk memperbaiki pembuatan
makalah di masa mendatang. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi
manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua, Aamiin.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari koset dan subgrup normal.
2. Dapat membuktikan teorema yang terdapar dalam koset dan subgrup
normal.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KOSET
Bila H subgrup dalam grup G, a suatu unsur sebarang dalam G, maka
himpunan
koset kanan dinyatakan dengan:
Ha = { ha/h H}
Ha = {
Koset kiri dinyatakan dengan
aH = { ah/h H}
aH = {
Umumnya koset kanan = koset kiri namun tidak selamanya koset kanan sama
dengan koset kiri.
Contoh 1 :
< Z, + > merupakan grup, dapat ditinjukkan bahwa < 3Z, + > subgroup dari
< Z, +>. Bagaimana dengan koset kanan dari 3Z ?
Penyelesaian :
Koset – koset kiri dari 3 Z adalah :
0 + 3Z = {…,-6, -3, 0, 3, 6,…} = 3Z
1 + 3Z = {…,-5, -2, 1, 4, 7,…}
2 + 3Z = {…,-4, -1, 2, 5, 8,…}
3 + 3Z = {…,-6, -3, 0, 3, 6,…} = 0 + 3Z = 3Z
-1 + 3Z = {…,-4, -1, 2, 5, 8,…} = 2 + 3Z
Dan seterusnya sehingga hanya ada 3 koset kiri yaitu 0 + 3Z; 1 + 3Z; dan 2 + 3Z
atau Z/3Z = { 0 + 3Z, 1 + 3Z, 2 + 3Z } = himpunan semua bilangan bulat
modulo 3.
Bagaimana dengan koset kanan, apakah sama dengan koset kirinya ?
Koset – koset kanan dari 3 Z adalah :
3Z + 0 = {…,-6, -3, 0, 3, 6,…} = 3Z
2
3Z + 1 = {…,-5, -2, 1, 4, 7,…}
3Z + 2 = {…,-4, -1, 2, 5, 8,…}
3Z + 3 = {…,-6, -3, 0, 3, 6,…} = 0 + 3Z = 3Z
3Z + (-1) = {…,-4, -1, 2, 5, 8,…} = 2 + 3Z
Dan seterusnya sehingga hanya ada 3 koset kanan yaitu 3Z + 0; 3Z +1 dan 3Z + 2
atau
Z/3Z = { 3Z + 0, 3Z + 1, 3Z + 2 }
Ternyata Koset Kiri = Koset Kanan
Apakah dengan operasi yang sama pada Z ( penjumlahan biasa pada
bilangan bulat ) Z/3Z merupakan grup ?
Tabel 6.1 Menunjukkan Tabel Cayley dari Grup < Z/3Z, + >
+ 0 + 3Z 1 + 3Z 2 + 3Z
0 + 3Z 0 + 3Z 1 + 3Z 2 + 3Z
1 + 3Z 1 + 3Z 2 + 3Z 0 + 3Z
2 + 3Z 2 + 3Z 0 + 3Z 1 + 3Z
Z/3Z memiliki unsur yang berhingga dan dari table Cayley berlaku sifat tertutup
menurut teorema A – 4 maka Z/3Z merupakan subgrup.
Contoh 2:
Andaikan suatu grup adalah (G,+) = dan sub grup dari G adalah H={0,2}.
Tentukan koset kiri dan kanan dari H dan G.
Penyelesaian:
(G,+) = = {0,1,2,3}, generatornya 0,1,2,3.
Koset kiri: 0 +H = 0 + {0,2} = {0,2}
1 + H = 1 + {0,2} = {1,3}
2 + H = 2 + {0,2} = {2,0}
3 + H = 3 + {0,2} = {3,1}
3
H + 2 = {0,2} + 2 = {2,0}
H + 3 = {0,2} + 3 = {3,1}
Maka dengan demikian dapat diperoleh jika koset kiri= koset kanan
Dimana 0+H=H+0
1+H=H+1
2+H=H+2
3+H=H+3
Contoh 3:
Diberikan G = { , +} dan H = {0,3,6} dimana H < G dapatkan koset kiri dari H
Penyelesaian :
Koset kiri : 0 + H = {0,3,6}
1 + H = {1,4,7}
2 + H = {2,5,8}
3 + H = {3,6,0}
4 + H = {4,7,1}
5 + H = {5,8,2}
6 + H = {6,0,3}
7 + H = {7,1,4}
8 + H = {8,2,5}
4
0+H=H+0
1+H=H+1
2+H=H+2
Maka dapat disimpulkana bahwa koset kiri dan kanan dari H adalah sama.
Contoh 4:
G = { I,A, } < GL (2, ) dan G = < A >. Oleh karena itu G adalah Grup
terhadap perkalian matriks. Berikutnya diberikan H = { I, , maka H< G
Sebab I =I H
( = =I H
= = H
I ( =I = H
Selanjutnya koset-koset kiri dari H adalah
AH = {AI, A } = { A, = HA
IH = {II,I } = {I, } = H = HI
H={ }={ I} = H
H={ }={ =H
Dalam hal ini koset kiri dan kanan dari H adalah sama, sebab grup siklik < A >
adalah komutiatif.
IH = H. Jadi, koset-koset kiri dari H adalah AH dan H.
Terlihat bahwa AH dan H merupakan partisi dari G sebab AH H= dan AH
H = G.
Contoh 5 :
Perhatikan grup permutasi ={ } dengan :
[ ]; [ ]; [ ];
5
[ ]; [ ]; [ ];
Dapat ditinjukkan bahwa H = { } merupakan subgrup dari .
apakah koset kanan dari H sama dengan koset kiri dari H ?
Penyelesaian :
Koset kanan H { sedangkan koset kiri H ={
Terlihat bahwa koset kanan tidak sama dengan koset kiri atau H H.
Perhatikan bahwa tetapi bukan H.
Definisi 1:
Jika G suatu grup dan a G, order (periode) dari elemen a adalah bilangan
bulat positif terkecil m sehingga = e, dinotasikan o (a).
Contoh :
G = {0, 1, 2, 3, 4, 5 } dengan operasi penjumlahan modulo 6 dapat ditunjukkan G
merupakan grup dengan unsur netral e = 0.
(1) Untuk a = 3 maka : = 3; =0=e
Jadi m = 2 maka order dari 3 atau o (3) = 2
(2) Untuk a = 4 maka : = 4; = 2; =0=e
(3) Untuk a = 5 maka : = 5; = 4; = 3; = 2; =1
Dari (1) dan (2) terdapat bilangan bulat positif terkecil m = e maka
dikatakan bahwa a berorder finit, sedangkan (3) tidak terapat m = e, hal
yang demikian dikatakan bahwa a berorder finit.
Istilah order juga digunakan untuk pengertian lain, yaitu banyaknya
anggota dari suatu grup terhingga. Berikut ini suatu teorema yang menyangkut
order subgrup dari suatu grup terhingga.
TEOREMA LAGRANGE
Misalkan H adalah subgrup dari grup G dan a G, maka berlaku,
1. aH = H a H
2. aH = bH H.
3. b aH aH = bH
4. Koset – koset kiri adalah saling asing.
Bukti :
6
1. aH = H a H
( ) Diketahui, aH = H . akan dibuktikan a H . Karena H subgrup maka H
pasti merupakan Grup, sehingga H pasti memuat elemen satuan yaitu e H.
Dari aH H, dimana h H dan e H maka ae = a H.
Diketahui a H. Akan dibuktikan aH = H. jika a H maka aH H. Tetapi
juga berlaku H aH. Karena persamaan h = ax mempunyai penyelesaian x H
(karena H adalah subgrup). Karena aH H dan H aH maka terbukti aH= H.
2. aH = bH H.
( ) Diketahui Ah = Bh . akan dibuktikan H. Karena a adalah
grup, maka a pasti mempunyai invers yaitu .
aH = Bh
aH = Bh
H= bH
Karena bH = H, maka menurut ketentuan 1) diperoleh b H.
Diketahui H. akan dibuktikan aH = bH.
Dari H dengan menggunakan ketentuan 1) diperoleh H.
gandakan dengan a dari sebelah kiri,sehingga diperoleh :
a =Ah
Ah = bH
3. b aH aH = bH
( ) Diketahui, b aH, akan dibuktikan aH = Bh
Jika b aH, maka b aH =H. dari b H, dengan
menggunakan ketentuan 2) diperoleh aH = bH.
Diketahui aH = Bh, akan dibuktikan b aH.
Karena aH = bH, maka untuk setiap h H berlaku bh bH = aH.
4. Koset – koset tersebut saling asing.
Misalkan x aH cH, maka x aH dan x cH.
Jika x aH maka aH=xH…..(i)
Jika x cH maka cH=xH…..(ii)
Dari (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa aH=cH=xH sehingga jika x
aH cH, maka aH= cH.
7
Kotraposisi pernyataan diatas adalah jika aH≠cH, maka x aH cH. Jadi
koset-koset tersebut saling asing.
Contoh:
Diketahui G= dan S (16). Tentukan koset-koset kiri dari S sesuai teorema
Lagrange!
Penyelesaian:
Akan diperhatikan penyekatan grup G dalam koset-koset kiri dari S.
S= {16,6,21,11,1} 3S={23,18,13,8,3}
2S= {7,12,17,22,2} 4S= {14,24,9,19,4}
Jadi koset-koset kiri dari S membagi 20 anggota dalam kedalam 4
himpunan. Bagian yang saling asing dan masing-masing mengandung 5 anggota.
Bukti (1) :
H subgrup normal dari G menurut definisi maka g H = g H
Dari g H = H g berarti gh = hg
=
=
=
Bukti (2) :
Dari teorema di atas = N dapat diartikan N dan N
8
Contoh :
G merupakan himpunan semua bilangan bulat dengan operasi penjumlahan
biasa dan N himpunan semua bilangan bulat genap, diperoleh bahwa N
merupakan subgrup dari G. Apakah N subgrup normal dari G ?
Penyelesaian :
Akan ditunjukkan dan N berlaku g n
Ambil dan sebarang. Kita ketahui bahwa dengan operasi
penjumlahan invers dari g yaitu = -g. Kita perhatikan g n
gn =g+n+
= g + n + (-g)
=
gn , karena pengambilan g dan n sebarang maka terbukti g n
G dan N.
Contoh 2 :
Pandang G himpunan matriks tak singular 2 x 2 dengan entre – entre
bilangan nyata, dengan operasi perkalian G merupakan grup. Selanjutnya dapat
dibuktikan bahwa :
M = {[ ] a,b,c,d R, ad – bc = 1} dan N = {[ ] a ≠ 0, a R}
Merupakan subgrup normal dari G
Penyelesaian :
Ditunjukkan bahwa g m G dan M
Ambil M dan G sebarang
det ( M ) = det ( ) x det ( ) x det ( )
contoh :
Misalkan Z6 merupakan grup dengan operasi penjumlahan bilangan bulat modulo
6 dan H = {0,2,4} adalah subgrup darinya. Tunjukan bahwa H sub grup normal
dari Z6.
Pembahasan
Untuk menunjukkan bahwa H subgrup normal dari Z6, harus dibuktikan bahwa
koset kanan dan kiri H dalam Z6 sama. Perhatikan bahwa elemen Z6 adalah
9
0,1,2,3,4, dan 5.
Koset kanan H dalam Z6 adalah
H0 = {0,2,4} + 60 = {0,2,4}
H1 = {0,2,4} + 61 = {1,3,5}
H2 = {0,2,4} + 62 = {2,4,0}
H3 = {0,2,4} + 67 = {3,5,1}
H4 = {0,2,4} + 64 = {4,0,2}
H5 = {0,2,4} + 65 = {5,1,3}
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12