Anda di halaman 1dari 5

1.

3 TURUNAN PARSIAL
A. TURUNAN PARSIAL FUNGSI DUA PEUBAH
Misalkan f suatu fungsi satu peubah, kita nyatakan sebagai y=f ( x ).
df
Turunan fungsi f terhadap x disimbolkan dengan atau f ' ( x ). Nilai turunan
dx
f ' (x ) di x=a didefinisikan sebagai berikut
f ( a+h )−f ( a)
f ' ( a )=lim
h→0 h
Jika f suatu fungsi dua peubah x dan y dengan z=f ( x , y ) . Andaikan
nilai y dibuat tetap, misalkan y=b, dimana b merupakan suatu konstanta,
maka fungsi tersebut merupakan fungsi satu peubah yaitu dalam peubah x ,
yakni z=f ( x , b )=g (x). Apabila g memiliki turunan di a , maka kita
menyebutnya sebagai turunan parsial f terhadap x di (a , b) dinotasikan
f x ( a , b ). Oleh karena itu
f ( a+h , b )−f ( a ,b )
f x ( a , b )=lim
h →0 h
(Coba jawab dulu ya)
Melalui prosedur yang sama, tentukan turunan parsial f terhadap y di
(a , b) dinotasikan f y ( a ,b )!
Untuk lebih jelasnya cermati contoh berikut ini
Contoh 1
Misalkan f ( x , y )=x 2 y 3. Tentukan f x dan f y menggunakan definisi.
Penyelesaian
f ( x +h , y )−f ( x , y ) ( x +h )2 y 3−x 2 y 3
f x ( x , y )=lim =lim
h →0 h h→ 0 h
( x ¿ ¿ 2 y +2 xh y +h y )−x y
3 3 2 3 2 3
3 3 3
¿ lim =lim 2 x y + h y =¿ 2 x y ¿ ¿
h→ 0 h h→ 0

Kemudian
2 3 2 3
f ( x , h+ y )−f ( x , y ) x ( y+ h) −x y
f y ( x , y )=lim =lim
h→0 h h→0 h
( x ¿ ¿ 2 y 3 +3 x2 h y 2+ 3 x 2 h2 y+ x 2 h3 )−x 2 y 3 2 2 2 2 2 2
¿ lim =lim 3 x y +3 x h y + x h ¿
h→0 h h→ 0

2 2
¿3 x y .
Selanjutnya coba selesaikan soal berikut ini
a. Jika f ( x , y )=x 3+ x2 y 3−2 y 2. Carilah f x (2,1) dan f y (2,1) .
Penyelesaian

b. Jika f ( x , y )=x e xy, Tentukan f x ( 2, ln3 ) dan f y ( 2 , ln 3 )


Penyelesaian

B. TURUNAN PARSIAL TINGKAT TINGGI


Jika f adalah fungsi dua variabel, maka turunan parsial f x dan f y juga
merupakan fungsi dua variabel . Selanjutnya untuk mencari turunan
parsial dari f x dan f y yaitu (f ¿¿ x) x ¿, (f ¿¿ y) y ¿, (f ¿¿ x) y ¿, (f ¿¿ y) x ¿ , yang
disebut sebagai turunan parsial kedua dari f . Jika z=f (x , y ), maka akan
kita gunakan notasi berikut ini

( )
2 2
∂ ∂f ∂ f ∂ z
(f ¿¿ x) x =¿ ¿ f xx =f 11= = 2= 2
∂x ∂x ∂x ∂x

∂ y ( ∂x ) ∂ y ∂x ∂ y ∂x
2 2
∂ ∂f ∂ f ∂ z
(f ¿¿ x) y =¿ ¿ f xy =f 12 = = =

= ( )
2 2
∂ ∂f ∂ f ∂ z
(f ¿¿ y) x =¿ ¿ f yx =f 21 = =
∂x ∂ y ∂ x∂ y ∂x ∂ y
Contoh 3
Carilah Turunan Parsial kedua dari f ( x , y )=x 3+ x2 y 3−2 y 2
Penyelesaian
Dari Contoh Soal 2, kita peroleh bahwa
f x ( x , y )=3 x 2+ 2 x y 3
2 2
f y ( x , y )=3 x y −4 y
Oleh karena itu

f xx = ( 3 x 2+ 2 x y 3 )=6 x +2 y 3
∂x

f xy = ( 3 x 2 +2 x y 3 )=6 x y 2
∂y

f yx = ( 3 x2 y 2−4 y )=6 x y 2
∂x

f yy = ( 3 x 2 y 2−4 y ) =6 x 2 y−4
∂y
Turunan parsial ketiga atau orde yang lebih tinggi juga dinotasikan
serupa dengan diatas. Sebagai contoh dapat dicermati sebagai berikut :

( )
2 3
∂ ∂ f ∂ f
f xxx = 2
= 3
∂x ∂x ∂x
Selesaikan soal berikut ya
a. Carilah f xxyz jika f ( x , y , z )=sin (3 x + yz )!
C. INTERPRETASI TURUNAN PARSIAL
Untuk memberikan interpretasi geometris dari turunan parsial, ingat
kembali bahwa persamaan z=f (x , y ) merepresentasikan sebuah permukaan.
Perhatikan bahwa kurva sebagai hasil irisan suatu permukaan z=f (x , y )
dengan bidang datar y= y 0. Semua titik pada kurva tersebut selalu mempunyai
ordinat y= y 0. Ambil sebarang titik ( x , y ) =( x 0 , y 0 ) dibidang XOY , maka kita

kan peroleh titik P ( x 0 , y 0 , f ( x 0 , y 0 ) ) di kurva tersebut. Kita dapat membuat


garis singgung kurva yang melalui titik P. Tingkat kemiringan dari garis
singgung yang terbentuk adalah f x ( x 0 , y 0 ).
Selanjutnya perhatikan kurva sebagai hasil irisan suatu permukaan
z=f ( x , y ) dengan bidang datar x=x 0. Semua titik pada kurva tersebut selalu
mempunyai ordinat x=x 0. Ambil sebarang titik ( x , y ) =( x 0 , y 0 ) dibidang XOY ,

maka kita kan peroleh titik P ( x 0 , y 0 , f ( x 0 , y 0 ) ) di kurva tersebut. Kita dapat


membuat garis singgung kurva yang melalui titik P. Tingkat kemiringan dari
garis singgung yang terbentuk adalah f y ( x 0 , y 0 ). Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut ini
GAMBAR 1. Interpretasi Turunan Parsial f x ( x 0 , y 0 ) dan f y ( x 0 , y 0 )
Dengan demikian nilai dari f x ( x 0 , y 0 )merupakan tingkat kemiringan garis
singgung pada kurva hasil perpotongan permukaan z=f (x , y ) dengan
bidang y= y 0 di titik P ( x 0 , y 0 , f ( x 0 , y 0 ) ). Sedangkan f y ( x 0 , y 0 ) merupakan
tingkat kemiringan garis singgung pada kurva hasil perpotongan
permukaan z=f (x , y ) dengan bidang x=x 0 di titik P ( x 0 , y 0 , f ( x 0 , y 0 ) ).
Contoh 4
Perpotongan antara permukaan z=√ 9−x 2− y 2 dengan bidang x=1
membentuk suatu kurva. Carilah tingkat kemiringan garis singgung
kurva tersebut yang melalui titik (1,1,2).
Penyelesaian
−x
Misalkan z=f ( x , y ), maka f y ( x , y )= , sehingga tingkat
√9−x 2− y 2
−1
kemiringan garis singgung yang dicari adalah f y ( 1,2 ) = .
2
a. Untuk lebih memahaminya secara geometris dan sekaligus sebagai
Latihan, coba anda gambarkan di R3 .

Anda mungkin juga menyukai