Diferensial Parsial
y df ∆y
=
dx x=x0 ∆x
∆y
f (x)
∆x
x
x0
nyatakan dengan fungsi f (x, y) bila diambil x konstan, maka akan didapat
kurva yang merupakan hasil perpotongan permukaan f (x, y) dengan bidang
x konstan tersebut. Turunan atau diferensial seperti ini dinamakan diferensi-
al parsial (turunan sebagian). Jika x dianggap konstan, maka turunan yang
diperoleh adalah turunan terhadap variabel y dan interpretasinya tetap sa-
ma yaitu menunjukkan slope (kemiringan) dari kurva yang dibentuk dari
perpotongan kedua permukaan tersebut.
Notasi yang digunakan untuk menuliskan turunan parsial dari fungsi
∂f
f (x, y) terhadap variabel y (dengan menganggap x konstan) adalah atau
∂y
∂f
lebih lengkapnya sering juga dituliskan sebagai .
∂y x
Fungsi f juga merupakan fungsi dengan variabel y sehingga dapat juga
diperoleh turunan parsial f (x, y) terhadap variabel x (dengan menganggap
∂f
variabel y konstan) dan hal ini dinyatakan sebagai atau lebih lengkapnya
∂x
∂f
sering juga dituliskan sebagai .
∂x y
Jika diferensial biasa didefinisikan dengan limit sebagaimana ditunjukkan
dalam persamaan 4.1, maka untuk turunan parsial definisinya adalah
Dalam bagian terdahulu telah pernah dibahas tentang uraian fungsi menggu-
nakan deret pangkat (deret MacLaurin ataupun deret Taylor). Untuk fungsi
multivariabel, hal yang serupa juga dapat dilakukan yaitu menguraikannya
4.1 Deret Pangkat Multivariabel
menjadi deret pangkat. Tinjau suatu fungsi multivariabel, misalnya yang di-
nyatakan dengan f (x, y) = sin x cos y. Uraian deret pangkat (MacLaurin)
untuk f (x, y) tersebut dapat diperoleh dengan mengalikan dua deret pang-
kat masing-masing untuk sin x dan cos y sebagai berikut
x3 x5 y2 y4
f (x, y) = sin x cos y = x − + + ... 1− + + ...
3! 5! 2! 4!
x3 xy 2 y4 x5 x3 y 2 xy 4
=x− − + + + + + ...
3! 2! 4! 5! 2!3! 4!
Atau misalnya suatu fungsi lain yaitu f (x, y) = e(x−y) yang dapat diuraikan
sebagai berikut
(x − y)2 (x − y)3
e(x−y) = 1 + (x − y) + + + ...
2! 3!
2 2
x − 2xy + y x − 3x2 y + 3xy 2 − y 3
3
=1+x−y+ + + ...
2! 3!
Terlihat bahwa secara umum akan diperoleh suku-suku yang jumlah pangkat
variabel x dan y masing-masing 0, 1, 2, 3, . . .. Sehingga uraian deret MacLa-
urin untuk fungsi dua variabel secara umum berbentuk
∂f (x, y)
= c10 + 2c20 (x − a) + c11 (y − b) + . . .
∂x
1 ∂f 1
c10 = = fx (a, b)
2 ∂x 2
x=a,y=b
Diferensial Parsial
Dengan proses yang sama akan dapat diperoleh koefisien-koefisien yang lain-
nya, yaitu
1 1 1
c20 = fxx (a, b), c11 = fxy (a, b), c02 = fyy (a, b), dst.
2 2 2
Secara umum akan dapat diperoleh bentuk uraian deret pangkat (deret Ta-
ylor) di sekitar titik (a, b) untuk fungsi dua variabel adalah sebagai berikut
∞ n
X 1 ∂ ∂
f (x, y) = (x − a) + (y − b) f (a, b) (4.5)
n=0
n! ∂x ∂y
∂z ∂z
dz = dx + dy (4.6)
∂x ∂y
∂f ∂f ∂f
du = dx + dy + dz + . . . (4.7)
∂x ∂y ∂z
Contoh
Sedangkan turunan total (total derivative) atau sering juga disebut sebagai
turunan (derivative) suatu fungsi f (x, y) terhadap variabel x dan y dapat
diperoleh sebagai berikut
df (x, y) ∂f ∂f dy
= +
dx ∂x ∂y dx
(4.8)
df (x, y) ∂f dx ∂f
= +
dy ∂y dy ∂y
Contoh
Misalkan x adalah fungsi yang terdiri dari dua variabel yaitu y dan z sehingga
dinyatakan sebagai x(y, z). Diferensial dx dapat diperoleh sebagai berikut
∂x ∂x
dx = dy + dz
∂y z ∂z y
Umumnya berarti dapat pula dinyatakan bahwa y adalah fungsi yang terdiri
dari dua variabel yaitu x dan y. Dengan demikian diferensial dy dinyatakan
sebagai berikut
∂y ∂y
dy = dx + dz
∂x z ∂z x
Bila dy pada persamaan pertama diganti dengan persamaan kedua maka
diperoleh
∂x ∂x
dx = dy + dz
∂y z ∂z y
∂x ∂y ∂y ∂x
= dx + dz + dz
∂y z ∂x z ∂z x ∂z y
!
∂x ∂y ∂x ∂y ∂x
= dx + + dz (4.9)
∂y z ∂x z ∂y z ∂z x ∂z y
−1
∂x ∂y
= (4.10)
∂y z ∂x z
Hal penting lainnya yang dapat diperoleh adalah bila x konstan yang ber-
arti dx = 0, maka dari persamaan 4.9 akan diperoleh
4.4 Diferensial Eksak dan Tak Eksak
!
∂x ∂y ∂x
0= + dz
∂y z ∂z x ∂z y
∂x ∂y ∂x
⇒0= +
∂y z ∂z x ∂z y
∂x ∂y ∂z
= −1 (4.11)
∂y z ∂z x ∂x y