Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

Turunan fungsi adalah salah satu cabang ilmu matematika yang banyak digunakan untuk
memecahkan suatu permasalahan dalam bidang keilmuan lainnya, seperti bidang ekonomi, fisika,
teknik, kimia, dan bahkan biologi. Secara umum, turunan atau derivatif (derivative dalam Bahasa
Inggris) adalah suatu pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah atau output seiring dengan
perubahan nilai input untuk suatu fungsi. Konsep turunan fungsi ini adalah bagian dari kalkulus,
selain dari limit, integral, dan deret tak hingga, dimana kalkulus adalah ilmu yang mempelajari
perubahan bentuk aljabar serta operasinya yang mengarah pada pemecahan suatu persamaan fungsi.
Berkat para ahli matematika ternama, Sir Isaac Newton (1642-1727) dan Gottfried Wilhelm Leibniz
(1646-1716), konsep turunan masih digunakan sebagai alat bantu penyelesaian masalah geometri,
mekanika, dan terus diperluas pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. Selain itu,
pengenalan konsep turunan diteruskan hingga kini melalui edukasi.

Berkaitan dengan hal sebelumnya, turunan sebagai bagian dari kalkulus berperan sangat penting
bagi kehidupan sehari-hari, bukan sekadar penunjang teoritis dalam mata pelajaran Matematika di
sekolah. Kita bahkan sering menemukan penerapan konsep turunan secara tidak sadar. Misalnya,
ketika melihat sebuah mobil yang perlahan semakin kencang, dimana mobil memiliki percepatan per
sekian detik dari kecepatan awalnya. Ternyata, percepatan sebenarnya adalah bentuk turunan dari
kecepatan mobil awal. Hal ini juga berlaku untuk berbagai permasalahan nyata, seperti menentukan
laba usaha dari biaya produksi, pencampuran bahan kontruksi bangunan, pendeteksian magnitudo
gempa bumi, perubahan ukuran benda, dan lain sebagainya.

Selain itu, karena turunan banyak digunakan dalam keseharian, maka harus kita kuasai. Tanpa
memahami konsep dasar, akan susah memahami ilmu lain dengan konsep serupa, seperti
diungkapkan Chris Anderson, “Nail the basics first, detail the details later.” Oleh karena itu, dalam
bab ini, kita akan mempelajari seputar mengenai Turuna Fungsi Aljabar, mulai dari konsep dasar,
rumus, pengunaan turunan pada kehidupan sehari-hari, serta dilengkapi dengan contoh soal.

1
BAB II
ISI
2.1. MATERI INTI
i. Definisi Turunan
Turunan dari suatu fungsi y=f (x )di titik x=c didefinisikan sebagai berikut.
Misalkan f adalah suatu fungsi dengan persamaan y=f (x ) yang terdefinisi pada selang
(interval) terbuka yang memuat c. Turunan pertama dari fungsi f di titik x=c atau laju
perubahan sesaat dari y terhadap x di titik x=c , ditulis f ' (c ), didefinisikan sebagai :
' f ( c +h )−f ( c)
f ( c )=lim
h →0 h
jika nilai limitnya ada.
Dengan memisalkan x=c +h pada definisi di atas, dapat dibuktikan bahwa definisi
turunan pertama di titik x=c setara dengan :
' f ( x )−f (c)
f ( c )=lim
h →0 x−c
ii. Rumus Turunan Fungsi Aljabar
Notasi turunan fungsi aljabar seperti berikut:
dy df ' '
= = y =f (x)
dx dx
Hal tersebut berarti perubahan y untuk setiap x atau perubahan f untuk setiap x,
dinyatakan juga sebagai y’ dan f’ atau turunan fungsi y dan fungsi f ( f ' ( x )). Untuk sifat-
sifat atau aturan turunan fungsi aljabar dapat dituliskan sebagai berikut.
1. Misalkan , f ( x ) = axn dengan a konstan, maka turunan f ( x ) terhadap x adalah :
' n−1
f ( x )=nax

2. Misalkan, f ( x )=x , maka turunan f ( x ) terhadap x adalah :


'
f ( x )=1

3. Misalkan f ( x )=c , dengan c konstan, maka turunan f ( x ) terhadap x adalah :


'
f ( x )=0

2
4. Misalkan f ( x )=c ×u (x) , dengan c konstan, maka turunan f ( x ) terhadap x adalah :
f ' ( x )=c ×u ' (x )

5. Misalkan, terdapat fungsi komposisi h(x)=f(g(x)), maka turunan h(x) terhadap x


adalah :
h ( x ) =f ( g ( x ) ) × g (x )
' ' '

6. Pada operasi penjumlahan dan pengurangan


Jika f(x) = u ( x ) ± v ( x )maka turunan f ( x ) terhadap x adalah :

f ' ( x )=u' ( x ) + v ' ( x)


7. Pada operasi pembagian
u( x)
Jika f(x) = , maka turunan f ( x ) terhadap x adalah :
v(x)
u' ( x ) v ( x ) −u ( x ) v ' (x)
f ' ( x )= 2
(v ( x ))

8. Pada operasi perkalian


Jika f(x) = u(x)× v (x) , maka turunan f ( x ) terhadap x adalah :

' ' '


f ( x )=u ( x ) v ( x )−v ( x ) u( x )

9. Pada operasi perkalian tiga fungsi berbeda


Jika f(x) = u(x)× v ( x ) ×w (x) , maka turunan f ( x ) terhadap x adalah :
'
f ( x )=¿)]

10. Pada aturan rantai turunan fungsi aljabar


Jika f(x) = un ( x ) , maka turunan f ( x ) terhadap x adalah :
f ' ( x )=n un−1 (x )×u ' (x)

Contoh Soal :

3
1 1
1. Jika f ( x )= 2 − x +1 , maka f ' ¿ ) adalah . . .
x

PEMBAHASAN :

1 1
f ( x )= − +1 = x−2−x−1 +1
x x
2

f ' ( x ) = −2 × x−2−1−(−1 ) × x−1−1 +0

f ' ( x )=−2 x−3 + x−2

() () ()
−3 −2
1 1 1
f' =−2 + =−2 ¿
4 4 4

¿−2× 26 +24 =−2× 64+16=−128+16=−112

2
d y
2. Jika y=5 x 3 +7 , maka tentukan nilai 2 dan y ' ' (2)
dx

PEMBAHASAN :

d2 y
bermaksud turunan kedua. Maka, dapat kita cari turunan pertamanya
d x2
dahulu kemudian turunan kedua.
3
y=5 x +7
' 3−1 2
y =3 ×5 x + 0=15 x
'' 2−1
y =2× 15 x =30 x

Maka, y ' ' (2) = 30 . ( 2 )=60

2.2. PENGGUNAAN TURUNAN FUNGSI

4
i. Persamaan Garis Singgung

Gambar tersebut menunjukkan kedudukan grafik fungsi f, garis PQ & garis g. Garis g
menyinggung grafik fungsi f di titik P (x, f(a)) Garis g berupa garis lurus sehingga Anda
perla mengetahui nilai gradien garis g di titik P. Gradien garis g atau m g ditentukan
dengan rumus :

f ( a+h ) −f (a)
mg = lim =f '(a)
h→ 0 h

Dengan demikian, persamaan garis g adalah y-f(a)= f ' (a)( x−a).

ii. Persamaan Garis Normal

Dari Gambar 2.5 diketahui grafik sebuah fungsi mempunyai garis singgung di sebuah
titik. Pada titik itu pula terdapat garis normal. Garis singgung dan garis normal saling

5
tegak lurus. Misalkan gradien garis singgung adalah mg = f ' (a). Dengan demikian,
gradien garis normal adalah

1
M a= - '
f (a)

1
Persamaan garis normal : y-f(a) = - ' (x-a)
f (a)

iii. Fungsi Naik Dan Fungsi Turun


Pengertian fungsi naik dan fungsi turun

Dari gambar di atas diketahui x1, dan x2, berada di dalam interval (a, b) dengan x1 ¿ x2.

a. Jika berlaku hubungan f(x1)¿ f(x2), fungsi dikatakan naik.


b. Jika berlaku hubungan f(x1)¿f(x2), fungsi dikatakan turun.

Ciri naik atau turun fungsi berdasarkan gradien


Selain dengan melihat grafik, fungsi naik atau turun dapat diketahui berdasarkan nilai
gradien. Misalkan f(x) kontinu dalam suatu interval tertentu.
1. Fungsi f dikatakan sebagai fungsi naik jika gradien garis singgungnya bernilai
positif. Jadi, f fungsi naik jika f ' (x) ¿ 0 .
2. Fungsi f dikatakan sebagai fungsi turun jika gradien garis singgungnya bernilai
negative. Jadi, f fungsi turun jika f '(x) ¿ 0 .
3. Fungsi f dikatakan tidak naik dan tidak turun jika gradien garis singgungnya nol atau
'
f (x)=0.

6
iv. Titik Stasioner dan Nilai Stasioner

A. Penentuan titik minimum dan maksimum serta titik belok suatu fungsi.

1. Jika f ' (x) ¿ 0 untuk x ¿ a , f ' ( a ) =0dan f '(x)¿ 0 untuk x¿ a maka (a,f(a)) merupakan
titik balik maksimum dan f(a) merupakan nilai maksimum.
2. Jika f ' (x)¿ 0 untuk x ¿ a , f ' ( a ) =0dan f ' (x)¿ 0 untuk x¿ a maka (a,f(a)) merupakan
titik balik minimum f(a) merupakan nilai minimum.
3. Jika f ' ( x )<0 untuk x ¿ a , f ' ( a)=0dan f ' (x)¿ 0 untuk x¿ a maka (a,f(a)) merupakan
titik belok.
4. Jika f ' ( x )<0 untuk x ¿ a , f ' ( a ) =0dan f '(x)¿ 0 untuk x¿ a maka (a,f(a)) merupakan
titik belok.

B. Uji turunan kedua untuk menentukan jenis titik dan nilai stasioner.

1. Jika f ' (a) = 0 dan f’’(a)¿ 0 maka (a, f(a)) merupakan titik balik maksimum dan f(a)
merupakan nilai maksimum.
2. Jika f’(a) = 0 dan f’’(a)¿ 0 maka (a, f(a)) merupakan titik balik minimum dan f(a)
merupakan nilai minimum.
3. Jika f’’(a) = 0 , f’’(x)¿ 0 untuk x ¿ a dan f’’(a)¿ 0 maka (a, f(a)) merupakan titik
belok turun.
4. Jika f’(a) = 0,f’’(x)¿ 0 untuk x ¿ a dan f’’(a)¿ 0 maka (a, f(a)) merupakan titik belok
naik.

7
C. Penentuan Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi

Nilai maksimum atau minimum dibedakan menjadi nilai maksimum/minimum


lokal dan nilai maksimum/minimum global. Nilai maksimum/minimum lokal
adalah nilai maksimum/minimum fungsi untuk interval tertentu saja. Nilai
maksimum/minimum global adalah nilai maksimum/minimum fungsi untuk
seluruh daerah asal fungsi.

Perhatikan gambar grafik fungsi f berikut.

Dari gambar tersebut Anda dapat melihat bahwa fungsi f mempunyai tiga nilai
stasioner yaitu pada x=-3, x=-2, dan x=1. Pada x= -3 dan x = 1, fungsi f sama-sama
mencapai nilai minimum. Nilal f(-3) disebut nilai minimum lokal, sedangkan nilai
f(1) disebut nital minimum global . Nilai maksimum lokal dicapai pada f(-2).

Jadi daerah asal sebuah fungsi dibatasi untuk interval terbuka, nilai maksimum/
minimum pasti dicapai pada titik stasioner. Jika daerah asal sebuah fungsi dibatasi
untuk interval tertutup, nilai maksimum/minimum bisa saja dicapai pada ujung-
ujung interval. Jadi, nilai maksimum/minimum fungsi pada interval tertutup belum
tentu dicapai pada titik stasioner.

8
CONTOH SOAL

1. Persamaan garis singgung kurva f ( x )=3 x 2 di titik (1,3) adalah …


PEMBAHASAN :
Terlebih dahulu, hitung turunan pertama fungsi f ( x )=3 x 2.
2
f ( x )=3 x
f ' ( x )=2×3 x=6 x
Kemudian, hitung gradien garis singgung kurva di titik x=1.
f ( 1 ) =6 ×1, mg =6
Selanjutnya, buat persamaan garis singgung di titik ( x 2 , y 2 ¿=( 1,3 ) .
y− y1 =mg ( x−x 1) y−3=6 x−6

y−3=6 ( x−1) y=6 x −3

Jadi, persamaan garis singgung kurva tersebut di titik (1,3) adalah y=6 x −3.

2. Titik-titik stasioner dari fungsi f ( x )=2 x 3−3 x 2−12 x +11 adalah…


PEMBAHASAN :
Mencari turunan pertama, karena titik stationer ada ketika nilai f ' ( x )=0 .
3 2
f ( x )=2 x −3 x −12 x +11
3−1 2−1 1−1
f ' ( x )=3 × 2 x −2 ×3 x −1× 12 x +0
2
f ' ( x )=6 x −6 x−12
6 x 2−6 x−12=0
( x−2 ) ( x+1 ) =0
Maka, nilai x adalah x=2atau x=−1. Kemudian, masukkan nilai x ke dalam
fungsi awal untuk mencari nilai y .
Untuk x = 2
3 2
f ( 2 ) =2(2) −3 ( 2 ) −12(2)+11
f ( x )=2 ( 8 ) −3 ( 4 )−24+ 11=16−12−24+11=−9
Untuk x = -1
9
3 2
f (−1 ) =2(−1) −3 (−1 ) −12(−1)+ 11=2 (−1 )−3 ( 1 ) +12+ 11
f (−1 ) =−2−3+12+11 = 18
Jadi, titik stationernya adalah (2,-9) dan (-1,18).

v. Kecepatan dan Percepatan

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai laju perubahan yang merupakan
bentuk penerapan turunan fungsi aljabar. Laju perubahan nilai fungsi meliputi laju
perubahan rata-rata dan laju perubahan sesaat.

1. Laju Perubahan Rata-rata

a. Kecepatan Rata-rata
Andaikan sebuah benda P bergerak sepanjang garis koordinat dan posisinya pada
saat t dinyatakan dengan s = f ( t ). Pada saat t=t 1 benda berada di s1=f (t 1) dan
pada saat t=t 1+ h, P berada di s2=f (t 1+ h).
Kecepatan rata-rata pada selang ini adalah
∆s s2−¿ s f ( t 1 +h ) −f ( t 1 )
Vrata-rata = = = 1
¿
∆ t t 1 +h−t 1 h
Dalam kasus t 1=t , maka ..
f ( t +h )−f (t )
v rata−rata=
h

Dengan kata lain, misalkan jarak yang ditempuh suatu benda dalam t detik
dinyatakan dengan s(t). Kecepatan rata-rata atau laju perubahan rata-rata benda
dalam interval waktu ∆ t :

∆ s s (t+ ∆ t )−s(t)
v= =
∆t ∆t

b. Laju Perubahan Rata-Rata Nilai Fungsi


Definisi : Laju perubahan rata-rata fungsi y=f ( x ) dalam selang tertutup x 1 ≤ x ≤ x 2
adalah . .
∆ y f ( x 2 )−( x 1 )
=
∆x x 2−x 1

10
2. Laju Perubahan sesaat

a. Misalkan sebuah benda P bergerak sehingga jarak benda s sebagai fungsi waktu t,
ditentukan oleh persamaan s=f ( t ). Pada waktu t=t 1 benda P berada di s1=f (t 1)
dan pada saat t=( t 1+ h ) sehingga kecepatan rata-rata gerak benda P berada di
s2=f (t 1+ h) sehingga kecepatan rata-rata gerak benda P dalam selang t 1 ≤ t ≤ t 1 +h
dirumuskan sebagai berikut :
∆s s2−s1 f ( t 1 +h ) −f (t 1 )
v rata−rata= = =
∇ t t 1 +h−t 1 h

Secara sederhana, Kecepatan sesaat benda pada detik ke-t

ds(t) '
v(t) = =s (t)
dt

Andaikan ∆ t →0 atau h → 0, maka f (t 1 +h)→ f (t 1), sehingga diperoleh kecepatan


sesaat pada waktu t 1=t yang dilambangkan dengan v( t=t 1 ) dan dirumuskan
menggunakan konsep limit sebagai berikut :
f ( t 1 +h ) −f (t 1 )
v ( t=t 1 )=lim v rata−rata=lim
h →0 h→ 0 h
jika nilai limitnya ada.
Kecepatan sesaat pada waktu t dinyatakan sebagai berikut :
f ( t 1 +h ) −f (t)
v ( t=t 1 )=lim v rata−rata=lim
h →0 h→ 0 h
Kecepatan sesaat dapat bernilai positif atau negative tergantung pada arah
terhadap titik acuan. Laju atau speed bend ini adalah nilai mutlak dari kecepatan
sesaat atau laju = |v (t)|.
Sedangkan percepatan sesaat dilambangkan dengan a (t) ditentukan oleh rumus :
v ( t +h ) −v (t)
a ( t )=lim
h →0 h
b. Laju Perubahan Nilai Fungsi
Definisi :
Misalkan fungsi y=f ( x ) terdefinisi di sekitar x=c . Laju perubahan sesaat nilai
fungsi f di x=c dirumuskan sebagai berikut :

11
f ( c+ h )−f (c )
lim
h→ 0 h
jika nilai limitnya ada.
Bentuk limit di atas dapat dituliskan dalam bentuk lain. Misalkan x=c +h maka
h=x−c . Jika h → 0 maka x → c , dengan demikian
f ( c+ h )−f (c ) f ( x )−f (c)
lim =lim
h→ 0 h x →c x−c
Laju perubahan sesaat pada x ditentukan oleh rumus :
f ( x +h )−f (x)
lim
h→ 0 h

Menggunakan penurunan dari limit, dapat kita gunakan rumus percepatan rata-
rata benda dalam interval waktu ∆ t :

∆ v v (t+ ∆t )−v(t)
a= =
∆t ∆t

Percepatan sesaat benda pada detik ke-t

2
dv (t ) d ds (t ) d s (t ) ' '
a(t) = = ( )= =s (t )
dt dt dt dt
2

vi. BIDANG LAINNYA


Segala jenis turunan, terutama turunan fungsi aljabar dapat digunakan dalam beberapa
bidang lainnya, seperti :
a. Dalam bidang sipil, yakni membuat konstruksi bangunan, percampuran bahan
bahan bangunan yang di lakukan oleh arsitek, pembuatan tiang-tiang, langit-langit,
ruangan, dan lain lain menggunakan turunan sehingga bangunan terlihat cantik dan
kokoh (optimal). Pembuatan kapal, pesawat, dan kendaraan lainnya menggunakan
turunan.
b. Kegunaan penurunan, terdapat juga pada quick count. Dalam perhitungan tersebut,
terdapat juga perhitungan yang baik sehingga dapat mempunyai perhitungan yang
maksimal.
c. Dalam dunia penerbangan, turunan mempunyai fungsi terpenting untuk
menentukkan laju pesawat dengan cepat. Pesawat akan mengikuti navigasi dari

12
tower yang berada di bandara. Setiap laju pesawat akan terdeteksi pada navigasi
(menggunakan perhitungan kalkulus otomatis) sehingga laju pesawat tidak salah
arah dan percepatannya sesuai dengan panduan dari tower.

2.3. LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Soal Tipe Sedang


( x+ 2)2
Diketahui fungsi y dinyatakan sebagai y = .Tentukan turunan pertamanya dan nilai
(2 x−6)
dari y’(1)!
PEMBAHASAN :
u = (x +2)2

u' =2 ( x+ 2 ) .1 → Aturan turunan rantai fungsi aljabar.


Mencari turunan u’(x) dan v’(x) masing-masing.
v = 2x-6
'
v =2
Menggunakan rumus (konsep dasar) aturan turunan fungsi aljabar.
' '
' u ( x ) v ( x ) −u ( x ) v (x)
f ( x )= 2
(v ( x ))

'( 2 x + 4 ) . (2 x−6 )−( x +2 )2 .(2)


y= 2
(2 x−6)

' ( 4 x2−12 x +8 x−24 )−( x +2 ) .(x+2) .(2)


y= 2
(2 x−6)

' ( 4 x2−4 x−24 )− ( 2 x +4 ) .(x+ 2)


y= 2
(2 x −6)

' ( 4 x2−4 x−24 )− ( 2 x 2 +4 x + 4 x+ 8 )


y=
(2 x−6 )2

' ( 4 x2−4 x−24 )−(2 x2 +8 x +8)


y= 2
(2 x−6)

13
' ( 4 x2−2 x 2−4 x−8 x−24−8 ) ( 2 x 2−12 x −32 )
y= 2
= 2
(2 x−6) (2 x−6)
Maka dapat kita cari nilai y’(1).

' ( 2 ( 1 )2−12 ( 1 )−32 ) ( 2−12−32 ) ( 2−12−32 )


y (1)= 2
= =
( 2 ( 1 ) −6 ) ( 2−6 )2 ( 2−6 )2
−42 −42 −42 −21
¿ = = = =−2,625
(−4)2 16 16 8

( x+ 2)2 ' ( 2 x 2−12 x−32 ) −21


Jadi, Turunan y = adalah y = dan nilai dari y’(1) adalah
(2 x−6) (2 x−6)
2 8
atau -2,625 (dalam desimal).

2. Soal Tipe Sedang

Jika diberikan fungsi f ( x )=x 2 √ x 2 +9, maka tentukanlah turunan pertama dari fungsi
tersebut!

PEMBAHASAN :

Ingat kembali jika terdapat fungsi yang merupakan bentuk perkalian dari dua fungsi seperti
f ( x )=u ( x ) . v ( x ) , maka turunan pertamanya adalah sebagai berikut.

f ( x )=u ' ( x ) . v ( x ) + v' ( x ) . u(x )

Fungsi u ( x ) dan v ( x ) bisa dituliskan sebagai u dan v. Perhatikan fungsi f ( x) berikut ini.

f ( x )=x
2
√ x 2 +9
Kita misalkan u ( x )=x 2 dan v ( x )=√ x 2+ 9
Oleh karena itu, diperoleh hasil turunan u ' ( x ) sebagai berikut.
' 2−1
u ( x)=2× x
u' ( x)=2 x
Dan dapat kita cari v' ( x )
1
v( x)=( x +9 ) 2 2

1 −1
1 −1
1
v ' ( x)= ( x 2 +9 ) 2 ×2 x → v ' ( x)= ( x 2 +9 ) 2
×2 x
2 2

14
1 1 x
v' ( x )= × ×2 x '
2 1 → v ( x )=
( x 2+ 9 ) 2 √ x 2 +9
Dengan demikian, nilai dari f ' (x) dapat dihitung sebagai berikut.
f ' ( x )=u' v +u v '

f ' ( x )=( 2 x ) √ x 2+ 9+ x 2
(√ ) x
x 2+ 9
3
x
f ( x )=2 x √ x + 9+
' 2

√ x 2 +9
x3
Jadi, nilai dari f ' (x) atau turunan pertamanya adalah 2 x √ x + 9+
2

√ x 2+ 9

3. Soal Tipe Sedang

Diketahui sebuah fungsi h ditentukan oleh persamaan h ( x ) sebagai berikut ini.

h ( x )=√ x−√ x+1

Selisih dari h' ( 3 ) dan h' ( 8 ) jika nilai selisih merupakan bilangan real bernilai positif adalah …

(dengan catatan nilai √ 5=2,236 dan berlaku pembulatan ke 3 bilangan di belakang koma)

PEMBAHASAN :

h ( x )=√ x−√ x+1 Konsep dasar untuk soal :


1 1
2 2
h ( x )=( x−( x+1 ) )

1
Misalkan bahwa ( x−( x +1 ) 2 ¿ adalah u ( x )

( )
1
2
u ( x )= x−( x +1 )

15
1 2 −1
1 − −1
u ( x )=(1− × ( x+ 1 ) 2 2 ) ¿ (1 × ( x +1 ) 2 )
2 2

1
¿ (1- ¿
2 √ x +1

Dengan demikian, kita dapat kembali pada tujuan utama yakni mencari h' ( x ) .

1 2
' 1 −
h ( x ) = ×(u ( x)) 2 2 ×u '( x )
2
−1
1
¿ ×(u ( x ) ) × u ( x )
2 '
2

1 1 '
¿ × ×u (x)
2 1
(u ( x )) 2

1 1 '
¿ × ×u ( x )
2 √u ( x )

1 1 1
¿ × ×(1− )
2 √ x −√ x +1 2 √ x +1

Tahap selanjutnya, kita mencari nilai dari h' ( 3 ) dan h ' ( 8 ) .

' 1
h ( 3 )= ×
1
2 √ 3− √3+1
× 1−
1
2 √ 3+1 ( )
1
¿ ×
1
2 √ 3−√ 4
× 1−
1
2√4 ( )
1
¿ ×
1
2 √ 3−2
× 1−
1
2 ×2 ( )
1 1
¿ ×
2 √1
× 1−
1
4 ( )
1 4 1 1
(
¿ ×1 × − = × 1×
2 4 4 2
3 3
= = 0,375
4 8 ) ()
16
1
h' ( 8 ) = ×
1
2 √ 8−√ 8+1
× 1−
1
(
2 √ 8+ 1 )
1
¿ ×
1
2 √ 8−√ 9
× 1−
1
2√9 ( )
1
¿ ×
1
2 √ 8−3
× 1−
1
(
2× 3 )
1 1
¿ ×
2 √5 ( )
1 1 1
× 1− = ×
6 1
× −
6 2 √5 6 6 ( )
1 1
¿ × ×
5
=
5
()=
5
× √ = √ = √5
5 5 5 1
2 √ 5 6 12 √ 5 12 √ 5 √5 12 ×5 12

2,236
¿ =0,1863333333 ≈ 0,186
12

Selisih antara h' ( 3 ) dan h' ( 8 ) haruslah positif. Oleh karena h' ( 3 ) >h' ( 8 ) , maka nilai yang lebih
besar harus dikurang nilai yang lebih kecil.

h' ( 3 )−h ' ( 8 ) =0,375−0,186=0,189 ( E )

Jadi, nilai selisih antara h' ( 3 ) dan h' ( 8 ) adalah 0,189.

4. Soal Tipe HOTS atau Penerapan

Suatu perusahaan menghasilkan x produk dengan biaya total sebesar 75 + 2x + 0,1x 2 rupiah.
Jika semua produk perusahaan tersebut terjual dengan harga Rp37,00 untuk setiap
produknya, maka laba maksimum yang diperoleh adalah…

PEMBAHASAN :

Laba adalah harga jual dikurangi dengan biaya total.

Harga jual untuk 𝑥 produk adalah harga jual = 37𝑥

Fungsi laba:

f(𝑥) = Harga jual – biaya total

17
f(𝑥) = 37𝑥 – (75 + 2𝑥 + 0,1 𝑥2)

f(𝑥) = 35𝑥 -75 – 0,1 𝑥2

Nilai 𝑥 untuk mencapai laba maksimum:

f'(𝑥) = 0

f'(𝑥) = 35 – 0,2𝑥 = 0

0,2𝑥 = 35

𝑥 = 175

Nilai maksimum laba:

𝑥 = 175

f(𝑥) = 35𝑥 -75 – 0,1𝑥2

f(𝑥) = 35(175) -75 – 0,1 𝑥 (175)2

= 6125 – 75 – 3062,5

= 2987,5 ≈ 2988

Jadi, laba maksimum yang diperoleh perusahaan setelah menghasilkan x produk atau
175 produk adalah Rp2988,00.

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan materi terkait topik Turunan Fungsi Aljabar, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.

1. Turunan fungsi atau juga bisa disebut dengan diferensial adalah fungsi lain dari suatu
fungsi sebelumnya, contohnya fungsi f dijadikan f' yang mempunyai nilai tidak memakai
aturan dan hasil dari fungsi akan berubah sesuai dengan variabel yang dimasukan, atau
secara umum suatu besaran yang berubah seiring perubahan besaran lainnya. Proses dalam

18
menemukan turunan disebut sebagai diferensiasi. Lalu untuk pengertian turunan aljabar
adalah perluasan dari materi limit fungsi.
2. Turunan fungsi aljabar merupakan lanjutan dari materi limit dan terkait pada topik
tersebut, dimana turunan sendiri dapat dijabarkan melalui rumus limit.
3. Semua pengerjaan turunan fungsi aljabar berdasarkan pada konsep atau rumus umum atau
sifat-sifat dari turunan aljabar sendiri yang telah dijabarkan pada materi, mulai dari aturan
turunan untuk fungsi konstan, fungsi dengan operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pengurangan, serta fungsi dengan aturan rantai memiliki cara
pengerjaannya (rumus) tersendiri dan ini perlu dipahami.
4. Aplikasi turunan fungsi aljabar dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai pada laju
perubahan sesuatu benda atau aksi, serta pada pekerjaan yang berkaitan dengan teknik
Fisika. Turunan fungsi juga banyak digunakan untuk menentukan nilai maksimum,
minimum, persamaan garis singgung dan normal, bahkan dalam bidang sipil dan politik.

3.2. SARAN

Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan pengetahuan tentang apa-apa saja turunan (difrensial) itu. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangatlah dibutuhkan penyusun, mengingat masih banyak kekurangan dari karya
ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ammariah, Hani. 2022. Turunan Fungsi Aljabar. Diakses pada 19 Februari 2023 dari
https://www.ruangguru.com/blog/turunan-fungsi-aljabar

Astuti, Anna Yuni dkk. 2019. Buku Siswa / Buku PR Matematika kelas 11B (semester 2)
Kurikulum 2017 Bagian Uji Kompetensi 1 nomor 13. Diakses pada 18 Februari 2023.

Cahyanti, Marfu’ah Nur. 2016. Pembelajaran Matematika SMA: Pokok Bahasan Turunan
Fungsi Aljabar. Diakses pada 20 Februari 2023 dari
https://www.scribd.com/document/374928473/TURUNAN-FUNGSI-ALJABAR#

19
Damayanti, Fitri dkk. 2013. Turunan Aljabar Matematika Dasar. Diakses pada 18 Februari 2023
dari https://dokumen.tips/documents/makalah-turunan.html?page=8

Saripudin, Aip. 2017. Turunan. Diakses pada 18 Februari 2023 dari


http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/197004182005011-
AIP_SARIPUDIN/Matematika/04-Turunan.pdf.

Septianus. 2016. Definisi Turunan dan Diferensial. Diakses pada 18 Februari 2023 dari
https://www.academia.edu/25270930/DEFINISI_TURUNAN

Sinha, Saurav. 2022. Application of Derivatives in Real Life with Examples. Diakses pada 18
Februari 2023 dari https://testbook.com/learn/maths-applications-of-derivatives/

Tanpa Nama. 2021. Contoh Soal Aplikasi Penerapan Turunan. Diakses pada 20 Februari 2023
dari http://matematika123.com/contoh-soal-aplikasi-penerapan-turunan/

Wiranata, Agus. 2016. Turunan Fungsi Aljabar. Diakses pada 18 Februari 2023 dari
https://www.academia.edu/33276510/Turunan_Fungsi_Aljabar

Wolfram Research, Inc. 2023. Calculus and Analysis: Derivative. Diakses pada 18 Februari 2023
dari https://mathworld.wolfram.com/Derivative.html

20
DOKUMENTASI

Link Video Pembahasan :


https://drive.google.com/file/d/17SFlc6uuAT7Rw2HTCfzuIyOCjp3vZg7m/view

Gambar-Gambar Kerja Kelompok :

Dokumentasi 1.1 Pengerjaan Makalah Dokumentasi 1.2 Hari Perekaman


Turunan Fungsi Aljabar. Pembahasan Latihan Soal.

Dokumentasi 1.3 Penjelasan Latihan


Soal Turunan Fungsi Aljabar.

Pembagian Tugas :

TOPIK : TURUNAN FUNGSI ALJABAR


Pelengkap
1. Cover : Angelina
21
2. Kata pengantar/daftar Isi : Patrick
BAB 1 PENDAHULUAN : Angelina
Latar belakang penggunaan topik dan alasan pemilihan topik
BAB 2 ISI
1. Materi inti/konsep dasar :
a. Teori, Penggunaan Turunan Fungsi : Angelica
b. Konsep Dasar dan Rumus : Joan
c. Contoh Soal Sub Materi : Joan, Angelica, Patrick
2. Latihan Soal : (+ video)
a. Latihan soal (1) tipe soal sedang : Joan
b. Latihan soal (2) tipe soal sedang : Angelica
c. Latihan soal (3) tipe soal sedang : Angelina
d. Latihan Soal (4) - aplikasi (HOTS) : Patrick
BAB 3 PENUTUP : Patrick
1. Kesimpulan
2. Saran
SUMBER DAN REFERENSI
1. Daftar Pustaka + Format Akhir Laporan : Angelina
2. Dokumentasi (Foto) : Bersama-sama
3. Edit Video : Angelina

22

Anda mungkin juga menyukai