Anda di halaman 1dari 7

SMAK YOS SUDARSO

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


ADAPTASI DAN SELEKSI

Anggota Kelompok :

1. Angelica Elisabeth Wilhelmia Van Bern


2. Angelina Wahyuni Selva Tambunan
3. Antonius Richardo Marut
4. Bastian Eben Ezer Tambun
5. Beatrice Delanita Silaen
6. Beatrix Amara Nastasia Sianturi

XII MIPA 3
2022/2023
Judul : Adaptasi dan Seleksi

Tujuan : Membuktikan adanya peristiwa seleksi alam.

Alat dan Bahan :


Berikut adalah alat dan bahan yang kami gunakan dalam praktikum.
1. Potongan kertas putih berukuran ± 0,5 cm2 sebanyak 50 buah.
2. Potongan daun berwarna hijau berukuran ± 0,5 cm2 sebanyak 50 buah.
3. Potongan daun kering berwarna cokelat berukuran ± 0,5 cm2 sebanyak 50 buah.
4. Potongan bunga berwarna merah/kuning/ungu berukuran ± 0,5 cm2 sebanyak 50 buah.
5. Kayu dengan panjang 15-20 cm sebanyak 4 buah.
6. Tali plastik (tali rafia) ± 5 m
7. Jam tangan atau stopwatch.

Prosedur kerja:
1. Ukurlah lapangan rumput seluas 1m2, pasang pembatas menggunakan kayu dan tali plastik.
2. Catat warna dominan lapangan, misalnya hijau, kuning atau cokelat.
3. Campur potongan kertas,dan,dan bunga, kemudian taburkan secara merata pada lapangan
rumput yang telah disiapkan.
4. Salah satu anggota kelompok memungut kembali potongan kertas, daun, dan bunga secara
acak selama 1 menit.
5. Hitunglah jumlah masing-masing potongan kertas, daun, dan bunga yang terambil, kemudian
catat datanya ke dalam tabel.
6. Ulangi percobaan dengan cara menaburkan kembali potongan kertas, daun, dan bunga yang
sudah terambil pada area yang sama. Pungut kembali secara acak selama 1 menit dan hitung
kembali.
7. Hitunglah jumlah potongan kertas, daun, dan bunga yang tertinggal di lapangan, yaitu jumlah
awal dikurangi dengan jumlah yang terambil.

2
Tabel Pengamatan :
Warna dominan lapangan : hijau tua (rumput)
Percobaan Jenis Bahan yang Jumlah
Ditaburkan Awal Terambil Tertinggal Keterangan
Kertas putih 50 21 29 Warna putih paling banyak
ditemukan di sela-sela
Kotak I rumput.
(Rumput sisi 1/ Daun hijau 50 4 46 Warna benar-benar
Bagian Beatrix & menyatu dengan
Beatrice) lingkungannya.
Daun kering 50 8 42 Warna cokelat yang
ditaburkan pada rumput
sebagian terselip di sela-
sela rumput sehingga sulit
dilihat.
Bunga berwarna 50 15 35 Warna merah tersangkut
merah cerah pada kerangka rumput
sehingga sulit diambil.
Kertas putih 50 22 28 Warna sangat mencolok
dan gampang ditemukan.
Kotak II Daun hijau 50 3 47 Warna benar-benar
(Rumput sisi 2/ menyatu dengan
Bagian Angelica lingkungannya, sulit
& Angelina) ditemukan.
Daun kering 50 8 42 Agak sulit ditemukan
sebab warna gelap dan
terselip.
Bunga berwarna 50 14 36 Warnanya menolok,
merah cerah mudah diambil, tetapi
sebagian tersangkut.

3
Analisa Data :
Berdasarkan praktikum, dapat kita lihat bahwa warna putih adalah warna yang paling banyak
ditemukan dari lingkungan yang berwarna hijau tua (rumput), yakni sebanyak 22+21=43 potongan
karena warnanya yang mencolok atau berbeda dibandingkan lingkungannya. Hal ini menunjukkan
bahwa organisme warna putih cenderung tidak adaptif terhadap lingkungannya, serta akan terseleksi
secara natural oleh seleksi alam (predator). Untuk warna merah cerah, banyak juga ditemukan karena
warna ini masih memiliki kesan mencolok dibandingkan lingkungannya. Namun, warna merah cerah
masih kalah mencolok dengan warna putih sehingga terambil lebih sedikit dari warna putih. Walaupun
begitu, warna merah cerah juga kurang adaptif terhadap lingkungannya.

Sementara itu, untuk warna cokelat, sedikit ditemukan karena warnanya yang agak menyatu dengan
lingkungannya. Warna-warna gelap seperti cokelat dan hijau tua memiliki kesan yang agak mirip
sehingga warna cokelat menjadi lebih sulit ditemukan dibandingkan warna putih dan merah. Warna
cokelat agak adaptif terhadap lingkungan dan seleksi alam. Untuk yang terakhir, warna hijau adalah
warna yang paling adaptif dibandingkan warna-warna lainnya, ditunjukkan dengan pengambilan yang
paling sedikit, yakni totalnya hanya 3+4=7 yang terambil. Warna hijau dari potongan daun akan
menyatu dengan lingkungannya yaitu hijau tua (rumput). Organisme warna hijau akan bertahan di
lingkungannya serta terhindar dari seleksi atau tangkapan predator.

Pertanyaan Akhir :

1. Apakah warna dominan lapangan tempat menaburkan potongan kertas, daun, dan
bunga?
Jawab : Warna dominan lapangan tempat menaburkan potongan kertas, daun, dan bunga
adalah hijau gelap (rumput). Warna hijau ini sedemikian rupa dapat direpresentasikan sebagai
tempat hidup berbagai organisme.

2. Potongan bahan warna manakah yang paling banyak terambil? Mengapa?


Jawab : Potongan bahan warna yang paling banyak terambil adalah potongan bahan warna
putih, disusul oleh merah dan cokelat. Warna putih paling banyak terambil dikarenakan warna
yang mencolok dibandingkan warna tempat ditaburkannya yaitu hijau gelap. Oleh sebab itu,
potongan warna putih sangat mudah terlihat dan diambil.

4
3. Potongan bahan warna manakah yang paling banyak tertinggal?
Jawab : Potongan bahan warna yang paling banyak tertinggal adalah warna hijau. Potongna warna
hijau ini sangat sulit terlihat sehingga sangat sedikit terambil. Warnanya menyatu dengan tempat
ditaburkannya bahan, yakni warna hijau tua.

4. Berdasarkan data percobaan, warna apakah yang bersifat adaptif terhadap lingkungan?
Jawab : Warna yang bersifat adaptif terhadap lingkungan tentu saja adalah warna yang paling
banyak tertinggal/tidak diambil, yaitu warna hijau. Kemiripan atau kesamaan warna membuat
potongan bahan warna hijau sulit untuk terlihat sehingga cenderung tidak diambil. Hal ini
menunjukkan bahwa organisme warna hijau dapat beradaptasi dan menghindari seleksi alam di
lingkungan yang berwarna sama/mirip, seperti rumput hijau.

5. Berdasarkan data percobaan, warna apakah yang tidak adaptif sehingga terseleksi?
Jawab : Berdasarkan data percobaan, warna putih cenderung tidak adaptif terhadap lingkungan
sehingga terseleksi lebih banyak. Tidak dapat dipungkiri juga, warna merah cerah juga sama-sama
mencolok di lingkungan yang berwarna hijau tua.

6. Seandainya warna potongan kertas, daun, dan bunga adalah warna Biston betularia dan
orang yang mengambil potongan bahan-bahan tersebut berperan sebagai predator
(pemangsa), warna manakah yang semakin lama semakin berkurang sehingga akan
mengalami kepunahan? Warna manakah yang akan terus hidup dan dapat berkembang
biak sehingga jumlah populasinya semakin bertambah? Berikan alasannya.
Jawab : Jika warna potongan kertas, daun, dan bunga adalah warna Biston betularia, maka warna
yang semakin lama semakin berkurang sehingga akan mengalami kepunahan adalah Biston
betularia yang memiliki warna yang mencolok atau berbeda dengan lingkungannya. Berdasarkan
praktikum ini, Biston betularia yang berwarna cerah seperti putih (paling tidak adaptif) dan merah
akan terseleksi lebih cepat. Predator lebih mudah melihat warna cerah di antara warna lingkungan
yang berwarna hijau gelap sehingga hewan dengan warna tersebut akan berkurang jumlahnya
akibat seleksi alam dan berpotensi mengalami kepunahan.

Berbeda dengan warna hijau gelap, di antara rumput-rumput yang berwarna hijau (lingkungan),
Biston betularia dengan warna ini akan tidak mudah terlihat oleh predatornya sehingga lebih
adaptif dengan lingkungannya. Warnanya menyatu dengan lingkungannya, sulit dibedakan
sehingga tidak terkena seleksi alam, dan akan terus hidup serta berkembang biak hingga
populasinya sangat banyak. Adapun untuk Biston betularia berwarna cokelat sebenarnya lebih
5
adaptif dibandingkan warna cerah (merah dan putih) karena apabila dibandingkan secara langsung,
warna cokelat memiliki kesan menyatu dengan hijau tua rumput, tetapi masih bisa dibedakan.

7. Jelaskan hubungan antara adaptasi dan seleksi terhadap proses evolusi.


Jawab : Hubungan antara adaptasi dan seleksi dengan proses evolusi adalah adanya seleksi alam
mengakibatkan gen-gen yang adaptif dengan lingkungan akan tetap terjaga dan menyebabkan
terjadinya perubahan yang mengarah terbentuknya spesies baru. Maksudnya, seleksi alam akan
menyisakan makhluk hidup yang adaptif atau menyesuaikan diri terhadap lingkungan, tidak habis
oleh predator. Sementara itu, makhluk hidup yang tidak dapat beradaptasi akan berkurang
jumlahnya dan mengalami kepunahan. Organisme yang bertahan (adaptif) akan bertambah banyak.

Pada dasarnya, seleksi alam akan menyisakan makhluk hidup dengan sifat baik terhadap
lingkungan. Namun, kelangsungan hidup dalam perjuangan untuk mempertahankan hidup tidak
terjadi secara acak, tetapi bergantung sebagian pada susunan sifat yang diwarisi dari indvidu-
individu yang bertahan hidup. Setiap makhluk hidup berbeda susunan sifatnya dan memiliki
Kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan bereproduksi ini akan
mengakibatkan suatu perubahan secara bertahap dalam suatu populasi dan sifat-sifat
menguntungkan akan berakumulasi sepanjang generasi (evolusi).

Kesimpulan :
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa :
1. Organisme yang bersifat adaptif adalah organisme yang warnanya tersamarkan dengan
lingkungannya. Dengan kata lain, semakin mirip warna organisme dengan warna tempat
hidupnya, maka semakin terhindarnya organisme tersebut dari seleksi alam (sangat adaptif)
karena sulit terlihat oleh predatornya.
2. Organisme yang bersifat tidak adaptif adalah organisme yang warnanya cenderung mencolok
atau jauh berbeda dari lingkungan tempat hidupnya, sebab predator mudah menemukan
kekontrasan/perbedaan warna tersebut. Organisme yang tidak adaptif akan terseleksi dan
populasinya berkurang, berujung pada kepunahan.
3. Organisme yang bersifat adaptif akan bertambah banyak lewat berkembang biak sebab
predator sulit menemukan mereka karena warna yang tersamarkan. Setiap mahluk hidup
memiliki susunan genetika yang berbeda, sehingga semakin banyaknya keturunan organisme
adaptif, maka semakin banyak variasi sifat yang muncul. Hal ini menyebabkan terjadinya suatu
evolusi terhadap organisme.
6
DOKUMENTASI

Pembukaan Praktikum Adaptasi dan Seleksi Pengambilan Potongan Kecil yang Ditaburkan

Banyak Potongan yang Ditemukan (Disebutkan dalam Video dan Laporan)

Kesimpulan Akhir dari Praktikum

Anda mungkin juga menyukai