Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MAKALAH KIMIA

“IDENTIFIKASI ASAM-BASA”

Guru Pembimbing :
Mela Alista S.Si.

Disusun Oleh :
1) Alfina Nisa’uz zahroh (04)
2) Dwi Shinta Putri Sefira (09)
3) Nadia Dzurrotun Ni’mah (18)
4) Nanda Nur Jamilah (21)
5) Shofwil Widad (29)
6) Siti Aisyah (30)

Kelas : XI - IPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS ASSA’ADAH


SAMPURNAN BUNGAH GRESIK
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 1


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberi
kami kesehatan sehingga kami dapat melaksanakan aktifitas - aktifitas dengan segala
manfa’at yang ada,yang telah memberi kami kecerdasan dalam berfikir sehingga dengan
kecerdasan itu kami dapat memberikan karya - karya terbaik kami untuk bangsa dan agama.

Laporan hasil penelitihan ini penulis buat dengan tujuan memenuhi Laboratorium IPA
dalam bidang kimia Selain bertujuan menyelesaikan tugas, tujuan penulis dalam menulis
laporan hasil penelitian ini adalah untuk memberitahukan kepada semua pihak tentang
identifikasi asam basa.

Dengan selesainya laporan hasil penelitian yang penulis buat ini, Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1) Bapak Drs. Ah. Ibrahim, M.Pd.I selaku Kepala SMA Assa’adah

2) Ibu Mela Alista S.Si. selaku guru pembimbing

3) Orang tua yang sangat memberikan dukungan kepada kita baik secara moril maupun
materi

Penulis menyadari, sebagai seorang siswa yang pengetahuannya belum seberapa,


Makalah ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi kata-kata maupun
penulisannya, maka kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun supaya laporan hasil penelitian ini yang kami buat ini bisa menjadi lebih baik.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan hasil penelitian ini dapat bermanfa’at bagi
penulis khususnya dan bagi seluruh siswa-siswi SMA Assa’adah pada umumnya.

Bungah, 04 Mei 2018

Penulis

ii

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …...................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah …............................................................. 5
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................. 5

BAB II : KAJIAN MATERI


2.1 Pengertian Asam Basa …............................................................ 6
2.2 Indikator ..................................................................................... 6
2.3 Contoh Asam Basa ….................................................................. 8

BAB III : METODE PENELITIAN


3.1. Waktu Penelitian ..................................................................... 10
3.2 .Alat dan Bahan ........................................................................ 10
3.3. Prosedur Kerja ......................................................................... 10

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL PENELITIAN ............................................................ 11
4.2 HASIL PEMBAHASAN
4.2.1 Mengidentifikasi sifat larutan dengan kertas lakmus…. 12
4.2.2 Memperkirakan harga pH larutan menggunakan
beberapa indicator ........................................................ 12
4.2.3 Memperkirakan harga pH menggunakan indicator
Universal ...................................................................... 12
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14
LAMPIRAN.................................................................................................................... 15
iii

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam basa sudah dikenal sejak zaman dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa
latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti
abu. Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita. Kita
senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita konsumsi
sebagian besar besifat asam, sedangkan pembersih yang sering kita gunakan (sabun.
Deterjen, dll) adalah basa.
Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Kimia, tentunya juga kita
berkecimprung dalam teori dan penerapan asam dan basa. Dimana asam dan basa ini
selalu berhubungan dengan kehidupan sehari –hari . asam merupakan sesuatu zat yang
penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita, bahkan di dalam tubuh kita
yang melibatkan zat asam, baik melepas maupun memerlukan. Proses pencernaan, dan
memasak adalah contoh kejadian yang melibatkan asam dan basa.
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai asam, misalnya
asam cuka, asam sitrun, asam jawa dan lain-lain. Kita juga mengenal berbagai zat yang
bisa digolongkan sebagai basa misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan
lain-lain.
Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan kedalam tiga
digolongkan , yaitu bersifat asam, basa dan netral. Meskipun asam dan basa mempunyai
rasa yang berbeda tidaklah bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan dengan
cara mencicipinya, karena banyak diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat
racun.
Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada
diatasnya. Kualitas air juga dapat ditetntukan dengan mengukur tingkat keasamannya.
Suatu daerah yang dilanda hujan.
Suatu larutan dapat diketahui sifat asam atau basanya dengan menggunakan indikator
asam-basa, yaitu zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa.
Salah satu contohnya adalah kertas lakmus.

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 4


Dalam praktikum yang telah kita lakukan, kita meneliti kandungan asam dan basa
yang zat-zat kimia yang diperkirakan mengandung asam dan basa menggunakan indikator
kertas lakmus, .
Zat Asam adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH < 7 dan mempunyai rasa
masam. Sedangkan zat Basa adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH > 7 dan
mempunyai rasa yang pahit.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam laporan hasil penelitihan ini penulis sudah merumuskan beberapa rumusan
masalah antara lain :
1. Bagaimana mengidentifikasi sifat larutan dengan mengamati perubahan warna kertas
lakmus?
2. Bagaimana memperkirakan harga pH suatu larutan dengan mengamati perubahan
warna menggunakan beberapa indikator?
3. Bagaimana memperkirakan harga pH suatu larutan dengan mengamati perubahan
warna menggunakan indikator universal?

1.3 Tujuan Pembahasan

Penulis dalam menyusun laporan hasil penelitihan ini bertujuan :


1. Untuk mengetahui mengidentifikasi sifat larutan dengan mengamati perubahan warna
kertas lakmus
2. Untuk mengetahui memperkirakan harga pH suatu larutan dengan mengamati
perubahan warna menggunakan beberapa indicator
3. Untuk mengetahui memperkirakan harga pH suatu larutan dengan mengamati
perubahan warna menggunakan indikator universal

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 5


BAB II

KAJIAN MATERI

Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis termasuk Antoine Lavoisier secara keliru
berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam
sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada
asam-asam okso dan karena is tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asamasam
halida, HCI, HBr, dan HI.

Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari dua kata bahasa Yunani yaitu oxus
(asam) dan gennan (menghasilkan) yang berarti “penghasil/pembentuk asam”. Setelah unsur
klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam – asam halida
ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut
kemudian ditinggalkan. Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy
berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Setelah itu pada tahun 1884, ahli
kimia Swedia yang bernama Svante August Arrhenius dengan menggunakan landasan ini,
mengemukakan teori ion dan kemudian merumuskan pengertian asam.

Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka
kedua zat itu saling menetralkan sehingga sifat asam dan basa dihilangkan.

2.1 Pengertian Asam-Basa


Menurut Arrhenius asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion hidrogen (H+). Sedangkan, basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam
air akan menghasilkan ion hidroksida (OH–).
2.2 Indikator
A. Kapur Sirih
Kapur sirih merupakan hasil endapan dari batu kabur atau batu gamping yang
direndam dalam air dengan proses waktu selama 7-8 hari dan hasil dari perendaman
tersebut akan menghasilkan endapan lembut dari kapur itu dan endapan tersebut
disebut dengan kapur sirih.
B. Jeruk Nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan jenis tumbuhan yang masuk kedalam
suku jeruk-jerukan. Kulit buah jeruk nipis mengandung banyak minyak atsiri, Daging

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 6


buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung banyak vitamin C dan
asam sitrat. Biji nya banyak, kecil, dan bersifat poliembrioni.
C. Air Aki (H2SO4)
Air Aki berasal dari kata Air Destilasi (Aquadest). Air Aki adalah cairan di botol
plastik biru itu sejatinya air murni. Tak mengandung logam, bahan dasarnya bisa dari
air PAM atau sumur tapi telah melewati proses pemurnian dengan cara penyulingan
dan proses demineralisasi. Air aki mengandung asam sulfat yang bersifat asam.
D. NaOH atau Soda Api
Soda api yang dalam ilmu kimia disebut NaOH (Natrium Hidroksida) merupakan
sejenis basa logam kaustik. Senyawa ini terbentuk dari oksida basa natrium oksida
(NaOH) yang dilarutkan dalam senyawa air. NaOH memiliki sifat senyawa alkalin
dimana fungsinya semakin kuat saar dilarutkan bersama air.
E. Deterjen
Bahan dasar deterjen adalah alkil benzena sulfonat (ABS). Dibandingkan dengan
sabun, deterjen memiliki daya cuci lebih baik. Pada umumnya deterjen mengandung
bahan-bahan seperti surfaktan (surface active agent), builder (pembentuk),
filler(pengisi), dan aditif.
F. Garam
Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion postif (kation) dan ion negatif
(anion) sehingga membentuk senyawa netral (tanpa muatan). Garam terbentuk dari
hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation ini dapat berupa senyawa anorganik
seperti klorida (Cl–), dan juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO–) dan
ion monoatomik seperti fluorida (F–), serta ion poliatomik seperti sufat (SO42-),
natrium klorida (Nacl).
G. Gula
Gula atau hlukosa adalah salah satu monosakarida sederhana yang mempunyai
rumus molekul C6H12O6. Kata glukosa diambil dari bahasa Yunani yaitu glukus
yang berarti manis. Gula mengandung energi sebesar 364 kkal,karbohidrat 94 gram,,
kalsium 5 mgm fosfor 1 mg,
H. Larutan Cuka
Asam asetat, asam etanoat, atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik
yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka
memiliki rumus empiris C2H4O2, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 7


(disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki
titik beku 16,7°C.
Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya
terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO–. Asam asetat merupakan
pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam
produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat,
maupun berbagai macam serat kain. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering
digunakan sebagai pelunak air.

2.3 Contoh Asam Basa


Berikut adalah contoh asam dan basa:
 Contoh asam:
Rumus Nama Asam
HF Asam Fluorida
Hcl Asam Klorida
HBr Asam Bromida
HI Asam Iodida
HI Asam Hipoklorit
HclO Asam Klorit
HclO2 Asam Klorat
HclO3 Asam Perklorat
HNO2 Asam Nitrit
HNO3 Asam Nitrat
CH3COOH Asam asetat/Cuka
H2S Asam Sulfida
H2SO3 Asam Sulfit
H2SO4 Asam Sulfat
H2CO3 Asam Karbonat
H2C2O4 Asam Oksalat
H2Cr2O4 Asam Kromat
H2Cr2O7 Asam Dikromat
H3PO3 Asam Pospit
H3PO4 Asam Pospat

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 8


 Contoh basa :

Rumus Nama Basa


LiOH Litium Hidroksida
NaOH Natrium Hidroksida
KOH Kalium Hidroksida
RbOH Rubidium Hidroksida
Mg(OH)2 Magnesium Hidroksida
Ca(OH) 2 Kalsium Hidroksida
Sr(OH) 2 Strontium Hidroksida
Al(OH) 2 Aluminium Hidroksida
CuOH Tembaga (I) Hidroksida
Cu(OH2) Tembaga (II) Hidroksida
Fe(OH) 2 Besi (II) Hidroksida
Fe(OH) 3 Besi (III) Hidroksida

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 9


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


 Tempat : Laboratorium Kimia SMA Assa’adah
 Waktu : Kamis, 28 Januari 2018

3.2 Alat dan Bahan :


 Alat : Gelas Kimia 100 ml, Plat Tetes, Pipet Tetes, Tabung Reaksi, Kertas HVS,
Pensil, Penghapus.
 Bahan : Larutan HCL, Larutan NaOH, Larutan NH3, Larutan H2SO4, Larutan NaCl,
Larutan air kapur, Larutan H2O, Larutan MO, PP, BTB, Laakmus Merah dan biru,
Pengukur PH

3.3 Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan 1 tetes larutan HCL, NaOH, NH3, H2SO4, NaCl, air kapur, dan H2O
kedalam masing-masing plat tetes yang sudah tersedia.
3. Uji yang pertama dengan menggunakan kertas lakmus masing-masing plat tetes di
celupkan dengan kertas lakmus merah dan biru.
4. Uji yang kedua menggunakan larutan MO, PP dan BTB.
5. Mengukur ph dari masing-masing cairan dengan menggunakan indicator ph.
6. Amati dan catat semua hasilnya

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 10


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIHAN

Di bawah ini adalah hasil dari penelitian kami tentang identifikasi asam-basa :

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 11


4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Mengidentifikasi Sifat Larutan Dengan Kertas Lakmus
a. Memasukkan sedikit aquadest, larutan asam klorida, larutan natrium kolrida,
larutan natrium hidroksida, larutan uji A, larutan uji B, larutan uji C dimasing-
masing lekuan yang berbeda pada plat tetes.
b. Memasukkan kertas lakmus merah di lekuan plat tetes yang berisi bahan dan
larutan uji tersebut.
c. Mengamati perubahan warna kertas lakmus setelah dicelupkan
d. Mengulangi langkah di atas untuk kertas lakmus biru
e. Menentukan sifat larutan berdasarkan perubahan beberapa indicator
4.2.2 Memperkirakan Harga pH Larutan Menggunakan Beberapa Indikator
a. Memasukkan sedikit larutan uji A, larutan uji B, larutan uji C pada tabung reaksi
yang berbeda
b. Menambahkan 1-2 tets indikator fenolflatein ke dalam tiap-tiap tabung reaksi
yang telah diisi dengan larutan tersebut. Mencatat perubahan warna yang terjadi
c. Mengulangi langkah a dan b untuk indikator metil merah, metil jingga, dan bromo
timol biru
d. Memperkirakan harga pH dari masing-masing larutan uji tersebut
4.2.3 Memperkirakan Harga pH Menggunakan Indikator Universal
a. Memasukkan sedikit larutan uji A, larutan uji B, larutan uji C pada tabung reaksi
yang berbeda
b. Memasukkan indikator universal ke dalam masing-masing tabung yang berisi
larutan uji sampai deretan warna pada indikator universal tercelup
c. Mengangkat indikator universal, membandingkan warna indicator universal
setelah dicelupkan dengan standar warna indicator universal, kemudian
menggunakan pH yang sesuai

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 12


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Asam
Larutan bersifat asam apabila diteteskan pada lakmus merah akan bewarna merah,
tetapi jika di lakmus biru juga akan tetap bewarna merah. Dan jika pada indikator
universal pH-nya < 7. Sedangkan pada ekstrak kunyit apabila dicampurkan akan
bewarna kuning tua.

2. Basa
Larutan bersifat basa jika diteteskan pada lakmus merah berwarna biru, dan pada
lakmus biru akan tetap berwarna biru. Dan pada indikator Universal pH-nya akan
> 7. Sedangkan jika dicampurkan dengan ekstrak kunyit warna larutan akan
berwarna jingga (orange kemerah-merahan).

3. Larutan bersifat netral apabila jika diteteskan di lakmus merah akan tetap menjadi
merah, sedangkan pada lakmus biru juga tetap berwarna biru. Dan pada indikator
Universal pH-nya akan = 7.

5.2 Saran
 Lebih teliti dalam mengamati perubahan warna yang terjadi.
 Behati-berhati dalam menggunakan peralatan percobaan.
 Menjaga keselamatan bersama dalam menggunakan bahan laboratorium dan
mengikuti aturan yang telah ditentukan.

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 13


DAFTAR PUSTAKA
http://ekaferiana.blogspot.co.id/2015/06/laporan-praktikum-kimia-identifikasi.html?m=1

( di akses pada tanggal 01 Mei 2018)

https://kopikimia.blogspot.co.id/2014/03/laporan-kimia-identifikasi-larutan-asam.html?m=1.
( di akses pada tanggal 01 Mei 2018)

https://nyayusittifatimah.wordpress.com/2016/05/23/laporan-lengkap-praktikum-kimia-
tentang-pengujian-asam-basa-menggunakan-kertas-lakmus/&hl=id-ID&geid=1027

(di akses pada tanggal 01 Mei 2018)

https://kopikimia.blogspot.sg2014/03/laporan-kimia-identifikasi-larutan-asam.html?m=1

(di akses pada tanggal 01 Mei 2018)

IDENTIFIKASI ASAM-BASA Page 14

Anda mungkin juga menyukai