Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Pengamatan

Praktikum Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Disusun Oleh: Ikhwan Imaduddin


Kelas: X Mipa 1
Sekolah: SMA NEGERI 3 CIREBON
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Laporan hasil pengujian daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit.

1.2 Latar Belakang


Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari beberapa contoh diantaranya
seperti air mineral yang kita konsumsi sehari-hari, larutan elektrolit, dan air garam. Selain itu
kita sering tidak menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik
jika disambungkan dengan alat uji tertentu.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit, diantaranya perbedaan
elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit. Kemudian membedakan ciri dan jenis
elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut adalah zat
yang terdispresi (tersebar secara merata) dalam zat pelarut, zat terlarut mempunyai jumlah
yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa disebut solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat
yang mendispresi atau fase (pendispresi) komponen-komponen zat terlarut. Zat pelarut
mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran zat pelarut atau disebut solvent.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan
gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan yang menunjukan gejala-gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam urutan
elektrolit.
Contoh larutan elektrolit:
Asam: HCL, HNO , H2SO , HBr.
Basa: KOH, NaOH, Ca(OH) , Ba(OH) .
Garam: PbBr , CuSO , NaCl, KBr, CH COONa.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada
alat uji. Larutan yang pada pengujian tergolong menunjukan gejala-gejala tersebut pada
pengujian tergolong ke dalam larutan non elektrolit.
Contoh larutan non elektrolit
Asam : H CO ,H SO , CH COOH,HCOOOH
Basa : NH
Garam : NH CO ,NaHCO , Na SO ,AgCl,PbCl
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion-ion karena terurai
sempurna. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisasi (ᾲ)=1
yaitu perbandingan jumlah zat yang dihantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
Asam-asam kuat
Basa-basa kuat
Garam-garam yang mudah larut
Ciri-ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu pada saat lampu pijar akan menyala
terang dan akan timbul gelembung-gelembung di sekitar elektrode. Larutan elektrolit kuat
terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit dalam pelarut air. Senyawa ini akan terlalut
sempurna dalam air yang membentuk ion positif dan ion negatif.
Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektron kuat, elektrolit tersebut dapat dihantarkan
menhantarkan melalui ion-ion dalam larutan, melalui kabel. Akibatnya lampu pada alat uji
elektrolit akan menyala. Seperti pada larutan yang telah dijelaskan tadi
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang adanya hantar listriknya lemah dengan harga
derajat ionisasi sebesar 0 < ᾲ >1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya
sebagian kecil menjadi ion-ion ketika larut dalam air. Yang merupakan elektrolit lemah
adalah:
Asam-asam lemah
Garam-garam yang sukar larut
Basa-basa lemah
Adapun larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala, tetapi menimbulkan
gas termasuk ke dalam larutan elektronik lemah, contohnya H S,CH COOH,NH OH.
Sedangkan larutan Non-Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
terhadap bahan pratikum. Karena zat terlarutnya didalam pelarut tidak dapat menghasilkan
ion-ion contohnya GLUKOSA, ALKOHOL, UREA, dan SUKROSA.
BAB III
PENGAMATAN
3.1 Alat dan Bahan
Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
– Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:
1. Baterai
2. Kabel listrik
3. Elektroda karbon
4. Bola lampu kecil
– 12 macam larutan
– Air secukupnya (pembersih elektroda)
– Tisu
– Gelas kimia

3.2 Langkah-Langkah Pengujian


Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa
membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apkah menyala terang, redup, atau tidak menyala
samasekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada
gelembung samasekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu elektroda
yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada
saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi / tercampur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengujian
Setelah dilakukan percobaan daya hantar listrik pada setiap larutan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11dan 12 maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Gelembung Pada
No. Larutan Nyala Lampu
Elektroda
1. H SO Menyala terang Ada banyak
2. NaCl Menyala terang Ada banyak
3. CH COOH - Ada sedikit
4. NaOH Menyala terang Ada banyak
5. CH O - -
6. HCl Menyala terang Ada banyak
7. NH OH Menyala redup Ada sedikit
8. C H OH - -
9. CO(NH ) - -
10. Air ledeng - Ada sedikit
11. Mizone - Ada sedikit
12. Coconut - Ada sedikit

4.2 Pembahasan
1. Larutan H SO, merupakan larutan elektrolit kuat karena pada saat pengujian didapatkan
bahwa indikator lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung disekitar elektroda
2. Larutan NaCl, merupakan larutan elektrolit kuat karena pada saat pengujian didapatkan
bahwa indikator lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung disekitar elektroda
3. Larutan CH COOH, merupakan larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu indikator
tidak menyala namun masih terdapat gelembung disekitar elektroda
4. Larutan NaOH, merupakan larutan elektrolit kuat karena pada saat pengujian didapatkan
bahwa indikator lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung disekitar elektroda
5. Larutan C H O , merupakan larutan non elektrolit karena lampu indikator tidak menyala
dan tidak terdapat gelembung disekitar elektroda
6. Larutan HCl, merupakan larutan elektrolit kuat karena pada saat pengujian didapatkan
bahwa indikator lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung disekitar elektroda
7. Larutan NH OH, merupakan larutan elektrolit lemah karena lampu indikator menyala
redup dan terdapat sedikit gelembung disekitar elektroda
8. Larutan C H OH , merupakan larutan non elektrolit karena lampu indikator tidak menyala
dan tidak terdapat gelembung disekitar elektroda
9. Larutan CO(NH ) , merupakan larutan non elektrolit karena lampu indikator tidak menyala
dan tidak terdapat gelembung disekitar elektroda
10. Larutan Air ledeng, merupakan larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu indikator
tidak menyala namun masih terdapat gelembung disekitar elektroda
11. Larutan Mizone, merupakan larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu indikator
tidak menyala namun masih terdapat gelembung disekitar elektroda
12. Larutan Coconut, merupakan larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu indikator
tidak menyala namun masih terdapat gelembung disekitar elektroda

Dari hasil diatas kita dapat mengetahui apa saja perbedaan antara larutan elektrolit kuat,
lemah, dan non elektrolit sebagai berikut :

1. larutan elektrolit kuat ialah larutan elektrolit yang terionisasi sempurna sehingga larutan
tersebut dapat menghantarkan arus listrik dengan baik yang ditandai dengan munculnya
banyak gelembung disekitar elektroda dan lampu indikator menyala terang
2. larutan elektrolit lemah ialah larutan elektrolit yang terionisasi tidak sempurna sehingga
larutan tersebut hanya dapat menimbulkan sedikit gelembung disekitar elektroda namun
lampu indikator tidak menyala
3. larutan non elektrolit ialah laritan yang tidak dapat terionisasi sehingga tidak terdapat ion-
ion yang dapat menghantarkan listrik hal ini ditandai dengan tidak menyalanya lampu dan
tidak terdapat gelembung disekitar elektroda
KESIMPULAN
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa larutan 1, 2, 4, dan 6 merupakan larutan dengan
tingkat hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar elektroda dan
bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat terang. Selain itu larutan 3, 10, 11, dan 12
merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik rendah yang hanya menampilkan
gelembung yang sedikit di sekitar elektroda. Dan larutan 5, 8, dan 9 merupakan larutan non
elektrolit dengan tidak adanya tanda pada indikator lampu berupa nyala dan tidak memiliki
gelembung di sekitar elektroda.

DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ruangguru.com/memahami-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit

Anda mungkin juga menyukai